Suara langkah kaki memasuki ruangan tempat Rizky dan Ana, pintu yang terbuka membuatnya heran. Ketika pandangannya terkunci dengan perempuan di sofa, menatap tajam pada perempuan itu yang dengan santainya tertidur. (Kenapa ruangam ini terbuka? apalagi ini, dengan seenaknya tidur.) Orang tersebut dengan kesalnya menggumpat dalam hati, matanya terus mencari sesuatu. Namun tiba-tiba...
Buukkk...
"Wadau... Apa ini? kenapa bisa nabrak gini, apa si yang ditabr... (Sambil mengusap jidat yang tidak benjol dan menggambil plastik makanan yang dibeli. Tiba-tiba matanya seakan mau melomlat keluar). Celoteh Rizky dalam hati. "ehh...Si bos sudah datang, kirain siapa. Kenapa berdiri bos? silahkan duduk, badan anda akan tambah melambung tinggi bila terus berdiri di situ."
Namun ia masih berdiri dan menatap asistennya dengan tajam, seakan butuh penjelasan. Sang bos menggerakkan bola matanya ke arah perempuan yang tertidur. Rizky mengerti akan isyarat tersebut.
"Tenang saja bos, dia bukan mata-mata musuh. Dia atlet di event ini dan lagian juga dia disini atas permintaan ku, jadi anda tidak perlu khawatir." jelas Rizky.
"Ternyata suka perempuan juga lo, selama ini hampir tidak pernah aku melihat dirimu dengan perempuan. Apalagi ini, kelihatannya masih dibawah umur, bisa-bisa kau akan diadukan ke komnas perlindungan anak." gumamnya dengan nada datar.
"Eleh... sama-sama jomblo aja juga, emangnya lu nggak kenal siapa dia?" tanya Rizky dengan kode dagunya menggarahkan ke Ana.
Pletak!!!
"Memangnya siapa dia? buang-buang waktu dan tenaga untuk mencari tau dia siapa." nada bicaranya yang begitu dingin.
Rizky mengelus kepalanya yang kena sentil, tapi menyakitkan. "Sakit kampret. Untung saja kau bosnya, kalau bukan bos, sudah kubalas. Eh, Yakin lo nggak kenal?coba deh liat wajahnya, kira-kira mirip siapa?."
Memutar bola mata dengan malasnya, "lo kira aku apa? Udah deh, nggak usah mengulur waktu, sekarang serahkan laporan yang aku minta, jangan bilang kalau kamu belum menyelesaikannya." tegasnya.
" Dasar bos gila lu." Rizky berlalu menggambil berkas laporan yang diminta.
(Memangnya siapa perempuan ini, tapi kalau dilihat-lihat, cantik juga) gumannya. Tapi, sepertinya mirip a...
Kaget, ketika terdengar suara. "Katanya nggak mau lihat, tapi dipandingin terus." celoteh Rizky sambil me-moyongkan bibir dan mnyerahkan berkas laporan perusahaan.
"Masih punya nyali lu ngatain aku, gaji lu bulan ini dipotong 20%." dengan tatapan tajamnya lalu memeriksa berkas laporan tersebut.
(Aih, dasar bos gila. Main potong-potong aja, mau tidak mau ni. Untung saja kita bersahabat, kalau tidak!) Umpat Rizky yang merasa kesal dengan ulah bosnya.
Selesai memeriksa berkas laporan tersebut, dengan senyuman sinis. "Tumben banget ki laporan lu nggak ada perbaikan lagi."
"Aih... Lagian juga, sudah tau aku lagi ngerjain event ini, tapi lu dengan entengnya dan tanpa dosa sedikit pun meminta laporan. Dan gilanya lagi, hari ini harus selesai. Mana gaji kena potong, kasian bener hidup gue. Sialnya lagi, nggak bisa protes sama bos. Karena bosnya gila kayak lu." Rizky meluapkan kekesalannya. Orang yang dituju hanya tertawa.
Candra Wiraguna Satya, laki-laki dengan tubuh tinggi, tampan, dingin, angkuh, sombong. Merupakan seorang CEO diperusahaannya, menjadi pujaan bagi setiap perempuan yang melihatnya. Tapi, dalam sisi kehidupan cintanya tidak seindah paras wajahnya yang tampan. Banyak wanita yang tergila-gila padanya, namun semuanya ditolak. Bagi dirinya, wanita-wanita tersebut hanya menyukai kekayaannya, sehingg ia lebih menyibukkan dirinya dengan bekerja.
Setelah selesai dengan berkas tersebut, Candrap pun segera beranjak dari duduknya untuk segera pulang, tiba-tiba...
"Hooeemmmm..."
Ana terbangun karena merasa lapar dan haus. Dan Alangkah terkejutnya melihat dua laki-laki dihadapannya sedang melihat kearah dirinya. "eh...Bang'ki maaf ketiduran, oh ya bang. Sudah selesai kan berkasnya? Ana balik ya." Ana yang merasa kikuk dengan tatapan mereka.
Mendengar ucapan Ana, Candra menatap Rizky dengan tajam.
Dengan tenang dan tersenyum, " Na, nanti abang anter. Ini kamu makan aja dulu, sudah abang beliin. " Menyerahkan bungkusan yang ia beli sebelumnya.
"Bang, Ana makannya dikamar aja ya. Lagian juga ini sudah malam banget, mana besok game lagi." Ana yang merasa bingung harus ngapain.
" Iya ya, okelah kalau begitu, abang anterin sekarang. Tapi sebelumnya, kamu kenalin dulu. Ini bos sekalian sahabat abang, Candra. Dia juga sahabat abangmu, karena kesibukkanya sehingga dia jarang ikut kumpul bareng. " Jelas Rizky.
Dengan penjelasan dari Rizky tadi tentang dirinya, Candra kaget dengan cerita wanita dihadapannya ini yang ternyata adik dari sahabatnya sendiri. (Pantas saja, tadi aku merasa seperti menggenalnya. Dan ternyata dia adik Achmad) gumannya dalam hati.
Setelah mengenalkan mereka, Rizky pun menggantarkan Ana kembali kekamarnya dan Candra juga sudah hilang entah kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Nurjayani Yani
sepertinya chandra suka sama ana
semoga aja, 😍😍
2021-07-08
0