Semakin larut malam Udara semakin dingin, segerombolan anak-anak yang berada diruang tamu satu persatu mulai terlelap, mereka tidak sanggup menahan kantuknya mata.. walaupun masih setia menunggu di sana.
SAMPPAAIII...
Rama dan Viana sudah sampai di depan villa, mereka diam sesaat karena keadaan yang sangat sepi, mungkin semua orang sudah tidur.
" sampai Vi, turun" ucap Rama.
" mau sampai kamar" balas Vi.
" villa kita beda" ucap Rama yang masih mengendong Viana.
" ya, udah tidur dikamar aku aja, lagian kita tidak akan di grebek juga, kan gak lucu dipaksa nikah lagi" balas Vi.
" baiklah, tidak ada yang tau juga kita datang" ucap Rama melangkah mendekati pintu.
" maksud kamu apa, malu ya gendong aku, tapi gendong perempuan sore tadi banyak orang gak malu" ucap Vi dengan nada mulai kesal.
" hufffff.. aku gak bilang gitu Vi." balas Rama, dia sudah lelah mengendong Vi, tapi yang digendong masih aja ngomel.
" bilang aja gak ikhlas" balas Vi .
" memang nya kalau aku ikhlas bakal dapat Hadiah" tanya Rama sambil membuka pintu melangkah masuk.
" kamu lupa siapa aku, Viana Cloria Arsen, aku bisa berikan apapun yang kamu mau" jawab Vi sombong.
" ya, Viana Cloria Arsen.. tapi tapi sayangnya aku tidak butuh harta kamu" jawab Rama senyum.
" lalu" jawab Vi mencoba menatap wajah Rama.
" akan aku tagih suatu hari nanti, bersiaplah kau harus memberikan nya." balas Rama.
....
Mereka sampai di ruang tamu, banyak orang dan sedang tidur terlelap, Vi dan Rama menatap satu persatu.
Clara yang tidur di pundak Sisi, dan Sisi yang tidur dipundak Reva sedangkan Septi di paha Reva.
Romi yang kakinya di kepala Satya, sedangkan kaki Ivan di atas meja.
" apa yang mereka lakukan disini" tanya Vi.
" mungkin menunggu kita, kamu masuk kamar dulu Vi, aku bangunin mereka." pinta Rama menurunkan Vi, tapi Vi tidak melepaskan tangannya di leher Rama.
" biarin aja mereka...kalau bangun juga pindah sendiri" balas Vi.
Rama dan Viana masuk ke kamar, mereka diam sejenak, karena masih tidak percaya bahwa mereka berhasil keluar dari hutan.. Rama melihat jam ternyata sudah jam 02.31 dini hari.
Viana dan Rama sama-sama bangkit dari tidurnya..
" aku mandi dulu Vi, gak akan lama" pinta Rama yang melangkah masuk kamar mandi.
" aku dulu, badan aku sudah gatal semua, kamu liat muka aku sudah hitam rambut acak-acakan." jawab Vi yang sudah berdiri di depan pintu.
" kamu mandinya lama, banyak drama semedi lah jaga lilin lah, apa lagi alasan kamu berlama-lama di kamar mandi" tanya Rama.
" terserah, mau cepat mandi bareng" Vi masuk kamar mandi dengan santai.
30menit Rama menunggu Viana, tapi belum ada tanda-tanda akan keluar, Rama sudah mondar-mandir, garuk-garuk kepala.. habis sudah kesabaran Rama.
tookk tookk tookk vviiii...
tookk tookk vviiii
Viana...
tidak ada Jawaban dari dalam dan ceklekk bunyi pintu yang tidak terkunci, Rama langsung masuk dan melihat Viana yang berendam di dalam bathtub tanpa busana, yang lebih membuat Rama kesal lagi Viana tiduuurrr..
" keterlaluan banget Tante satu ini" batin Rama sambil menatap Vi.
" berapa banyak lagi kamu menodai aku Vi, kemarin bibir sekarang mata," Rama menggosok wajahnya lalu mandi menggunakan shower...
Selesai Rama mandi, dia menggunakan handuk di pinggang, dan diambil nya sebuah handuk untuk Vi.
Viana masih santai tidur dengan mengorok lama Rama melihatnya nya, Rama coba membangunkan tapi tidak ada pergerakan, mau tidak mau dia harus menggendong Vi lagi...
" benar kamu Vi, depan belakang dalam satu hari langsung jadi milik kamu" gumam Rama.
Rama membawa tubuh Vi keatas tempat tidur, dan meletakkan nya dengan rambut Vi yang di bungkus dengan handuk.
" Sabar Rama sabar.." Gumam Rama
Viana aku ini laki-laki normal kau menguji keimanan ku dengan melihat tubuhmu, walaupun kau halal untukku tapi aku tidak mau mengikuti nafsuku. aku menginginkan hubungan atas dasar kita sama-sama menginginkannya..
....
Ditutupinya tubuh Viana dengan selimut, lalu Rama ikut berbaring di samping Viana, Rama menatap wajah Vi, mengelus wajahnya..
" kau sangat cantik Vi." ucap Rama yang perlahan mulai memejamkan mata ikut masuk ke alam mimpi bersama Vi.
....
matahari sudah terbit...
Ivan mulai terbangun dari tidurnya, dilempar nya sebuah kaki diwajahnya...
" kurang ajar banget kaki Lo Satya" ucap Ivan kesal.
" lahhh.. janjinya tidak ada yang akan tidur, tapi nyatanya.." ucap Ivan yang memukuli tubuh Romi dan Satya.
satu persatu dibangunkan, Ivan sudah kesal karena tidak ada yang mau Bangun..
" wooyy bangun kalian lupa rencana kita" ucap Ivan.
" Reva, Septi bangun.. kita harus cari Rama" teriak Ivan.
" 15menit lagi Van," ucap Septi yang lanjut tidur lagi.
" Tante ayo bangun, teman Tante belum kembali" ucap Ivan.
" berisik Lo bocah" ucap Sisi lanjut tidur lagi.
" gila, kalian Manusia apa kebo" ucap Ivan dengan teriak dan nada kesal.
perlahan semua mulai terbangun, Sisi duduk mengucek matanya membangunkan Clara, Reva dan Septi juga sudah bangkit..masih tersisa dua makhluk astral Romi dan Satya.
" woyy Bagun woyy " Teriak Reva menendang Romi dan Satya bergantian.
Romi langsung duduk dilantai dan Satya masih mengumpulkan nyawanya yang masih berada di alam mimpi.
" apa mereka sudah kembali" tanya Sisi..
Semua diam tidak ada Jawaban...
" jangan bilang kalian semua tidur" lanjut Sisi
mereka semua mengaguk mengiyakan jika mereka semua tidak ada yang melihat Rama ataupun Viana.
" sudahlah, kita langsung bergerak saja, ada yang lapor ke pos, dan yang lainnya siap-siap mencari mereka" ucap Clara.
" semoga mereka baik-baik saja" balas Septi dengan wajah sedih.
" kita berdoa saja, dan harus yakin bahwa mereka baik-baik saja" jawab Satya.
Mereka semua bangkit dan melangkah ingin keluar..
" tunggu.. " teriak Sisi.
" Kenapa Tante, kita gak tuli jadi gak perlu teriak" balas Reva.
" pintu kamar Viana sedikit terbuka, padahal aku sudah menutup nya rapat" ucap Sisi memandang ke arah pintu.
Clara dan Sisi berjalan mendekati kamar Vi, yang lainnya juga ikut dibelakang mereka.. tapi langkah Sisi dan Clara terhenti..
" bukannya didalam film lelaki yang di depan, kenapa aku yang di depan..." tanya Sisi.
" hey bocah ABG, kalian itu banci ya, ayo maju duluan" ucap Clara.
" Tante jangan bicara sembarangan, gini-gini juga udah bisa bikin anak" ucap Ivan kesal dan langsung maju mendekati pintu.
Ceklekk.... pintu didorong dan terbuka.. mereka semua langsung masuk..
....
Dan lanjuuttt besokk 🤣🤣🤣
....
Terimakasih yang sudah baca...
hari ini aku masih double....
minta like coment dan vote ya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 516 Episodes
Comments
Diana Dina
😀😀😀 seru banget
2021-12-14
0
LinaMR
hey bocah abg 🤣🤣🤣
2021-11-20
0
Rusminisuyitno
bikin perut kaku kebanyakan ketawa thour
2021-11-07
0