9 positive hamil

Ke esokan harinya di rumah klara

Klara tengah bersiap untuk pergi ke klinik menjalankan tugasnya sebagai asisten dokter ia telah rapih berpakaian sama seperti kemarin sore saat ia hendak menyemprotkan minyak wangi, klara merasa mual dengan aromanya klara pun kembali mengurungkan niatnya lalu ia pergi ke dapur untuk sarapan namun saat sampai di dapur klara mencium masakan yang di masak bu indi klara kembali merasa perut nya sperti di aduk-aduk ia merasa mual kemudian ia pergi kekamar mandi ia memuntahkan isi perutnya namun tak ada yang keluar karna memang dia belum makan ataupun sarapan pagi bu indi yang melihat anaknya seperti itu merasa khawatir.

"Kenapa kamu ra?" Tanya bu indi di ambang pintu kamar mandi.

"Entahlah bu perut klara rasanya mual" jawab klara.

"Mungkin kamu masuk angin, mau ibu kerokin?" Tawar sang ibu.

"Gak usah bu mungkin nanti juga sembuh klara berangkat dulu yah bu" pamit klara sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Kamu kan belum makan ra" ucap sang ibu.

"Nanti aja aku beli bubur yang suka mangkal di depan klinik" jawab klara.

"Ya sudah kamu hati-hati!" Seru bu indi.

"Bu makanan untuk dokter reyhan gak sekalian aku bawa?" Tanya klara.

"Oh sudah di bawa sama bapa tadi sekalian lewat, katanya bapak kamu mau ke kantor desa" kata bu indi

"Ya sudah aku berangkat dulu asalammuala'kum" ucap klara lalu pergi.

"Wa'alaikumsalam" jawab bu indi dengan memandang kepergian anaknya.

Di klinik

Klara terlihat melamun ia terlihat sedang memikirkan sesuatu saat ia sedang asik dengan lamunannya tiba-tiba reyhan datang ia membuka pintu ruangan nya klara berdiri sedikit membungkukan badan nya memberi salam pada reyhan dan kembali ia mengenyangkan pantatnya di tempat duduk semula namu saat reyhan. melewati nya klara mencium aroma parfum reyhan klra kembali merasakan perutnya mual ia segera pergi ke toilet yang ada di ruangan itu reyhanpun memperhatikan setelah klara keluar dari toilet, reyhan bertanya.

"Kamu kenapa?" Tanya reyhan.

"Entahlah akhir-akhir ini aku selalu mual jika mencium bau wangi-wangian bahkan mencium bau masakan pun rasanya ingin muntah" jawab klara sontak membuat reyhan khawatir.

"Sejak kapan?" Tanya reyhan sambil berjalan menghampiri klara yang kini sudah kembali duduk di kursi nya.

"Aku lupa?!!!" Jawab klara.

"Klara kapan kamu terakhir menstruasi?" Tanya reyhan.

"Kaya nya sudah lama dok, yang aku ingat saat terakhir aku menstruasi itu dua hari sebelum kita melakukan itu" jawab klara, dan degg jantung reyhan tiba2 seperti di serang bogem yang besar dan kencang

"Apa?!! Gak mungkin! ini gak mungkin!" ucap reyhan ia berkacak pinggang lalu meraup mukanya lalu menyisir rambut dengan jarinya kebelakang dengan kasar dan pergi dari hadapan klara.

"Itu berarti saat aku melakukan itu klara sedang dalam masa subur" gumam reyhan dalam hati.

"Memang nya ada apa dok?" Tanya klara polos, membuyarkan lamunan reyhan.

"tunggu sebentar" lalu reyhan kembali ke mejanya ia mengambil tespeck dari dalam laci mejanya sebagai dokter umum reyhan selalu menyimpan alat periksa kehamilan di lacinya untuk memudahkan para pasiennya ketika ingin memeriksa urine untuk memastikan kehamilan dan tak harus mengambil di lemari obat,

karna pagi itu masih sepi belum ada seorang pasien pun yang datang,

Kemudian reyhan menyerah kan tespeck itu pada klara dan memberi taukan cara menggunakannya setelah selesai klara keluar dari dalam toilet dan melihat tespeck itu ia melihat ada dua garis merah di sana.

Setelah klara keluar reyhan menanyakan hasilnya

"bagaimna berapa garis, coba aku lihat?" Pinta reyhan, lalu klara memberikan tespeck itu pada reyhan, setelah melihatnya reyhan kaget tubuh nya tiba-tiba lemas.

"Nggak! gak mungkin! Klara kamu melakukan itu sama siapa saja?" Tanya reyhan

"Maksud dokter?" Klara kembali bertanya ia merasa tak mengerti dengan apa yang di tanyakan reyhan.

"Kamu melakukan hubungan badan sama siapa aja" klara kaget dengan pertanyaan reyhan.

"Dokter kamu pikir aku wanita murahan yang bisa tidur sama siapa saja?! Aku cuma melakukan itu cuma sama anda dan itu yang pertama kalinya" ucap klara dan memang tak di pungkiri reyhan merasakan saat itu klara masih virgin.

"Kenapa dokter bertanya seperti itu?" Tanya klara.

"Klara kamu hamil!" Ucap reyhan, seketika klara merasa tubuhnya lemas ia menangis.

"Apa?!!! Nggak, gak mungkin dokter! Aku gak mau hamil! Bagaimana kalau ibu sama bapak tau?" Ucap klara sambil menangis, reyhan kemudian membungkam mulut klara dengan telapak tangannya mengingat saat ini mereka sedang berada diklinik reyhan besar kemungkinan jika mereka tak memelankan suaranya akan ada yang mendengar percakapan mereka.

"klara pelankan suaramu!" Ucap reyhan.

"Dokter bagaimana ini aku gak mau hamil" ucap klara sambil menarik jas kedokteran reyhan.

"Klara sudah lah aku juga gak mau punya anak" cetus reyhan.

"Apa dok jadi dokter gak mau aku melahirkan anak ini" tanya klara.

"Bukan begitu klara" ucap reyhan.

"Lalu apa dok?" Tanya klara.

"Kita lagi di klinik sekarang mungkin pasien sudah pada nunggu di luar nanti kamu ke rumah dinasku kita bicarakan di sana" usul reyhan karna ia tak mau ada orang yang mendengar percakapan mereka.

Sepulang dari klinik

Sebelum pulang ke rumah klara sengaja mampir kerumah dinas sesuai usulan reyhan, sampai di sana klara tak melihat mobil reyhan terparkir

"Apa dokter belum pulang!" Gumam klara.

"Tapi bukankah tadi dokter pulang duluan!" Klara kembali bertanya-tanya dalam hati, lalu klara memutuskan untuk menunggu di teras rumah dinas itu, cukup lama klara menunggu di sana sampai akhirnya reyhan datang klara melihat reyhan memarkirkan mobilnya di halaman.

klara hanya memadang kedatangan reyhan dari teras rumah tersebut, setelah turun dari mobilnya reyhan berjalan menghampiri klara

"Dokter dari mana? Bukannya dokter pulang lebih dulu" Tanya klara.

"Aku ada urusan!" Jawab reyhan sambil berjalan. melewati klara yang berdiri memandang, reyhan membuka pintu dan mengajak klara masuk klara pun mengikutinya.

Di luar rumah

Tanpa mereka sadari ada dua orang laki-laki berbaju hitam bertubuh tinggi besar dan kekar mereka sedang memperhatikan kelakuan klara dan reyhan setelah klara dan reyhan masuk salah satu dari laki-laki tersebut merogoh ponsel dari saku celananya dan terlihat sedang menghubungi seseorang entah siapa orang itu.

Di dalam rumah

Klara duduk di kursi ruang tengah sedangkan reyhan ia masuk ke kamarnya untuk menyimpan tas dan berganti pakaian Setelah selesai reyhan keluar, dan duduk di kursi samping klara.

"Dokter aku harus bagaimana?" Tanya klara.

"Aku juga nggak tau harus bagaimana, aku belum siap kalau aku harus punya anak" ucap reyhan.

"Terus sekarang gimana?" Tanya klara lagi.

" begini saja aku akan menikahi mu tapi setelah anak itu lahir kita akan pisah, dan aku akan tetap membiyai anak itu" cetus reyhan sekenanya, mendengar ucapan reyhan membuat klara merasa tak di hargai seperti ini kah harga dirinya! Yang lebih parahnya lagi reyhan seperti tak mau menganggap anaknya sendiri, tapi mau bagaimana lagi tak mungkin klara menolak karna bagaimana pun klara sudah mengandung dan dia gak mau sampai hamil tanpa seorang suami klara juga tak mau sampai orang-orang mencibir nya apa lagi di cap sebagai gadis murahan, klara berpikir cukup lama dan akhirnya klara menyetujuinya.

"Baiklah ucap klara, tapi bagaimana caranya aku bicara sama ibu juga bapak mereka pasti marah besar" ujar klara.

"Aku akan menemani" ucap reyhan.

"Dokter bener mau menemaniku?" Klara memastikan ucapan reyhan.

"Iya karna aku juga gak mau kamu sampai di hukum orang tua kamu, meski bagaimana pun juga itu adalah kesalahanku, cuma kalau kamu waktu itu menolak, ini semua mungkin gak akan terjadi!" Ujar reyhan, klara hanya menunduk.

"Ya sudah sekarang kita kerumah kamu kita bicarakan ini sama orang tua kamu" ajak reyhan, klara tak menyangka seberani itukah reyhan akan mengatakan pada orang tua klara soal kehamilannya.

"Sekarang!" Ucap klara, ia merasa takut dengan apa yang akan dilakukan orang tuanya setelah tau anaknya hamil di luar nikah, klara kembali terdiam.

"Mau kapan lagi klara? Aku tinggal di sini hanya tinggal satu bulan lagi, apa kamu mau menunggu aku sampai pulang lagi ke jakarta?" Tanya reyhan ketus.

"Terus, apa setelah kita menikah dokter akan meninggalkan aku?" Tanya klara.

"Kalau aku sudah waktunya terpaksa aku harus pulang" jawab reyhan.

"Tapi dok bagaimana dengan aku, setelah kepulangan dokter aku disini harus melahirkan tanpa seorang suami?" Ucap klara, di matanya mulai terlihat bulir-bulir bening yang menggenang dan bulir itu pun semakin bertambah karna merasakan rasa sakit di hati nya sakit yang seperti teriris pisau tajam dan akhirnya buliran itu jatuh meluncur deras di pipi putihnya.

"Klara! aku sudah bilang sama kamu aku akan tetap membiai anak itu sampai kapan pun bahkan sampai dewasa aku nggak akan menelantarkannya selama aku mampu" ucap reyhan, klara hanya diam lalu reyhan berdiri dari duduknya.

"Ayo klara sekarang kita bicara sama orang tuamu" kembali reyhan mengajak klara menemui orang tua nya, klara pun mulai berdiri dari duduknya kemudian mereka keluar dari rumah itu dan pergi menuju rumah klara.

TBC

Episodes
1 1 kedatangan dokter tampan
2 2 dokter idaman
3 3 tiga bulan berlalu
4 4 penyesalan
5 5 keresahan klara
6 6 penyuluhan kesehatan
7 7 merasa mual
8 8 ceramah remaja
9 9 positive hamil
10 10 di ketahui
11 11 lalai menjaga anak
12 12 Menjelang pernikahan
13 13 acara selesai
14 14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15 15 keberangakatan klara ke jakarta
16 16 sampai di jakarta
17 17 bertemu sang mertua
18 18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19 19 kesadaran pak anggara
20 20 keterkejutan bi siti
21 21 jalan-jalan
22 22 gundah
23 23 jadi artis
24 24 sentuhan tangan reyhan
25 25 Pakta tentang sane
26 pengumuman
27 27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28 28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29 29 bertemu rinto
30 30 asisten pribadi pak anggara
31 31 bertemu rinto ( part 2 )
32 32 bertemu rinto ( part 3 )
33 33 kecemasan reyhan
34 34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35 35 keliling jakarta
36 36 Terungkap sebagai menantu
37 37 kepergian reyhan
38 38 bersama rinto.
39 39 bertemu sane
40 40 menyambut kepulangan sang mertua
41 41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42 42 Sarapan bersama adik ipar.
43 43 pengakuan reyhan
44 44 ke akraban adik dan kakak ipar
45 45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46 46 klara mulai kontraksi
47 47 Melahirkan
48 48 kebahagian
49 49 Perhatian sang mertua.
50 50 jemputan untuk kluarga klara
51 51 kehangatan dua keluarga.
52 52 keputusan klara.
53 53 selasai aqikah
54 54 pindahan
55 Bertemu rinto
56 Reynant di kampung nanglu
57 perasaan hati rinto dan klara.
58 perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59 59 Empat tahun berlalu
60 Kembalinya seorang dokter.
61 Kesalahan yang hampir terulang
62 Hadiah untuk intan
63 keberangkatan ke kampung klara
64 bertemu sahabat
65 suami pengganti
66 sentuhan rinto di pagi hari
67 Rania ikut ke jakarta
68 Rania Dan Rinto
69 Turun keladang.
70 Makan di tengah perkebunan
71 Penyesalan sang dokter
72 Moment langka
73 Panggilan ayah
74 Pemandangan yang menyakitkan
75 Berserah diri
76 Intan ke prancis
77 Tamu tak di undang
78 Ungkapan perasaan
79 Wanita pengagum reyhan
80 Kencan malam
81 Kekecewaan dua hati.
82 Alina angelista
83 Perkelahian
84 Kemarahan reyhan
85 Cemburu
86 Rumah baru
87 Alin merasa di cintai
88 Deaner dengan aktor terkenal
89 Korban penculikan
90 Aktifitas reyhan
91 Selamat sampai tujuan
92 Selamat sampai tujuan
93 Reyhan dan alin
94 Pingsan
95 Pemecatan alin
96 Mendatangi sutradara
97 Tuanku
98 Kepulangan intan
99 Melangsungkan Pernikahan
100 Kemarahan klara pada reyhan
101 Reyhan medapat haknya
102 Kehidupan baru
103 azlira mengjngat masa dulu
104 Pertemuan klara dengan wati
105 Musuh bebuyutan
106 Telor mata sapi
107 Pria menyebalkan
108 Pria menyebalkan
109 ciuman pertama lira
110 Menuju pulau bali
111 Rencana bulan madu yang tertunda
112 Klara di korea
113 Kembali di culik
114 Berhasil di selamatkan
115 Berita buruk tentang sane
116 Suami siaga
117 Cerita sane
118 Kembali ke jakarta
119 Keluarga kecil reyhan menemui sane
120 Rania kedatangan sang mertua
121 Rania kesasar di kota besar
122 pengumuman
123 pelabuhan ratu
124 bermain di tepi pantai
125 Akhirnya bertemu sane
126 Sane mulai membaik
127 menginap di kampung
128 Keakraban
129 Kembali ke jakarta
130 Kehamilan kedua
131 kabar gembira
132 kangen sahabat
133 Rania tewas
134 Duka mendalam
135 Akhir kisah dokter dan gadis kampung.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
1 kedatangan dokter tampan
2
2 dokter idaman
3
3 tiga bulan berlalu
4
4 penyesalan
5
5 keresahan klara
6
6 penyuluhan kesehatan
7
7 merasa mual
8
8 ceramah remaja
9
9 positive hamil
10
10 di ketahui
11
11 lalai menjaga anak
12
12 Menjelang pernikahan
13
13 acara selesai
14
14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15
15 keberangakatan klara ke jakarta
16
16 sampai di jakarta
17
17 bertemu sang mertua
18
18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19
19 kesadaran pak anggara
20
20 keterkejutan bi siti
21
21 jalan-jalan
22
22 gundah
23
23 jadi artis
24
24 sentuhan tangan reyhan
25
25 Pakta tentang sane
26
pengumuman
27
27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28
28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29
29 bertemu rinto
30
30 asisten pribadi pak anggara
31
31 bertemu rinto ( part 2 )
32
32 bertemu rinto ( part 3 )
33
33 kecemasan reyhan
34
34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35
35 keliling jakarta
36
36 Terungkap sebagai menantu
37
37 kepergian reyhan
38
38 bersama rinto.
39
39 bertemu sane
40
40 menyambut kepulangan sang mertua
41
41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42
42 Sarapan bersama adik ipar.
43
43 pengakuan reyhan
44
44 ke akraban adik dan kakak ipar
45
45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46
46 klara mulai kontraksi
47
47 Melahirkan
48
48 kebahagian
49
49 Perhatian sang mertua.
50
50 jemputan untuk kluarga klara
51
51 kehangatan dua keluarga.
52
52 keputusan klara.
53
53 selasai aqikah
54
54 pindahan
55
Bertemu rinto
56
Reynant di kampung nanglu
57
perasaan hati rinto dan klara.
58
perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59
59 Empat tahun berlalu
60
Kembalinya seorang dokter.
61
Kesalahan yang hampir terulang
62
Hadiah untuk intan
63
keberangkatan ke kampung klara
64
bertemu sahabat
65
suami pengganti
66
sentuhan rinto di pagi hari
67
Rania ikut ke jakarta
68
Rania Dan Rinto
69
Turun keladang.
70
Makan di tengah perkebunan
71
Penyesalan sang dokter
72
Moment langka
73
Panggilan ayah
74
Pemandangan yang menyakitkan
75
Berserah diri
76
Intan ke prancis
77
Tamu tak di undang
78
Ungkapan perasaan
79
Wanita pengagum reyhan
80
Kencan malam
81
Kekecewaan dua hati.
82
Alina angelista
83
Perkelahian
84
Kemarahan reyhan
85
Cemburu
86
Rumah baru
87
Alin merasa di cintai
88
Deaner dengan aktor terkenal
89
Korban penculikan
90
Aktifitas reyhan
91
Selamat sampai tujuan
92
Selamat sampai tujuan
93
Reyhan dan alin
94
Pingsan
95
Pemecatan alin
96
Mendatangi sutradara
97
Tuanku
98
Kepulangan intan
99
Melangsungkan Pernikahan
100
Kemarahan klara pada reyhan
101
Reyhan medapat haknya
102
Kehidupan baru
103
azlira mengjngat masa dulu
104
Pertemuan klara dengan wati
105
Musuh bebuyutan
106
Telor mata sapi
107
Pria menyebalkan
108
Pria menyebalkan
109
ciuman pertama lira
110
Menuju pulau bali
111
Rencana bulan madu yang tertunda
112
Klara di korea
113
Kembali di culik
114
Berhasil di selamatkan
115
Berita buruk tentang sane
116
Suami siaga
117
Cerita sane
118
Kembali ke jakarta
119
Keluarga kecil reyhan menemui sane
120
Rania kedatangan sang mertua
121
Rania kesasar di kota besar
122
pengumuman
123
pelabuhan ratu
124
bermain di tepi pantai
125
Akhirnya bertemu sane
126
Sane mulai membaik
127
menginap di kampung
128
Keakraban
129
Kembali ke jakarta
130
Kehamilan kedua
131
kabar gembira
132
kangen sahabat
133
Rania tewas
134
Duka mendalam
135
Akhir kisah dokter dan gadis kampung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!