Dengan lompatan sekuat tenaga Adi berhasil mencapai punggung [Stone Giant] dan menempel disana.
Seperti namanya, [Stone Giant] memiliki tubuh yang terdiri dari tumpukan batu kering, tekstur tubuhnya sama persis seperti kondisi tanah yang mengalami kemarau panjang, meskipun keras tapi banyak retakan selebar tiga jari tangan dimana-mana. Karna itulah Adi mampu mempertahankan di posisinya meski golem masih dalam kondisi bertarung.
Adi mencoba memanjat naik kebagian atas tubuh dengan memanfaatkan retakan pada kulit golem, dengan hati-hati dia bergerak berharap [Stone Giant] tidak merasakan kehadirannya.
Sisa anggota yang ada dibawah menyaksikan Adi dengan khawatir, bila Adi salah mengambil pijakan atau ketika golem melakukan gerakan yang mengakibatkan guncangan yang kencang, Ada kemungkinan besar Adi terjatuh dari tempatnya.
Ketika Adi terjatuh dari ketinggian itu, dia pasti akan terkena efek Stun (tidak bisa bergerak dalam beberapa saat), dan membayangkan Adi diinjak oleh monster setinggi 10 meter membuat kulit kepala semua orang gatal karena berkeringat.
Beberapa detik kemudian, ketika Adi hampir sampai kearea bahu golem, tiba tiba golem mengaum dan menengok kearah kiri dimana semua damage dealer berada.
Tapi karena Taka sudah bersiap di posisinya, dia melanjuti pengalihan perhatian golem dengan cermat.
Taka mengambil pisau miliknya, memberikan serangan kebagian bawah golem lalu berlari mundur dari area serangan golem, berharap dapat menarik perhatian penuh dari [Rock Giant].
Benar saja tanpa pikir panjang golem memfokuskan serangannya kearah Taka, dengan mental dan posisi yang telah dipersiapkan, Taka mampu menghindari serangan [Rock Giant] dengan sempurna.
Disini dapat dilihat bangaimana kualitas pemain veteran dalam pertarungan, tanpa panik semua gerakan yang dilakukan Taka tidak memiliki kecacatan. Meskipun tidak memiliki badan sebesar Hiro tetapi reaksi, mental dan cara bertarung Taka sebanding dengan Hiro. Disinilah sisa anggota team memahami keputusan Coby, kenapa Taka yang dipilih sebagai MT kedua daripada memilih Rio atau Roni.
Melihat Taka berhasil menarik perhatian dari [Rock Golem] Coby segera menginstruksikan sisa anggota untuk berpindah tempat dan menangani kerusakan diarea lain dengan aman.
Sedangkan Hiro kini berdiri bersandar pada perisainya, bernafas lega karena tugasnya mendapatkan sedikit waktu jeda. Meskipun hanya beberapa detik menarik agro golem dan tidak mendapatkan satupun pukulan dari golem, namun pertarungan intens melawan monster elit setinggi 10 meter dengan perbedaan 5 level sangat menguras konsentrasi miliknya.
Adi yang berada di atas golem mencengkram erat sela-sela kulit golem untuk mempertahankan posisinya, meskipun manuver golem tidak terlalu cepat namun tetap saja berada di atas monster setinggi 10 meter membutuhkan tekad yang kuat, Adi tak berani mengendurkan sedikitpun kewaspadaannya, karena kini nasib seluruh anggota team tergantung dengan hasil dari rencana yang akan dia lakukan.
Setelah golem memfokuskan serangan kearah Taka, team damage dealer melanjutkan serangannya di sisi kiri monster, Hiro juga sudah berpindah tempat bersiap-siap untuk menerima agro ketika golem mengalihkan perhatian dan menargetkan damage dealer, sedangkan Adi kembali mencoba memanjat keatas untuk mengincar titik vital [Rock Golem].
Detik detik terasa begitu lambat, Adi yang kini sudah sampai di belakang leher golem mencoba memperkuat mentalnya karena satu serangan ini berarti segalanya bagi team. Coby juga menginstruksikan team untuk menghentikan serangan, semua itu dia lakukan untuk menghindari manuver mendadak dari golem yang akan menyusahkan Adi dalam melakukan serangan.
“Adi sekarang !”
Melihat Taka yang sudah berada pada batasnya, Coby sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Bila team sampai kehilangan Taka yang bertugas sebagai MT dari team, itu akan menjadi pukulan yang fatal bagi team.
Setelah melakukan simulasi penyerangan berulang kali di benaknya, Adi mulai yakin akan rencananya.
Tangan kanan Adi dengan erat mencengkram ujung telinga golem, dengan satu ayunan penuh tenaga Adi melompat dan menempel tepat di kelopak mata bagian bawah golem, tak berani mengulur waktu sedetikpun, Adi mengeksekusi double Stab di mata kiri golem.
-1000, -1000
“RAAAAAWWWRRR”
Golem meraung keras karena Adi berhasil mengeksekusi serangannya tepat pada bagian vital golem.
Merasakan sakit di matanya golem dengan reflek memukul gangguan yang ada di wajahnya, namun Adi sudah bersiap dengan itu, dia segera melompat kebawah untuk menghindari telapak tangan golem.
Dengan tepat Adi berhasil mendarat di bibir atas golem, namun karena telapak tangan golem tidak menunjukkan tanda berhenti dari wilayah mata, Adi tak berani berlama lama disana, dengan menguatkan tekadnya dia melompat terjun kebawah.
Karena posisi golem mendongkrak ke atas melindungi wajahnya dari serangan, area dada golem kini menjadi terbuka.
Seketika ide terlintas dibenak Adi, dengan kedua tangannya Adi menancapkan pisau didada golem berharap kecepatan dia jatuh akan berkurang, namun tiba-tiba sesuatu yang menakjubkan terjadi.
-100, -100, -100, -100....
Pisau Adi tertancap cukup dalam di sela-sela kulit golem, karena momentum jatuh dan berat dari badan Adi, pisau terdorong kebawah mengakibatkan dada golem tersayat lebih dari 3 meter. Meskipun Adi berhasil berhenti di tubuh golem, namun Adi tidak berani bertahan disana, dia melompat sekuat tenaga turun dari tubuh golem.
Golem yang melihat Adi lolos mengaum keras mengungkapkan expresi kemarahan yang tak tertahankan.
“ROAAAAARR”
Melihat Adi dalam bahaya, walaupun dalam kondisi kelelahan Taka tidak tinggal diam dan segera mengaktifkan Skill bawaan [Bear Shild].
———
[Shield Roar] , membanting perisai kepermukaan tanah untuk menarik perhatian monster disekitar.
Mp 30, Coldown 3 menit.
———
“Dang !!”
Suara menggema mengganggu konsentrasi golem, dengan cepat kemarahannya beralih menuju kearah datangnya suara, tepat dimana Taka mengaktifkan skillnya. Skill Hiro masih dalam coldown, karena itulah Taka mengeluarkan skillnya untuk membantu menyelamatkan Adi.
Hiro bertindak cepat, dia berlari kencang berdiri didepan Taka untuk menggantikannya menarik agro golem.
Taka sudah menarik agro lebih lama dari yang Hiro lakukan sebelumnya, karena itu sebagai sesama MT Hiro sangat paham akan kondisi mental Taka. Bila terlalu dipaksakan Taka tidak akan bertahan lebih lama, dan kalau hal itu dibiarkan terjadi maka team akan terkena pukulan fatal saat Taka hilang.
Mengetahui niat Hiro, sebagai veteran permainan Taka merespons dengan cepat.
Taka berlari kebelakang meninggalkan Hiro sendirian untuk menarik agro golem.
Terimakasih kepada Adi karna satu mata milik golem menjadi tidak berfungsi, kini serangan golem lebih mudah untuk dihindari, meninggalkan Hiro dengan banyak nafas tambahan.
Ketika team stabil Adi berteriak melalui obrolan party mengejutkan semua orang.
“Serang [Rock Giant] di sela-sela retakan pada kulitnya, damage akan berlipat ganda bila kita menyerang pada titik itu.”
Mendengar kalimat Adi semua orang tersenyum bahagia, semangat mereka meningkat dan harapan baru mulai terlihat dibenak mereka.
Hal yang mustahil kini menjadi memungkinkan karena temuan baru yang Adi bagikan.
Team dealer damage adalah orang yang paling terkejut mendengar kalimat Adi, pada serangan sebelumnya mereka hanya mencoba menangani damage sebanyak mungkin dan hanya menyerang membabi buta di tubuh golem tanpa memikirkan hal lain, karena dibawah tekanan golem semua orang tidak mampu berfikir dengan jernih.
Tapi lagi-lagi meskipun berada pada tekanan yang sama, Adi kembali menunjukkan kualitasnya mengungkapkan titik lemah monster hanya dengan satu kali mencoba dan menganalisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Rafa Zulqarnain
mantap.....asyik juga alur ceritanya
2023-05-09
0
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-05-26
0
Ilham Zm
masih ngak kepikiran kenapa sepi padahal alur nya bagus dan detail kenapa sepi sih?
2021-02-18
1