Di pagi yang cerah di hari minggu banyak anak terlihat bermain di halaman rumah mereka, hari minggu adalah hari dimana setiap pegawai negeri sipil ataupun anak sekolah di anjurkan untuk beristirahat di rumah namun tak berlaku bagi para petani atau pun para buruh bangunan di sana, mereka tak harus mengatur waktu kapan mereka harus bekerja atau pun berlibur
Klara sang gadis manis cantik anggun dan ramah dan selalu ceria ia sedang membantu ibu nya memasak dan hampir selesai, setelah selesai bu indi menyuruh klara mengantarkan makanannya ke rumah dinas yang di tempati reyhan dan dengan segera setelah selesai klara mengantarkan makanannya ke rumah dinas,
klara sengaja datang kesana lebih awal karna ia tau kalau jam sepagi itu di hari minggu reyhan sedang olah raga pagi.
Sampai di sana ternyata benar reyhan tak ada di rumah, bahkan mobilnya pun tak ada rupanya reyhan pagi itu bukan pergi lari pagi mengingat ia membawa mobilnya di sana klara hanya bertemu dengan seorang ibu yang biasa datang setiap pagi untuk membereskan rumah dan mencuci baju.
"Klara,,, sudah datang? pagi sekali?!" Tanya bu lila yang sedang menyapu lantai.
"Iya bu saya sengaja karna di rumah banyak yang harus saya kerjakan" jawab klara yang langsung pergi kedapur mengambil beberapa wadah dan juga piring untuk menaruh makanan yang di bawa, setelah selesai menghidangkan lalu klara berniat untuk kembali ke rumahnya sebelum reyhan datang karna ia tak mau bertemu reyhan, "kalau begitu saya permisi pulang lagi bu" ucap klara.
"Ya sudah" jawab bu lila, kemudian klara keluar dari rumah dinas meninggalkan bu lila yang kembali melanjutkan aktifitasnya di rumah itu.
Saat klara asik berjalan kaki untuk pulang klara bertemu dengan sahabatnya rania, rania melihat klara berjalan santai.
"Klara!" Panggil rania yang biasa di panggil nia, klara pun menoleh pada orang yang memanggil namanya, setelah melihat orang yang memanggil, klara memberikan senyuman manisnya.
"Nia sedang apa di sini?" Tanya klara.
"Aku baru pulang dari rumah nenek, di suruh abah" ucap nia lalu nia menghampiri klara dengan sedikit berlari kecil, nia adalah gadis muslimah yang tak pernah lepas kerudung dia anak seorang kiai klara berteman dengan nia dari kecil hingga lulus SMA mereka bersahabat baik
"Kamu sendiri dari mana?" Tanya nia setelah menghampiri klara.
"Aku dari rumah dinas mengantarkan makanan untuk dokter reyhan" jawab klara sambil kembali melangkahkan kakinya, nia pun ikut melangkah karna arah tujuan rumah mereka searah.
"Oh iya katanya kamu ada hubungan khusus ya sama dokter itu?" Tanya nia, sontak pertanyaan nia membuat klara kaget dan kembali mengingat kejadian di hari itu ia menghentikan langkahnya.
"Kata siapa?" Tanya klara.
"Semua orang sudah tau kali" jawab klara.
"Ah aku gak ada hubungan apa-apa ko sama dia" elak klara.
"Ah kamu jangan bohong beberapa waktu ini kamu dekat banget lho! sama dia, bahkan kamu di ajak kerja di klnik jadi asistennya, asisten pribadi lagi" goda nia.
"Aku deket sama dia bukan berarti aku ada hubungan khusus sama dia kan! lagi pula mana mungkin dokter itu suka sama aku, secara dia itu dokter dan aku hanya seorang gadis kampung" ucap klara.
"Iya kamu itu gadis kampung tapi kamu itu cantik seperti orang-orang kota" puji nia.
"Ah kamu bisa aja" ucap klara sambil menepuk bahu klara.
"Eh klara kayaknya kamu sudah lama gak datang kepengajian remaja, nanti sore kamu datang yah" ajak nia.
"Eh iya juga yah, ya sudah nanti aku datang aku juga kangen sama kawan-kawan yang lain" ucap klara lalu mereka berjalan dengan santai sambil sesekali di barengi dengan canda tawa tak lama mereka sampai di depan gang arah rumah nia jadi mereka berpisah setelah nia berbelok masuk ke gang tersebut.
"Eh sampai ketemu nanti yah" ucap nia sambil melambaikan tangan.
"Oke" jawab klara lalu kemudian klara melanjutkan langkahnya menuju rumah.
Di tempat yang agak sunyi seorang reyhan sang dokter ia terlihat sedang menelpon seseorang namun bukan sane kekasihnya melainkan seorang dokter yang ang lebih senior dari nya.
"Halo dok bagaimana perkembangan panyakit nya?" Tanya reyhan pada seorang dokter di sebrang sambungan telponnya.
"Untuk saat ini tak ada yang parah cuman masalah nya dia gak mau melakukan perawatan dan juga dia tak mau oprasi" jawab sang dokter tersebut.
"Baiklah kalau begitu kita gak usah memaksanya saya gak mau justru nanti malah jadi kepikiran sama dia, oke kalau begitu saya terima kasih dok atas informasinya
"Sama-sama" reyhan mengakhiri sambungan telponnya lalu memasukan ponselnya kesaku celanan, kemudian reyhan hendak kembali ke rumahnya ia masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah
Saat melewati rumah klara, reyhan melihat klara yang berjalan kaki ia hampir sampai di depan rumah dan klara pun melihat reyhan yang melintas didepan rumah nya namun reyhan terlihat acuh, reyhan pokus kedepan melihat jalanan yang sepi karna di sana hanya jalan kampung kebanyakan yang melihat hanya motor masih jarang ada mobil yang melintas selain mobil pickup milik salah satu milik warga yang tinggal di sana mobil tersebut akan mengantar orang-orang yang hendak mencari kebutuhan nya di pasar karna hanya itulah transportasi mereka di kampungnya.
Se acuh apapun reyhan pada klara namun tetap lah dia seorang dokter yang memiliki hati.
"Maafkan aku klara aku hanya gak mau kamu berharap lebih dari aku dan aku juga nggak mau kalau sampai aku kembali menyakiti mu" gumam reyhan.
Setelah beberapa menit reyhan tiba di halaman rumahnya reyhan turun dari mobil lalu masuk ke rumahnya dan sebelum masuk kekamarnya reyhan melihat makanan sudah terhidang di meja makan perutnya sudah keroncongan karena menahan lapar akhirnya reyhan menyantap makanan yang sudah di hidangkan klara tadi.
Sore pun tiba jam menunjukkan pukul 03.30 klara tengah bersiap untuk pergi kepengajian memenuhi ajakan sahabatnya rania karna memang semenjak klara bekerja di klinik klara jarang ikut pengajian, kadang di hari minggupun klara selalu sibuk dengan mengatur jadwal reyhan tapi sore ini klara tak melaksanakan tugasnya.
Selesai berpakaian klara melihat minyak wangi yang ada di meja rias ia mengambil minyak wangi tersebut namun sebelum ia menyemprotkan minyak wanginya klara merasa mual dengan aromanya klara merasa sangat aneh.
"Kenapa aku jadi mual mencium bau minyak wangi ini biasanya aku suka dengan wanginya" gumam klara, klara merasa aneh ia pun tak jadi menyemprotkan minyak wangi tersebut ia bergegas pergi sampainya di halaman rumah kebetulan rania datang untuk menjemput dengan motornya.
"ayo kita berangkat" ajak rania.
"ayo!" mereka pun pergi sampai di sana rupanya mejlis sudah dipenuhi beberapa jemaah pemuda dan pemudi adam juga terlihat nampak hadir disana.
**TBC
🌹yu ikuti terus cerita selanjutnya dan dukung author yah dengan cara like and komen cerita aku agar tulisan ku lebihbaik lagi terima kasih🌺😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments