Di bandara
Mobil yang di tumpangi reyhan dan klara akhirnya sampai di bandara, lalu klara turun dari mobil ia melihat kesana kemari ia melihat pemandangan yang baru ia lihat, klara baru pertama kali menginjakan kakinya di sebuah bandara yang di mana ada beberapa pesawat yang mendarat di sana dan klara juga aneh kenapa ia tak harus menunggu panggilan dulu ketika akan naik pesawat!? seperti yang sering ia lihat di tv-tv apalagi saat ini justru ia langsung menuju landasan pesawat kemudian klara di ajak reyhan menaiki pesawat mewah.
"Ayo klara kenapa bengong begitu" Seru Reyhan.
"Dokter kita nggak apa-apa langsung naik?" tanya klara.
"Memangnya kenapa?" Jawab reyhan yang malah balik bertanya.
"Kita nggak nunggu di panggil dulu!" Seru klara.
"Kenapa nunggu di panggil ini pesawatku" jawab reyhan.
"Pesawat dokter!???" Klara bertanya-tanya.
"Ayolah klara kita nggak usah permasalahkan pesawatnya, cepetan kamu mau naik atau nggak" seru reyhan.
"iya aku naik masa enggak tar dokter terbang dengan pesawat nya aku di sini dong sama aja boong! gimana sih dokter ini" ujar klara.
"ya udah makanya cepetan!" Seru reyhan lagi sambil menggelengkan kepalanya.
Lalu reyhan berjalan hendak menaiki anak tangga pesawat lalu reyhan berbalik badan lagi ke arah klara, reyhan melihat klara yang sibuk menurun-nurunkan barang-barang bawaannya termasuk oleh-oleh yang di berikan para tetangganya kemudian reyhan menghampiri klara.
"Klara kita nggak usah bawa ini semua!" Seru reyhan.
"Tapi ini semua mereka kasih untuk kita bawa" jawab klara.
"Di sana banyak yang seperti ini tinggal beli malah lebih baik dari ini"
"Ya kan harus beli kalau ini kan nggak usah beli"
Tanpa berkata lagi pada klara reyhan menyuruh sopir yang mengantarkannya ke bandara untuk kembali memasukan semua yang sudah di turunkan klara.
"Pak tolong masukan kembali ini semua kemobil dan bapak bawa pulang saja untuk keluarga bapak" ucap reyhan klara merasa sangat aneh dengan sikap reyhan.
"Tapi dokter ini kan! Ya sudah aku nggak bawa semua pemberian para tetanggaku tapi aku mau barang-barangku aku bawa semua karna ini pemberian ibu sama bapa" ucap klara dengan wajah melas.
"Ya sudah terserah" jawab reyhan lalu klara menurunkan semua barang pribadinya kemudian menaiki anak tangga pesawat sebelum ia benar-benar masuk ke pesawat ia membelikan badan melihat sekeliling bandara.
"akhirnya hari ini aku akan meninggalkan daerah kelahiranku" gumam klara dan terlihat buliran kesedihan jatuh di pipinya lalu ia masuk.
Saat ia melihat kedalam pesawat ia merasa terkagum dengan semua ruangan pesawat tersebut ia melihat betapa mewahnya isi dalam pesawat tersebut seperti bukan dalam pesawat melainkan seperti di dalam sebuah hotel berbintang yang sering ia lihat di televisi bahkan mungkin lebih.
"Wah dokter ini beneran pesawat kan" tanya klara.
"Iya ini pesawat masa mobil" ucap reyhan.
"Aku baru pertamakali lihat pesawat yang isi nya seperti ini ada sofa kasur meja dapur wastafel dan ini apa waaah keluar televisi hebat yah! Dokter ini beneran pesawat dokter?!" Tanya klara ia terus mngoceh mengagumi apa lagi saat reyhan memencet tombol dan munculah tv dengan ukuran besar betapa kagum nya klara melihat semua interior pesawat yang didesgn secara khusus.
"Klara mau sampai kapan kamu ngoceh seperti itu? Sudah duduklah" ujar reyhan lalu klara pun duduk.
"Maaf tapi aku baru pertamakali naik pesawat, lagi pula aku lihat di televisi pesawat dalemnya nggak kaya gini!" Ucap klara masih tetap heran dan ketika pesawat hendak lepas landas klara kaget dan teriak.
"ahhhkkkkk dokter ini nggak apa-apa kan"teriak klara sambil berpegangan dengan erat pada kursi yang didudukinya, reyhan hanya tersenyum.
Sampai di jakarta
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam setengah mereka sampai di jakarta klara turun dari pesawat ia langsung memuntahkan isi perutnya, reyhan merasa kasihan padanya lalu menghampirinya, sebenarnya reyhan di pesawat terlihat cemas melihat klara yang terlihat lemas karna trus muntah untung di pesawat ada 2 orang pelayan yang bisa di andalkan untuk suruh untuk membantu klara.
