Ke esokan paginya, Candra masih termenung dengan kejadian semalam. ( Sungguh menarik, begitu banyak talenta yang ia miliki. Paras wajahnya juga cukup lumayan, dan semuanya ia tutupi dengan rapi semua talentanya). Lamunannya seketika buyar semua.
Dengan santainya Rizky meletakkan berkas berkas yang membutuhkan tanda tangan si bos, tiba tiba sebuah pulpen mendarat dengan indah di kepalanya.
Takk...!!!
Suaranya begitu keras terdengar, si empu yang kena ciuman pulpen berteriak.
"Aauu... Sakit, gila!!! Main ketok ketok aja." Rizky menggosok gosok kepalanya yang sakit.
" Kamu yang gila dan bodoh, bulan ini gajimu benar benar aku pangkas 50%. Buat kesalahan lagi, kupangkas habis kau." kesal Candra dengan menunjuk Rizky dengan jari telunjuknya.
Benggong dengan mulut terbuka, seakan waktu berhenti berputar. Rizky protes tidak terima gajinya dipangkas dan juga untuk membela diri, ia tau kalau bosnya itu marah dengan kejadian semalam. "Tunggu dulu bos, kenapa gaji saya dipangkas? kan saya tidak sepenuhnya salah. Bos yang bawa berkasnya, kok saya yang disalahin. Rugilah saya."
Sebenarnya Rizky tidak salah, hanya saja Candra tidak mau menurunkan egonya. Ia juga merasa bersalah dan teledor, demi bertemu Ana. Hal bodoh pun ia lakukan, dan orang lain yang menanggung atas kebodohan dan keteledorannya itu.
......................
Pertandingan babak semifinal putri antara tim DKI Jakarta vs Jawa Barat, dimana tim Jawa Barat merupakan tim yang cukup tangguh untuk dilawan. Pada babak pertama, score kedua tim sama sama saling mengerjar dan tidak terlalu jauh. 12 - 10, dimana tim Ana sedikit kewalahan dengan tim tersebut. Tim lawan sangat cerdas dalam melihat kelemahan dari tim Ana.
Hingga pada babak ke empat, setiap individu mengeluarkan pertahanan yang extra. Karena masing masing tim ingin lolos ke babak final, ke lima pemain dari tim Ana sedikit dipotsir tenaganya untuk mempertahan dan menambah point angka. Pada menit ke lima, pada saat Ana akan melakukan tembakan point tiga angka. Tiba tiba Ana terjatuh...
Bbuuuukkk!!!
Ana terjatuh dalam posisi duduk dan tidak bergerak, semua teman temannya merasa khawatir. Wasit mendekati dan meniup kan peluitnya dengan menyilangkan tangan ke atas sebagai tanda bahwa Ana harus digantikan, semuanya pada tanda tanya ada apa dengan Ana. Ketika berdiri, terlihat Ana sedikit meringgis dan tertatih saat berjalan. Cidera pada engkel kaki, itulah yang Ana alami.
Pertandingan masih berlanjut dan pada akhirnya, dengan score yang beda tipis. Tim Ana memenangkan pertandingan dan melaju ke babak final, walaupun beberapa pemain dari timnya mengalami cidera. Karena cidera Ana yang bisa dibilang cukup lumayan parah, ia dirujuk kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
......................
Di kantor, Candra tidak begitu semangat bekerja. Ia hanya menatap beberapa berkas yang berada di atas meja kerjanya sambil memainkan pulpen di tangannya, bahkan ketika asisten Roy mengetuk pintu pun tidak ia respon.
( Dia perempuan yang cukup menarik, tidak manja. Tapi, kenapa baru sekarang aku mengetahuinya. Akkhh!!!) mengacak acak rambutnya dengan perasaan kesal. Tiba tiba Candra terkejut akan kehadiran asisten Roy disampingnya.
Aakkkhhhh!!!
" aiss kau ini, mau membuatku jantungan ya. Nyelonong masuk saja, ketuk pintu dulu." umpat Candra dan memukul kepala Roy dengan pulpen ditanganya.
Karena tidak sempat menghindar, akhirnya kepala Roy menjadi sasaran kekesalan dari bos gila itu. Cukup lumayan keras dan membuat kemerahan jidatnya Roy, ia hanya mengelusnya dengan kasar dengan maksud agar berkurang sakitnya.
"Dasar gila, kalau bukan bos. Sudah kubalas kau. Makanya, kalau mau melamun lebih baik tidak usah masuk kerja. Membuatku apes saja! "
"Roy, perhatikan etika kerjamu. Ini dikantor, kau adalah bawahanku. Ingat itu!!!" Candra yang bertambah kesal, sembari menunjuk Roy dengan jari telunjuknya.
Sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar, Roy mengalah demi kelangsungan hidupnya yang masih panjang.
Heehh!!!
"Maafkan saya bos, saya mau mengambil berkas yang tadi saya antarkan."
" akhh!!! berkas berkas ini membuat kepalaku pusing, Roy. " membolak balikkan map berisikan berkas yang harus candra tanda tangani.
" Apa ada yang bisa saya bantu, bos." tawaran Roy.
Tanpa sadar dengan jawabannya.
" Ana, kenapa kamu terbayang terus dikepala ini. Kamu sungguh membuatku gila, Na!".
Mendengar perkataan dari sang bos, Roy menaikan kerutan didahinya dengan mata terbelalak terbuka lebar. Bagaikan terkena sambaran petir di pagi hari, seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Melambai lambaikan tangannya dihadapan muka si bos, namun tidak ada respon. Dan akhirnya, dengan keberanian yang ada.
Ttaakk!!!
Mendarat dengan mulus dikening sang bos, map berkas yang Roy pegang.
" Roy !!! kau benar benar membuatku marah, beraninya memukul kepalaku." Candra bangkit dari kursi kebesarannya dan mengejar Roy.
Maka, terjadilah aksi kejar kejaran di antara sang bos dan asistennya. Seperti kartun Tom and Jerry, seperti itulah kelakuan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Indra Davais
lanjuuut
2021-08-01
0
Nurjayani Yani
pusing sama three musketer ini😷😱
2021-07-08
0