Hidup adalah pilihan,
Pilihan dalam hidup hanya ada dua pilihan, yaitu sabar dan berontak, mungkin bagi orang yang menginginkan hidup damai, sabar adalah pilihannya,
akan tetapi bagi orang yang tak mampu sabar mereka akan berontak,
berontak dengan ke adaan hidup yang menurut mereka susah untuk di jalani namun pilihan manakah yang akan kita pilih, sabar ataukah berontak, dan jalan pilihan manakah yang terbaik karna ada kalanya ketika kita sabar justru cobaan dan godaan selalu datang untuk menguji diri kita sampai manakah kita akan bisa bersabar?!! akan tetapi ketika kita berontak itu tidak menyelesaikan masalah malah justru makin rumit! itulah pilihan hidup, kita harus bisa bagaimana menyikapinya dengan pilihan yang bijak.
_______
Di halaman rumah dinas
Siang itu ada beberapa warga yang datang kerumah dinas mereka datang untuk memberikan sepatah dua patah kata untuk memberikan salam terakhir kepada sang dokter idaman reyhan yang baru datang ia melihat dari dalam mobilnya sebelum memarkirkan mobilnya di halaman reyhan merasa aneh kenapa ada beberapa warga yang datang ke rumah dinasnya, lalu ia turun stelah berhasil memarkirkan mobilnya, ia melihat ada beberapa orang yang menangis lalu ia bertanya.
"Ada apa ini?"
"Dokter apa benar dokter mau pulang kejakarta hari ini?" Tanya slah satu warga.
"Iya saya terpaksa harus pulang hari ini, karna ayah saya sedang sakit dan sekarang beliau dirawat di rumah sakit" jawab reyhan.
"Apa dokter akan kembali lagi kesini? Tanya salah satu warga yang lainnya.
"Sepertinya tidak"
"Kenapa dokter tidak kembali lagi? apa kami kurang baik pada anda?!" tanya salah satu orang disana.
"Tidak bukan begitu! saya sebagai seorang dokter yang memiliki orang tua sedang berbaring di rumah sakit berniat untuk menjaganya karna saya juga nggak mau di kala orang tua saya benar-benar meninggalkan dunia saya tak ada di sisinya" jawab reyhan.
"Wah dokter ternyata orang yang sangat baik sangat perduli dengan orang tua"
"Oh iya ibu-ibu dan bapak-bapak ini tau dari mana kalau saya akan pulang ke jakarta hari ini" tanya reyhan pada semuanya.
"Klra tadi datang kerumah katanya dia akan berangkat ke jakarta hari ini dia berpamitan sama ibu" jawab bu indi yang juga nampak hadir di sana
Flash back on
Ketika reyhan pergi melajukan mobilnya klara melihat dari dalam kemudian ia pergi kerumah orang tuanya berjalan kaki dengan sedikit berlari karna jarak dari rumah klara kerumah dinas tak terlalu jauh di perjalanan ia bertemu dengan beberapa warga mereka menyapa klara klaea pun menghentikan langkahnya sejenak.
"Klara kenpa kamu terburu-buru begitu" tanya orang yang melihatnya.
"Aku mau kerumah untuk berpamitan ke bapa sama ibu kalau hari ini aku dan dokter reyhan akan berangkat kejakarta" jawab klara.
"Jadi pak dokter hari ini akan kembali kejakarta, apa dia akan kembali lagi ke sini?"
"Sepertinya tidak" jawab klara sambil kembali melanjutkan langkahnya menuju rumah orang tua nya dan seperti itulah yang di katakan klara setiap bertemu dengan orang yang menyapa dan bertanya padanya hingga akhirnya warga yang mengetahuinya dari mulut ke mulut hari itu juga mereka berduyun-duyun datang kerumah dinas untuk memberikan salam perpisahan pada reyhan namu ada juga warga yang belum mengetahuinya mengingat kepulangan reyhan sangat mendadak.
Flash back of
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada semuanya karna saya tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi mungkin lain waktu saya akan datang kesini untuk menemui kalian semua, dan saya juga minta maaf karna kepulangan saya sangat mendadak saya saya terpaksa harus pulang ke jakarta hari ini, saya minta maaf sekali lagi" ujar reyhan.
"Dokter jangan lupa pada kita ya!" Ucap salah satu warga sambil menangis.
"Mana mungkin saya lupa pada kalian semua yang sudah begitu baik pada saya"
"Dokter tolong jaga klara baik-baik di sana!" seru seorang pemuda yang ternya pemuda tersebut adalah adam pemuda yang pernah jadi kekasihnya dan sampai saat ini masih mencintai klara namun adam harus merelakan klara.
"Ya saya pasti menjaganya karna dia istri saya
Saat itu klara tak ada di antara warga yang lain, klara tengah sibuk berkemas di kamarnya ia terlihat memasukan beberapa barang yang akan di bawanya, sebenarnya ia baru menyimpan barang-barangnya di tempat yang tersedia di kamar itu saat ia tengah berkemas bu indi dan pak abdi masuk kedalam mencari anaknya, dan pak abdi dan bu undi mendapati klara tengah bebenahdi kamarnya mengemas semua barang yang akan di bawanya.
"Klara panggil bu indi"
"Ibu, bapak" sahut klara setelah melihat orang yang memanggilnya.
"Klara bukankah kamar dokter itu di sebelah sini yah" tanya bu indi karna bu indi sangat tau di mana kamar reyhan bu indi sering datang ke sana untuk mengantarkan makanan ketika klara malas di suruh.
"Emmmh i-iya bu, jawab klara terbata.
"Tapi kenapa kamu di sini?" Tanya bu indi lagi.
"A-anu bu! A-aku cuma nyimpen barang-barang ku aja di sini karna kamar dokter reyhan penuh" jawab klara bohong ia tak mau orang tuanyasedih jika mereka tau jika reyhan yang memintanya untuk pisah kamar.
"Oh bagitu" ucap bu indi mempercayai ucapan klara namu tidak dengan pak abdi yang sudah mengetahui segalanya, laly pak abdi yang sedari tadi berdiri di ambang pintu menghampirinya dan duduk di samping klara.
"Klara kamu baik-baik disana yah kamu harus bisa jadi istri yang baik untuk suami mu dan menjadi ibu yang baik untuk anak mu kelak apapun yang terjadi pertahankan rumah tangga mu yah nak bapak tau semuanya, mungkin kamu bisa berbohong pada ibu tapi tidak pada bapak" ucap pak abdi sambil mengelus rambut klara lalu klara memeluk bapak nya dengan erat dan klara cukup mengerti dengan ucapan bapaknya.
"klara sayang sama ibu dan bapak sebenarnya klara nggak mau pisah dari ibu sama bapak klara di sana pasti ingat terus sama ibu sama bapa" ucap klara di tengah tangisnya klara menangis sesegukan di pelukan bapanya yang kemudian di susul oleh pelukan bu indi di sana mereka menangis begitu pula pak abdi sebenarnya pak abdi tak sanggup di tinggalkan anak perempuan semata wayangnya karna mungkin setelah kepergian klara rumah mereka akan sepi mereka hanya kan tinggal berdua disana mengingat anak laki-laki nya pun telah pisah rumah dan tempatnya agak jauh dari kampung yang mereka tempati.
"Kamu jangan ingat-ingat kita karna di sini kita akan baik-baik saja" ucap bu indi sambil melepaskan pelukannya.
"Iya klara sebenarnya bapak nggk tega melepaskan kamu apalagi ketempat yang cukup jauh dari kampung ini, tapi mau bagaimana lagi keadaan kamu sekarang seperti ini" sambung pak abdi.
"Iya bapak klara ngerti ko" jawab klara.
"Bapak tolong bilang pada klara minta maaf karna tak izin dulu sama abang klara pergi dan sampaikan juga salam klara pada abang dan ka luna"
"Iya nanti bapak sama ibu akan menemui abangmu untuk memberi tahukannya" ucap pak abdi.
"Ya sudah kita kaluar yu klara harus berangkat sekarang" ajak klara pada kedua orang tua nya kemudian mereka pun keluar.
Di halaman terlihat reyhan masih berbincang dengan para warga yang memberikan salam terakhir, dan klara pun keluar ia melihat ada adam di sana klara menunduk "klara baik-baik di sana yah, kalau ada apa-apa kamu hubungan aku" seru adam setelah melihat klara keluar
"Iya klara kamu baik-baik disana kalau ada apa-apa jangan sungkan pada kami, kami akan selalu ada untuk kamu dan pak dokter " ucap warga yang lain.
"Iya terima kasih semuanya"
"Dan ini ada oleh-oleh untuk mertuamu nanti disana" salah satu tetangga klara memberikan setandag pisang pada klara dan begitu juga yang lain memberikan hasil pertanian dari ladang mereka seperti pisang, singkong, jagung, buah durian, manggis, dan masih banyak lagi, mereka memberikan dengan niat yang tulus.
Sudah jadi kebiasaan masyarakat di sana pada setiap orang atau tamu yang datang ke desa itu ketika pulang kembali ke kampung atau kota tempat tinggal mereka, warga di sana selalu memberikan buah tangan atau oleh-oleh secara cuma-cuma, seorang tamu tak harus repot-repot mencari dan membeli dulu, benar-benar adat istiadat yang patut di tiru oleh daerah lain, kekompakan dan kepedulian di kampung itu sangat baik dan patut untuk di contoh, mereka sangat damai tinggal di sana.
Saat klara menerima oleh-oleh dari para tetangganya tiba-tiba suara khas dari sahabatnya terdengar.
"Klaraaa" teriak para sahabat klara secara bersamaan sambil berlari menghampiri klara, mereka tak lain yaitu rania, wati, laras dan juga rosi mereka memeluk klara sambil mulai menangis.
"Ra kamu tega mau ninggalin kit?!" Ucap wati
"Iya ra kamu yakin mau ikut suamimu?"
"Ra jakarta itu jauh lho!"
"Ra nanti kamu pasti lupa sama kita!"
"Kalian ini apa-apaan sih! Emang nya aku bakalan sampai mati disana? Aku juga kan suatu saat pasti pulang kesini orang tuaku kan disini" ucap klara menenangkan para sahabatnya, semantara melepaskan kangen pada sahabatnya reyhan masuk untuk mengambil koper yang berisikan beberapa barang bawaan nya dan tak lama seorang sopir yang sengaja di suruh reyhan datang.
"Permisi! Maaf saya sopir pak reyhan yanf akan mengantarkan ke bandara" ucap bapak-bapak setengah baya.
"Pak dokter di dalam masuk saja pak" jawab bu indi.
"Ya sudah sekarang kamu siap-siap klara" ujar bu indi pada anaknya yang masih tak mau pisah dari para sahabatnya tak lama reyhan keluar dan di buntuti sopirnya yang membawa koper reyhan.
"Pak aku titip kunci rumah dinas ini nanti akan ada orang dari dinkes yang mau mengambilnya" ucap reyhan pada pak abdi.
"Iya" ucap pak abdi sambil meraih kunci dari tangan reyhan
"Ayo klara kita bisa berangkat sekarang kan"ajak reyhan pada klara yang masih berpelukan dengan para sahabatnya kemudian klara melepaskan pelukanya dan berpamitan pada semuanya terutama pada kedua orang tua nya.
"Bapa ibu klara pergi dulu yah" ucap klara memandang kedua orang tua nya dengan tatapan sendu kemudian memeluknya pak abdi mengusap kepala klara.
"Baik-baik disana" ucap pak abdi.
"Kalian juga baik-baik di sini yah" ujar klara.
"Iya kita pasti akan baik-baik saja" jawab bu indi.
"Pergilah suamimu sudah menunggu" tukas pak abdi, lalu klara pun mulai melangkahkan kaki nya menuju mobil yang sudah di naiki reyhan bu indi dan pak abdi mengantarkan klara hingga masuk mobil dan kembali ia menitipkan anak nya pada reyhan.
"Dokter tolong jaga klara jangan sampai dia susah di sana atau tersakiti" seru pak abdi pada reyhan yang kini ttelah menjadi menantunya, semua warga yang hadir di sana membantu klara memasukan barang-barangnya kedalam mobil dan akhirnya mobil pun mulai melaju dari dalam mobil klara mengeluarkan kepalanya melambaikan tangan pada semua yang ada di situ sebagai tanda perpisahan, klara menangis, ia mengingat masa-masa kebersamaannya bersama kedua orang tuanya dan juga teman-teman nya ada satu yang kurang yang tak ikut hadir saat klara pergi yaitu abang satu-satunya klara yang begitu menyayangi klara, klara semakin bersedih karna ia tak sempat bertemu dulu dengan abangnya.
TBC
🌺 HABIS BACA TINGGALKAN JEJAK YA DENGAN VOTE LIKE AND KOMEN TERIMA KASIH SALAM KENAL JANGAN LUPA JUGA NOVEL PERDANA KU YANG BERKUDUL MY GIRLFREAND🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments