Hari sudah malam
Di rumah pak abdi tengah terduduk di ranjang di dalam kamar ia tengah memikirkan sesuatu entah apa yang ia pikirkan bi indi yang akan masuk ke kamarnya memperhatikan suaminya dari ambang pintu ia nampak sedih namum bu indi pun tak bisa berbuat apa-apa karna meski bagaimana pun bu indi yang berperan sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu ia tak dapat menjaga anak perempuan nya, bu indi merasa bersalah dengan apa yang telah di lakukan klara, setelah beberapa saat bu indi memandang suaminya kemudian bu indi masuk mengahampiri lalu ia pun duduk di samping suaminya dan berkata.
"Bapa maaf kan ibu, ibu tidak bisa menjaga klara" ucap bu indi.
"Yah sudah lah bu mungkin ini juga kesalahan bapak, bapak sudah lalai, tapi memang bapa malu sama dokter itu pasti dia menganggap anak kita murahan karna dengan mudah dia mau menyerahkan tubuhnya, dia pasti akan berpikir anak kita tidak jauh beda dengan anak kota yang suka menyerahkan tubuhnya pada laki-laki yang bukan suaminya, bapak sebagai seorang pengurus kampung merasa sangat malu tidak pantas bapak menjadi seorang pengurus kampung karna mengurus anak sendiri pun bapak tidak bisa" ucap pak abdi tanpa memandang istrinya ia menangis ia menundukkan kepalanya, dan sebelah telapak tangannya meraup mukanya.
"Bapak jangan seperti ini" ucap bu indi sambil memeluk pundak suaminya bu indi selama ini memang sangat mencintai suaminya begitu pula pak abdi mereka saling menyayangi dan saling mendukung meskipun rasa cinta mereka tidak di ucapkan secara verbal.
"untungnya dokter itu mau menikahi anak kita dan akan membawanya kalau tidak! entah apa yang akan terjadi kedepannya" ucap pak abdi.
"Ya mungkin karna dokter itu mencintai anak kita pak, dan dia gak mau kalau sampai anak kita melahirkan tanpa suami" ucap bu indi.
"Tidak bu dokter itu sama sekali tak mencintai anak kita, ibu tau? dokter itu sudah punya kekasih, dan kekasihnya sangat jauh berbeda dengan keluarga kita dia cantik dan juga dari golongan orang kaya" ujar pak abdi.
"Dari mana bapak tau?" Tanya bu indi.
"Dia pernah memberitahu bapak saat kita ngobrol di teras waktu itu bahkan dia memperlihatkan photonya sama bapak dia sangat cantik bukan dari kalangan biasa?" Ucap pak abdi.
"Lalu sekarang bagaimana sama anak kita? Dan kenapa dia mau menikahi anak kita?" Tanya bu indi.
"biarkan saja bu anak kita dinikahinya dan di bawa dari sini karna meski bagaimanapun dia sudah mempermalukan kita sebagai orangtua nya" kata pak abdi.
"Sebenarnya ibu sedih kalau klara harus keluar dari rumah kita apalagi tadi bapa sempat mengusir klara hati ibu sangat sakit" ucap bu indi sambil meremas dadanya lalu ia mengusap matanya yang mulai mengeluarkan air.
"Ibu tau? sebenarnya bpak sengaja menyusir klara di depan dokter itu karna bapa tau sebenarnya dokter itu akan meninggalkan anak kita setelah dia menikahinya" kata pak abdi bu indi yang mendengar ucapan suaminya ia memandang dengan tatapan aneh dan penuh tanda tanya kemudian bertanya pada suaminya.
"Maksud bapa?" Tanya bu indi.
"Sebenarnya tadi sebelum bapa pulang kesini bapa mampir kerumah dinas untuk mengambil rantang yang tadi bapak bawa saat ibu menyuruh mengantarkan makanan kesana" pak abdi menengadahkan kepalanya menghadap langit-langit kamar nya membayangkan sesuatu.
