Jeri Aditama Pov
Drttt Drttt
Gue yang sedang mengemudi melirik sebentar pada ponsel gue yang bergetar.
"Mama" gumam gue ketika melihat nama mama terpampang jelas di layar ponsel.
Gue langsung meraihnya yang terletak di samping jok kemudi, dan menjepitnya diantara telinga dan bahu gue.
"Hallo ma"
".... "
"Iya ma, Jeri ingat kok. ini lagi dijalan menuju kesana." Balas gue yang memang gue sedang menuju ke area yang di sebut mama kemarin.
"... "
"Iya ma" setelah menjawab pertanyaan mama gue langsung memutuskan sambungan telfon.
Tak bisa berbuat apa apa gue tak bisa menolak perjodohan ini. Papa mengancam tak peduli dengan apapun. Sedangkan mama mogok makan. Sungguh ancaman yang tidak masuk akal namun berbahaya.
Sesuai permintaan mama gue liat dulu calonnya. Tapi yang harus kalian tahu, di hati gue bertekat seperti apapun gadisnya gue gak akan tertarik. Pacar gue satu satunya dihati gue.
"Eh ini betul tidak yah?" Tanya gue pada diri sendiri, gue merasa gak asing dengan jalan ini. Gue perhatikan dari lokasi yang dikirim mama gak ada yang salah.
Gue terus melakukan mobil gue mengikuti petunjuk arah Map.
Gue memperhatikan sebuah rumah yang terlihat sederhana namun terkesan mewah. "Sungguh desain yang bagus" puji gue.
Gue memarkirkan mobil gue tepat disamping mobil papa yang telah tiba duluan.
Gue menatap Rumah yang tak asing di ingatan gue.
Deg~ jangan jangan, gue bakal di jodohin sama gadis itu. Menghalau rasa penasaran gue langsung cepat cepat memasuki rumah elegan ini.
"Assalamu'alaikum" ucap gue ketika tiba di depan pintu utama yang telah terbuka mungkin disengaja.
"Waalaikumsalam" gue memaksakan tersenyum ketika melihat tuan rumah yang tersenyum kearah gue. Sesuai dugaan, gue bakal di jodohin sama Ara, gadis yang sedari kecil gue benci.
"Wah tampan yah Ran anak kamu" puji tante Maria mamanya gadis itu.
"Halo tante, Om" Sapa gue ketika menyalim tante Maria dan om Ramlan bergantian. Mereka menyambut gue dengan senyuman.
"Maaf saya terlambat, jalanan lumayan macet" Gue duduk tepat diantara mama dan papa.
"Gak papa kok Jer" Sahut tante Maria.
Karena anak tante Maria belum pulang jadi mereka sibuk dengan pembicaraan masing-masing. Mama dan tante Maria sibuk dengan fasion, sementara papa dan om Ramlan sibuk dengan bisnis.
drrt drtt
Gue meronggoh saku celana gue ketika terasa ponsel gue bergetar.
"Sela❤"
langsung gue buka pesan dari Sela pacar gue. Senyum gue semakin mengembangkan ketika membaca pesan darinya.
**Sela
Aku merindukan mu, aku baru saja tiba di Amerika**.
Sela pergi ke Amerika mengunjungi Kakek dan neneknya. Dengan berat hati gue melepas Sela pergi meski hanya 1 bulan saja. Mama sela juga ada disana, dengan berat hati gue melepasnya pergi.
Gue dan Sela sudah menjalin hubungan sejak lama. Sesuatu hal yang membuat gue jatuh hati dan tak ingin melepaskan Sela. Nanti kalian juga akan tahu😁.
Asik chattingan dengan Sela tanpa sadar gue melupakan keberadaan tubuh gue saat ini.
Gue tersadar ketika mama menyikut pinggang gue.
"Eh Iya, gue Jeri" ucap gue spontan, kemudian berdiri menatap gadis yang dihadapan gue ini rama. Sepertinya gadis ini kaget melihat ekspresi gue yang berubah. Tadinya gue menatap dia datar kemudian rama.
"Clara" ucapanya datar. Gadis mungil yang sudah lama tak bertemu dengan nya.
Dulu gue sempat dekat dengan gadis ini, namun kejadian 10 tahun yang lalu membuat gue benci dengannya.
Gue lihat gadis itu duduk tepat diantara kedua orang tuanya, sama seperti gue. Posisinya tepat dihadapan gue.
"Kalian sudah tahukan, arti dari pertemuan ini" Om Ramlan mulai membuka pembicaraan. Gue mengangguk begitu juga dengan Clara.
"Kalian hanya punya waktu 3 hari untuk saling mengenal. karna 1 minggu lagi kalian akan menikah" jelas om Ramlan.
"Huh? "
"Huh? " Gue melirik Clara yang terlihat terkejut dengan ucapan papahnya.
" Wah kagetnya ajah serempak, jodoh ni" goda mama. Fikiran gue kalut. Sela masih di Amerika dan gue akan menikah 1 minggu lagi. gue belum sempat membicarakan hal ini dengan Sela.
Semua mata menatap kearah gue yang kini tiba-tiba berdiri.
"Atur saja semuanya. Aku mau ajak Clara keluar untuk mengenalnya" Ucep gue kemudian berjalan mendekati Clara
"Wah ide bagus tu, biar saling kenal lebih cepat" Sahut om Ramlan. Clara menggelengkan kepalanya menatap papanya. Seperti nya gadis ini takut dengan wajah datar gue.
"Wah anaknya gesit juga yah jeng" Timpal tante Maria.
"Ayo! " Gue berdiri tepat dihadapan Clara, kemudian menarik tangannya karena gue liat dia tak mau bergerak. Mau tak mau Clara mengikuti gue.
Gue harus ngomong dengan gadis ini. Gue gak mau masa depan gue hancur hanya karna perjodohan konyol ini.
Gue agak bingung, kenapa respon Clara sama gue seperti gak pernah kenal gitu.
"Lepas!! " Clara menghempaskan tangan gue yang mencengkram pergelangan tangannya. Terlihat ia mengusap pergelangan tangannya yang terlihat memerah.
Gue berhenti ketika kami sudah disamping mobil sport hitam gue.
"Lo mau bawa gue kemana? " Tanya Clara ketus. Gue mengacuhkan pertanyaannya memilih membukakan pintu mobil. menyiaratkan nya untuk masuk kedalam mobil melalui gerak mata gue.
"Gue gak mau" Tolak Clara membuat gue geram.
"Masuk!! " ucap gue sedikit meninggikan suara gue.
"Gue bilang gak mau yah gak mau!! " Tolak nya ikut menaikkan volume suara nya. Gue mencekal lengannya ketika ia kembali ingin masuk kedalam rumah.
"akh! " pekik Ara ketika tiba-tiba tubuhnya melayang diudara. Gue mengangkat tubuh Clara kemudian mendudukkannya ke jok mobil disamping kemudi. Clara yang ramping membuat gue semakin mudah mengangkatnya.
"Awas kalo lo coba-coba kabur" Ancam gue ketika selesai memasangkan sabuk pengaman ditubuh nya. Gue menutup pintu kemudian mengitari mobil dan duduk disamping clara yang hanya diam saja ketika Gue mulai menjalankan Mobil.
Jeri Pov End
"Turun! " Ucap jeri kemudian turun terlebih dahulu.
Clara turun dari mobil menatap sekelilingnya. Terpapar pemandangan Alam yang sangat indah. Hembusan angin dari arah danau yang membentang luas menerpa anak rambutnya.
"Wah adem banget" Gumam Clara berjalan mendekati tepi danau yang dihiasi oleh pohon pohon besar yang membuat suasana semakin menjadi segar. Saking menikmatinya Clara sampai lupa dengan orang yang membawanya kemari.
Jeri memperhatikan Clara yang sibuk mengagumi pemandangan alam.
"Dasar bocah" decak Jeri.
Clara memutar tubuhnya, kaget ketika mendapati Jeri tengah menatapnya.
Ekspresi datar membuat Clara sedikit takut takut mendekati Jeri yang bersender didepan mobilnya.
"Kenapa lo ajak gue kesini? " Tanya Clara
"Ada yang harus kita bicarakan" Balas Jeri datar, tatapannya dingin membuat Clara bergidik.
"Soal perjodohan ini? " Tanya Clara yang langsung diangguki Jeri.
"Lo harus menolaknya! " Ucap jeri singkat.
"Gue gak bisa" Lirih Clara.
Jeri menatap Clara tak suka.
"Gue tak akan mencintai lo, meskipun kita sudah menikah" Ucap jeri dingin dan penuh percaya diri,mengingat sewaktu kecil Clara begitu menggilai nya.
Clara menelan liurnya sulit, namun ia sudah siap dengan resiko ini.
"Itu terserah lo, jika lo gak mau nikah sama gue, Tolak saja" Ucap Clara tak kalah dingin.
Jeri menggeram mendengar ucapan Clara.
"Gue gak bisa!!, gue gak mau ngecewain orang tua gue" tambah Jeri menahan geram nya. Clara mengangkat kedua sudut bibirnya, menatap manik mata Jeri.
"Lo fikir, gue mau ngecewain kedua orang tua gue? " Ujat Clara sinis.
"Arrrrrggggg" Erang jeri meremas rambutnya, ia tak tahu harus berbuat apa.
Jeri berjalan cepat, kemudian masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya cepat. Ia melirik Clara yang menatap kepergiannya dari spion mobil. Bukannya berteriak Clara hanya diam saja menatap kepergian Jeri.
**TBC.
Haloooooo semuanya, gimana ceritanya??? nyambung gak?? Mohon maaf yah, gue lagi belajar nulis nih. mohon dukungannya gays. Jika kalian suka cerita ini ikutin terus yah, jangan lupa like, comment and share. jika kalian gak suka maka cukup abaikan saja. tapi kalo berkenan sebelum mengabaikannya like ajah dulu🤣🤣🤣
terimakasih buat yang udah like, yang udah Comment. Makasi banget yah. yang ingin promo silakan. Gue janji bakal mampir.
Sekian terimakasih guys😘😘😘😘
😘😘😘😘😘😘 Saranghae**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Alanna Th
blm nikah sdh sadiz . . hiiiy zerem 😱😵😫😠💔
2022-11-26
0
Alisya Putri
semangat Thor ceritanya keren kali 🙂
2021-01-01
0
Nelfa Yulia
Aku udah mampir ya Thor.
Jangan lupa temen" sekalian baca juga cerita Aku
" Menikah dengan duda"
2020-12-18
0