Klara seorang gadis manis dan lugu ia juga termasuk gadis periang dan gampang bergaul dengan siapapun katika ia menginginkan sesuatu klara tak pernah memaksakan keinginan pada orang tuanya ia termasuk gadis mandiri yang tak pernah memaksakan kehendaknya apalagi sampai merengek pada orang tuanya ketika ia sakit pun ia tak pernah manja, ia tinggal di desa dan hidup sederhana, masyarakat di sana saling menghargai, saling menghormati dan tolong menolong satu sama lain ketika salah satu dari mereka ada kesulitan, klara termasuk anak yang aktif di kampungnya ia adalah seorang penari tradisional, ia dan kawan satu tim nya sering mendapatkan medali se kecamatan,
kampung itu sangat lah bersih, asri dan damai, kealamian alam nya masih terjaga tak ada asap-asap atau limbah yang mencemari,
air sungai masih telihat bening bahkan ikan masih dapat berenang dengan bebas di sana burung berkicau di pagi hari berbagai suara burung masih bisa terdengar merdu seperti alunan lagu yang menyejukan kalbu, kupu-kupu hinggap di setiap bunga, rumput-rumput liar, pohon-pohon rindang bahkan tanaman palawija yang di tanam para petanipun disana banyak di jumpai semua nya masih serba alami tanpa ada tangan-tangan serakah di dalam nya anak-anak kecil berlari bermain riang ibu dan bapak mereka sibuk dengan aktivitas nya masing-masing, dan yang paling penting mereka selalu menjaga adat istiadat daerahnya, itulah kehidupan di kampung nanglu tempat hidup seorang klara andarista keseharian nya ia sibukan dengan menghabiskan waktu di kampung itu, kampung tempat kelahirannya
Di rumah dinas.
Dokter reyhan yang datang di tugaskan kekampung itu sebagai seorang dokter ia tengah bersiap untuk mejalankan tugasnya di sana, pagi hari yang cerah
Sang dokter berangkat kesebuah klinik tempat dimana ia akan menjalankan tugasnya sebagai dokter
Di sana sudah ada warga yang datang ia meminta pertolongan karna keluarga nya mengalami kecelakaan jatuh dari pohon kemudian sang dokter mengijinkan mereka untuk masuk dan membawa korban kecelakaan tersebut masuk untuk di berikan perawatan.
"Ini jatuh dimana?" Tanya reyhan.
"Di pohon cenkeh pak dokter" jawab keluarga pasien.
"Ya sudah kita periksa dulu apa ada yang parah atau tidak" kemudian reyhan memeriksa pasien dan ternyata pasien tersebut mengalami patah tulang di bagian pergelangan tangn nya kemudian reyhan mengobatinya dan membungkus pergelangan yang patah tersebut dengan lilitan kain perban setelah memasangkan pen agar bagian yang patah tak tergeser, dan akhirnya setelah selesai reyhan mengijinkan pasien nya untuk pulang.
Saat sang pasien keluar dari klinik di saat yang bersamaan klara masuk di ambang pintu klara berpapasan dengan pasien reyhan, yang juga termasuk tetangga klara.
"Klara" ucap keluarga pasien reyhan.
"bu mida" sapa klara "siapa yang sakit bu?" Tanya klara.
"Ini suami ibu jatuh dari pohon cengkeh" jawab bu mida.
"Ya ampun! terus sekarang gimana keadaannya?" Tanya klara dengan muka simpati melihat tangan suami bu mida yang dililit perban.
"Ini ibu baru aja minta pertolongan sama dokter reyhan dia sangat telaten sekali" jawab ibu mida sambil menunjuk tangan suaminya yang terluka.
"Kapan jatuhnya" tanya klara.
"Tadi siang saat mau memanen cengkeh! oh iya nak klara kesini ada yang sakit?" Tanya bu mida.
"Enggak bu aku cuma di suruh bapak mengantarkan data-data warga di sini " jawab klara.
"Oh begitu, ya sudah kalau begitu ibu duluan yah" bu mida pamit pada klara.
"Semoga lekas sembuh pak dodi" ucap klara pada pak dodi suami bu mida yang jatuh dari pohon tersebut, kemudian bu mida keluar dari klinik dan klara pun masuk menemui dokter reyhan.
"Dokter" panggil klara dengan riang.
"Klara! ada apa?" Tanya reyhan yang lagi duduk di kursi sebrang meja putih tempatnya berkoneksi dengan para pasien.
"Aku di suruh bapak mengantarkan ini" jawab klara sambil menaruh beberapa data-data yang di bawanya di meja di hadapan dokter reyhan.
"Terima kasih klara" ucap reyhan.
"Iya sama-sama" jawab klara namun setelah memberikan data-data tersebut pada dokter reyhan klara tak langsung pergi ia memperhatikan dokter reyhan yang pokus memeriksa data-data warga yang di berikan klara "wah dia tampan sekali benar-benar tampan, coba dia jadi kekasih ku aku pasti bahagia banget tapi mana mungkin aku jadi kekasih nya! Ceweknya aja cantik banget aaaah" gumam klara dalam hati sambil menarik napas panjang.
"Klara apa ada yang kamu butuhkan lagi?" Tanya reyhan yang melihat klara masih tak beranjak dari tempat duduk nya membuat klara tersadar dari lamunannya.
"Oh enggak ko dok, yah sudah aku permisi" jawab klara merasa malu
"akh kenapa aku bisa melamun di sini sich" gumam klara sambil beranjak dari tempat duduknya untuk pergi pulang namun belum klara sampai pintu, reyhan memanggi.
"Klara" panggil reyhan.
"Ia dok" dengan seketika klara nyahut dan membalikan badannya menoleh pada orang yang memanggil namanya.
"Kamu bisa bantu saya di sini kan?" Tanya reyhan.
"Bantu apa dok?" Tanya klara.
"Bantu saya memasukan data warga yang di berikan ayah kamu ke komputer, kamu bisa menggunakan komputer kan?" Tanya reyhan
"Saya kurang paham dok soalnya di sekolahan saya dulu tak menyediakan komputer karna sekolah saya hanya sekolah biasa bukan sekolah elit yang serba tersedia" ucap klara pada reyhan sambil sedikit menundukan kepala nya.
"Ya sudah sini aku ajarkan" kemudian reyhan menarik kursi tunggal yang ada di sana menyuruh klara duduk di samping nya dan mengajarkan klara memasukan data warga pada komputer tersebut karna hari itu masih aga pagi jadi belum ramai orang datang kesana dan mungkin karna orang-orang disana lagi pada sehat!
Jantung klara berdegup kencang saat ia duduk di samping reyhan, reyhan begitu dekat dengan nya sehingga klara dapat mencium aroma maskulin dari tubuh reyhan sungguh ia terbuai dengan aroma tersebut membuat klara semakin dekat dengan reyhan
Saat reyhan mangajarkan klara, seorang perawat yang berjaga di meja depan ruang pendaftaran memberi tahukan bahwa ada seorang pasien yang datang untuk berobat.
"Maaf dok ada pasien" ucap sang perawat.
"Oh iya suruh masuk" seru reyhan.
"Baik dok" ucap perawat lalu mempersilahkan pasien masuk keruangan dokter untuk di periksa.
Reyhan melihat klara yang sibuk dengan komputer nya kemudian reyhan menyuruh klara untuk menghentikan kegiatan nya yang di suruh reyhan
"Klara kita lanjutkan nanti saja aku ada pasien" ujar reyhan.
"Oh iya dok" jawab klara sambil merapikan kertas berisikan data warga yang di bawa klara dan ia beranjak dari tempat duduk meninggalkan meja dengan beberapa data di atasnya yang belum ia selasaikan.
"Klara kalau kamu mau belajar komputer aku bisa mengajarkan kamu, kamu bisa datang kerumah ku" ucap dokter reyhan pada klara yang akan berlalu pergi.
Sesaat kepergian klara Reyhan memeriksa pasiennya yang baru masuk keruangan nya, sebagai dokter reyhan sangat ahli dalam menangani pasiennya
Di rumah dinas.
jam menunjukkan pukul enam sore reyhan sudah kembali dari klinik tempatnya bertugas sebagai seorang dokter kini ia terlihat segar sehabis mandi dengan pakaian santainya, ia sangat terlihat tampan dengan gayanya, banyak orang di kampung sana yang mengagumi nya bahkan tadi siang sampai ada beberapa orang yang sengaja datang keklinik tempat reyhan bekerja pura-pura sakit hanya untuk bertemu reyhan sekedar melihat betapa tampannya sang dokter yang kini berada di kampung mereka karna dokter yang sebelumnya sudah aga tua dan bukan dokter melainkan hanya mantri kesehatan yang di tugaskan di sana sebelum reyhan datang, suatu kehormatan bagi mereka kedatangan seorang dokter di kampungnya, apalagi dokternya setampan reyhan.
Reyhan duduk di kursi makan, makanan nya sudah tersedia di meja makan yang di masak oleh bu indi ibunya klara reyhan sengaja meminta bu indi utuk membuatkan masakan untuknya tiap hari karna reyhan sangat menyukai masakannya, awalnya reyhan akan membayar bu indi tiap bulan namun karna bu indu menolak untuk di bayar akhirnya reyhan memberikan uang untuk membeli segala bahan-bahan masakan yang di perlukan, setiap pagi dan sore bu indi atau klara akan mengantarkan makanan tersebut kerumah dinas kedokteran yang di tempati reyhan,
Dan disana reyhan makan dengan lahap, bu indi memang terkenal dengan masakannya yang enak bahkan ia sering di panggil untuk memasak di acara hajatan, selesai makan reyhan pergi kekamar nya ia teringat dengan sane kakasihnya lalu mengambil ponsel yang ia taruh di atas nakas di samping kasur ia melihat ada beberapa panggilan masuk tak terjawab, reyhan hendak melakukan panggilan kembali pada sane namun koneksi jaringan disana sangat buruk mungkin karna disana masih daerah perkampungan.
Akhirnya reyhan hanya memandang photo sane di layar ponselnya sambil berbaring di atas tempat tidur dengan menyilangkan kakinya sedangkan satu tangannya ia taruh di bawah kepalanya di atas bantal untuk tumpuan kepalanya agar posisi lehernya aga lebih naik reyhan terlihat senyum sendiri memandang sane gadis yang begitu ia cintai, ia kini begitu merindukannya namu apalah daya ia tak dapat bertemu dengannya karna terhalang sekat, ruang dan waktu namun setelah kembalinya dari sana ia bertekad akan segera melamar sane dan menjadikannya istri yang begitu ia dambakan reyhan terus membayangkan sane kekasihnya sampai akhirnya rasa kantuk pun melanda reyhan tertidur dengan lelap hinga pagi menjelang.
To be Continue
⚘Hai readers ku sayang Ikutin terus kisah nya and jangan lupa like and komen nya ya terima kasih🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Aan Nurhasanah
aku suka ceritanya👍👍👍
2022-12-23
0
Karina Karen
bgs crita nya sya suka
2021-11-21
0