Reyhan mengantarkan klara pulang sampai di halaman rumah, kemudian klara turun dari mobil ia berlari dan masuk kedalam rumahnya di ruang tengah ada bu indi ibunya klara ia merasa aneh melihat anaknya berlari masuk kedalam rumah dan bertanya.
"Kenapa klara kamu berlari-lari seperti orang yang di kejar sesuatu?" Bu indi namun klara tak menghiraukannya klara langsung masuk kekamarnya kemudian bu indi keluar ia melihat reyhan yang baru turun dari mobilnya bu indi menghampiri reyhan.
"Pak dokter" sapa bu indi.
"Bu" sapa balik reyhan sambil menganggukan kepalanya memberi hormat pada bu indi.
"Klara kenapa klara berlari? dan kenpa balik lagi bukan nya tadi dia bilang katanya mau ke klinik?!" Tanya bu indi.
"Emmm anu bu kla-klara sepertinya dia sedang sakit" jawab reyhan sedikit gugup di dalam hatinya ia menyadari kalau klara sakit karna ulahnya.
"Oh begitu ya sudah, terima kasih pak dokter sudah mau mengantarkan anak ibu pulang" ujar bu indi.
"Iya sama-sama" saat reyhan ngobrol dengan bu indi rupanya ponsel reyhan mendapat jaringan bagus di halaman rumah bu indi secara kebetulan sane menelpon dan dapat tersambung reyhan sangat bahagia melihat di layar ponselnya dengan nama my girlfreand my love segera ia mengangkat panggilan masuk di ponsel nya kemudian reyhan berpamitan pada bu indi.
"bu saya permisi dulu" pamit reyhan.
"oh iya pak dokter" jawab bu indi lalu kembali kedalam rumah untuk melihat keadaan anaknya
Di luar rumah reyhan belum beranjak dari halaman rumah bu indi ia berdiri di samping pintu mobilnya
"Halo sayang gimana kabarnya aku kangen sama kamu" ucap reyhan pada orang di balik sambungan telpon.
"Aku baik kenapa gak ada kabar?" Tanya sane.
"Di sini jaringannya jelek sayang, susah sinyal, aku kangen sama kamu rasanya aku ingin segera pulang dan bertemu kamu" ucap reyhan tanpa ia sadari klara mendengarkan percakapan reyhan dengan sane di telpon dari jendela kamarnya, reyhan sama sekali tak menyadari kalau ia telah menyakiti hati wanita lain yang kini telah di nodai nya klara menangis hatinya hancur kini dia bukan lagi seorang gadis yang di dambakan orang tua nya kini ia sudah ternoda dan ia tak tau apa yang akan terjadi pada masa depannya esok.
Terdengar suara ketukan pintu yang di ketuk bu indi ibunya nya.
"Klara kamu kenapa sayang?" Tanya bu indi di balik pintu kamar klara.
"Aku gak apa-apa bu aku cuma merasa gak enak badan" jawab klara bohong.
"Apa mau ibu buatkan teh manis?" Tawar bu indi.
"Ga usah bu aku mau tidur aja" jawab klara dari dalam kamr ia enggan membuka pintu.
"Ya sudah kalau kamu perlu apa-apa kamu panggil ibu yah" bu indi merasa cemas pada anaknya.
"Iya bu" kemudian klara membaringkan tubuhnya di kasur ia meringkuk seperti bayi ia meremas seprey yang di tidurinya ia menangis, bukan hanya menangisi reyhan yang sudah mengambil kesucian nya tapi ia juga menangis karna ia baru sadar kalau reyhan memiliki kekasih yang sangat di cintai nya bahkan setelah ia mengambil kesucian klara reyhan masih bisa berkata mesra pada kekasihnya, meskipun wanita itu lebih dulu memiliki reyhan namun kesuciannya reyhan lah yang lebih dulu mengambilnya dan reyhan seperti tak ada rasa bersalah ia masih bisa bilang kalau ia ingin segera pulang untuk bertemu kekasihnya.
Lalu bagaimana dengan klara bagaimana kalau klara sampai hamil apakah reyhan mau bertanggung jawab atas kehamilan nya nanti.
Klara duduk di ranjang ia menyandarkan bahunya pada kepala ranjang dengan kaki di tekuk di dadanya dan di peluk kedua tangannya ia melamunkan sesuatu yang akan terjadi padanya kedepan.
"Bagaimana kalau aku hamil dan bagaimana kalau dokter reyhan tak mau bertanggung jawab" racau klara.
"Apa yang harus aku lakukan jika ketika aku hamil dia sudah tak ada di sini! bagaimana ini?! aku harus segera bicara padanya" gerutu klara namun saat hendak ia turun dari ranjang ia merasakan sakit di bagian intim nya membuat klara mengurungkan niatnya dan ia duduk kembali.
Ke esokan harinya
Di tempat lain karna hari itu adalah hari minggu reyhan pergi menemui salah satu warga yang sudah lama mengidap penyakit stroke saat sampai di rumah orang yang sakit itu reyhan di sambut ramah oleh si pemilik rumah, rumah itu sangat sederhana karna bukan dari kalangan orang berada rumah nya hanya menggunakan kayu dengan berlantaikan tembok tanpa keramik.
Rumah itu pun seperti tak terurus keluarga itu memiliki banyak anak, bahkan ada anaknya yang masih balita dan setiap harinya sang ibu di sibukan dengan mengurus anak-anaknya dan harus pergi keladang untuk bercocok tanam sedangkan hasilnya ia jual untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan kedatangan seorang dokter si ibu segera menyapu lantai yang kotor tersebut,
reyhan masuk kedalam rumah tersebut ia di persilahkan duduk di atas tikar yang sudah di gelar sesaat setelah kedatangan reyhan.
"Silahkan duduk pak dokter!" Ucap si ibu.
"Oh iya terima kasih" jawab reyhan kemudian reyhan duduk di atas tikar itu di samping suami si ibu yang sedang terbaring ia sudah dua tahun menderita penyakit stroke.
"Bagaimana keadaan nya sekarang pak?" tanya reyhan pada pasien nya yang bernama andri itu
sebenarnya dalam tiga bulan reyhan tinggal di kampung itu baru dua kali bapak itu datang ke ka klinik tempat reyhan bertugas, sebagai dokter reyhan berusaha mengobati penyakit pak andri dengan kemampuannya sebagai dokter yang pernah sekolah di ilmu kedokteran ahli saraf, dan kini reyhan sengaja datang ke rumahnya karna sudah lama pasien nya itu tak datang untuk berobat lagi, ia datang kesana hanya ingin melihat keadaan pasiennya karna setelah beberapa waktu lalu reyhan menyuruh pasien nya datang kembali untuk kontrol namun tak kembali untuk kontrol.
"Kanapa ibu tak membawa bapak untuk berobat lagi?" Tanya reyhan.
"Anu pak dokter simpanan keuangan kami sudah tak mampu lagi untuk pergi berobat tanaman kami akhir-akhir ini gagal panen karna hama jadi uang simpanan kami habis untuk kebutuhan sehari-hari" ujar istri pak andri dengan melas.
"Bu sebaiknya ibu nggak usah memikirkan biaya pengobatan suami ibu, bawa saja suami ibu untuk berobat urusan biaya ibu gak usah memikirkan nya" kata reyhan ia merasa kasihan melihat keadaan keluarga pasien yang bernama andri itu, pak andri mengalami stroke sudah hampir dua tahun.
"Terima kasih pak dokter kalau begitu saya akan membawa suami saya berobat lagi" ucapa si ibu ia merasa senang suami nya akan kembali mendapatkan sentuhan tangan dokter untuk pengobatan kemudian reyhan mengeluarkan dompet dari saku celananya.
"iya sama-sama bu, dan ini ada sedikit uang untuk keluarga ibu" kata reyhan sambil memberikan uang tersebut.
"Ya allah terima pak dokter saya sangat berterima kasih sekali pada anda" ucap si ibu sembari mengambil uang yang di berikan reyhan.
"Iya sama-sama bu" ucap reyhan sambil tersenyum.
" semoga rizki anda bertambah dan semoga apa yang anda harapkan semuanya tercapai" bu indi mendoakan reyhan dengan derai air mata, ia merasa terharu akan kebaikan reyhan.
"saya pamit pulang dulu bu" pamit reyhan.
Setelah cukup lama reyhan disana akhirnya reyhan pulang reyhan berjalan kaki untuk sampai kembali ke mobilnya yang ia parkir di pinggir jalan karna rumah pak andri agak jauh dari jalan raya dan harus melewati jalan setapak jadi reyhan harus berjalan kaki,
Saat berjalan kaki reyhan bertemu dengan beberapa warga di sana tak sedikit orang yang menyapanya reyhan membalas sapaan mereka dengan ramah dan senyuman bahkan ada yang mengajaknya mampir
Lalu pandangannya tertuju pada seorang anak laki-laki berjalan dengan menggunakan tongkat di halaman rumahnya, ia menghampiri anak tersebut anak itu hendak masuk kedalam rumahnya.
"Hai dek?" Sapa reyhan anak itu seketika berbalik.
"Iya" jawab anak itu.
"Maaf kalu boleh tanya kakinya kenapa?" tanya reyhan.
"ini kecelakaan jatuh dari motor" jawab sang anak yang kira2 usia SD kelas lima.
"Eh Pak dokter bukanya ini pak dokter reyhan yah sedang apa di sini?"sapa seseorang dari dalam rumah ia merasa aneh tiba-tiba reyhan berada di depan rumahnya.
"Eh iya bu maaf saya baru pulang dari rumah pak andri, tadi tak sengaja lewat melihat kaki anak ibu, sepertinya terluka?" Kata reyhan.
"Iya pak dokter anak saya jatuh dari motor beberapa hari lalu" jawab sang ibu.
"Kenapa nggak di bawa keklinik bu?" Tanya reyhan.
"Ah gak usah pak dokter kami sudah mengobatinya dengan ramuan-ramuan dan sudah di urut juga sama ahli urut disini" jawab sang ibu.
"Lho sebaiknya di periksa bu, gimana kalau kaki anak ibu ada yang retak? kalau cuma di urut itu bahaya!" ucap reyhan.
"Tapi pak dokter keluarga kami sudah biasa menggunakan obat herbal dan di urut" jawab sang ibu.
"Ya sudah itu sih terserah ibu, saya cuma menyarankan kalau begitu saya pamit semoga lekas sembuh ya dek, kalau ada apa-apa ibu datang saja keklinik saya selalu ada di sana" ucap reyhan sambil mengelus kepala anak itu lalu berbalik untuk pergi.
"iya dok" jawab si ibu.
reyhan kembali melangkahkan kaki nya kembali melanjujutkan niatnya untuk pulang saat hampir sampai jalan raya reyhan di sapa seseorang.
"Pak dokter" panggil orang tersebut reyhan menoleh pada orang yang memanggilnya dan ternyata orang tersebut adalah orang yang mendengar tangisan kemarin pagi di rumah dinas reyhan.
"Iya" sahut reyhan.
"Dokter dari mana?" Tanya orang itu.
"Saya dari rumah pa andri ada apa mas?" Tanya reyhan.
"Maaf dokter reyhan" ucap orang tersebut.
"Ya kenapa?" Tanya reyhan
"Kemarin pagi saya mendengar orang menangis di rumah dinas anda" ujarnya
"Ka-Kapan?" Tanya reyhan sedikit gugup
"Kemarin pagi" jawab pemuda bernama adam.
"Oh saya gak tau!" Ucap reyhan sambil hendak pergi melangkahkan kakinya menuju mobil ia mengabaikan orang yang sedang bertanya padanya.
"Tapi saya melihat anda dan klara keluar dari sana" sontak membuat reyhan kaget,
kembali ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap orang tersebut.
"Hati-hati pak dokter jangan berbuat sesuatu di luar batas, di kampung kami karna kalau sampai anda berbuat sesuatu di luar batas, kami bisa melakukan hal buruk pada anda" ucap orang tersebut.
"Maaf maksud anda apa saya gak ngerti?!!" cetus reyhan.
"Anda pasti tau maksud saya?!" kata adam.
"Memang nya kamu pikir apa yang sudah saya perbuat sama klara?" Tanya reyhan.
"Saya mendengar semuanya saat klara menangis"
"Oya apa yang anda dengar? Dan maaf kalau boleh tau untuk apa anda ikut campur urusan saya?"
"Saya memang bukan siapa-siapa klara saya cuman mantan pacarnya klara tapi saya masih menyayanginya jadi apapun yang terjadi pada klara itu jadi urusan saya" ucap adam.
"Emmh begitu" tanya reyhan sambil ia melangkah mendekati pemuda tersebut.
"Kalau boleh tau siapa namamu?" tanya reyhan.
"Untuk apa anda menanyakan nama saya nama saya tidak penting" bukan nya menjawab adam malah semakin kesal dengan sikap reyhan.
"Tak ada niat apa-apa cuma mau tau aja kalau kamu tak mau memberi tahu juga gak apa-apa gak terlalu penting juga kalau begitu saya permisi" cetus reyhan sambil beranjak pergi dari hadapan pemuda tersebut.
"Nama saya adam cam kan itu suatu saat jika anda berbuat macam-macam ingat saya gak akan tinggal diam" ucap sang pemuda dengan meninggikan suaranya, kearah reyhan yang kini telah pergi dengan mobilnya.
Pemuda itu adalah orang yang pernah menjadi pacar klara waktu duduk di bangku SMA mereka menjalin hubungan hampir 2tahun sampai saat ini adam masih berharap klara mau kembali padanya.
"Awas saja kalau kamu sampai mempermainkan klara aku tidak akan tinggal diam" gerutu pemuda tersebut
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments