17 bertemu sang mertua

Klara dan reyhan sampai di sebuah pintu kamar rumah sakit yang bertuliskan ruang VVIP selama berjalan melewati lorong rumah sakit, jantung klara terus berdegup kencang, ia terus membayangkan bagaimana pertemuannya dengan sang mertua apakah mereka akan menerima klara dengan baik atau justru sebaliknya.

Mengingat klara adalah gadis kampung sedangkan dokter reyhan ini adalah orang yang benar-benar terlahir dari keturunan berdarah biru dan klara pun baru menyadari dengan apa yang dia lihat bahwa reyhan bukan dari kalangan biasa, sebelumnya klara menyangka kalau reyhan adalah dokter biasa saja seperti pada umumnya namun ternyata jauh dari yang ia pikirkan dan entah apa yang akan terjadi jika warga di kampungnya tau tentang keadaan reyhan yang begitu kaya dan berlimpah ruah dengan kekayaan yang dimilikinya, pikiran klara terus berkutat dengan apa yang ia temui hari itu.

Reyhan memencet tombol pintu ruangan tersebut dan baru lah pintu terbuka, setelah pintu terbuka klara dan reyhan pun masuk mereka melihat seorang laki-laki setengah baya terbaring lemah di kasur pesakitan.

Setelah mereka masuk reyhan di sambut seorang wanita cantik yang meski berumur namun kecantikannya masih terpancar, dandanannya yang modis dengan segala yang menempel di tubuhnya semua serba branded wanita tersebut tak lain adalah karina ibunda reyhan.

"Reyhan" sapa bu karina setelah melihat kedatangan anaknya.

"Mam bagaimana keadaaan ayah?" Tanya reyhan dengan tergesa menghampiri ayahnya yang terbaring tak sadarkan diri dengan semua peralatan medis terpasang di tubuhnya nampak terlihat jelas kekhawatiran reyhan melihat keadaan ayahnya.

"Dia sangat lemah, tadi dokter sudah memeriksanya dan memberikan obat penenang, mamah khawatir sekali dengan papah mu apa lagi sekarang jantung nya kembali melemah" jawab bu karina.

"Kalau begitu kita bawa ayah ke singapore" ujar reyhan.

"Mamah sudah mendatangkan dokter terbaik dari beberapa negara kesini untuk papah kamu termasuk dokter dari singapore, karna mamah gak mau kalau papah kamu kecapean kalau harus bolak-balik melalui perjalanan jauh mamah khawatir kalau papah kamu tambah ngedrop lagi" tukas bu karina lalu bu karina menoleh pada gadis yang berdiri dekat pintu dia klara yang sedari tadi memperhatikan dan mendengarkan perbincangan ibu dan anak tersebut lalu bu karina bertanya.

"Kamu siapa?" Tanya bu karina pada klara yang sedari tadi berdiri.

"Sa_saya!" Ucap klara ia merasa gugup, lalu dengan segera klara mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan bu karina menjabat tangan klara, setelah berjabat tangan klara menarik tangan klara lalu mencium punggung tangan bu karina, ia tau bahwa itu adalah mertuanya karna reyhan berkali-kali memanggil bu karina dengan sebutan mamah di dalam perbincangannya, saat klara akan menjawab segera di dahului oleh reyhan.

"Dia klara, istrinya rinto temanku yang waktu itu pernah kerumah, mamah ingatkan?!" Ucap reyhan, dan ucapan reyhan membuat hati klara seperti teriris sembilu ia merasa tak percaya dengan apa yang di ucapkan reyhan perkataan yang menyayat hati, karna reyhan tak mengakui dirinya sebagai istri, klara benar-benar tak dapat berkata apa-apa selain diam.

"kenapa dokter tak mengakui aku sebagai istri nya? Apa dia malu karna aku bukan orang kaya, Dan aku hanyalah seorang gadis kampung?" Gumam klara, dalam batin nya menangis.

"Oh jadi kamu istrinya rinto cantik sekali kamu nak, jadi si rinto sudah nikah! Kapan dia nikah ko nggak ngundang mamah?" Tanya bu karina pada reyhan.

"Baru beberapa hari mah" jawab reyhan.

"Loh loh loh jadi masih pengantin baru, terus kenapa kamu bawa-bawa istri orang?! kamu nggak bawa kabur dia kan?" Tanya bu karina.

