10.

Untuk pertandingan kedua ini, tim Ana kembali memenangkannya. Ketika semua tim telah kembali ke penginapan, dan dengan kegiatan masing masing. Ana pun telah menggambil posisi untuk tidur, tak heran memang dengan julukannya 'putri tidur'. Ayu, teman satu kamar Ana pun hanya bisa menggelengkan kepala. Merasa tidak heran lagi dengan kebiasaan Ana itu. Tiba tiba, ponsel Ana bergetar.

drrrttt...

drrrttt...

arrgghhhh... Emosi tingkat tinggi, apabila ada yang mengganggu tidurnya. (Siapa si yang nelfon jam segini? nggak tau apa orang mau istirahat), omelnya dalam hati. Padahal, jam baru menunjukkan pukul 19:30 wib.

"Na, bantuin abang lagi. Abang tunggu diruangan sekarang, nggak usah pakai ngedumel. Okay, abang tunggu!!!" telpon pun telah senyap.

Ana hanya terdiam sebelum memberikan bantahan terhadap si penelfon, (dasar nggak punya hati, udah minta bantuan. Nelfon semaunya, belum juga disetujuin mau apa nggak bantuin, malah dimatiin telfonnya), hanya bisa emosi dalam hati.

"Siapa na yang nelfon? muka lu merah banget, hati hati na nanti malah keluar tanduknya lagi." Goda Ayu.

" Siapa lagi yu kalau bukan si bang ki', bukannya bertanding bola tapi ini malah bertanding dengan angka angka yang amburadul. Serasa kerja rodi disini." Dengan geramnya Ana ngedumel sama Ayu.

" Udah, kamu kesana aja. Semangat ya Na!!!" suport Ayu. Masih dalam mood yang kesal tingkat tinggi dan Melempar bantal ke muka Ayu, lalu beranjak pergi.

......................

Di lain ruangan, Rizky sedang bersitegang dengan bos gilanya. Bagaikan memakan buah simalakama (serba salah dalam mengambil keputusan, yang hasilnya tidak ada kebaikan).

" Gimana Ky, apa sudah kamu lakuin apa yang saya tugaskan?", tanya Candra.

"Siap bos, memangnya ada apa si bos? lagian juga ni berkas beberapa bulan kebelakang dan sudah diperbaiki, kenapa sekarang mau di audit lagi?." tanya Rizky yang bingung dengan kelakuan bosnya akhir akhir ini.

Pleetaakk !!!

" Bisa diam nggak tu mulut? atau gajimu saya pangkas? " ujar Candra dengan menatap tajam pada Rizky.

(Waduh, ancaman yang luar biasa itu muncul kembali. Apa lagi salahku kali ini, sampai sampai si bos gila ini menjadi aneh) Rizky berbicara dalam hati. Dengan melambaikan dua jari 'peace' dan bonus cengiran senyum ketakutan, Rizky tidak bisa melawan keputusan bosnya.

Ketika terdengar suara ketukan pintu, menyelamatkan Rizky dari tatapan tajam si bos gila.

Tok tok tok !!!

"Bang Ki', ni Ana bang."

"Masuk aja Na, nggak dikunci pintunya." Jawab rizky dari dalam ruangan, dan wajah si bos terlihat sumringah.

Ketika pintu dibuka, langsung tu si Rizky kena sembur dengan amarahnya dari putri tidur. " emangnya ada apaan bang? lagian juga ini sudah waktunya istirahat, bukannya tanding tapi malah kerja rodi disini." ketus Ana berlalu menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya di sofa tersebut."

Rizky tertawa garing, " hahaha... eh putri tidur, tu mulut ngedumel apa bernyanyi? Kalau masuk ke ruangan orang itu harus sopan dong, nggak malu apa diperhatiin orang gila (Candra)."

Orang yang dimaksud 'Gila' oleh Rizky, langsung memberikan tatapan tajam yang seakan akan membunuh yang dilihatnya. Mata Ana mencari yang sosok yang dibicarakan oleh Rizky, dan saat pandangan mereka berdua beradu. Ana langsung kaget langsung berdiri, sedangkan Candra, ia hanya duduk tenang dan berwajah dingin serta datar 'lengkap sudah seramnya'.

Ana berlalu mendekatkan diri ke Rizky sambil berbisik, " bang, itu siapa? kok serem banget. Lagian juga, kenapa Ana diminta kesini? besok semifinal bang."

Menggosok gosok telingga, " Na, abang nggak budeg. Makanya, jangan asal nyelonong masuk aja (mentoel jidat Ana dengan jari telunjuk), kalau sudah kayak gini, mampus lu dimakan tu orang." Rizky mengarahkan dagunya ke Candra. "itu bos abang, sekaligus sahabat abang lu juga, Achmad. Kan sudah pernah liat." lanjut Rizky.

Ana bergaya sedang berfikir, padahal dia masa bodo'. "Ana lupa bang (bermuka datar), ada apa bang suruh Ana kesini?."

Rizky pun cengar cengir, " biasa Na, ni (menunjukkan berkas). Kamu kan bisa cepat dalam urusan kayak gini, abang lagi banyak kerjaan. Jadinya, sedikit kurang fokus untuk menyelesaikan laporan ini Na. Bantuin abang ya, okay?" mengharapkan Ana bisa membantunya melewati ide bosnya yang gila.

Candra merasa seperti patung yang bernyawa, tidak dianggap dan tidak pula diajak bicara. (Masa seorang Candra dicuekin dan tidak ia kenal? sedangkan diluar sana, hampir semua orang menggenaliku. Tapi, perempuan ini dengan mudahnya bilang tidak kenal. Cukup menarik). Sepertinya, rasa suka itu mulai tumbuh, ya semoga saja.

Ana menggambil berkas tersebut, lalu membacanya. Tiba tiba, Ana langsung meletakkan berkas tersebut. " Bang, kayaknya Ana nggak bisa bantuin abang. Kalau begitu, Ana pamit ya." Berjalan menuju pintu keluar.

Rizky dan Candra terkejut dengan apa yang terjadi, Candra mengisyaratkan gerakan matanya pada Rizky. Dengan maksud mencegah Ana agar tidak keluar.

Masih dalam keadaan bingung, Rizky akhirnya mengerti akan maksud dari isyarat bosnya. " Na, tunggu dulu. Tadi katanya bisa bantuin abang, kok tiba tiba sekarang nggak bisa. Hayolah Na, tolong abang." permohonan Rizky pada Ana, ia takut akan ancaman bos gilanya itu.

Dengan malasnya Ana berbalik badan dan menjawab perkataan Rizky tadi. "Hem!!!(menghembuskan nafas kesal), mau minta tolong apa mau bercanda bang? Sebenarnya tadi mau bantuin si, tapi berhubung yang minta bantuan ini sama gilanya dengan yang memberikan perintah (menyindir Candra yang matanya sudah melebar, dibilang gila), jadinya Ana nggak jadi bantuin. Sudah ya bang, Ana balik kekamar dulu."

"Waduh, tolong la na. Kalau nggak dikerjain, nanti gaji abang dipangkas sama si gila itu." Wajah Candra yang sudah merah menahan amarahnya mendengar dirinya selalu dikatain.

" umur sudah tuir, sekolah juga udah banyak S-nya. Tapi masih o'on juga, abang abang (mengelengkan kepala). Coba abang liat secara rinci dan detail, kalau nggak kelihatan, pakai kacamata. Disitu tertulis, tanggal, hari, bulan dimana berkas itu sudah di audit dan direvisi. Jadi kalau mau bercanda, cari orang yang tepat." Ana yang sudah emosi tingkat dewa mengeluarkan perkataan yang pedas dihati.

Mereka berdua (Candra dan Rizky) kaget atas penjelasan yang Ana bilang tadi, Rizky melihat lagi berkas tersebut, dan benar adanya, tanggal, bulan dan harinya menunjukkan beberapa bulan sebelumnya. Dan tiba tiba, ada aura yang nggak bagus dirasakan oleh Rizky. Tangan kanannya pun menepok jidatnya (waduh, kali ini gajiku benar benar kena pangkas) sedih Rizky meratapi nasibnya.

' Kali ini mampus bener Rizky di tanggan bos gilanya dan tidak bisa menghindar lagi'. Candra dengan muka memerah menyala, sudah siap memberikan hukuman .

......................

Terpopuler

Comments

Nurjayani Yani

Nurjayani Yani

wkwk. .. org kalo lagi jatuh cinta, apa juga dilakuin dan rela walaupun dibilang orang gila😄😆

good ana👍 jgn kasih kendor chandra.

2021-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. INI NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN...
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7. Visual
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33.
34 34.
35 35.
36 36.
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43.
44 44.
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 125.
127 126.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. INI NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN...
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7. Visual
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33.
34
34.
35
35.
36
36.
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43.
44
44.
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
125.
127
126.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!