Flash back on
Pak abdi mampir ke rumah dinas untuk mengambil rantang bekas makanan yang ia antar tadi pagi ke rumah dinas, namun saat hendak masuk kedalam pak abdi tak tau kalau anak nya ada di sana dan secara tak sengaja pak abdi mendengar percakapan klara dan reyhan secara tidak sengaja pula saat pak abdi akan masuk ia mendengar klara dan reyhan membicarakan tentang kehamilan pak abdi mengurungkan niatnya untuk masuk ia mencoba mendengarkan tentang percakapan mereka secara diam-diam.
pak abdi dapat mendengar dengan jelas percakapan antara reyhan dan klara betapa terkejut dan hancurnya hati seorang bapa saat itu ketika mendengar apa yang di bicara oleh mereka, pak abdi mendengar anaknya sudah menjual harga dirinya hanya untuk seorang laki-laki yang sama sekali tak pernah mencintainya di sana pak ardi marah mukanya terlihat me merah dan rasanya pak abdi ingin sekali memukul dirinya sendiri karna didalam pikir nya ia telah lalai dengan anak gadisnya hingga anak gadisnya bisa berbuat hal yang memalukan.
setelah pak abdi mendengar mereka akan keluar rumah dan hendak pergi menemui nya pak abdi dengan segera mengambil sendal lalu ia sembunyi di balik tembok yang di kiranya aman setelah itu pak abdi memutuskan untuk pulang ke rumahnya aga telat karna setelah mendengar percakapan tadi ia mempunyai rencana agar reyhan tak berbuat seperti apa yang dia rencanakan.
Flash back of
"jadi bapa tak sungguh-sungguh mengusir klara tadi?" Tanya bu indi.
"Ya, bapak tadi mengusir klara agar dokter itu membawa klara bersamanya karna dari pembicaraan yang bapa dengar tadi di rumahnya bapa yakin kalau dokter itu masih memiliki rasa kasihan, itu sebabnya dia mau bertanggung jawab untuk menikahi anak kita" ujara pak abdi.
"Memang seharusnya dia bertanggung jawab karna dia yang menghamili anak kita" ucap pak abdi.
"Ya bu bapak tau makanya bapak sengaja membuat agar klara di bawa olehnya karna kalau tidak mau di taruh dimana muka bapak ini" ucap pak abdi sambil menunudukan pandangannya ke lantai.
"Klara klaraa kenapa kamu seperti ini?" Ucap bu indi.
"Sudah lah bu kita persiapkan segala keperluan untuk pernikahannya lusa bapak nggak mau semua orang tau kalau anak kita sudah hamil" kata pak abdi.
"Iya pak, sekarang bapak istirahat dulu saja yah" kta bu indi pda suaminya.
"Bapa mau ibu ambilkan teh hangat?" tawar bu indi.
"Nggk bu bapak mau langsung tidur saja" jawab pak abdi lalu kemudian ia beranjak keatas tempat tidur sedangkan bu indi ia pergi keluar kamar hendak pergi ke dapur karna kebiasaan bu indi sebelum tidur ia membereskan dapur agar ketika bangun pagi pekerjaannya tak menumpuk, setelah selesai ia kembali untuk ke kamarnya namun saat sampai di depan pintu kamar klara bu indi menghentikan langkahnya dan memandang pintu kamar klara yang tertutup rapat, lalu ia teringat kembali atas apa yang telah di perbuat anaknya.
"ya allah dosa apa yang saya lakukan sehingga saya harus mengalami hal seperti ini" gumam bu indi dalam hati.
"klara kenapa kamu berbuat seperti ini nak?" kembali bu indi bergumam kemudian ia kembali ketujuan semula untuk masuk kekamarnya saat sudah masuk kamar bu indi melihat suaminya yang sudah tertidur pulas, lalu bu indi pun naik ke tempat tidur ia merebahkan tubuhnya di samping suaminya yang membelakangi, bu indi terlihat melamunkan sesuatu hingga akhirnya lamunannya masuk alam bawah sadar nya.
**TBC
👉ikuti terus cerita selanjutnya dan jangan lupa vote, like and komen yah novel kedua aku terima kasih salam manis dari author 😘👈**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments