Anak-anak remaja sudah berkumpul didepan villa mereka masing-masing, siap berangkat ke parkiran dan menuju ke perkebunan.
Romi, Satya, Reva, Septi,serta Ivan sudah berdiri di depan villa Viana, tapi yang ditunggu belum juga keluar, mereka masih saling mengejek, tertawa, berlarian..
" Rev, Lo abis kena tampar ya" tanya Satya.
" enggak lah " jawab Reva ketus.
" itu di pipi Lo, merah kayak tomat, " ucap Satya.
" aisshhh brengsek Lo ini bukan tomat, tapi blus on, biar kelihatan lebih muda dan menegaskan bentuk tulang pipi" balas Reva sambil menendang kaki Satya.
" awwwwww sakit" teriak Satya.
" woy berisik gue lagi asik main game ini" teriak Ivan yang sibuk di handphone nya.
....
Viana pergi dari dekat Rama dengan wajah kesal karena diusir, dia berdiri di depan meja rias dengan wajah di tekuk
Rama menahan tawa melihat tingkah Viana yang ngambek seperti anak kecil, Rama meletakkan tabletnya lalu melangkah mendekati Vi yang duduk dimeja rias.
" mau apa lagi" tanya Vi ketus. melihat Rama berdiri dibelakang nya.
" mau menghukum kamu" jawab Rama sambil senyum.
Vi langsung mengerutkan keningnya.. melihat Rama dari kaca..
Rama memegang bahu Viana dan menyingkap rambut Vi ke samping dan dia mendekatkan kepalanya ke leher Vi.
Viana melihat perbuatan Rama, Vi mengigit kecil bibir bawahnya karena merasakan nafas Rama dilehernya. Rama menciumi leher Vi, menghisap pelan, dan memberikan gigitan kecil yang meninggalkan bekas merah..
Setelah itu mengangkat kepalanya, melihat karyanya di leher Vi dengan tersenyum melihat ke kaca, wajah Vi yang awalnya kesal langsung merah.. jadi hukuman yang Rama maksud meninggalkan jejak kepemilikan.
" ayo cepat kita berangkat, pakai topi biar gak panas," ucap Rama.
Vi berdiri melihat lukisan merah dilehernya..
" Kenapa kamu membuat lebih besar dari punya mu" teriak Vi.
" syukurnya hanya satu, dari pada sekujur tubuhmu" balas Rama tertawa kecil dan keluar dari kamar.
Vi langsung mengambil topi dan bergegas keluar menyusul Rama, sampai diluar mereka melihat anak-anak ABG sedang ribut dengan aktivitas mereka.
" semua sudah siap, dimana yang lainnya" tanya Rama yang baru datang.
" mereka semua diparkiran" jawab Romi.
Viana keluar dan mendekati mereka semua..
" Tante kenapa penampilan mu seperti itu" tanya Septi.
" kenapa dengan penampilan ku" tanya Vi.
" ini fashion, kita mau ke perkebunan mana mungkin menggunakan rok mini dan baju yang memperlihat dada, kita lagi ada di desa hargailah penduduk sini yang berpenampilan sopan" lanjut Vi.
Penampilan Vi sangat cantik, celana panjang baju nya juga panjang yang dimasukkan ke dalam memperlihat kan jika perutnya rata dan seksi, sepatu Casual bermerek warna abu-abu serta topi berwarna pink senada dengan bajunya dan tas ransel kecil berwarna abu. make-up tipis dan lipstik tipis yang mempercantik bibirnya.. Viana yang berpenampilan seperti ini lebih mirip ABG.
" astaghfirullah Al azim.." ucap Viana yang terkejut melihat wajah Reva.
" apa yang kau lakukan pada wajahmu" ucap Vi.
" kenapa? bukannya ini cantik" jawab Reva...
" cantik dari Hongkong, kamu itu lebih mirip Ondel-ondel" balas Vi.
" dan kamu juga lebih mirip seperti vampir" ucap Vi menatap Septi.
Reva dan Septi melangkah pergi dengan kesal ke parkiran.
Diparkiran sudah berkumpul banyak anak-anak dengan regu Masing-masing, banyak mata yang memandang Viana yang berjalan disamping Rama dengan gaya nya yang sangat cantik dan sombong.
mereka berkumpul sebelum berangkat dan berdoa serta memberikan pesan untuk berhati-hati dan saling komunikasi, sedangkan Viana menunggu di depan mobil Rama.
Seorang wanita cantik langsung berdiri disamping Rama membuat mata Vi menjadi melotot...
" siapa wanita itu, apa wanita kemarin, benar-benar mau dibuat patah kakinya" batin Vi di hati.
Semua anak-anak bubar dan menuju kendaraan Masing-masing..
" ayo Vi masuk " ucap Rama.
" tunggu apa di mobil kamu akan seramai ini" ucap Vi memandang bocah yang akan masuk ke mobil Rama.
" tenang aja Vi muat, karena tidak ada banyak barang" ucap Rama.
Romi, Satya masuk lebih dulu ke kursi paling belakang..
Ivan, Reva dan Septi di kursi tengah.
Sedangkan Viana di samping kemudi, dan Rama yang mengendarai.
" siapa wanita yang menatap kearah kita" tanya Vi yang membuat semua yang ada di mobil melihat kedepan.
" ohhh dia, Chintya. calon pelakorr" ucap Reva.
" jadi dia perempuan yang kamu gendong kemarin" ucap Vi sambil menatap Rama.
" aku hanya menolong nya Vi, tidak lebih" ucap Rama yang langsung menjalankan mobil.
Viana membuka tas ranselnya mengeluarkan pembersih make up dan kapas dan memberikan nya kepada Reva.
" buat apa" tanya Reva.
" bersihkan wajah kamu yang seperti Ondel-ondel itu" ucap Vi yang membuat Ivan ketawa ngakak.
Reva mengambil nya dan menghapus semua make up nya..
Vi memberikan kapas lain lagi ke Septi, dan langsung diambil Septi.
" bersihkan juga wajah kamu yang kusam itu" ucap Vi.
Setelah Viana melihat mereka berdua selesai, Langsung meminta tangan mereka dan menuangkan pelembab wajah agar terhindar dari cahaya matahari.
Vi memilih sebuah lipstik untuk Septi dan memberikan nya, dan begitupun Reva ..
" gunakan lipstik itu karena cocok dengan wajah kalian, dan ambilah untuk kalian" ucap Vi.
mendengar ucapan Vi Reva dan Sisi langsung tertawa girang mendapatkan lipstik bermerek masih disegel dengan harga fantastis.
" terimakasih Tante" ucap mereka berdua..
" berhentilah memanggil aku Tante.. panggil aku kakak.awas kalian" ucap Vi mengancam.
" siap kakak Vi" ucap mereka bersamaan membuat para pria bingung.
" Reva ini blus on warnanya tidak terang tapi bisa membuat tulang pipimu nampak indah jangan gunakan blus on secerah tadi yang membuat mu seperti tante-tante girang." ucap Vi memberikan blus on Pupur pelembab dan peralatan make up lengkap.
" masuklah kuliah jurusan tata rias dan kecantikan, kau punya bakat disana, walaupun belum di asah dengan baik." ucap Vi.
" aku tidak bisa kuliah, aku harus kerja" balas Reva.
" jika kamu bisa lulus tes dijurusan itu aku akan membiayai mu dan kamu juga bisa bekerja di salah satu cabang kosmetik ku" ucap Viana yang membuat Reva tersenyum bahagia dan meneteskan air matanya..
Begitu Rama yang mendengar nya, hati nya berdegup melihat sifat Viana, yang dengan mudah nya memberikan kesempatan ke pada orang yang baru dia kenal, yang Rama tau Reva memang dari keluarga susah dengan adik-adiknya yang banyak.
" Reva.. jika kamu bersungguh-sungguh kamu bisa sehebat saya" ucap Viana yang mulai sombong yang membuat Reva dan lainnya tertawa karena Vi ingin dipuji hebat..
....
semoga MALAM bisa up ya.
terimakasih yang sudah baca.
jangan lupa like coment dan vote ya
biar author tambah semangat...-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 516 Episodes
Comments
Anyta Djami Lay
ternyata dibalik sifat arogannya vina ada kelembutan n kasih.
2022-05-30
0
Diana Dina
lanjut thor Vi AQ suka dngn Vi yg akan memberi motivasi kepada anak muda
2021-12-14
0
Amrih Ledjaringtyas
viana...jgn vi...vi doang
2021-11-09
0