"Nggak lah mam dia nitipin istrinya ke aku karna dia mau keluar negri dan mungkin cukup lama disana, boleh kan klara tinggal di rumah kita?" Tanya reyhan.

"Di rumah, tapi kenapa? bukan kah dia istrinya teman kamu?" Tanya bu karina merasa aneh.

"mam klara sedang hamil, tapi orang tuanya tidak tau!" Jawab reyhan berbohong

"Apa!!!? Terus kenapa dia tidak memberitahukan saja yang sebenarnya pada orang tuanya?"

"Nggak bisa mam orang tua nya tak merestui mereka" ucap reyhan semakin pandai ia berbohong untuk menutupi aib dari ibunya sendiri, ibarat kata lempar batu sembunyi tangan itulah yang di lakukan reyhan.

"Kasihan kamu dek, seharusnya kalian berpikir dulu sebelum melakukan kesalahan tapi meski bagaimanapun juga anak yang ada dalam kandungan mu itu cucu mereka jadi mereka harus tau" ucap bu karina,

klara hanya menunduk di dalam hatinya ia merasa sangat sedih, karna sebenarnya wanita yang ada di hadapannya lah nenek dari cucu yang sedang di kandungannya, tak hanya itu klara juga merasa sedih karna reyhan sama sekali tak menganggapnya sebagai istri dan klara merasa sakit dengan semua perlakuan reyhan namun di sisi lain ia juga merasa malu dngan apa yang ia lakukan dengan reyhan, kalau saja waktu itu mereka tak melakukan hal tersebut mungkin ini semua tak akan terjadi dan klara pun mungkin tak akan berada disini, mungkin klara masih di kampungnya berkumpul dengan keluarganya dan juga para sahabatnya.

"Boleh yah mam lagian kasihan dia, dia dari kampung nanglu tempat aku dinas disana" tanya reyhan lagi.

"Ya sudah" bu karina sebenarnya seorang wanita berhati mulya ia tak pernah tega jika melihat seseorang terlantar dan tersakiti.

"terima kasih bu" ucap klara, bu karina menjawab dengan senyuman.

"Mamah pulang saja biar aku yang jaga papah malam ini" ujar reyhan.

"Iya sayang mamah harus pulang dulu kerumah untuk ngambil sesuatu, tapi apa kamu nggak cape kamu juga kan baru pulang?" Tanya bu karina.

"Nggak mam, mamah pulang aja dulu suruh mang wiwi pake mobilku, soalnya barang-barang klara ada di mobilku, " jawab reyhan.

"Ya sudah kalau gitu mamah pulang yah"

"Klara kamu bisa pulang kerumah bareng mamah" seru reyhan.

"Tapi.."

"Kamu pulanglah!" Seru reyhan.

"Ayo sayang ikut tante, kamu lagi hamil gk baik lama-lama berada di rumah sakit" ajak bu karina. Klara mengangguk lalu mengikuti bu karina yang berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Mereka berjalan menelusuri setiap lorong rumah sakit yang ramai berlalu lalang dengan orang seperti keluarga pasien, dokter, perawat, dan juga orang yang yang punya kepentingan di rumah sakit tersebut yang entah apa itu.

Di dalam mobil

Bukarina mengajak klara ngobrol dan bertanya sesuatu.

"Kamu ketemu rinto di nanglu?"Tanya bu karina. klara sedikit bingung dengan jawabannya ia diam sebentar lalu berkata.

"I- iiya" jawab klara gugup.

"Oh jadi si rinto pergi kesana juga!"

"Tante pikir cuma reyhan yang kesana! Tapi yang mamah tau rinto bukan dokter, ya kan?!" Ucap bu karina, klara makin bingung dengan jawabannya, tiba-tiba klara merasa mual ia hendak muntah bu karina merasa kasihan melihat klara seperti itu lalu bu karina menyuruh mang wiwi supirnya untuk menepikan mobilnya.

"Mang berhentilah sejenak kasihan klara" seru bu karina.

"Baik bu" lalu mang wiwi menepikan mobilnya klara turun dari mobil ia memuntahkan isi perutnya, bu karina kasihan pada klara ia keluar dari mobil lalu memijat tengkuk leher klara untuk mengurangi rasa mualnya dan memberikan minyak kayu putih pada klara klara mengambilnya dan mengoleskan di bagian hidungnya.

"Udah enakan?" Tanya bu karina.

