Sampai di rumah klara melihat di rumahnya tampak sepi
Kemudian ia mengetuk pintu dan di bukanlah pintu itu olah bu indi yang tak lain ibu klara.
"Eh kamu sudah pulang!" sambut bu indi kemudian bu indi melihat reyhan ada di belakang klara.
"Sama dokter juga?" Ucap bu indi ketika melihat reyhan berada di belakang klara.
"Iya bu saya mau bertemu ibu sama pak abdi" jawab reyhan.
"Ouh kalau begitu silahkan masuk pak dokter, tapi bapak nya klara lagi gak ada di rumah,tadi pagi dia ke kantor desa dan katanya sepulang dari sana mau keladang melihat tanaman-tanamanya katanya, tapi mungkin sebentar lagi juga pulang" ucap bu indi.
"Biar saya tunggu aja bu" kata reyhan.
"Kalau begitu silahkan masuk" ucap bu indi mempersilakan reyhan masuk, kemudian reyhan masuk ia duduk di kursi ruang tamu sedangkan klara ia langsung kekamarnya berganti pakaian dan setelah selesai ia pun duduk di kursi samping reyhan yang terpisah, bu indi membawa makanan kecil dan minuman menyuguhi reyhan.
"Silahkan dokter kami tidak punya apa-apa hanya ini" ucap bu indi sambil menaruh makanan dan minuman di meja di hadapan reyhan, lalu bu indi duduk di samping klra.
"Terima kasih bu nggak usah repot-repot" ucap bu indi.
Tak lama, pak abdi datang ia melihat reyhan berada di rumahnya, ia merasa aneh karna tak biasanya reyhan di jam segitu datang ke rumahnya.
"Ada tamu rupanya! Sudah dari tadi?" Tanya pak abdi.
"Belum lama baru saja" jawab reyhan.
"Ini pak katanya pak dokter ada perlu sama kita!" Ucap bu indi.
"Oh begitu ada perlu apa?" Tanya pak abdu sambil duduk.
"Begini pak sebelumnya saya mau minta maaf dulu sama ibu dan bapak" ucap reyhan, sedangkan klara ia hanya terdiam ia tak tau harus berkata apa.
"Ini kesalahan saya, tapi saya berjanji akan bertanggung jawab atas apa yang sudah saya lakukan" ucap reyhan tanpa mengatakan dulu duduk permasalahannya membuat pak abdi dan juga bu indi merasa bingung.
"Ada apa ini sebenarnya?" Tanya pak abdi yang tak mengerti dengan apa yang di ucapkan reyhan.
"Saya sudah menodai anak bapak dan ibu dan sekarang klara sedang hamil tapi saya janji saya akan bertanggung jawab" ujar reyhan.
"Apa?!!" Seru pak abdi ucapan reyhan sontak membuat pak abdi dan bu indi kaget pak abdi berdiri lalu reyhan pun ia langsung berdiri, lalu tanpa berkata dengan segera klara bersujud di kaki bapak nya ia memeluk kedua kaki pak abdu sambil menangis meminta maaf.
"Maafkan klara, klara tak bisa menjaga kehormatan" ucap klara di tengah tangisnya sambil terus memeluk kakai pak abdi.
"Klara kamu sudah mempermalukan kami sebagai orang tuamu, apa yang kamu pikirkan haahh" ucap pak abdi sedangkan bu indi tak bisa berkata apa-apa dia hanya menangis setelah mendengar perkataan reyhan ia menyerah kan semuanya pada suaminya.
"Bapa aku khilaf aku minta maaf" ucap klara, sambil menangis tersedu.
"Kamu ini! apa nanti yang akan orang katakan tentang keluarga kita? Kamu tak pernah berpikir sebelum kamu mau melakukan itu?" Ujar pak abdi dengan suara yang keras, bu indi yang mendengar suaminya berkata dengan kencang mencoba menghentikannya.
"Pak sudah jangan keras-keras nanti di dengar orang gak enak" ucap bu indi.
"Bu ibu juga tak bisa menjaga anak kita" kata pak abdi yang bukan nya memelankan suaranya tapi justru malah menyalahkan istrinya tapi untung rumah mereka agak sedikit jauh dari tetangga dan kebetulan juga saat itu tak ada orang yang lewat di depan rumahnya karna saat itu juga di luar hujan cukup deras.
"Bpak ko jadi nyalahin ibu?!" Kata bu indi ia merasa tersinggung dengan ucapan suaminya.
"Dokter kenapa dokter tega menodai anak saya? Padahal kami disini sangat percaya pada anda! Dan sangat menghargai anda" Tukas pak abdi pada reyhan.
"Saya minta maaf tapi saya akan bertanggung jawab saya akan menikahinya" ucap reyhan.
"Bertanggung jawab seperti apa menikah? Anak saya sudah anda nodai dan meski anda nikahi mereka akan tahu keluarga kami akan malu karna punya anak hamil di luar nikah, orang-orang akan tau kapan dia menikah dan kapan dia melahirkan semua orang bisa membaca dokter! orang-orang disini bukan orang bodoh seperti yang anda pikirkan" ucap pak abdi.
"Sekarang kalian pergi dari sini" ucap pak abdi sambil menepiskan kakinya daru pelukan klara dan melangkah menjauh.
"Maksud bapa! Bapak mengusir klara?" Tanya klara.
"Ya karna kamu sudah mempermalukan kami seperti ini" ujar pak abdi.
"Tapi klara harus kemana?" Klara semakin menangis.
"Bapa jangan begitu dia anak kita" kata bu indi.
"Ya dia anak yang sudah mempermalukan keluarga dan kampung kita, aku di sini sebagai kepala dusun merasa tak di hargai oleh anaku sendiri" ucap pak abdi, ucapan pak abdi membuat reyhan merasa bersalah ia pun tak tega dengan klara, akhirnya ia berpikir dan menemukan jalan lain.
"Pak saya minta maaf tapi ijinkan dulu kita menikah dan setelah itu saya akan membawa klara dari sini, dan orang-orang tak akan tau kalau dia hamil di luar nikah" usul reyhan, pak abdi terdiam sejenak mendengar usulan reyhan semetra pak abdi berpikir dan hanya keheningan tercipta di ruangan itu bu indi berkata.
"Pak mungkin ini lebih baik" ucap bu indi memecah keheningan.
"Baiklah lusa kalian nikah" ucap pak abdi setelah berpikir cukup lama.
"Baiklah kalau begitu saya akan mempersiapkan segalanya tapi mungkin nggak ada pesta karna waktunya gak memungkinkan, dan mungkin kuta bisa melakukan pestanya belakangan" ucap reyhan berbohong, karna sebenarnya ia tak ingin mengadakan pesta, ia tak mau berita pernikahannya sampai ke telinga sane kekasihnya karna sebenarnya ia hanya berniat menikahi sane wanita tercintanya yang sekarang jarang reyhan kabari, karna kendala beberapa hal, dan sebenarnya sane sudah mengetahui kelakuan reyhan, sekarang pun sane merasa kecewa dengan reyhan dan kini sane berada di korea, ia sudah tak mengharapkan reyhan lagi.
Sane mengetahui semuanya
sane mengetahui semua dari orang suruhannya ia mengirimkan dua orang suruhan untuk memata-matai reyhan setelah melihat poto klara dan reyhan di akun sosmednya saat itu reyhan tak menyadari kalau potonya dengan klara terlihat mesra seperti sepasang kekasih sebenarnya reyhan memasang poto itu tak berniat apa-apa ia hanya suka melihat poto dirinya dan lalu kemudian reyhan memasang photo itu di akun sosmednya, dan photo itu ia ambil sebelum ia mengambil kesucian klara, meskipun sane sudah mengetahui semua tentang reyhan namun sane tak pernah mau bertanya atau pun marah pada reyhan meskipun dia sangat pecemburu.
Di rumah dinas
sepulangnya dari rumah pak abdi reyhan melamun sambil berbaring di atas tempat tidur dengan tangan di bawah kepalanya"kenapa aku jadi seperti ini kenapa aku harus tergoda dengan wanita lain dan esok aku harus menikahi wanita yang sam sekali tak pernah ia cintai " gumam reyhan dalam hatinya lalu kemudian ia beranjak dari tempat tidur ia meraih jaketnya mengambil kunci mobil lalu ia pergi membuka pintu mobil menjalankannya dengan kecepatan rendah lalu pergi kesuatu tempat yang biasa ia datangi ketika mencari jaringan dan rupanya di tempat itu jaringan cukup kuat hingga setiap saat ketika reyhan menelpon ia harus pergi ketempat tersebut, sebenarnya ia ingin memasang alat akses jaringan internet di sana namun karna mengingat ia disana hanya sementara reyhan urungkan kembali niatnya.
Sampai di tempat tersebut reyhan terlebih dulu menelpon sane namun tak ada jawaban kembali reyhan melakukan panggilan pada sane hingga beberapa kali namun hasilnya tetap tak ada jawaban membuat reyhan bertanya-tanya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments