7 merasa mual

Di pagi yang cerah di hari minggu banyak anak terlihat bermain di halaman rumah mereka, hari minggu adalah hari dimana setiap pegawai negeri sipil ataupun anak sekolah di anjurkan untuk beristirahat di rumah namun tak berlaku bagi para petani atau pun para buruh bangunan di sana, mereka tak harus mengatur waktu kapan mereka harus bekerja atau pun berlibur

Klara sang gadis manis cantik anggun dan ramah dan selalu ceria ia sedang membantu ibu nya memasak dan hampir selesai, setelah selesai bu indi menyuruh klara mengantarkan makanannya ke rumah dinas yang di tempati reyhan dan dengan segera setelah selesai klara mengantarkan makanannya ke rumah dinas,

klara sengaja datang kesana lebih awal karna ia tau kalau jam sepagi itu di hari minggu reyhan sedang olah raga pagi.

Sampai di sana ternyata benar reyhan tak ada di rumah, bahkan mobilnya pun tak ada rupanya reyhan pagi itu bukan pergi lari pagi mengingat ia membawa mobilnya di sana klara hanya bertemu dengan seorang ibu yang biasa datang setiap pagi untuk membereskan rumah dan mencuci baju.

"Klara,,, sudah datang? pagi sekali?!" Tanya bu lila yang sedang menyapu lantai.

"Iya bu saya sengaja karna di rumah banyak yang harus saya kerjakan" jawab klara yang langsung pergi kedapur mengambil beberapa wadah dan juga piring untuk menaruh makanan yang di bawa, setelah selesai menghidangkan lalu klara berniat untuk kembali ke rumahnya sebelum reyhan datang karna ia tak mau bertemu reyhan, "kalau begitu saya permisi pulang lagi bu" ucap klara.

"Ya sudah" jawab bu lila, kemudian klara keluar dari rumah dinas meninggalkan bu lila yang kembali melanjutkan aktifitasnya di rumah itu.

Saat klara asik berjalan kaki untuk pulang klara bertemu dengan sahabatnya rania, rania melihat klara berjalan santai.

"Klara!" Panggil rania yang biasa di panggil nia, klara pun menoleh pada orang yang memanggil namanya, setelah melihat orang yang memanggil, klara memberikan senyuman manisnya.

"Nia sedang apa di sini?" Tanya klara.

"Aku baru pulang dari rumah nenek, di suruh abah" ucap nia lalu nia menghampiri klara dengan sedikit berlari kecil, nia adalah gadis muslimah yang tak pernah lepas kerudung dia anak seorang kiai klara berteman dengan nia dari kecil hingga lulus SMA mereka bersahabat baik

"Kamu sendiri dari mana?" Tanya nia setelah menghampiri klara.

"Aku dari rumah dinas mengantarkan makanan untuk dokter reyhan" jawab klara sambil kembali melangkahkan kakinya, nia pun ikut melangkah karna arah tujuan rumah mereka searah.

"Oh iya katanya kamu ada hubungan khusus ya sama dokter itu?" Tanya nia, sontak pertanyaan nia membuat klara kaget dan kembali mengingat kejadian di hari itu ia menghentikan langkahnya.

"Kata siapa?" Tanya klara.

"Semua orang sudah tau kali" jawab klara.

"Ah aku gak ada hubungan apa-apa ko sama dia" elak klara.

"Ah kamu jangan bohong beberapa waktu ini kamu dekat banget lho! sama dia, bahkan kamu di ajak kerja di klnik jadi asistennya, asisten pribadi lagi" goda nia.

"Aku deket sama dia bukan berarti aku ada hubungan khusus sama dia kan! lagi pula mana mungkin dokter itu suka sama aku, secara dia itu dokter dan aku hanya seorang gadis kampung" ucap klara.

"Iya kamu itu gadis kampung tapi kamu itu cantik seperti orang-orang kota" puji nia.

"Ah kamu bisa aja" ucap klara sambil menepuk bahu klara.

"Eh klara kayaknya kamu sudah lama gak datang kepengajian remaja, nanti sore kamu datang yah" ajak nia.

"Eh iya juga yah, ya sudah nanti aku datang aku juga kangen sama kawan-kawan yang lain" ucap klara lalu mereka berjalan dengan santai sambil sesekali di barengi dengan canda tawa tak lama mereka sampai di depan gang arah rumah nia jadi mereka berpisah setelah nia berbelok masuk ke gang tersebut.

"Eh sampai ketemu nanti yah" ucap nia sambil melambaikan tangan.

"Oke" jawab klara lalu kemudian klara melanjutkan langkahnya menuju rumah.

Di tempat yang agak sunyi seorang reyhan sang dokter ia terlihat sedang menelpon seseorang namun bukan sane kekasihnya melainkan seorang dokter yang ang lebih senior dari nya.

"Halo dok bagaimana perkembangan panyakit nya?" Tanya reyhan pada seorang dokter di sebrang sambungan telponnya.

"Untuk saat ini tak ada yang parah cuman masalah nya dia gak mau melakukan perawatan dan juga dia tak mau oprasi" jawab sang dokter tersebut.

"Baiklah kalau begitu kita gak usah memaksanya saya gak mau justru nanti malah jadi kepikiran sama dia, oke kalau begitu saya terima kasih dok atas informasinya

"Sama-sama" reyhan mengakhiri sambungan telponnya lalu memasukan ponselnya kesaku celanan, kemudian reyhan hendak kembali ke rumahnya ia masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah

Saat melewati rumah klara, reyhan melihat klara yang berjalan kaki ia hampir sampai di depan rumah dan klara pun melihat reyhan yang melintas didepan rumah nya namun reyhan terlihat acuh, reyhan pokus kedepan melihat jalanan yang sepi karna di sana hanya jalan kampung kebanyakan yang melihat hanya motor masih jarang ada mobil yang melintas selain mobil pickup milik salah satu milik warga yang tinggal di sana mobil tersebut akan mengantar orang-orang yang hendak mencari kebutuhan nya di pasar karna hanya itulah transportasi mereka di kampungnya.

Se acuh apapun reyhan pada klara namun tetap lah dia seorang dokter yang memiliki hati.

"Maafkan aku klara aku hanya gak mau kamu berharap lebih dari aku dan aku juga nggak mau kalau sampai aku kembali menyakiti mu" gumam reyhan.

Setelah beberapa menit reyhan tiba di halaman rumahnya reyhan turun dari mobil lalu masuk ke rumahnya dan sebelum masuk kekamarnya reyhan melihat makanan sudah terhidang di meja makan perutnya sudah keroncongan karena menahan lapar akhirnya reyhan menyantap makanan yang sudah di hidangkan klara tadi.

Sore pun tiba jam menunjukkan pukul 03.30 klara tengah bersiap untuk pergi kepengajian memenuhi ajakan sahabatnya rania karna memang semenjak klara bekerja di klinik klara jarang ikut pengajian, kadang di hari minggupun klara selalu sibuk dengan mengatur jadwal reyhan tapi sore ini klara tak melaksanakan tugasnya.

Selesai berpakaian klara melihat minyak wangi yang ada di meja rias ia mengambil minyak wangi tersebut namun sebelum ia menyemprotkan minyak wanginya klara merasa mual dengan aromanya klara merasa sangat aneh.

"Kenapa aku jadi mual mencium bau minyak wangi ini biasanya aku suka dengan wanginya" gumam klara, klara merasa aneh ia pun tak jadi menyemprotkan minyak wangi tersebut ia bergegas pergi sampainya di halaman rumah kebetulan rania datang untuk menjemput dengan motornya.

"ayo kita berangkat" ajak rania.

"ayo!" mereka pun pergi sampai di sana rupanya mejlis sudah dipenuhi beberapa jemaah pemuda dan pemudi adam juga terlihat nampak hadir disana.

**TBC

🌹yu ikuti terus cerita selanjutnya dan dukung author yah dengan cara like and komen cerita aku agar tulisan ku lebihbaik lagi terima kasih🌺😘**

Episodes
1 1 kedatangan dokter tampan
2 2 dokter idaman
3 3 tiga bulan berlalu
4 4 penyesalan
5 5 keresahan klara
6 6 penyuluhan kesehatan
7 7 merasa mual
8 8 ceramah remaja
9 9 positive hamil
10 10 di ketahui
11 11 lalai menjaga anak
12 12 Menjelang pernikahan
13 13 acara selesai
14 14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15 15 keberangakatan klara ke jakarta
16 16 sampai di jakarta
17 17 bertemu sang mertua
18 18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19 19 kesadaran pak anggara
20 20 keterkejutan bi siti
21 21 jalan-jalan
22 22 gundah
23 23 jadi artis
24 24 sentuhan tangan reyhan
25 25 Pakta tentang sane
26 pengumuman
27 27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28 28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29 29 bertemu rinto
30 30 asisten pribadi pak anggara
31 31 bertemu rinto ( part 2 )
32 32 bertemu rinto ( part 3 )
33 33 kecemasan reyhan
34 34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35 35 keliling jakarta
36 36 Terungkap sebagai menantu
37 37 kepergian reyhan
38 38 bersama rinto.
39 39 bertemu sane
40 40 menyambut kepulangan sang mertua
41 41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42 42 Sarapan bersama adik ipar.
43 43 pengakuan reyhan
44 44 ke akraban adik dan kakak ipar
45 45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46 46 klara mulai kontraksi
47 47 Melahirkan
48 48 kebahagian
49 49 Perhatian sang mertua.
50 50 jemputan untuk kluarga klara
51 51 kehangatan dua keluarga.
52 52 keputusan klara.
53 53 selasai aqikah
54 54 pindahan
55 Bertemu rinto
56 Reynant di kampung nanglu
57 perasaan hati rinto dan klara.
58 perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59 59 Empat tahun berlalu
60 Kembalinya seorang dokter.
61 Kesalahan yang hampir terulang
62 Hadiah untuk intan
63 keberangkatan ke kampung klara
64 bertemu sahabat
65 suami pengganti
66 sentuhan rinto di pagi hari
67 Rania ikut ke jakarta
68 Rania Dan Rinto
69 Turun keladang.
70 Makan di tengah perkebunan
71 Penyesalan sang dokter
72 Moment langka
73 Panggilan ayah
74 Pemandangan yang menyakitkan
75 Berserah diri
76 Intan ke prancis
77 Tamu tak di undang
78 Ungkapan perasaan
79 Wanita pengagum reyhan
80 Kencan malam
81 Kekecewaan dua hati.
82 Alina angelista
83 Perkelahian
84 Kemarahan reyhan
85 Cemburu
86 Rumah baru
87 Alin merasa di cintai
88 Deaner dengan aktor terkenal
89 Korban penculikan
90 Aktifitas reyhan
91 Selamat sampai tujuan
92 Selamat sampai tujuan
93 Reyhan dan alin
94 Pingsan
95 Pemecatan alin
96 Mendatangi sutradara
97 Tuanku
98 Kepulangan intan
99 Melangsungkan Pernikahan
100 Kemarahan klara pada reyhan
101 Reyhan medapat haknya
102 Kehidupan baru
103 azlira mengjngat masa dulu
104 Pertemuan klara dengan wati
105 Musuh bebuyutan
106 Telor mata sapi
107 Pria menyebalkan
108 Pria menyebalkan
109 ciuman pertama lira
110 Menuju pulau bali
111 Rencana bulan madu yang tertunda
112 Klara di korea
113 Kembali di culik
114 Berhasil di selamatkan
115 Berita buruk tentang sane
116 Suami siaga
117 Cerita sane
118 Kembali ke jakarta
119 Keluarga kecil reyhan menemui sane
120 Rania kedatangan sang mertua
121 Rania kesasar di kota besar
122 pengumuman
123 pelabuhan ratu
124 bermain di tepi pantai
125 Akhirnya bertemu sane
126 Sane mulai membaik
127 menginap di kampung
128 Keakraban
129 Kembali ke jakarta
130 Kehamilan kedua
131 kabar gembira
132 kangen sahabat
133 Rania tewas
134 Duka mendalam
135 Akhir kisah dokter dan gadis kampung.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
1 kedatangan dokter tampan
2
2 dokter idaman
3
3 tiga bulan berlalu
4
4 penyesalan
5
5 keresahan klara
6
6 penyuluhan kesehatan
7
7 merasa mual
8
8 ceramah remaja
9
9 positive hamil
10
10 di ketahui
11
11 lalai menjaga anak
12
12 Menjelang pernikahan
13
13 acara selesai
14
14 kembalinya sang dokter ke jakarta
15
15 keberangakatan klara ke jakarta
16
16 sampai di jakarta
17
17 bertemu sang mertua
18
18 sarapan bubur ayam di pagi hari
19
19 kesadaran pak anggara
20
20 keterkejutan bi siti
21
21 jalan-jalan
22
22 gundah
23
23 jadi artis
24
24 sentuhan tangan reyhan
25
25 Pakta tentang sane
26
pengumuman
27
27 percakapan mertua dan menantu (part 1)
28
28 percakapan mertua dan menantu (part 2)
29
29 bertemu rinto
30
30 asisten pribadi pak anggara
31
31 bertemu rinto ( part 2 )
32
32 bertemu rinto ( part 3 )
33
33 kecemasan reyhan
34
34 kelakuan reyhan, rinto dan klara
35
35 keliling jakarta
36
36 Terungkap sebagai menantu
37
37 kepergian reyhan
38
38 bersama rinto.
39
39 bertemu sane
40
40 menyambut kepulangan sang mertua
41
41 kepulangan putra kedua keluarga anggara
42
42 Sarapan bersama adik ipar.
43
43 pengakuan reyhan
44
44 ke akraban adik dan kakak ipar
45
45 kepulangan nyonya dan tuan besar
46
46 klara mulai kontraksi
47
47 Melahirkan
48
48 kebahagian
49
49 Perhatian sang mertua.
50
50 jemputan untuk kluarga klara
51
51 kehangatan dua keluarga.
52
52 keputusan klara.
53
53 selasai aqikah
54
54 pindahan
55
Bertemu rinto
56
Reynant di kampung nanglu
57
perasaan hati rinto dan klara.
58
perdebatan reynant dengan pengembala kambing
59
59 Empat tahun berlalu
60
Kembalinya seorang dokter.
61
Kesalahan yang hampir terulang
62
Hadiah untuk intan
63
keberangkatan ke kampung klara
64
bertemu sahabat
65
suami pengganti
66
sentuhan rinto di pagi hari
67
Rania ikut ke jakarta
68
Rania Dan Rinto
69
Turun keladang.
70
Makan di tengah perkebunan
71
Penyesalan sang dokter
72
Moment langka
73
Panggilan ayah
74
Pemandangan yang menyakitkan
75
Berserah diri
76
Intan ke prancis
77
Tamu tak di undang
78
Ungkapan perasaan
79
Wanita pengagum reyhan
80
Kencan malam
81
Kekecewaan dua hati.
82
Alina angelista
83
Perkelahian
84
Kemarahan reyhan
85
Cemburu
86
Rumah baru
87
Alin merasa di cintai
88
Deaner dengan aktor terkenal
89
Korban penculikan
90
Aktifitas reyhan
91
Selamat sampai tujuan
92
Selamat sampai tujuan
93
Reyhan dan alin
94
Pingsan
95
Pemecatan alin
96
Mendatangi sutradara
97
Tuanku
98
Kepulangan intan
99
Melangsungkan Pernikahan
100
Kemarahan klara pada reyhan
101
Reyhan medapat haknya
102
Kehidupan baru
103
azlira mengjngat masa dulu
104
Pertemuan klara dengan wati
105
Musuh bebuyutan
106
Telor mata sapi
107
Pria menyebalkan
108
Pria menyebalkan
109
ciuman pertama lira
110
Menuju pulau bali
111
Rencana bulan madu yang tertunda
112
Klara di korea
113
Kembali di culik
114
Berhasil di selamatkan
115
Berita buruk tentang sane
116
Suami siaga
117
Cerita sane
118
Kembali ke jakarta
119
Keluarga kecil reyhan menemui sane
120
Rania kedatangan sang mertua
121
Rania kesasar di kota besar
122
pengumuman
123
pelabuhan ratu
124
bermain di tepi pantai
125
Akhirnya bertemu sane
126
Sane mulai membaik
127
menginap di kampung
128
Keakraban
129
Kembali ke jakarta
130
Kehamilan kedua
131
kabar gembira
132
kangen sahabat
133
Rania tewas
134
Duka mendalam
135
Akhir kisah dokter dan gadis kampung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!