5.

Malam menjelang, perut pun mulai berontak minta di isi. Kaki pun menuntun untuk melangkah menuju ruang makan, dan tak lupa gerbong kereta babaranjang yang tidak ketinggalan. Siapa lagi kalau bukan si Butet.

" ciye...ciye... Ada yang nunggui ni. Tadi siang tu orang kelihatan banget na khawatir sama lu, cuma aku yang bisa menebaknya na. Beruntunglah dirimu mempunyai sahabat seperti aku, apalagi kurangnya na wkwkkwkwkw." Kereta sudah mengeluarkan asapnya yang panjang.

" Beruntung si nggak, apes iya." Memberikan tatapan yang tajam ke arah sumber suara. Ketika butet akan menanggapai perkataan Ana, tiba-tiba mendaratlah gumpalan tissu kedalam mulut butet." uhukk..uhukk, wueekkk." suara butet yang hampir tersedak tissu.

" Kalau mau ngegosip, bukan disini. Ini tempat makan, lama-lama aku telen juga lu tet. " Wulan yang tersulut emosi mendengar celotehannya, bukan Ana saja yang menjadi bahan pembicaraannya. Hampir semua orang dibicarain, nggak tau dari mana saja butet mendapatkan bahan sumbernya, pokoknya ada saja yang dijadiin gosip tu mulutnya. Bagitulah si butet, dia akan diam disaat tidur saja dan selebihnya nyerocos tiada berhenti.

Setelah selesai dengan makan malam, ana beranjaka menuju kamarnya untuk beristirahat. Tiba-tiba...

" Gimana tangannya na?", pria itu bertanya.

" Sudah lumayan enakan kak, oh ya. Ana duluan ya kak, mau istirahat." berjalan tanpa ragu.

Pria tersebut adalah Rendy, banyak gosip yang mengatakan diantara Dony dan Ana memiliki hubungan. Ada lagi yang bilang mereka lagi PDKT, cinta bertepuk sebelah tangan, dan masih banyak lagi gosip yang lainnya. " Ren, yakinlah lu masih menaruh harapan sama dia? Jangan terlalu dalam don, nanti sakit." Jose mengatakan pendapatnya.

Senyum tertahan, "Kalian semuanya sudah salah menilai." Rendy berjalan menuju arah jalan yang lain. Melihat tingkah laku temanya itu, Jose hanya bisa diam tanpa ekpresi.

......................

Kewajiban sebagai muslimah telah selesai Ana tunaikan, lalu beranjak mau tidur. Dreeett...Drettttt... Getaran dari ponsel Ana.

" Na, ponselmu bergetar. Kayaknya ada yang nelpon na." ujar Ayu, temar satu kamar dengannya.

"Hallo... Eh bang ki', ini sudah jamnya tidur bang." Sebenarnya baru pukul 20:00 wib, berhubung Ana putri tidur, ketika waktu tidurnya digangguin, keluar deh garangnya.

" Woi putri tidur, cepetan ketempat abang. Perlu bantuan ni, genting pakek banget. Abang tunggu, kalau dalam waktu sepuluh menit nggak nyampe juga. Tunggu hukuman dari abang, dan satu lagi. Nama abang ini bagus Ana, M. Rizky Ramadhan, jangan panggil seperti itu. Malu-maluin aja ni anak." Rizky merupakan Ketua pelaksanan penyelenggaraan event tersebut dan juga merupakan sahabat dari abangnya Ana, Ahmad.

(Apa maksudnya ni orang marah-marah nggak jelas, dia yang perlu bantuan. Tapi dia juga yang marah, ya tuhan. Kenapa abang punya sahabat aneh kayak gini, bisanya cuma buat emosi aja). Dengan ponsel yang masih berada di telingganya, " bang, udah selesai belum ngomelnya. Mau dibantuin apa nggak? lama-lama kayak butet juga bang." merasa malas untuk bicara.

"Udah cepetan kesini, siapa juga buat abang ngomel. Dasar put....". Belum menyelesaikan perkataannya. " sstttt diam, dan tunggu aja, Ana kesana sekarang. tut tut tut telponnya langsung diputusin sepihak oleh Ana.

Merasa tidak ada lagi sambungan telpon, "Dasar bocah, kurang asem, nggak sopan, kutu kupret. Bisa-bisanya dia langsung tutup telponnya, yang nelpon siapa yang mutusin telponnya siapa. Kalau bukan keadaan genting, sudah tak penyet jadi dodol." Begitulah Rizky dengan Ana, terkenal dengan tingkahnya seperti tom and jerry (film kartun tikus dan kucing).

......................

Ketika Ana tiba...

"eh kutu kupret, enak aja ya langsung matiin telpon abang (sambil menjewer telingga Ana), dasar nggak sopan."

Kaget seketika ada rasa sakit ditelinganya, "aduh...Sakit bang'ki. Katanya tadi cepetan, makanya dimatiin telponnya bang."

" Berkelit aja bisanya, cepetan bantuin abang. Kalau ni berkas tidak selesai, mampus abang Na." dengan wajah tertunduk,Rizky menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Melihat tumpukan kertas yang berada dihadapannya, Ana pun hanya bisa menggelengkan kepala. "Bisa mampus beneran ni bang, kayaknya butuh waktu yang lama buat nyelesainnya." Ana berguman dengan tangan kanan menopang dagu. (pleetakk...) Rizky menjitak kepala Ana. " Sembarangan kalau ngomong, cepetan bantuin abang, ngomel aja."

(Udah minta bantuin, marah-marah, kepala juga kena jitak. Apes bener hari ini, mana nggak ada basa-basi makanan atau minuman lagi disini), Ana mengomel dalam hati dan wajah datar. Tak lama kemudian mereka larut dalam tumpukan kertas yang banyak.

......................

Berkat bantuan Ana dalam menyelesaikan tumpukan kertas yang begitu banyaknya, membuat Rizky tersenyum bahagia. Bagaimana tidak bahagia, dengan keahlian yang Ana miliki sehingga ia terbebas dari amukan amarah dari CEO yang menyeramkan. Melihat Ana yang tertidur disofa, hingga terbesit dalam pikirannya untuk keluar sebentar membelikan asupan makanan untuk si ratu tidur.

Episodes
1 1. INI NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN...
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7. Visual
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33.
34 34.
35 35.
36 36.
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43.
44 44.
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 125.
127 126.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. INI NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN...
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7. Visual
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33.
34
34.
35
35.
36
36.
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43.
44
44.
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
125.
127
126.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!