PERNIKAHAN

Hari pernikahan tiba...

Viana, sudah di dandan dengan cantik menggunakan kebaya putih, dengan rambut disanggul, pantulan wajah Vi di kaca dipandangi oleh ibunya yang berdiri dibelakangnya. Ekspresi wajah Viana biasa saja, tidak bahagia atau pun bersedih.

" kau cantik sekali Ana," puji ibunya.

" Ana sudah cantik dari lahir ma" jawab Viana.

Ibu Viana tersenyum dan memeluk Ana dari belakang, Ana tersenyum memegang tangan ibunya yang memeluk nya.

" jadi lah istri yang berbakti nak, bahagia selalu, ibu sangat menyayangi mu." ucap haru ibu Liza.

Ana hanya tersenyum, dia sebenarnya tidak peduli dengan pernikahannya, karena dia akan tetap bebes dan keluar dari rumah ini.

....

Rama sudah ada didepan penghulu, acara ijab qobul pun dimulai, Rama menarik nafas lalu membuangnya, dengan sekali tarikan Rama bisa mengucapkan ijab qobul dengan lancar, semua saksi mengatakan SAH.

Vi dibawa keluar, duduk disamping Rama, mereka mencium tangan orang tua dan meminta restu, lalu saling memasang cincin, Rama memandang wajah Viana yang senyum terpaksa, Rama mengangkat tangannya keatas kepala Vi, dan satu tangannya menadah membaca doa.

Didalam doanya, Ya Allah jadikanlah kami keluarga yang sakinah mawadah warahmah, jadikan aku suami yang bertanggung jawab, jadikan dia istri yang Solehah, bimbing hamba menjadi suami yang bisa menjaga kehormatan keluarga, dan dia menjadi istri yang bisa menjaga kehormatan nya dan suami, dan hanya maut yang akan memisahkan kami, Amin.

Viana bisa mendengar doa Rama yang pelan, wajahnya berubah menjadi haru.

" kenapa ABG ini, bisa berpikir sedewasa itu" batin Viana.

....

Untuk Acara ijab qobul hanya ada keluarga inti, dari dua keluarga.

dan pesta akan diadakan malam disebuah hotel mewah, sekarang semua keluarga sedang beristirahat di kamar, untuk menyambut acara puncaknya.

Dikamar Viana kesulitan membuka kebaya nya.

Rama baru datang, meletakkan handphone nya dimeja rias tanpa memperdulikan Viana, dan berjalan menuju kamar mandi.

" woyy, bocah! Lo gak liat gue kesulitan buka ini kebaya, " ucap Viana sinis.

Rama membalik badan dan menatap Viana tegas.

lalu melangkah mendekati Viana.

" orang yang kamu panggil bocah ini, berstatus suamimu, jadi bicaralah dengan sopan" tatap Rama yang kepalanya menunduk sedikit dan menghadap Vi.

" tapi kamu memang ABG, dan aku jauh lebih tua" balas Vi jauh lebih sinis.

" umur hanyalah usia, tidak ada hubungannya dengan pernikahan, aku berhak mengatur mu, dan kau tidak bisa melanggar perintah ku" Rama bicara dan langsung pergi meninggalkan Viana yang wajahnya berubah amarah.

" brengsek, kau tidak akan pernah bisa mengendalikan ku." ucap Vi berteriak.

....

Keluarga Arsen dan Hardani sudah sampai di hotel, mereka masuk ke kamar masing-masing yang sudah ditetapkan, pesta akan diadakan di aula, dan mereka menyewa kamar juga untuk berdandan.

Viana sudah menggunakan gaun yang sangat indah, dia terlihat seperti seorang ratu, dengan mahkota di kepalanya, Rama pun sudah menggunakan jas yang membuat nya sangat tampan, dia melihat Vi dari pantulan kaca, dia tau Viana sangat cantik dia sangat menjaga tubuhnya, tapi Rama tidak suka melihat wanita memamerkan kecantikan nya seperti Viana, sedangkan Viana juga melihat Rama, dia suka dengan penampilan Rama malam ini, Rama sangat tampan dan ahhh tau ahh.

Seseorang mengetuk pintu kamar, dan meminta pasangan pengantin keluar, karena acara akan dimulai dan tamu mulai berdatangan, semua keluarga sudah ada dibawah, Rama dan Viana turun menuju tempat pesta, melihat sepasang pengantin datang semua mata tertuju kepada mereka, Semua orang kagum dengan kecantikan Viana dan ketampanan Rama sungguh pasangan yang sangat serasi.

Viana yang sudah 31tahun bertingkat seperti remaja, sedangkan Rama yang baru 18tahun sudah seperti pria dewasa. ya pasangan yang saling mengimbangi dan serasi. tapi tidak bagi Viana, semua ini hanya formalitas, dia tidak menginginkan pernikahan ini, bagi nya kerja yang paling penting.

Teman-teman Rama yang diundang semua menunjukkan wajah kaget, ternyata Tante yang mereka saksikan cakar-cakaran dijalan itu calon istri Rama.

" itu kan Tante cantik kemaren" ucap Ivan

" ya, kalau dapet Tante cantik dan seksi seperti itu, aku juga mau nikah sekarang" ucap Romi tertawa.

" seperti tidak ada wanita lain saja, kenapa harus Tante galak seperti itu" ucap Reva yang masih kesal dengan pertengkaran nya dengan Vi.

" Rama terlalu sempurna tidak pantas dengan tante-tante itu" ucap ketus Septi.

" sudah, kalian hanya Iri,"ucap Ivan.

Teman-teman Vi juga sama terkejutnya karena Vi tidak pernah bilang kalau dia akan menikah dengan pria muda dan sangat tampan.

" si, suaminya Vi tampan sekali." ucap Clo.

Sisi memandang kesal, Dia mengingat wajah Rama yang malam itu datang mendekatinya saat minum di bar, sisi jatuh cinta pandangan pertama saat melihat ketampanan Rama, kini dia harus mengubur impian untuk bertemu apa lagi bersatu dengan Rama.

Apalagi yang menikahi seorang Viana Arsen, yang memiliki watak arogan, demi mempertahankan pekerjaan dan persahabatan dia harus merelakan Rama.

Dari kejauhan seorang pria menatap sedih keatas pelaminan, seorang pria yang sangat mencintai Vi sejak zaman SMA tapi sekarang wanita pujaan bersanding dengan pria yang sangat jauh statusnya darinya yang hanya orang tidak mampu sehingga tidak berani menyatakan perasaan Kepada Viana.

Anggap saja pesta pernikahan Rama dan Viana menjadi hari patah hati untuk remaja seumuran Rama dan untuk pengusaha yang selalu mendambakan Viana.

....

" Rama, gue gak nyangka jadi calon istri Lo itu" ucap Ivan terpotong

" bukan calon lagi tapi istri" jawab Rama tegas.

hahaha. Ivan dan teman yang lainnya tertawa mendengar jawaban Rama.

" berarti malam ini Lo mau belah duren dong Ram," tanya Romi.

" emangnya Lo paham Ram," tanya Edi.

" pasti enggak tau lah, orang Rama polos gini, seharusnya gue kasih kado kaset malam pertama" ucap Ivan menyesal.

" apapun yang gue lakuin, gak ada urusan dengan kalian, " ucap Rama yang pergi meninggalkan teman-temannya. dan temannya pun hanya tertawa melihat kekesalan Rama.