“Pak tua sialan itu.”
Melihat seekor monster berdiri tampak seperti bangunan tiga lantai membuat Alice yang selalu diam mulai ikut berkomentar.
“Setelah ini aku berjanji akan menghubungi perwakilan Hi-Tech Indonesia dan mencari tahu kebenaran apakah dia GM atau NPC, bila memang dia seorang GM yang menyamar akan aku cari dan kupukul kepalanya sampai tak sadarkan diri.”
Rio tidak bisa lagi menahan amarahnya, setelah berulang kali dipaksa untuk melawan monster elit, dan berjalan melewati padang tandus kini Albert mengadu teamnya dengan monster elit raksasa level 7.
“Kau lihat berapa besar Hp miliknya? Itu 50.000 yang kita bicarakan, setiap 5 detik dia akan meregenerasi 500 Hpnya.”
Sebagai damage dealer dari team, Zio sangat sensitif dengan besar Hp musuh, bila dia tidak bisa menangani kerusakan lebih dari tingkat pemulihan monster lalu bagaimana cara mereka menyelesaikan pertarungan?
Ketika semua orang mengumpat mengekspresikan kekesalan mereka, suara nyaring nan menjengkelkan kembali terdengar dari belakang.
“Hahaha, yang tadi hanya pemanasan ini adalah hidangan utama.”
Albert tertawa puas mendengar team yang kewalahan, bahkan dia meringkuk sembari menyentuh otot perutnya yang menegang karena terlalu keras tertawa.
“B**ingan itu masih bisa tertawa?.”
Kilatan muncul dimata Hiro, kalau saja dia tidak tahu bahwa Albert lebih kuat dari pada monster elit di depannya, mungkin Hiro sudah berlari menerkam kakek tua yang berulang kali mempermainkan nasib teamnya.
“Hahahaha, Aku sungguh puas hari ini, karena kalian berhasil menghiburku aku akan memberikan sedikit clue kepada kalian.
Dengan badan yang besar dia akan sulit bermanuver.”
‘Bermanuver?’
Realisasi melintas di benak Coby, sebagai pemain veteran sedikit petunjuk akan membantunya membangun sebuah rencana.
“Ayo fokus, Bima berikan armor kulitmu pada Taka, Rio lakukan hal yang sama berikan armor kulitmu kepada Hiro, Taka dan Hiro kalian berdua akan bertindak sebagai MT (Main Tank / Tank Utama).
Dengarkan strategiku, Hiro kau pancing golem dari depan jagalah jarak agar tidak terkena serangannya, lalu Kami semua akan menyerangnya dari samping, ketika golem menyerang bagian samping Taka akan melindungi kami.
Bila strategi ini lancar Taka akan melakukan sebaliknya, dia akan memancing golem dan Hiro akan melindungi bagian samping.
Cobalah sebisa mungkin untuk tidak terkena serangannya, ingat dengan tubuh sebesar itu damage golem tidak bisa dianggap remeh.
Yang lain coba berikan damage sebesar mungkin dari samping, jangan sampai berhadapan langsung dengan golem.”
Mendengar rencana Coby semua orang terdiam membayangkan pertarungan dibenak mereka masing-masing.
“Baiklah kita mulai.”
Mendengar aba-aba dari Coby, Hiro berlari menuju monster elit dengan percaya diri, setelah berada dalam jarak 50 meter dari golem Hiro membanting perisainya ke tanah.
———
[Shield Roar] , membanting Perisai kepermukaan tanah untuk menarik perhatian monster disekitar.
———
“Dang!”
Suara nyaring terdengar setelah Hiro menggunakan skillnya.
“Hei monster sialan sini kau! Kau akan kujadikan alat pemanasan sebelum aku menghajar orang tua sialan itu.”
Perhatian Golem ditarik oleh Hiro, meskipun keringat dingin mengalir deras di dahinya, Hiro mengeluarkan semua kemarahannya agar tekanan yang diberikan golem tidak mempengaruhi konsentrasinya.
Dengan ayunan tangannya yang memiliki ukuran sebesar mobil, golem mengarahkan serangannya tepat kearah Hiro. Adegan ini terlihat seperti orang dewasa yang mencoba memukul seorang bayi, sungguh mengerikan.
“Duarr”
Meskipun memiliki area serangan yang luas dengan tangan besarnya, namun karena besar badannya itulah pergerakan [Rock Giant] menjadi lambat dan masih memungkinkan untuk di hindari.
Selain itu karena usul Adi untuk mengalokasikan 1 poin gratis Agility setiap naik level, kini Hiro memiliki 2 poin tambahan pada Agility, yang berarti dia memiliki 2 poin tambahan pada movement speed dan Attack speed. Meskipun nyaris namun Hiro masih berhasil menghindari serangan golem.
Melihat Hiro berhasil menarik perhatian golem dengan sempurna, Coby tak berani menunda sedetikpun dan memberikan aba-aba.
“Sekarang!”
Dengan aba-aba yang diberikan Coby semua orang bergegas menuju samping kiri golem, dengan Taka yang bersiap menarik perhatian monster di samping kiri, yang lain dengan cekatan mengeluarkan seranganya.
-10, -5, -20, -20, -5, -5...
Hanya Adi dan Zio yang mampu menghasilkan 20 kerusakan berkat [Gizzy Claw Knife] yang mereka berdua kenakan, tim damage dealer yang lain hanya mampu memberi 10 kerusakan, sedangkan bagi mereka yang tidak meningkatkan atribut Strenghnya hanya memberikan 5 kerusakan.
Meskipun team mampu memberikan banyak serangan, namun total kerusakan yang mereka berikan hanya sedikit diatas 500 damage setiap 5 detik.
Jumlah itu hanya mampu mengimbangi tingkat pemulihan golem dalam 5 detik, ketika lima detik berselang Hp golem kembali penuh hanya dengan sedikit kerusakan yang tersisa.
“Tidak, bila begini terus tim tidak akan bisa menyelesaikan pertarungan.”
Sebagai pembawa [Gizzy Claw Knife] tanggung jawab yang dibawa Adi sangat besar, dia harus memberikan damage sebanyak mungkin karena hanya dia dan Zio yang memiliki fasilitas untuk melakukannya.
“Sialan aku hanya bisa mencoba.”
Dengan menguatkan tekadnya, Adi berlari jauh kebelakang golem, setelah mendapatkan jarak yang dia inginkan Adi kembali berlari menuju punggung golem, dengan hentakan kaki yang kuat dia mencoba melompat setinggi mungkin untuk mencapai punggung golem.
“Sial dia benar-benar gila”
Coby yang menyaksikan tindakan Adi hanya dapat mengusap keringat dingin yang keluar dari dahinya.
Dibutuhkan tekad dan keberanian yang besar untuk melakukan tindakan seperti yang Adi lakukan, apalagi melakukan hal itu dibawah penindasan aura [Stone Giant], dapat melakukan serangan secara normal sudah hebat apalagi bertindak begitu berani seperti Adi.
Team Coby dan Hiro adalah pemain veteran dalam game, mereka sudah mengumpulkan bertahun-tahun pengalaman dalam permainan, untuk itu tidak mengejutkan bagi mereka dapat dengan tenang bertarung meskipun berhadapan dengan monster elit setinggi 10 meter.
Tapi Adi tidak, meskipun dia sudah beberapa kali bermain game versi Nerve Gear, seharusnya mental dan tekatnya tidak sebesar itu, apalagi ketika bermain menggunakan perangkat Freedom Capsule, grafik dan lingkungan yang dirasakan pemain tidak dapat dibandingkan dengan sensasi memasuki permainan menggunakan Nerve Gear, keduanya sangat berbeda bak langit dan bumi. Kiki yang pertama kali bermain game bahkan mengira dia dipindahkan kedunia lain daripada memasuki permainan.
Karena semua sebab di atas, Coby sangat menghargai keberanian Adi, bahkan bagi veteran seperti dirinya apa yang dilakukan Adi patut diapresiasi.
Kini Coby mulai mengevaluasi kembali pendapatnya tentang Adi, mampu berhubungan dengan veteran seperti Hiro, menemukan tekhnik bertarung melawan [Gizzy Bear], memberikan gagasan baru tentang pengalokasian poin gratis dan betapa menakjubkannya gagasan itu sehingga dapat mempermudah team dalam pertarungan, kini Adi menunjukkan tekad dan keberanian yang mengesankan dibawah penindasan dari monster elit level 7 dengan level 2 karakter yang dia miliki.
Coby bisa menyimpulkan kalau Adi dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki karakter dengan sempurna.
Sungguh keberadaan yang tidak boleh di abaikan, bahkan terbersit niat dibenak Coby untuk mengundang Adi kedalam persekutuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
penjelasan nya amat panjang apalgi disini Adi sok tau semua padahal dia pemain noob , harusnya MC biasa aja karna dia ngaku jarang main game ,yaelah Thor bacot
2022-12-11
1
Kerta Wijaya
🤟
2022-05-26
0
jho
next
2021-01-09
1