"Klara kamu nggak apa-apa kan perasaan sejak di pesawat sampai sekarang sudah turun pun kamu terus muntah!" ucap reyhan aneh.
"Jangankan naik pesawat, sejak aku hamil di rumah aku sering muntah kaya gini" jawab klara.
"Jadi kamu menglami morning sicknes!?" Tanya reyhan.
"Mor... apa?" Tanya klara sedikit mengerutkan alisnya ia kurang paham.
"Klara aku kan sudah mempekerjakan kamu di klinik masa gitu aja kamu nggak tau!" Tukas reyhan.
"Ya aku kan di sana di klinik cuma ngurusin keperluan dokter aja nggak ngurus pasien" jawab klara.
"Sekarang gimana sudah aga enakan kan? Tanya reyhan "ya sudah ayo kita berangkat" ajak reyhan.
"Kemana?" Tanya klara.
"Kerumahku klaraaa masa kita mau berdiri terus disini!" Ucap reyhan.
"Heeeee" klara cuma nyengir karna malu mendengar ucapan reyhan.
Kemudian reyhan menghampiri mobil yang akan di naikinya di sana sudah ada seorang sopir yang menunggunya siap membukakan pintu mobil untuk reyhan tapi kemudian reyhan mencegah sang sopir membuka pintu mobilnya.
"Biar aku yang bawa kamu mobilnya kamu bisa pulang sendiri" seru reyhan pada si sopir yang sudah setia sedari tadi menunggu sang majikan.
"Baik pak" ucap sopir
Kemudian reyhan menoleg kebelakang ia melihat klara yang kesusahan dengan barang bawaannya klara membawa barang-barang yang ia bawa saar akan pindah kerumah dinas reyhan tampak kesal dengan klara lalu ia menyuruh sopirnya untuk membantu klara.
"Tolong bantu dia dan bawa barang-barang nya lalu masukan ke bagasi" perintah reyhan pada sopirnya, setelah klara masuk ke mobil reyhan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Di sore yang cerah mobil reyhan berjalan membelah jalanan kota klara yang terus ngoceh melihat bangunan-bangunan mewah, gedung-gedung penacakar langit dengan kendaraan berlalu lalang, taman kota yang di tata sedemikian rupa untuk memperindah jalanan kota, dan banyak orang yang hilir mudik di teroar tanpa di ketahui maksud dan tujuan mereka, sepanjang perjalanan klara terus menggumi keadaan kota jakarta, karna ini pertama kalinga ia menginjakan kakinya di kota itu, reyhan hanya senyum dengan kelakuan klara yang udik dan kampungan polos.
"Dokter kapan kita sampai" tanya klara.
"Sebentar lagi kita akan kerumah sakit dulu" ucap reyhan.
"Jadi kita ketemu bapaknya dokter dulu?" Tanya klara.
"Bukan kita akan temui dokter kandungan dulu" ucap reyhan.
"Untuk apa?"
"Memeriksa kandungan kamu"
"Kenapa memangnya? Jangan-jangan dokter mau menggugurkan kandungan ku yah! Aku nggak mau, aku nggak mau" tukas klara sambil teru memegang perutnya.
"Memangnya aku sejahat itu?! Bukankah kamu sering muntah!" Ujar reyhan sambil klara terdiam ia memandang wajah reyhan yang pokus menyetir.
"Kamu mengalami morning sicknes, kalau kamu nggak ngerti nanti kamu tanyakan pada dokter di sana ok,,!" Akhirnya klara lega mendengar penjelasan reyhan dan tak lama lama reyhan berhasil memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit lalu reyhan mengajak klara untuk turun dari mobil kemudian membawa klara ke sebuah poli kandungan yang ada di rumah sakit tersebut.
"Kamu tunggu di sini nanti kamu akan di panggil dan aku tunggu di sana " ucap reyhan lalu menunjuk suatu tempat yang akan ia gunakan untuk menunggu klara karna ia tak mau menunggu Klara bersama dengan ibu-ibu yang sedang mengantri.
"Tapi aku belum ngambil nomor antrian!" Kata klara.
"Nggak usah aku sudah telpon dokternya dan sebentar lagi kamu di panggil untuk kedalam, dan klara! Kamu jangan bilang kalau kamu istri ku karna mereka tak ada yang tau kalau aku sudah menikah, aku tadi sudah bilang kalau kamu sodaraku" ucap reyhan seolah pernikahan tak ingin di ketahui oleh siapapun dan itu membuat klara merasa sedih.
Di panggil dokter
Klara bertemu dengan dokter yang masih muda dan cantik, klara di persilahkan duduk di kursi sebrang meja dokter tersebut di hadapan sang dokter yang bernama nova.
"Halo" sapa dokter nova ter lihat ramah.
"Anda yang bernama klara?" Tanya nova.
"Iya dokter"
"Masih sangat muda usia berapa?"
"20 tahun"
"Ohh pantas" pantas apa dok?" Enggak saya cuma melihat masih muda, kemana suaminya? Dan tumben reyhan mau mengantarkan sodaranya ke dokter" Tanya nova, mendengar dokter di hadapannya menanyakan suaminya klara hanya terdiam" dan diamnya klara membuat dokter menyimpulkan dan berpikir lain.
"Emm mungkin dia hamil tanpa suami kasihan sodara reyhan ini, aku sama reyhan sudah berteman cukup lama tapi rsanya aku baru lihat sodara reyhan ini" gumam luna dalm hati, melihat klara yang terdiam akhirnya luna memulai pemeriksaan nya pada klara.
"Ya sudah lah yu berbaring di sana" tunjuk nova pada tempat tidur yang biasa di gunakan untuk memeriksa pasien lalu klara pun menurutinya setelah berbaring klara di periksa.
"Berapa minggu sekarang dan apa keluhannya saat ini?" Tanya nova .
"Ini baru 3 minggu dan aku sering pusing, dan mual" jawab klara.
"Berarti anda mengalami morning sicknes, itu sebenarnya sih sudah biasa terjadi pada awal kehamilan" ucap dokter nova.
"morning sicknes itu apa dokter?" Tanya klara.
"Morning sicknes ith adalah mual muntah yang terjadi saat hamil, meski di sebut morning sicknes kondisi ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, tetapi juga pada siang sore, dan malam hari,
Kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama kehamilan,
walau tidak membahayakan ibu dan janin, morning sickness dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, pada beberapa wanita, morning sickness yang gejalanya parah dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarium.
"Hiper apa dok aku nggak ngerti" tanya klara lagi.
"Hiperemesis gravidarum, adalah mual dan muntah yang muncul secara berlebihan selama hamil, mual dan muntah pada kehamilan trimester awal sebenarnya normal.
"Terus supaya saya tidak merasa mual bagaimana dok?" Tanya klara.
"Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula, selain itu, anda dianjurkan untuk makan secara perlahan, dalam porsi lebih sedikit namun lebih sering, saat merasa mual, anda dapat mengonsumsi makanan yang asin, roti bakar, pisang, jagung, biskuit, perasan lemon, atau produk minuman dan makanan yang mengandung jahe.
Dan kalau di rumah anda bisa minum air putih atau kuah sup, hindari minuman yang berkafein. istirahat yang cukup, pada sebagian ibu hamil, kurang istirahat juga bisa memicu mual dan muntah, Saat bangun tidur, konsumsi makanan ringan dulu sebelum beranjak dari tempat tidur.
Bila rasa mual muncul setelah minum suplemen kehamilan, seperti zat besi, konsumsilah suplemen tepat sebelum tidur, hirup udara segar dan tenangkan pikiran
Longgarkan bra dan selalu gunakan pakaian yang nyaman
Gunakan pengharum ruangan, parfum, atau pewangi pakaian dengan aroma terapi untuk mengalihkan. itu saja saran saya jadi nggak ada yang perlu di khawatirkan nanti saya akan memberikan suplemen vitamin B6 dan obat anti mual" dokter luna menjelaskan secara detail, setelah selasai pemeriksaan klara cukup mengerti, akhirnya klara keluar dari ruangan tersebut dan ia melihat reyhan yang duduk sambil asik memainkan ponselnya, setelah sampai di samping reyhan, reyhan menoleh.
"bagaimana pemeriksaan nya?" Tanya reyhan.
"Ya gitu dech, yu kita langsung pulang,"ajak klara
"Gitu dech gimana?"
"Yah gitu" lalu klara menceritakan apa yang di cerikan luna
"Kita langsung kerumah dokternya sekarang kan?" Tanya klara yabg sudah mersa lelah.
"Aku ingin menemui ayahku dulua!" seru reyhan.
"Dimana,"
"Di sini, ayah di rawat di rumah sakit ini"
"Aku ikut"
"Ngapain kamu ikut?"
"Ya aku juga mau ketemu mertuaku" ucap klara.
"Sudah lah klara aku antar kamu ke mobil"
"Nggak aku mau ikut" rengek klara.
"Ya sudah terserah" dan mereka berdua berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit menuju kamar VVIP yang di tempati ayah reyhan.
Dan apa yang akan terjadi ketika klara bertemu dengan orang tua reyhan apa lagi setelah tau jika reyhan dan klara telah menikah dan bagaimana juga reaksinya ketika tau klara sedang hamil jangam lupa like and komennya terima kasih.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments