Pagi ini, Ana sedikit merasa tidak enak badan. Baru beberapa hari ia istirahat dari pertandingan, perkuliahan dan persiapan untuk magang dan ditambah kondisi yang sepenuhnya belum fit. Setelah melaksanakan kewajiban sebagai muslimah, Ana melanjutkan membantu ibunya dalam menyiapkan dagangan. Sang adik yang sudah terlebih dahulu membantu, saat melihat Ana. Ia merasa ada yang berbeda dari sang kakak.
" Kak, lagi nggak enak badan ya?" Tanya Adit.
" Hehehe... iya sedikit pusing, tapi nggak apa-apa kok. Nanti juga fit lagi, oh ya. Kamu hari ini ujian ya?" tidak mau membuat keluarganya khawatir, Ana menutupi keadaanya.
" iya kak, doain aja ya. Biar lancar semuanya, dan bisa cepet bantuin abang." jawaban polos sang adik.
" Aamiin." Jawab Ana dengan tersenyum.
Adit, adik Ana yang bungsu. Walaupun terkadang sikapnya yang tengil, jahil, cuek, manja. Tapi untuk urusan keluarga, dia selalu mengutamakannya. Terkadang Ana merasa sedih melihat sang adik, tidak seperti anak-anak yang lain pada usianya yang menikmati masa remajanya. Namun, sang adik lebih memilih untuk membantu sang ibu. Apabila kegiatannya disekolah telah selesai dan tidak ada kegiatan yang penting. Maka, sang adik lebih memilih untuk segera pulang kerumah.
......................
Hari ini, Ana dan Ayu mendatangi perusahaan tempat mereka berdua akan magang.
" Hallo Na, kamu dimana? ok, aku tunggu dekat lobby ya." Ayu menelpon Ana, karena Ayu telah tiba duluan.
Ana yang mendapatkan telfon dari Ayu, " Iya Yu, ni udah di parkiran." Lalu Ana segera berjalan menuju lobby.
Setelah bertemu, mereka melanjutkan langkahnya menuju resepsionis. Untuk menanyakan ruangan HRD, tempat dimana mereka akan melakukan wawancara.
" Selamat pagi mbak, kita mau nanya. Ruang bagian HRD dimana ya? " Ayu bertanya kepada salah satu resepsionis disana.
" Iya, maaf sebelumnya. Ada keperluan apa ya? Tanya wanita tersebut.
Selagi Ayu dan Ana bertanya kepada resepsionis, tibalah sebuah mobil mewah tepat didepan pintu lobby utama. Disambut oleh pria berbaju safari hitam, dengan angkuhnya pria itu turun dari mobil tersebut. Semua karyawan terdiam dan menundukkan sedikit kepala mereka. Ana dan Ayu merasa bingung dengan kejadian tersebut, mereka tidak tau kalau yang turu dari mobil tersebut adalah CEO dari perusahaan.
Dengan melambai -lambaikan tangannya dihadapan wanita resepsionis itu, mengharapkan mereka sadar dari hayalannya.
" Aduh... Begitu tampannya dirimu bos, aku mau deh jadi yang kedua." wanita itu mengatakan hayalannya.
Lalu, wanita yang kedua tak kalah terpesonanya. " Mau deh jadi simpanannya, aduh!!! bisa meleleh hati dedek bang."
Ana yang merasa di acuhkan, menggeprak meja yang berada dihadapannya.
Bbrraakk!!!
Kedua wanita resepsionis tersebut terkejut dan sadar dari hayalannya, menyadari apa yang telah terjadi, mereka menjadi malu.
" Aaduuhh... Maaf, maaf mbak. Oh iya, ruang HRD ada dilantai 5. Kalian bisa naik lif disana, nanti akan bertemu dengan pak Rizky." Masih dengan wajah merah merona, wanita itu menjawab.
" Ok, terima kasih mbak." jawab Ayu dan Ana. Lalu mereka berlalu dari meja respsionis itu dengan mengeleng-gelengkan kepala. Setelah mereka sampai di lantai 5, lalu mencari ruangan yang bertuliskan HRD. Keduanya kemudian bertanya kepada sesorang yang berada di meja, didepan ruangan tersebut.
" Pemisi mbak, mau tanya. Ruangannya pak Rizky dimana ya?" tanya Ana.
" Oh iya, ada perlu apa ya kalau boleh tau? jawab wanita itu.
" Kita mau wawancara mbak, kemarin kita dihubungi untuk wawancara." Ana menjelaskan.
" Kalian mahasiswi yang akan magang kan? tanyanya.
" Ia mbak, kita rencananya akan magang disini ." Jawab Ana.
" Tunggu sebentar ya, kalian bisa duduk dulu disana." jelas wanita tersebut dan mempersilahkan mereka berdua untuk menunggu. Menelfon seseorang...
" Mari, ikut dengan saya." sapa wanita tersebut.
Bagaikan ekor, Ana dan Ayu mengikuti wanita tersebut masuk kedalam ruangan HRD.
" Silahkan duduk. Kalian berdua, tunggu disini saja ya. Nanti pak Rizky akan menyapa kalian, kalau begitu saya permisi ya."
" Iya mbak, terima kasih atas bantuannya." jawab Ana dan ayu.
Wanita tersebut adalah sekretaris Rizky, Hanna. Wanita yang cantik, sopan, lemah lembut dan tidak mudah terprovokasi oleh gosip-gosip dikantornya. Tegas dalam bertindak dan teliti dalam pekerjaan, nyaris sempurna untuk ukuran wanita karir.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments