14 kembalinya sang dokter ke jakarta

Pagi hari di kamar klara

Reyhan terbangun dari tidurnya ia melihat klara sudah tak ada di atas ranjangnya kemudian ia pergi keluar kamar hendak mencuci mukanya, namun secara tidak sengaja reyhan mendengar percakapan klara dan bapaknya, ia mendengar ucapan pak abdi yang seolah tau rencana reyhan setelah klara melahirka.

"Rupanya pak abdi sudah tau dengan rencanaku kalau aku dan klara akan pisah setelah dia melahirkan" gumam reyhan, setelah reyhan mendengar pembicaraan klara dan pak abdi ia mengurungkan niatnya untuk mencuci mukanya ia kembali kekamar dan duduk di sofa yang ia tiduri semalam ia duduk dengan menyenderkan bahunya, tak lama klara masuk kekamarnya setelah selesai di nasihati bapaknya, klara melihat reyhan sedang duduk di sofa, lalu ia bertanya.

"Dokter sudah bangun! Mau saya buatkan teh manis?" Tanya klara.

"Nggak usah" jawab reyhan "klara sekarang kita suami istri aku mau kita tinggal di rumah dinas sebelum aku kembali kejakarta, mungkin kita juga nggak lama di rumah dinas karna aku harus pulang ke jakarta dan kamu juga harus ikut denganku, sebab aku juga nggak mau semua orang tau tentang kehamilan mu aku bisa malu" ucap reyhan dengan nada sedikit ketus, klara hanya diam, kemudian menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Apa dokter mau mandi, atau sarapan dulu" tanya klara lagi.

"Ya sudah kamu siapkan sarapan saja, aku akan mandi di rumah dinas" jawab reyhan

"Baiklah" jawab klara manut lalu ia segera kembali keluar dari kamar menyiapkan sarapan untuk reyhan yang kini telah menjadi suaminya karna dalam pikirnya meski bagaimanapun reyhan namun sekarang ia suaminya yang harus di layani sebaik mungkin.

Setelah selesai sarapan reyhan terlihat sedang bersiap untuk kembali ke rumah dinasnya ia pun mengajak klara karna ia tak mau di pandang buruk oleh orang sekampung itu meski bagaimanapun orang-orang di kampung itu mengenal reyhan sebagai dokter yang baik, ramah dan terhormat ia tak mau jika reputasinya jelek di hadapan orang-orang di sana.

Dikamar klara

"Klara ayolah aku harus kembali ke rumah dinas" seru reyhan yang sudah kelamaan menunggu klara yang sedari tadi sibuk memasukan pakaiannya dan juga beberapa keperluannya kedalam tas.

"Iya ini sudah ko" jawab klara, ia dengan bergegas berdiri di hadapan reyhan sembari menggendol tas besar dan juga di tangan kirinya terlihat menjijing tas yang juga tak kalah besar sedangkan di tangan kanannya ia menjinjing beberapa kresek yang entah apa isinya ia terlihat sangat kerepotan dengan semua itu, ketika reyhan melihat ke arah klara reyhan kaget bibirnya terlihat menahan tawa sepertinya reyhan ingin menertawakannya namun ia menahannya.

"Klara bisakah kamu membawa yang pentingnya nya saja?!" Ucap reyhan.

"Ini juga yang pentingnya saja yang saya bawa" jawab klara.

"Maksudku yang benar-benar penting, jadi nggak usah sebanyak ini" reyhan menjelaskan.

"Tapi ini ini semua penting buat aku"

"Ah! ya sudahlah terserah kamu" ucap reyhan. sambil beranjak dari duduknya lalu ia keluar dari kamar klara dan di ikuti klara, mereka berpamitan pada bu indi dan pak abdi yang berada di ruang tengah bu indi dan pak abdi menoleh pada klara setelah mendengar suara pintu kamarnya di buka.

"Kalian jadi pindah kerumah dinas?" Tanya bu indi.

"Iya bu saya pamit" jawab reyhan.

"Nggak tinggal dulu di sini beberapa hari lagi" ucap bu indi.

"Banyak yang harus saya selesaikan, lagi pula dari sini kerumah dinas kan gak jauh kalau ibu sama bapa ketemu klara kan bisa datang kesana" kata reyhan.

"Ya sudah kalau begitu ibu akan mengantarkan kalian yah"

"Iya bu" ucap klara ia senang mendengar ibu nya akan mengantarkan kepindahannya.

"Tapi kita nggak langsung kerumah bu kita mau mampir dulu ke suatu tempat, mungkin ibu bisa nyusul nanti" ucap reyhan.

"Emang kita mau kemana dulu" tanya klara ia merasa aneh karna sebelumnya reyhan tak memberi tahukan jika ia akan mengajaknya kesuatu tempat.

"Kita akan ketoko dulu membeli perlengkapan kita nanti di sana" ucap reyhan berbohong karna sebenarnya reyhan tak mau jika ibunya ikut mengantarkan klara, sebab di sana klara akan pisah kamar dengan reyhan maka dari itu reyhan tak ingin jika bu indi ikut karna ia tak mau bu indi tau jika mereka akan pisah kamar.

"Ohh kalau begitu nanti saja ibu nyusul kesana ya" ucap bu indi.

"Kalau begitu kita berangkat duly ya bu" ucap klara sambil menjulurkan tangan hendak bersalaman, setelah berpamitan klara dan reyhan pun pergi menuju rumah dinas itu, karna jarak nya tak jauh dari rumah klara tak memakan waktu lama akhirnya merekapun sampai

Di rumah dinas

Sesampainya di rumah dinas klara bertanya pada reyhan.

"Dokter bukankah dokter tadi mau ngajak aku belanja dulu, belanja keperluan kita?" Tanya klara.

"Oh tadi setelah aku pikir-pikir barang-barang keperluan kita masih banyak jadi lain kali saja kita belanjanya" jawab reyhan.

"Oh gitu yah!" Ucap klara sambil sedikit cemberut

"Kalau tau gitu tadi udah aja ibu ikut kita" ucap klara

"Klara ibu kamu kan bisa kesini kapan pun jarak dari rumah kamu kesini kan gak jauh bisa jalan kaki juga" ucap reyhan.

"Sekarang kamu bereskan barang-barang kamu di kamar sebelah sana" ucap reyhan sambil menunjuk kamar du sebelah kamarnya.

"Jadi kita pisah kamar!?" Tanya klara.

"Iya kamu nggak keberatan kan?"

"Tapi kita kan suami istri" ucap klara.

"Klara kamu nggak ingat dengan perjanjiannya kita nikah tapi setelah anak itu lahir kita akan pisah" ucap reyhan seolah tak ada rasa bersalah dalam dirinya dan ucapan reyhan dengan seketika membuat hati klara hancur, klara hanya diam mematung setelah mendengar ucapan reyhan ia tak menyangka seorang dokter yang sangat di segani di kampung itu bisa berbuat seperti itu padanya, dan tak terasa air mata nya mulai jatuh ke pipi putihnya kemudian ia bertanya.

"Di mana kamarku?"

"Di sana di sebelah kamarku" lalu klara pergi menuju kamar tersebut ia membereskan barang-barang yang ia bawa dari rumahnya, sesekali klara menyeka iar mata dan ingus nya, ia merasakan kesedihan yang mendalam.

Sementra di luar kamar reyhan duduk di sofa ruang tengah lalu ia merogoh ponselnya dari dalam saku celananya kebetulan jaringan selular di rumah itu signal di rumah itu lagi kuat ia melihat ada pesan yang masuk ke nomor ponselnya saat ia baca ternyata pesan dari ibunya di jakarta yang isi pesannya memberi tahukan bahwa ayahnya masuk rumah sakit karna penyakit jantung nya yang semakin parah, sontak isi pesan tersebut membuat reyhan kaget ia bingung dengan apa yang harus di lakukannya antara harus segera pulang kejakarta atau tidak mengingat tugasnya di kampung itu masih satu bulan lagi namun karna ia semakin cemas dengan ayahnya tak berpikir lagi reyhan segera pergi kekamarnya ia berniat akan pulang kejakarta hari itu juga, saat sedang berkemas tiba-tiba ia teringat dengan klara.

"Klara bagaimana dengannya?! apa bawa dia sekarang?!! Tapi apa yang harus aku katakan sama mamah? Nggak mungkin kalau aku bilang kalau dia istri ku!!!" Gumam reyhan, reyhan semakin bingung sambil berkacak pinggang menghadap lemari pakaiannya"akkhh" teriak reyhan terlihat semakin kacau, ia mengacak rambutnya dengan sebelah tangan lalu membanting pintu lemari dan keluar dari kamarnya menemui klara di kamar sebelah kamarnya setelah sampai di ambang pintu kamar reyhan mengetuk pintu dan memanggil klara.

"Klara" panggil reyhan.

Lama tak ada jawaban dari dalam kamar kembali reyhan memangil Klara dengan sedikit menambah volume suaranya.

"Klara kamu sedang apa sih" sampai tiga kali reyhan memangil Klara, karna tak sabar lalu reyhan membuka pintu kamar yang di tempati klara dan rupanya klara tengah mendirikan shalat, setelah melihat klara yang tengah shalat reyhan hanya diam di ambang pintu memperhatikan pergerakan dalam shalat klara, untung shalatnya sudah raka'at akhir setelah selesai shalat klara langsung menoleh reyhan yang berdiri di ambang pintu dan bertanya sambil segera ia berdiri dari duduknya lalu membuka mukena yang ia kenakan.

"Ada apa dokter memanggil saya?" Tanya klara sembari melipat mukena dan menaruhnya di atas nakas sebelah ranjangnya.

"Kamu shalat apa jam segini? Inikan baru jam 10 pagi!?" Tanya reyhan.

"Aku shalat sunat dzuha" jawab klara.

"Oh ya sudahlah, sekarang kemas semua. barang-barang kamu kita akan kejakarta hari ini juga!" seru reyhan.

"Hari ini?!" Klara kaget.

"Iya ayahku masukrumah sakit jadi kita akan pulang ke jakarta hari ini juga dan kemungkinan kita nggak akan balik lagi" ucap reyhan.

"Tapi aku boleh pamit dulu ke bapa sama ibu?"

"Iya nanti kita kerumah orangtua kamu dulu" ujar reyhan.

"Ya sudah aku kemas-kemas dulu"

"Ya cepetan" ucap reyhan kemudian ia pergi dari kamar yang di tempati klara lalu ia pergi keluar rumah dengan mejalankan mobilnya menemui beberapa orang dari dinas kesehatan ia berniat untuk pamit dan memberikan pesan pada orang dinas tersebut.

"Dokter reyhan" sapa orang dinas.

"Bagaimana kabarnya" tanya orang dinas tersebut pada reyhan, ia menyambut kedatangan reyhan.

"Saya baik" jawab reyhan.

"Syukurlah, ya memang anda sangat terlihat segar bugar dan sehat" ucap orang tersebut, orang-orang dari dinas kesehatan tak mengetahui jika reyhan telah menikah dengan klara karna selain tempatnya aga jauh dari tempat tingal reyhan dan klara juga karna sengaja pernikahannya di langsungkan secara sederhana tanpa banyak tamu yang di undang sehingga hanya kerabat dekat keluarga klara dan tetangga dekat saja yang mengetahui pernikahannya.

"Sepertinya ada yang penting sehingga anda datang langsung kemari" orang dinas sedikit penasaran karna biasanya jika ada pesan reyhan akan menyuruh orang untuk menyampaikannya.

"Iya saya kesini saya mau ijin saya akan pulang ke jakarta hari ini dan kemungkinan saya gak akan kembali kesini" ucap reyhan.

"Hahh kenapa anda pulang hari ini bukannya waktu anda masih sisa satu bulan lagi?" Tanya orang dinas kaget mendengar ucapan reyhan yang akan pulang mendadak.

"Ayah saya masuk rumah sakit ia sakit keras jadi mau tidak mau saya harus pulang ke jakarta hari ini, mengenai pengganti saya nanti akan ada teman saya yang menggantikannya, saya akan menyuruhnya menggantikan saya dan saya sangat minta maaf karna saya tak bisa melajutkan praktek kerja saya di sini" tukas reyhan sambil mengatupkan kedua telapak tangannya, seperti memohon agar di beri ijin.

"Ya sudah lah mungkin kami juga tidak bisa bebuat apa-apa jika memang ini yang terbaik kami tidak bisa apa-apa lagi" jawab orang dinas sebenarnya mereka tak bisa mencegah kepulangan reyhan karna rayhan adalah pemilik rumah sakit besar yang berada di ibu kota itu dan reyhan ia meminta untuk ijin praktek di kampung tempat tinggal klara sebab ia akan memantau perkembangan panyakit di kampung tersebut karna reyhan mendengar jika warga di kampung tersebut banyak yang mengalami kelumpuhan, dam memang setelah reyhan datang kesana sebagai dokter umum semuanya bisa reyhan atasi dengan kemampuannya sebagai seorang dokter yang juga pernah sekolah di ilmu kedokteran spesialis saraf, jadi sebenarnya reyhan datang kesana untuk menguji kemampuan nya sebagai dokter spesialis saraf namun ia meminta pada dinkes untuk ijin praktek sebagai dokter umum karna reyhan pun pernah mempelajari berbagai ilmu kedokteran.

"Kalau begitu saya permisi saya harus berangkat hari ini, sekali lagi saya minta maaf" ucap reyhan.

"Baiklah kalau begitu semoga ayahanda dokter lekas sembuh dan kembali seperti semula"

"Terima kasih atas do'a nya, baiklah kalau begitu saya pamit" ucap reyhan sambil beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangan untuk memberikan salam terakhir, lalu kemudian reyhan pun pergi dari kantor dinkes ia kembali kerumah dinasnya sesampainya di sana ia mendapati orang tua dan juga para tetangga sudah berkumpul di sana untuk mengucapkan perpisahan, dan rupanya klara memberitahukan pada semuanya bahwa reyhan dan dirinya akan segera jakarta hari itu juga.

TBC

Episodes
1 1 kedatangan dokter tampan
2 2 dokter idaman
3 3 tiga bulan berlalu
4 4 penyesalan
5 5 keresahan klara
6 6 penyuluhan kesehatan
7 7 merasa mual
8 8 ceramah remaja
9 9 positive hamil
10 10 di ketahui
11 11 lalai menjaga anak
12 12 Menjelang pernikahan
13 13 acara selesai
14 14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15 15 keberangakatan klara ke jakarta
16 16 sampai di jakarta
17 17 bertemu sang mertua
18 18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19 19 kesadaran pak anggara
20 20 keterkejutan bi siti
21 21 jalan-jalan
22 22 gundah
23 23 jadi artis
24 24 sentuhan tangan reyhan
25 25 Pakta tentang sane
26 pengumuman
27 27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28 28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29 29 bertemu rinto
30 30 asisten pribadi pak anggara
31 31 bertemu rinto ( part 2 )
32 32 bertemu rinto ( part 3 )
33 33 kecemasan reyhan
34 34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35 35 keliling jakarta
36 36 Terungkap sebagai menantu
37 37 kepergian reyhan
38 38 bersama rinto.
39 39 bertemu sane
40 40 menyambut kepulangan sang mertua
41 41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42 42 Sarapan bersama adik ipar.
43 43 pengakuan reyhan
44 44 ke akraban adik dan kakak ipar
45 45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46 46 klara mulai kontraksi
47 47 Melahirkan
48 48 kebahagian
49 49 Perhatian sang mertua.
50 50 jemputan untuk kluarga klara
51 51 kehangatan dua keluarga.
52 52 keputusan klara.
53 53 selasai aqikah
54 54 pindahan
55 Bertemu rinto
56 Reynant di kampung nanglu
57 perasaan hati rinto dan klara.
58 perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59 59 Empat tahun berlalu
60 Kembalinya seorang dokter.
61 Kesalahan yang hampir terulang
62 Hadiah untuk intan
63 keberangkatan ke kampung klara
64 bertemu sahabat
65 suami pengganti
66 sentuhan rinto di pagi hari
67 Rania ikut ke jakarta
68 Rania Dan Rinto
69 Turun keladang.
70 Makan di tengah perkebunan
71 Penyesalan sang dokter
72 Moment langka
73 Panggilan ayah
74 Pemandangan yang menyakitkan
75 Berserah diri
76 Intan ke prancis
77 Tamu tak di undang
78 Ungkapan perasaan
79 Wanita pengagum reyhan
80 Kencan malam
81 Kekecewaan dua hati.
82 Alina angelista
83 Perkelahian
84 Kemarahan reyhan
85 Cemburu
86 Rumah baru
87 Alin merasa di cintai
88 Deaner dengan aktor terkenal
89 Korban penculikan
90 Aktifitas reyhan
91 Selamat sampai tujuan
92 Selamat sampai tujuan
93 Reyhan dan alin
94 Pingsan
95 Pemecatan alin
96 Mendatangi sutradara
97 Tuanku
98 Kepulangan intan
99 Melangsungkan Pernikahan
100 Kemarahan klara pada reyhan
101 Reyhan medapat haknya
102 Kehidupan baru
103 azlira mengjngat masa dulu
104 Pertemuan klara dengan wati
105 Musuh bebuyutan
106 Telor mata sapi
107 Pria menyebalkan
108 Pria menyebalkan
109 ciuman pertama lira
110 Menuju pulau bali
111 Rencana bulan madu yang tertunda
112 Klara di korea
113 Kembali di culik
114 Berhasil di selamatkan
115 Berita buruk tentang sane
116 Suami siaga
117 Cerita sane
118 Kembali ke jakarta
119 Keluarga kecil reyhan menemui sane
120 Rania kedatangan sang mertua
121 Rania kesasar di kota besar
122 pengumuman
123 pelabuhan ratu
124 bermain di tepi pantai
125 Akhirnya bertemu sane
126 Sane mulai membaik
127 menginap di kampung
128 Keakraban
129 Kembali ke jakarta
130 Kehamilan kedua
131 kabar gembira
132 kangen sahabat
133 Rania tewas
134 Duka mendalam
135 Akhir kisah dokter dan gadis kampung.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
1 kedatangan dokter tampan
2
2 dokter idaman
3
3 tiga bulan berlalu
4
4 penyesalan
5
5 keresahan klara
6
6 penyuluhan kesehatan
7
7 merasa mual
8
8 ceramah remaja
9
9 positive hamil
10
10 di ketahui
11
11 lalai menjaga anak
12
12 Menjelang pernikahan
13
13 acara selesai
14
14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15
15 keberangakatan klara ke jakarta
16
16 sampai di jakarta
17
17 bertemu sang mertua
18
18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19
19 kesadaran pak anggara
20
20 keterkejutan bi siti
21
21 jalan-jalan
22
22 gundah
23
23 jadi artis
24
24 sentuhan tangan reyhan
25
25 Pakta tentang sane
26
pengumuman
27
27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28
28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29
29 bertemu rinto
30
30 asisten pribadi pak anggara
31
31 bertemu rinto ( part 2 )
32
32 bertemu rinto ( part 3 )
33
33 kecemasan reyhan
34
34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35
35 keliling jakarta
36
36 Terungkap sebagai menantu
37
37 kepergian reyhan
38
38 bersama rinto.
39
39 bertemu sane
40
40 menyambut kepulangan sang mertua
41
41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42
42 Sarapan bersama adik ipar.
43
43 pengakuan reyhan
44
44 ke akraban adik dan kakak ipar
45
45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46
46 klara mulai kontraksi
47
47 Melahirkan
48
48 kebahagian
49
49 Perhatian sang mertua.
50
50 jemputan untuk kluarga klara
51
51 kehangatan dua keluarga.
52
52 keputusan klara.
53
53 selasai aqikah
54
54 pindahan
55
Bertemu rinto
56
Reynant di kampung nanglu
57
perasaan hati rinto dan klara.
58
perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59
59 Empat tahun berlalu
60
Kembalinya seorang dokter.
61
Kesalahan yang hampir terulang
62
Hadiah untuk intan
63
keberangkatan ke kampung klara
64
bertemu sahabat
65
suami pengganti
66
sentuhan rinto di pagi hari
67
Rania ikut ke jakarta
68
Rania Dan Rinto
69
Turun keladang.
70
Makan di tengah perkebunan
71
Penyesalan sang dokter
72
Moment langka
73
Panggilan ayah
74
Pemandangan yang menyakitkan
75
Berserah diri
76
Intan ke prancis
77
Tamu tak di undang
78
Ungkapan perasaan
79
Wanita pengagum reyhan
80
Kencan malam
81
Kekecewaan dua hati.
82
Alina angelista
83
Perkelahian
84
Kemarahan reyhan
85
Cemburu
86
Rumah baru
87
Alin merasa di cintai
88
Deaner dengan aktor terkenal
89
Korban penculikan
90
Aktifitas reyhan
91
Selamat sampai tujuan
92
Selamat sampai tujuan
93
Reyhan dan alin
94
Pingsan
95
Pemecatan alin
96
Mendatangi sutradara
97
Tuanku
98
Kepulangan intan
99
Melangsungkan Pernikahan
100
Kemarahan klara pada reyhan
101
Reyhan medapat haknya
102
Kehidupan baru
103
azlira mengjngat masa dulu
104
Pertemuan klara dengan wati
105
Musuh bebuyutan
106
Telor mata sapi
107
Pria menyebalkan
108
Pria menyebalkan
109
ciuman pertama lira
110
Menuju pulau bali
111
Rencana bulan madu yang tertunda
112
Klara di korea
113
Kembali di culik
114
Berhasil di selamatkan
115
Berita buruk tentang sane
116
Suami siaga
117
Cerita sane
118
Kembali ke jakarta
119
Keluarga kecil reyhan menemui sane
120
Rania kedatangan sang mertua
121
Rania kesasar di kota besar
122
pengumuman
123
pelabuhan ratu
124
bermain di tepi pantai
125
Akhirnya bertemu sane
126
Sane mulai membaik
127
menginap di kampung
128
Keakraban
129
Kembali ke jakarta
130
Kehamilan kedua
131
kabar gembira
132
kangen sahabat
133
Rania tewas
134
Duka mendalam
135
Akhir kisah dokter dan gadis kampung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!