16 sampai di jakarta

Di bandara

Mobil yang di tumpangi reyhan dan klara akhirnya sampai di bandara, lalu klara turun dari mobil ia melihat kesana kemari ia melihat pemandangan yang baru ia lihat, klara baru pertama kali menginjakan kakinya di sebuah bandara yang di mana ada beberapa pesawat yang mendarat di sana dan klara juga aneh kenapa ia tak harus menunggu panggilan dulu ketika akan naik pesawat!? seperti yang sering ia lihat di tv-tv apalagi saat ini justru ia langsung menuju landasan pesawat kemudian klara di ajak reyhan menaiki pesawat mewah.

"Ayo klara kenapa bengong begitu" Seru Reyhan.

"Dokter kita nggak apa-apa langsung naik?" tanya klara.

"Memangnya kenapa?" Jawab reyhan yang malah balik bertanya.

"Kita nggak nunggu di panggil dulu!" Seru klara.

"Kenapa nunggu di panggil ini pesawatku" jawab reyhan.

"Pesawat dokter!???" Klara bertanya-tanya.

"Ayolah klara kita nggak usah permasalahkan pesawatnya, cepetan kamu mau naik atau nggak" seru reyhan.

"iya aku naik masa enggak tar dokter terbang dengan pesawat nya aku di sini dong sama aja boong! gimana sih dokter ini" ujar klara.

"ya udah makanya cepetan!" Seru reyhan lagi sambil menggelengkan kepalanya.

Lalu reyhan berjalan hendak menaiki anak tangga pesawat lalu reyhan berbalik badan lagi ke arah klara, reyhan melihat klara yang sibuk menurun-nurunkan barang-barang bawaannya termasuk oleh-oleh yang di berikan para tetangganya kemudian reyhan menghampiri klara.

"Klara kita nggak usah bawa ini semua!" Seru reyhan.

"Tapi ini semua mereka kasih untuk kita bawa" jawab klara.

"Di sana banyak yang seperti ini tinggal beli malah lebih baik dari ini"

"Ya kan harus beli kalau ini kan nggak usah beli"

Tanpa berkata lagi pada klara reyhan menyuruh sopir yang mengantarkannya ke bandara untuk kembali memasukan semua yang sudah di turunkan klara.

"Pak tolong masukan kembali ini semua kemobil dan bapak bawa pulang saja untuk keluarga bapak" ucap reyhan klara merasa sangat aneh dengan sikap reyhan.

"Tapi dokter ini kan! Ya sudah aku nggak bawa semua pemberian para tetanggaku tapi aku mau barang-barangku aku bawa semua karna ini pemberian ibu sama bapa" ucap klara dengan wajah melas.

"Ya sudah terserah" jawab reyhan lalu klara menurunkan semua barang pribadinya kemudian menaiki anak tangga pesawat sebelum ia benar-benar masuk ke pesawat ia membelikan badan melihat sekeliling bandara.

"akhirnya hari ini aku akan meninggalkan daerah kelahiranku" gumam klara dan terlihat buliran kesedihan jatuh di pipinya lalu ia masuk.

Saat ia melihat kedalam pesawat ia merasa terkagum dengan semua ruangan pesawat tersebut ia melihat betapa mewahnya isi dalam pesawat tersebut seperti bukan dalam pesawat melainkan seperti di dalam sebuah hotel berbintang yang sering ia lihat di televisi bahkan mungkin lebih.

"Wah dokter ini beneran pesawat kan" tanya klara.

"Iya ini pesawat masa mobil" ucap reyhan.

"Aku baru pertamakali lihat pesawat yang isi nya seperti ini ada sofa kasur meja dapur wastafel dan ini apa waaah keluar televisi hebat yah! Dokter ini beneran pesawat dokter?!" Tanya klara ia terus mngoceh mengagumi apa lagi saat reyhan memencet tombol dan munculah tv dengan ukuran besar betapa kagum nya klara melihat semua interior pesawat yang didesgn secara khusus.

"Klara mau sampai kapan kamu ngoceh seperti itu? Sudah duduklah" ujar reyhan lalu klara pun duduk.

"Maaf tapi aku baru pertamakali naik pesawat, lagi pula aku lihat di televisi pesawat dalemnya nggak kaya gini!" Ucap klara masih tetap heran dan ketika pesawat hendak lepas landas klara kaget dan teriak.

"ahhhkkkkk dokter ini nggak apa-apa kan"teriak klara sambil berpegangan dengan erat pada kursi yang didudukinya, reyhan hanya tersenyum.

Sampai di jakarta

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam setengah mereka sampai di jakarta klara turun dari pesawat ia langsung memuntahkan isi perutnya, reyhan merasa kasihan padanya lalu menghampirinya, sebenarnya reyhan di pesawat terlihat cemas melihat klara yang terlihat lemas karna trus muntah untung di pesawat ada 2 orang pelayan yang bisa di andalkan untuk suruh untuk membantu klara.

"Klara kamu nggak apa-apa kan perasaan sejak di pesawat sampai sekarang sudah turun pun kamu terus muntah!" ucap reyhan aneh.

"Jangankan naik pesawat, sejak aku hamil di rumah aku sering muntah kaya gini" jawab klara.

"Jadi kamu menglami morning sicknes!?" Tanya reyhan.

"Mor... apa?" Tanya klara sedikit mengerutkan alisnya ia kurang paham.

"Klara aku kan sudah mempekerjakan kamu di klinik masa gitu aja kamu nggak tau!" Tukas reyhan.

"Ya aku kan di sana di klinik cuma ngurusin keperluan dokter aja nggak ngurus pasien" jawab klara.

"Sekarang gimana sudah aga enakan kan? Tanya reyhan "ya sudah ayo kita berangkat" ajak reyhan.

"Kemana?" Tanya klara.

"Kerumahku klaraaa masa kita mau berdiri terus disini!" Ucap reyhan.

"Heeeee" klara cuma nyengir karna malu mendengar ucapan reyhan.

Kemudian reyhan menghampiri mobil yang akan di naikinya di sana sudah ada seorang sopir yang menunggunya siap membukakan pintu mobil untuk reyhan tapi kemudian reyhan mencegah sang sopir membuka pintu mobilnya.

"Biar aku yang bawa kamu mobilnya kamu bisa pulang sendiri" seru reyhan pada si sopir yang sudah setia sedari tadi menunggu sang majikan.

"Baik pak" ucap sopir

Kemudian reyhan menoleg kebelakang ia melihat klara yang kesusahan dengan barang bawaannya klara membawa barang-barang yang ia bawa saar akan pindah kerumah dinas reyhan tampak kesal dengan klara lalu ia menyuruh sopirnya untuk membantu klara.

"Tolong bantu dia dan bawa barang-barang nya lalu masukan ke bagasi" perintah reyhan pada sopirnya, setelah klara masuk ke mobil reyhan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Di sore yang cerah mobil reyhan berjalan membelah jalanan kota klara yang terus ngoceh melihat bangunan-bangunan mewah, gedung-gedung penacakar langit dengan kendaraan berlalu lalang, taman kota yang di tata sedemikian rupa untuk memperindah jalanan kota, dan banyak orang yang hilir mudik di teroar tanpa di ketahui maksud dan tujuan mereka, sepanjang perjalanan klara terus menggumi keadaan kota jakarta, karna ini pertama kalinga ia menginjakan kakinya di kota itu, reyhan hanya senyum dengan kelakuan klara yang udik dan kampungan polos.

"Dokter kapan kita sampai" tanya klara.

"Sebentar lagi kita akan kerumah sakit dulu" ucap reyhan.

"Jadi kita ketemu bapaknya dokter dulu?" Tanya klara.

"Bukan kita akan temui dokter kandungan dulu" ucap reyhan.

"Untuk apa?"

"Memeriksa kandungan kamu"

"Kenapa memangnya? Jangan-jangan dokter mau menggugurkan kandungan ku yah! Aku nggak mau, aku nggak mau" tukas klara sambil teru memegang perutnya.

"Memangnya aku sejahat itu?! Bukankah kamu sering muntah!" Ujar reyhan sambil klara terdiam ia memandang wajah reyhan yang pokus menyetir.

"Kamu mengalami morning sicknes, kalau kamu nggak ngerti nanti kamu tanyakan pada dokter di sana ok,,!" Akhirnya klara lega mendengar penjelasan reyhan dan tak lama lama reyhan berhasil memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit lalu reyhan mengajak klara untuk turun dari mobil kemudian membawa klara ke sebuah poli kandungan yang ada di rumah sakit tersebut.

"Kamu tunggu di sini nanti kamu akan di panggil dan aku tunggu di sana " ucap reyhan lalu menunjuk suatu tempat yang akan ia gunakan untuk menunggu klara karna ia tak mau menunggu Klara bersama dengan ibu-ibu yang sedang mengantri.

"Tapi aku belum ngambil nomor antrian!" Kata klara.

"Nggak usah aku sudah telpon dokternya dan sebentar lagi kamu di panggil untuk kedalam, dan klara! Kamu jangan bilang kalau kamu istri ku karna mereka tak ada yang tau kalau aku sudah menikah, aku tadi sudah bilang kalau kamu sodaraku" ucap reyhan seolah pernikahan tak ingin di ketahui oleh siapapun dan itu membuat klara merasa sedih.

Di panggil dokter

Klara bertemu dengan dokter yang masih muda dan cantik, klara di persilahkan duduk di kursi sebrang meja dokter tersebut di hadapan sang dokter yang bernama nova.

"Halo" sapa dokter nova ter lihat ramah.

"Anda yang bernama klara?" Tanya nova.

"Iya dokter"

"Masih sangat muda usia berapa?"

"20 tahun"

"Ohh pantas" pantas apa dok?" Enggak saya cuma melihat masih muda, kemana suaminya? Dan tumben reyhan mau mengantarkan sodaranya ke dokter" Tanya nova, mendengar dokter di hadapannya menanyakan suaminya klara hanya terdiam" dan diamnya klara membuat dokter menyimpulkan dan berpikir lain.

"Emm mungkin dia hamil tanpa suami kasihan sodara reyhan ini, aku sama reyhan sudah berteman cukup lama tapi rsanya aku baru lihat sodara reyhan ini" gumam luna dalm hati, melihat klara yang terdiam akhirnya luna memulai pemeriksaan nya pada klara.

"Ya sudah lah yu berbaring di sana" tunjuk nova pada tempat tidur yang biasa di gunakan untuk memeriksa pasien lalu klara pun menurutinya setelah berbaring klara di periksa.

"Berapa minggu sekarang dan apa keluhannya saat ini?" Tanya nova .

"Ini baru 3 minggu dan aku sering pusing, dan mual" jawab klara.

"Berarti anda mengalami morning sicknes, itu sebenarnya sih sudah biasa terjadi pada awal kehamilan" ucap dokter nova.

"morning sicknes itu apa dokter?" Tanya klara.

"Morning sicknes ith adalah mual muntah yang terjadi saat hamil, meski di sebut morning sicknes kondisi ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, tetapi juga pada siang sore, dan malam hari,

Kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama kehamilan,

walau tidak membahayakan ibu dan janin, morning sickness dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, pada beberapa wanita, morning sickness yang gejalanya parah dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarium.

"Hiper apa dok aku nggak ngerti" tanya klara lagi.

"Hiperemesis gravidarum, adalah mual dan muntah  yang muncul secara berlebihan selama hamil, mual dan muntah pada kehamilan trimester awal sebenarnya normal.

"Terus supaya saya tidak merasa mual bagaimana dok?" Tanya klara.

"Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula, selain itu, anda dianjurkan untuk makan secara perlahan, dalam porsi lebih sedikit namun lebih sering, saat merasa mual, anda dapat mengonsumsi makanan yang asin, roti bakar, pisang, jagung, biskuit, perasan lemon, atau produk minuman dan makanan yang mengandung jahe.

Dan kalau di rumah anda bisa minum air putih atau kuah sup, hindari minuman yang berkafein. istirahat yang cukup, pada sebagian ibu hamil, kurang istirahat juga bisa memicu mual dan muntah, Saat bangun tidur, konsumsi makanan ringan dulu sebelum beranjak dari tempat tidur.

Bila rasa mual muncul setelah minum suplemen kehamilan, seperti zat besi, konsumsilah suplemen tepat sebelum tidur, hirup udara segar dan tenangkan pikiran

Longgarkan bra dan selalu gunakan pakaian yang nyaman

Gunakan pengharum ruangan, parfum, atau pewangi pakaian dengan aroma terapi untuk mengalihkan. itu saja saran saya jadi nggak ada yang perlu di khawatirkan nanti saya akan memberikan suplemen vitamin B6 dan obat anti mual" dokter luna menjelaskan secara detail, setelah selasai pemeriksaan klara cukup mengerti, akhirnya klara keluar dari ruangan tersebut dan ia melihat reyhan yang duduk sambil asik memainkan ponselnya, setelah sampai di samping reyhan, reyhan menoleh.

"bagaimana pemeriksaan nya?" Tanya reyhan.

"Ya gitu dech, yu kita langsung pulang,"ajak klara

"Gitu dech gimana?"

"Yah gitu" lalu klara menceritakan apa yang di cerikan luna

"Kita langsung kerumah dokternya sekarang kan?" Tanya klara yabg sudah mersa lelah.

"Aku ingin menemui ayahku dulua!" seru reyhan.

"Dimana,"

"Di sini, ayah di rawat di rumah sakit ini"

"Aku ikut"

"Ngapain kamu ikut?"

"Ya aku juga mau ketemu mertuaku" ucap klara.

"Sudah lah klara aku antar kamu ke mobil"

"Nggak aku mau ikut" rengek klara.

"Ya sudah terserah" dan mereka berdua berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit menuju kamar VVIP yang di tempati ayah reyhan.

Dan apa yang akan terjadi ketika klara bertemu dengan orang tua reyhan apa lagi setelah tau jika reyhan dan klara telah menikah dan bagaimana juga reaksinya ketika tau klara sedang hamil jangam lupa like and komennya terima kasih.

TBC

Episodes
1 1 kedatangan dokter tampan
2 2 dokter idaman
3 3 tiga bulan berlalu
4 4 penyesalan
5 5 keresahan klara
6 6 penyuluhan kesehatan
7 7 merasa mual
8 8 ceramah remaja
9 9 positive hamil
10 10 di ketahui
11 11 lalai menjaga anak
12 12 Menjelang pernikahan
13 13 acara selesai
14 14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15 15 keberangakatan klara ke jakarta
16 16 sampai di jakarta
17 17 bertemu sang mertua
18 18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19 19 kesadaran pak anggara
20 20 keterkejutan bi siti
21 21 jalan-jalan
22 22 gundah
23 23 jadi artis
24 24 sentuhan tangan reyhan
25 25 Pakta tentang sane
26 pengumuman
27 27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28 28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29 29 bertemu rinto
30 30 asisten pribadi pak anggara
31 31 bertemu rinto ( part 2 )
32 32 bertemu rinto ( part 3 )
33 33 kecemasan reyhan
34 34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35 35 keliling jakarta
36 36 Terungkap sebagai menantu
37 37 kepergian reyhan
38 38 bersama rinto.
39 39 bertemu sane
40 40 menyambut kepulangan sang mertua
41 41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42 42 Sarapan bersama adik ipar.
43 43 pengakuan reyhan
44 44 ke akraban adik dan kakak ipar
45 45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46 46 klara mulai kontraksi
47 47 Melahirkan
48 48 kebahagian
49 49 Perhatian sang mertua.
50 50 jemputan untuk kluarga klara
51 51 kehangatan dua keluarga.
52 52 keputusan klara.
53 53 selasai aqikah
54 54 pindahan
55 Bertemu rinto
56 Reynant di kampung nanglu
57 perasaan hati rinto dan klara.
58 perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59 59 Empat tahun berlalu
60 Kembalinya seorang dokter.
61 Kesalahan yang hampir terulang
62 Hadiah untuk intan
63 keberangkatan ke kampung klara
64 bertemu sahabat
65 suami pengganti
66 sentuhan rinto di pagi hari
67 Rania ikut ke jakarta
68 Rania Dan Rinto
69 Turun keladang.
70 Makan di tengah perkebunan
71 Penyesalan sang dokter
72 Moment langka
73 Panggilan ayah
74 Pemandangan yang menyakitkan
75 Berserah diri
76 Intan ke prancis
77 Tamu tak di undang
78 Ungkapan perasaan
79 Wanita pengagum reyhan
80 Kencan malam
81 Kekecewaan dua hati.
82 Alina angelista
83 Perkelahian
84 Kemarahan reyhan
85 Cemburu
86 Rumah baru
87 Alin merasa di cintai
88 Deaner dengan aktor terkenal
89 Korban penculikan
90 Aktifitas reyhan
91 Selamat sampai tujuan
92 Selamat sampai tujuan
93 Reyhan dan alin
94 Pingsan
95 Pemecatan alin
96 Mendatangi sutradara
97 Tuanku
98 Kepulangan intan
99 Melangsungkan Pernikahan
100 Kemarahan klara pada reyhan
101 Reyhan medapat haknya
102 Kehidupan baru
103 azlira mengjngat masa dulu
104 Pertemuan klara dengan wati
105 Musuh bebuyutan
106 Telor mata sapi
107 Pria menyebalkan
108 Pria menyebalkan
109 ciuman pertama lira
110 Menuju pulau bali
111 Rencana bulan madu yang tertunda
112 Klara di korea
113 Kembali di culik
114 Berhasil di selamatkan
115 Berita buruk tentang sane
116 Suami siaga
117 Cerita sane
118 Kembali ke jakarta
119 Keluarga kecil reyhan menemui sane
120 Rania kedatangan sang mertua
121 Rania kesasar di kota besar
122 pengumuman
123 pelabuhan ratu
124 bermain di tepi pantai
125 Akhirnya bertemu sane
126 Sane mulai membaik
127 menginap di kampung
128 Keakraban
129 Kembali ke jakarta
130 Kehamilan kedua
131 kabar gembira
132 kangen sahabat
133 Rania tewas
134 Duka mendalam
135 Akhir kisah dokter dan gadis kampung.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
1 kedatangan dokter tampan
2
2 dokter idaman
3
3 tiga bulan berlalu
4
4 penyesalan
5
5 keresahan klara
6
6 penyuluhan kesehatan
7
7 merasa mual
8
8 ceramah remaja
9
9 positive hamil
10
10 di ketahui
11
11 lalai menjaga anak
12
12 Menjelang pernikahan
13
13 acara selesai
14
14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15
15 keberangakatan klara ke jakarta
16
16 sampai di jakarta
17
17 bertemu sang mertua
18
18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19
19 kesadaran pak anggara
20
20 keterkejutan bi siti
21
21 jalan-jalan
22
22 gundah
23
23 jadi artis
24
24 sentuhan tangan reyhan
25
25 Pakta tentang sane
26
pengumuman
27
27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28
28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29
29 bertemu rinto
30
30 asisten pribadi pak anggara
31
31 bertemu rinto ( part 2 )
32
32 bertemu rinto ( part 3 )
33
33 kecemasan reyhan
34
34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35
35 keliling jakarta
36
36 Terungkap sebagai menantu
37
37 kepergian reyhan
38
38 bersama rinto.
39
39 bertemu sane
40
40 menyambut kepulangan sang mertua
41
41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42
42 Sarapan bersama adik ipar.
43
43 pengakuan reyhan
44
44 ke akraban adik dan kakak ipar
45
45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46
46 klara mulai kontraksi
47
47 Melahirkan
48
48 kebahagian
49
49 Perhatian sang mertua.
50
50 jemputan untuk kluarga klara
51
51 kehangatan dua keluarga.
52
52 keputusan klara.
53
53 selasai aqikah
54
54 pindahan
55
Bertemu rinto
56
Reynant di kampung nanglu
57
perasaan hati rinto dan klara.
58
perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59
59 Empat tahun berlalu
60
Kembalinya seorang dokter.
61
Kesalahan yang hampir terulang
62
Hadiah untuk intan
63
keberangkatan ke kampung klara
64
bertemu sahabat
65
suami pengganti
66
sentuhan rinto di pagi hari
67
Rania ikut ke jakarta
68
Rania Dan Rinto
69
Turun keladang.
70
Makan di tengah perkebunan
71
Penyesalan sang dokter
72
Moment langka
73
Panggilan ayah
74
Pemandangan yang menyakitkan
75
Berserah diri
76
Intan ke prancis
77
Tamu tak di undang
78
Ungkapan perasaan
79
Wanita pengagum reyhan
80
Kencan malam
81
Kekecewaan dua hati.
82
Alina angelista
83
Perkelahian
84
Kemarahan reyhan
85
Cemburu
86
Rumah baru
87
Alin merasa di cintai
88
Deaner dengan aktor terkenal
89
Korban penculikan
90
Aktifitas reyhan
91
Selamat sampai tujuan
92
Selamat sampai tujuan
93
Reyhan dan alin
94
Pingsan
95
Pemecatan alin
96
Mendatangi sutradara
97
Tuanku
98
Kepulangan intan
99
Melangsungkan Pernikahan
100
Kemarahan klara pada reyhan
101
Reyhan medapat haknya
102
Kehidupan baru
103
azlira mengjngat masa dulu
104
Pertemuan klara dengan wati
105
Musuh bebuyutan
106
Telor mata sapi
107
Pria menyebalkan
108
Pria menyebalkan
109
ciuman pertama lira
110
Menuju pulau bali
111
Rencana bulan madu yang tertunda
112
Klara di korea
113
Kembali di culik
114
Berhasil di selamatkan
115
Berita buruk tentang sane
116
Suami siaga
117
Cerita sane
118
Kembali ke jakarta
119
Keluarga kecil reyhan menemui sane
120
Rania kedatangan sang mertua
121
Rania kesasar di kota besar
122
pengumuman
123
pelabuhan ratu
124
bermain di tepi pantai
125
Akhirnya bertemu sane
126
Sane mulai membaik
127
menginap di kampung
128
Keakraban
129
Kembali ke jakarta
130
Kehamilan kedua
131
kabar gembira
132
kangen sahabat
133
Rania tewas
134
Duka mendalam
135
Akhir kisah dokter dan gadis kampung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!