"Iya sudah" jawab klara.

"Ya sudah yu kita jalan lagi" ajak bu karina.

"Apa masih jauh tante?" Tanya klara.

"Nggk sebentar lagi, tuh di ujung jalan sana" tunjuk bu karina menunjuk jalan ke arah rumahnya, yang memang tinggal beberapa meter lagi dari tempatnya mang wiwi memarkirkan mobil. Kemudian kembali mereka masuk mobil dan melanjutkan perjalanannya.

Sampai di halaman rumah

Mobil berhasil memasuki halaman rumah yang tertutup gerbang tinggi halaman yang cukup luas, klara turun dari mobil ia melihat kemegahan rumah bu karina.

"Ini rumah tante?" Tanya klara.

"Iya, kenapa?"

"Besar sekali" ucap klara, klara terus memandangi rumah tersebut dengan penuh rasa kagum.

Design rumah yang begitu mewah dengan pilar yang menjulang tinggi, lighting di setiap sisi, pintu yang besar dengan tanaman hias yang beragam dan mahal menghiasi halaman tersebut.

"Ayo klara masuk" ajak bu karina, membuat klara kaget.

"Ah iya" ucap klara, lalu klara mengambil semua barang-barangnya di dalam mobil, ia mengambil tas besarnya yang di jinjing juga tas yang di salempang dan jugabeberapa kresek yang entah apa isinya bu karina yang melihat klara keropotan dengan semuanya menyuruh mang wiwi untuk membantu klara.

"Mang bantuin klara bawa barang-barangnya!" seru bu karina.

"Baik bu" lalu mang wiwi mengambil sebagian barang yang di bawa klara dan mereka hendak masuk kerumah tiba-tiba klara berhenti.

"Oh iya aku lupa" ucap klra.

"Lupa apa klara?" Tanya bu karina, lalu klara kembali ke mobil ia mengambil dus yang berisikan gula merah kelapa dan juga pisang.

"Itu apa?" Tanya bu karina.

"Ini oleh-oleh dari ibu sama bapak, sebenarnya tadi banyak karna semua memberi oleh-oleh tapi saat di bandara dokter nggk boleh membawanya dan menyuruh sopirnya untuk membawa semuanya tapi aku meminta ini untuk di bawa karna ini dari ibu sama bapa.

"Oh ya sudah biar itu di bawa sama mang wiwi saja" dan mereka pun masuk kerumah kembali mata klara berkeliling memandangi seisi rumah "ya allah ini seperti istana" gumam klara.

"Ayo sayang ikut tante" ajak bu karina.

"Kemana?" Tanya klara.

"Ke kamar kamu" jawab bu karina.

"Bi sitiiii!" Panggil bu karina pada salah satu pelayan di rumahnya, lalu perempuan muda pun datang dengan tergopoh.

"Iya bu"

"Tolong bereskan kamar yang di samping kamar reyhan, dan bawa semua barang-barang nya nona ini kesana"

"Baik bu" lalu bi siti pun pergi untuk mengerjakan perintah majikannya.

"Kamu sudah makan?" Tanya bu karina pada klara yang sedang asik mengagumi seisi rumah mertuanya.

"Emmm belum" jawab klara sambil menggelengkan kepala lalu menunduk malu.

"Ya sudah kita makan dulu" ajak bu karina lalu membawa klara keruang makan, sampai nya di meja makan klara di persilahkan duduk.

"Makan lah" ucap bu karina.

"Terima kasih tante, tante sudah baik sama klara" ucap klara.

"Iya sama-sama, klara kamu polos sekali nak, apa kamu pernah kekota sebelumnya?"

"Nggak! ibu sama bapa juga nggak pernah kekota sebesar ini, klara nggak pernah melihat kota yang seperti ini, di sini banyak bangunan yang tinggi-tinggi rumah-rumah mewah klara nggak pernah melihat sebelumnya, klara hanya pernah melihat di tv saja" ucap klara dengan polosnya ia bicara sambil memragakan tangannya dan menengadahkan kepalanya seolah membayangkan betapa indahnya kota yang ia lihat, sementara bu karina hanya tersenyum melihat tingkah klara,

"Ya sudah kamu makan lah setelah itu kamu istirahat, kamu pasti cape" ucap bu karina

"Emmm" ucap klara sambil mulai menyantap makanan yang ada di meja.

"polos sekali anak ini, si rinto benar-benar keterlaluan ia pasti memanfaatkannya, ah tapi untung dia menikahinya, aku harus bertemu dengan anak itu atau nggak dengan orang tuanya kasihan klara" gumam bu karina sambil memperhatikan klara yang sedang makan dengan lahapnya lalu ia pun mulai makan, dan mereka pun makan malam berdua dengan khidmat setlah makan klra, membawa piring kotor dan hendak mencucinya di whastafel yang tak jauh dari sana, namun di larang oleh mertuanya.

"Jangan di cuci biar nanti bibi yang mengerjakannya sekarang kita kekamar kamu" tukas bu karina lalu bu karina mengantar klara ke kamar yang sudah di sediakan untuknya.

"Ini kamar kamu, kamu bisa tidur sini" ujar bu karina.

"Wahhh kamar nya besar sekali dan sangat bersih, klara tidur di sini tante" ucap klara sambil memperhatikan setiap sudut ruangan kamar yang akan di tempatinya

"Ya sudah tidurlah tante tinggal dulu" ucal bu karina lalu membalikan baan nya hendak keluar dari kamar tersebut.

"Tante! Sekali lagi terima kasih, tante sudah baik sama klara" ucap klara.

"Iya ini nggak seberapa ko tidurlah" ucap bu karina lalu mengelus kepala klara, bu karina teringat dengan anak perempuannya yang meninggal beberapa tahun lalu karna kecelakaan dan usia nya seumuran dengan klara bu karina terlihat bersedih dan tanpa terasa airmatanya mengalir di pipinya klarayang melihatnya ia merasa aneh.

"Tante kenapa?" Tanya klara.

"Tante teringat dengan anak perempuan tante" jawab bu karina, sambil mengusap air matanya.

"Memangnya kemana anak tante itu" tanya klara lagi.

"Nggak ada dia sudah meninggal" jawab bu karina.

"Innalillahi wa'inaillaihirajiun tante yang sabar yah, kapan meninggalnya?"

"Sudah lama, tujuh tahun yang lalu"

"Ohh sudah lama, tante jangan terus mengingat dia apa lagi sampai menangisinya, kasihan dia tante karna yang sudah meninggal tak mengharapkan di tangisi orang yang masih hidup, itu akan memberatkannya di alam kubur sana," ucap klara seolah menasehati.

"Benarkah?!"

"Iya jadi tante harus ikhlas, sebab semua yang ada di dunia ini akan mengalami kematian, jadi untuk apa kita menangisi orang yang sudah meninggal, toh kita sendiri juga akan mengalaminya, tante do'kan saja agar anak tante tenang disana" ucap klara.

"Baik lah tante akan selalu mendo'akan anak tante, terima kasih sayang sudah mengingatkan tante kalu begitu tante ke kamar dulu" lalu bu karina keluar dari kamar yang di tempati klara, klara tersenyum memandang kepergian bu karina, lalu ia kembali melihat isi kamarnya yang terbilang mewah jika di bandingkan dengan kamarnya di kampung, lalu klara duduk di tepi kasurnya.

"Empuk sekali kasur nya, ah aku nggak boleh tidur disini nanti kotor kalau di tiduri anak kampung kaya aku" ucap klara bicara sendiri, ia melihat ada sofa di sana lalu ia duduk di sofa tersebut, tiba-tiba ia merasa badannya sangat lengket karna seharian ia belum mandi.

"Aku harus mandi, tapi di mana kamar mandinyaa???!" Gumam klara.

"Itu ruangan apa ko ada pintu di situ" lalu klara menghampiri pintu yang tertutup itu dan pelan-pelan membukanya setelah pintu terbuka klara masuk ia melihat ada beberapa produk sabun mandi dan juga peralatan mandi ia juga melihat bhatup, shower, dan ada juga kloset duduk yang sangat bagus menurutnya.

" oh jadi ini kamar mandi! Rupanya kamar ini sudah lengkap dengan segalanya beruntung sekali aku tinggal di sini, tapiii sampai kapan aku akan tinggal di sini mungkin sampaiii" klara melihat perutnya yang belum terlihat membesar lalu ia mengelusnya "sampai kamu lahir nak" ucap klara

TBC

🌹Terima kasih sudah baca novel ku ikutin terus kisah nya yah dan jangn lupa vote like and komen nya untuk mendukung author agar bisa berkarya dengan lebih baik lagi🌺

Terpopuler

Comments

S Winar

S Winar

pembelajaran bagi para gadis
jangan buktikan cintamu dg cuma2

2021-11-23

0

alvika cahyawati

alvika cahyawati

kasihan km klara tak pernah d anggap isteri y sabar ya

2021-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 1 kedatangan dokter tampan
2 2 dokter idaman
3 3 tiga bulan berlalu
4 4 penyesalan
5 5 keresahan klara
6 6 penyuluhan kesehatan
7 7 merasa mual
8 8 ceramah remaja
9 9 positive hamil
10 10 di ketahui
11 11 lalai menjaga anak
12 12 Menjelang pernikahan
13 13 acara selesai
14 14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15 15 keberangakatan klara ke jakarta
16 16 sampai di jakarta
17 17 bertemu sang mertua
18 18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19 19 kesadaran pak anggara
20 20 keterkejutan bi siti
21 21 jalan-jalan
22 22 gundah
23 23 jadi artis
24 24 sentuhan tangan reyhan
25 25 Pakta tentang sane
26 pengumuman
27 27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28 28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29 29 bertemu rinto
30 30 asisten pribadi pak anggara
31 31 bertemu rinto ( part 2 )
32 32 bertemu rinto ( part 3 )
33 33 kecemasan reyhan
34 34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35 35 keliling jakarta
36 36 Terungkap sebagai menantu
37 37 kepergian reyhan
38 38 bersama rinto.
39 39 bertemu sane
40 40 menyambut kepulangan sang mertua
41 41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42 42 Sarapan bersama adik ipar.
43 43 pengakuan reyhan
44 44 ke akraban adik dan kakak ipar
45 45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46 46 klara mulai kontraksi
47 47 Melahirkan
48 48 kebahagian
49 49 Perhatian sang mertua.
50 50 jemputan untuk kluarga klara
51 51 kehangatan dua keluarga.
52 52 keputusan klara.
53 53 selasai aqikah
54 54 pindahan
55 Bertemu rinto
56 Reynant di kampung nanglu
57 perasaan hati rinto dan klara.
58 perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59 59 Empat tahun berlalu
60 Kembalinya seorang dokter.
61 Kesalahan yang hampir terulang
62 Hadiah untuk intan
63 keberangkatan ke kampung klara
64 bertemu sahabat
65 suami pengganti
66 sentuhan rinto di pagi hari
67 Rania ikut ke jakarta
68 Rania Dan Rinto
69 Turun keladang.
70 Makan di tengah perkebunan
71 Penyesalan sang dokter
72 Moment langka
73 Panggilan ayah
74 Pemandangan yang menyakitkan
75 Berserah diri
76 Intan ke prancis
77 Tamu tak di undang
78 Ungkapan perasaan
79 Wanita pengagum reyhan
80 Kencan malam
81 Kekecewaan dua hati.
82 Alina angelista
83 Perkelahian
84 Kemarahan reyhan
85 Cemburu
86 Rumah baru
87 Alin merasa di cintai
88 Deaner dengan aktor terkenal
89 Korban penculikan
90 Aktifitas reyhan
91 Selamat sampai tujuan
92 Selamat sampai tujuan
93 Reyhan dan alin
94 Pingsan
95 Pemecatan alin
96 Mendatangi sutradara
97 Tuanku
98 Kepulangan intan
99 Melangsungkan Pernikahan
100 Kemarahan klara pada reyhan
101 Reyhan medapat haknya
102 Kehidupan baru
103 azlira mengjngat masa dulu
104 Pertemuan klara dengan wati
105 Musuh bebuyutan
106 Telor mata sapi
107 Pria menyebalkan
108 Pria menyebalkan
109 ciuman pertama lira
110 Menuju pulau bali
111 Rencana bulan madu yang tertunda
112 Klara di korea
113 Kembali di culik
114 Berhasil di selamatkan
115 Berita buruk tentang sane
116 Suami siaga
117 Cerita sane
118 Kembali ke jakarta
119 Keluarga kecil reyhan menemui sane
120 Rania kedatangan sang mertua
121 Rania kesasar di kota besar
122 pengumuman
123 pelabuhan ratu
124 bermain di tepi pantai
125 Akhirnya bertemu sane
126 Sane mulai membaik
127 menginap di kampung
128 Keakraban
129 Kembali ke jakarta
130 Kehamilan kedua
131 kabar gembira
132 kangen sahabat
133 Rania tewas
134 Duka mendalam
135 Akhir kisah dokter dan gadis kampung.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
1 kedatangan dokter tampan
2
2 dokter idaman
3
3 tiga bulan berlalu
4
4 penyesalan
5
5 keresahan klara
6
6 penyuluhan kesehatan
7
7 merasa mual
8
8 ceramah remaja
9
9 positive hamil
10
10 di ketahui
11
11 lalai menjaga anak
12
12 Menjelang pernikahan
13
13 acara selesai
14
14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15
15 keberangakatan klara ke jakarta
16
16 sampai di jakarta
17
17 bertemu sang mertua
18
18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19
19 kesadaran pak anggara
20
20 keterkejutan bi siti
21
21 jalan-jalan
22
22 gundah
23
23 jadi artis
24
24 sentuhan tangan reyhan
25
25 Pakta tentang sane
26
pengumuman
27
27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28
28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29
29 bertemu rinto
30
30 asisten pribadi pak anggara
31
31 bertemu rinto ( part 2 )
32
32 bertemu rinto ( part 3 )
33
33 kecemasan reyhan
34
34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35
35 keliling jakarta
36
36 Terungkap sebagai menantu
37
37 kepergian reyhan
38
38 bersama rinto.
39
39 bertemu sane
40
40 menyambut kepulangan sang mertua
41
41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42
42 Sarapan bersama adik ipar.
43
43 pengakuan reyhan
44
44 ke akraban adik dan kakak ipar
45
45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46
46 klara mulai kontraksi
47
47 Melahirkan
48
48 kebahagian
49
49 Perhatian sang mertua.
50
50 jemputan untuk kluarga klara
51
51 kehangatan dua keluarga.
52
52 keputusan klara.
53
53 selasai aqikah
54
54 pindahan
55
Bertemu rinto
56
Reynant di kampung nanglu
57
perasaan hati rinto dan klara.
58
perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59
59 Empat tahun berlalu
60
Kembalinya seorang dokter.
61
Kesalahan yang hampir terulang
62
Hadiah untuk intan
63
keberangkatan ke kampung klara
64
bertemu sahabat
65
suami pengganti
66
sentuhan rinto di pagi hari
67
Rania ikut ke jakarta
68
Rania Dan Rinto
69
Turun keladang.
70
Makan di tengah perkebunan
71
Penyesalan sang dokter
72
Moment langka
73
Panggilan ayah
74
Pemandangan yang menyakitkan
75
Berserah diri
76
Intan ke prancis
77
Tamu tak di undang
78
Ungkapan perasaan
79
Wanita pengagum reyhan
80
Kencan malam
81
Kekecewaan dua hati.
82
Alina angelista
83
Perkelahian
84
Kemarahan reyhan
85
Cemburu
86
Rumah baru
87
Alin merasa di cintai
88
Deaner dengan aktor terkenal
89
Korban penculikan
90
Aktifitas reyhan
91
Selamat sampai tujuan
92
Selamat sampai tujuan
93
Reyhan dan alin
94
Pingsan
95
Pemecatan alin
96
Mendatangi sutradara
97
Tuanku
98
Kepulangan intan
99
Melangsungkan Pernikahan
100
Kemarahan klara pada reyhan
101
Reyhan medapat haknya
102
Kehidupan baru
103
azlira mengjngat masa dulu
104
Pertemuan klara dengan wati
105
Musuh bebuyutan
106
Telor mata sapi
107
Pria menyebalkan
108
Pria menyebalkan
109
ciuman pertama lira
110
Menuju pulau bali
111
Rencana bulan madu yang tertunda
112
Klara di korea
113
Kembali di culik
114
Berhasil di selamatkan
115
Berita buruk tentang sane
116
Suami siaga
117
Cerita sane
118
Kembali ke jakarta
119
Keluarga kecil reyhan menemui sane
120
Rania kedatangan sang mertua
121
Rania kesasar di kota besar
122
pengumuman
123
pelabuhan ratu
124
bermain di tepi pantai
125
Akhirnya bertemu sane
126
Sane mulai membaik
127
menginap di kampung
128
Keakraban
129
Kembali ke jakarta
130
Kehamilan kedua
131
kabar gembira
132
kangen sahabat
133
Rania tewas
134
Duka mendalam
135
Akhir kisah dokter dan gadis kampung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!