Part 20

"Febi di sana gimana ya, mah?" Saat sarapan, pak Sofyan mencurahkan keresahannya. Selama ini, Febi tak pernah kemana-mana kecuali bersama mereka.

"Papa nggak usah khawatir, Febi di sana sama suaminya. Mamah yakin Fabian pasti memperlakukan Febi dengan baik. Nanti agak siangan, mamah hubungi Febi, ya!"

Dalam hati mamah Ria juga sebenarnya memikirkan Febi, hanya di sembunyikan, karena tak ingin menambah keresahan suaminya.

Pak Sofyan dan mamah Ria melanjutkan sarapan dalam keheningan.

"Maafkan mamah ya, pah!" Mamah Ria tiba-tiba memecah kesunyian.

"Kenapa mamah minta maaf?"

"Mamah belum bisa jadi istri yang baik, nggak bisa memberi papah keturunan. Seandainya mamah bisa ngasi papah anak, pasti saat kakak-kakaknya menikah, rumah kita nggak sepi seperti sekarang.

"Mamah nggak boleh bicara begitu. Bagi papah, mamah istri yang hebat, bagi Chandra dan Febi, mamah juga pasti ibu yang sangat hebat. Suatu anugrah, papah bisa menikah dengan mamah. Almarhum mamahnya Chandra dan Febi juga, di sana pasti bahagia dan berterima kasih pada mamah, sudah merawat dan mendidik anak-anak dengan baik." Tangan pak Sofyan terulur untuk menggenggam tangan istrinya.

"Lagian mamah masih muda, rezeki siapa yang tahu."

"Ah papah, masih muda dari mana, anak-anak sudah menikah semuanya." Mamah Ria menutup mulutnya, menahan tawa.

Sedang asyik bercengkrama, terdengar bunyi ponsel berdering,

"Kayanya bunyi hape mamah, siapa pagi-pagi nelpon."

"Mamah ambil dulu ponselnya."

Mamah Ria mengambil ponsel yang diletakan di atas nakas samping televisi. Nama Febi tertera di layar sebagai pemanggil. Segera mamah Ria menekan ikon telepon berwarna hijau pada layar.

"Mamah ko pulang ngga bangunin aku?" Febi langsung merajuk saat panggilan baru saja tersambung. Mamah Ria berjalan kembali ke arah meja makan, dan menyalakan pengeras suara, sehingga pak Sofyan bisa mendengar.

"Febi gimana di sana? Betah?"

"Masih belajar beradaptasi, mah. Papah mana?"

"Ini papah ada di samping mamah. Dari tadi ada yang galau, inget terus sama anak gadisnya."

"Di sini Febi baik-baik aja ko pah. Papah sama mamah sehat selalu ya, di sana."

"Febi sudah sarapan, nak?" Suara pak Sofyan sedikit serak, menahan haru, teringat anak gadisnya.

"Sudah, pah. Jam segini pasti papah sama mamah lagi sarapan juga ya?"

"Iya, kami lagi sarapan, sayang. Febi baik-baik di sana ya, inget semua nasihat mamah dan papah."

"Iya, Febi akan selalu ingat. Jadi kangen sama mamah dan papah."

"Kami juga kangen sama kamu, sayang. Sering tengokin kami ya!"

"Iya mah, pah. Mudah-mudahan akhir pekan ini, Om Bian bisa di ajak ke rumah sana. Udah dulu ya mah, pah. Febi mau beres- beres dulu."

"Iya sayang, jaga diri baik-baik ya. Salam buat suamimu."

Panggilan di akhiri. Kedua orang tua Febi, merasa sedikit lega saat mendengar suara Febi yang ceria.

¤¤FH¤¤

Febi segera menyudahi teleponnya, jika lebih lama lagi, dia takut tak bisa menahan air mata yang sejak tadi terus berdesakan ingin keluar.

Mendengar suara orang tuanya membuat dia rindu ingin pulang. Apalagi mereka hanya berdua di rumah, pasti sangat kesepian.

Fabian masih tertidur di sampingnya. Fabian seolah tak pernah puas untuk mengerjainya. Febi segera turun dari tempat tidur, menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Febi tadi berbohong, mengatakan jika dia sudah sarapan. Tak ingin, membuat orang tuanya khawatir. Tadi dia sudah bangun lebih awal, namun lagi-lagi Fabian meminta haknya. Sekarang Fabian kembali tertidur, kecapean.

Setelah memakai baju yang dibelikan mamah dan ibunya, Febi segera turun untuk menyiapkan sarapan. Beruntung pakaian dalam juga dibelikan, tak hanya baju dan celana saja.

Ketika Febi turun, di bawah sudah ada mak Ipah yang sedang menyiapkan sarapan.

"Mau bikin apa, mak?"

"Bikin nasi goreng sosis aja neng."

"Sini, biar aku yang masaknya mak." Mak Ipah tak mencegah Febi mengambil alih tugasnya, mak Ipah ingin tahu, nyonya mudanya ini seperti apa.

Sementara Febi masak, mak ipah memilih beres-beres, menyapu dan mengepel lantai.

Febi sudah selesai membuat nasi goreng, untuk mereka bertiga. Febi mengisi satu piring, tapi dengan dua porsi nasi goreng, untuk suaminya dan dirinya.

"Mak, aku sarapan di kamar aja, ya. Aanya masih tidur, mau sekalian dibangunin. Emak sarapan juga ya! Nasi gorengnya masih ada di wajan."

"Nuhun ya, neng. Sudah cantik, pinter masak lagi."

Febi hanya membalas pujian mak Ipah dengan senyuman.

Saat masuk kamar, ternyata Fabian sudah mandi dan rapi. Febi meletakan nasi goreng yang dibawanya di meja.

"Eeemh wangi, kayanya enak neh." Fabian langsung menyendok nasi dan menyuapkan ke mulutnya sendiri.

"Febi yang masak, kapan sih nggak enak."

Fabian hanya manggut-manggut mendengar kenarsisan sang istri.

"Ikut ke toko ya! Aku mau pamer punya istri cantik."

Febi tertawa, mendengar yang Fabian katakan.

¤¤FH¤¤

Fabian dan Febi berangkat ke toko dengan menggunakan sepeda motor. Pertokoan masih sepi, baru sebagian yang sudah buka.

Setelah memarkirkan motor di area parkir plaza, mereka berjalan menuju toko Fabian. Sepanjang jalan, Fabian menggenggam tangan Febi, beberapa orang yang berpapasan dengan mereka, dan memgenal Fabian pasti menggoda Fabian.

Toko masih tutup saat mereka sampai, Febi mengira karyawan suaminya belum datang, tapi ternyata dugaan Febi salah, di dalam toko, sudah berkumpul semua karyawan toko, sedang beres-beres memajang perhiasan.

Waktu mereka masuk toko, semua karyawan menghentikan aktifitas mereka, demi melihat siapa yang datang. Fabian mengumpulkan mereka dan memperkenalkan Febi pada semuanya.

Mereka menyambut hangat kedatangan Febi, sebagian masih menggoda Fabian, karena sudah tidak jadi duda lapuk lagi.

Fabian memang mengatakan pada Febi, jika sebagian besar karyawannya, masih terikat kekerabatan dengan ibunya.

Fabian meminta Febi duduk di belakang meja kasir, sementara dirinya mulai memimpin do'a sebelum membuka toko.

Febi terus memperhatikan suaminya bekerja melayani orang-orang yang akan membeli perhiasan. Toko Fabian sangat ramai seperti yang dia lihat kemarin. Baru buka beberapa saat saja, toko sudah penuh.

Tugas Febi, memberi uang jika ada yang menjual perhiasan atau meminta kembalian. Febi baru tahu jika menjual perhiasan tak sesimpel seperti ayahnya menjual kain.

Selain melayani pembeli, Febi melihat ada karyawan yang bagian menyortir barang masuk, untuk kemudian diberikan pada bagian lain yang bertugas menginput data satu persatu perhiasan ke komputer.

Fabian melihat istrinya, yang nampak enjoy menemaninya bekerja. Beberapa kali, Fabian menanyakan apa Febi bosan atau tidak, dan selalu di jawab Febi dengan gelengan kepala.

Pengunjung sudah berkurang, Fabian bisa duduk menemani istrinya. Febi yang memang cerdas, menanyakan banyak hal seputar pengelolaan toko, yang selalu Fabian jawab hati senang, karena yakin istrinya bisa membantunya di kemudian hari.

"Abang Bi... Kemana saja, ko tiap Inces ke sini, nggak pernah ada?" Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dengan penampilan yang menor dan kampungan datang ke toko Fabian, dan langsung menyapa Fabian dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

Fabian menepuk keningnya, dan langsung melirik dengan hati-hati ke arah Febi yang ternyata melongo melihat ke arah wanita tersebut.

Sementara karyawan Fabian, cekikikan melihat sebentar lagi akan terjadi drama di depan mereka.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

masih nyimak thor

2022-12-30

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MANTAPPP OM FABIAN,, DI POMPA TERUS FEBI NYA, BIAR CEPAT HAMIL, BIAR FEBI JDI MKIN CINTA....😘😘😘😘😘😘😘

2022-07-31

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

saat jauh dari ortu emang pasti rasanya selalu sedih apalagi saat mendengar suaranya

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 PART 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 part 114
115 part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 131-B
133 Part 132
134 Part 133
135 Part 134
136 Part 135
137 Part 135-b
138 Part 136
139 Part 137
140 Part 138
141 Part 139
142 Part 139-b
143 Part 140
144 Part 141
145 Part 142
146 Part 143
147 Part 143-b
148 Part 144
149 Part 145
150 Part 146
151 Part 147
152 Part 148
153 Part 149
154 Part 150
155 Part 151
156 Part 152
157 Part 153
158 Part 154
159 Part 155
160 Part 156
161 Part 157
162 Part 158
163 Part 159
164 Part 160
165 Part 161
166 Part 162
167 Part 163
168 Part 164
169 Part 165
170 Part 166
171 Part 167
172 Part 168
173 Part 169
174 Part 170
175 Part 171
176 Part 172
177 Part 173
178 Part 174
179 Part 175
180 Part 176
181 Part 177
182 Part 178
183 Part 179
184 Part 180
185 Part 181
186 Part 182
187 Part 183
188 Part 184
189 Part 185
190 Part 186
191 Part 187
192 Part 188
193 Part 189
194 Part 190
195 Part 191
196 Part 192
197 Part 193
198 Part 194
199 Part 195
200 Part 196
201 Part 197
202 Part 198
203 Part 199
204 Part 200
205 Part 201
206 Part 202
207 Part 203
208 Part 204
209 Part 205
210 Part 206
211 Part 207
212 Part 208
213 Part 209
214 Part 210
215 Part 211
216 Part 212
217 Part 213
218 Part 214
219 Part 215
220 Part 216
221 Part 217
222 Part 218
223 Part 219
224 Part 220
225 Part 221
226 Part 222
227 Part 223
228 Part 224
229 Part 225
230 Part 226
231 Part 227
232 Part 228
233 Part 229
234 Part 230
235 Part 231
236 Part 232
237 Part 233
238 Part 234
239 Side Story Alvin-Gita dan Danish
240 Side Story Alvin-Gita dan Danish 2
241 Side Story Alvin-Gita dan Danish 3
242 Side Story Alvin-Gita dan Danish 4
243 Papih Fabian dan Mamih Febi
244 Papih Fabian dan Mamih Febi
245 Papih Fabian dan Mamih Febi
246 Papih Fabian dan Mamih Febi
247 Papih Fabian dan Mamih Febi
248 Papih Fabian dan Mamih Febi
249 Papih Fabian dan Mamih Febi
250 Papih Fabian dan Mamih Febi
251 Papih Fabian dan Mamih Febi
252 Papih Fabian dan Mamih Febi
253 Edwin dan Starla
254 Papih Fabian dan Mamih Febi
255 Papih Fabian dan Mamih Febi
256 Akhdan Faza Auriga
257 Papih Fabian dan Mamih Febi
258 Edwin dan Starla
259 Edwin dan Starla
260 Risau Hati Lidya
261 Kebahagiaan Yang Tak Sempurna
262 Papih Fabian dan Mamih Febi
263 Papih Fabian dan Mamih Febi
264 Papih Fabian dan Mamih Febi
265 Papih Fabian dan Mamih Febi
266 Papih Fabian dan Mamih Febi
267 Siang yang Semakin Panas
268 Papih Fabian dan Mamih Febi
269 Edwin dan Starla
270 Edwin dan Starla
271 Tape Ketan (Tahan Perasaan Ketemu Mantan)
272 Rasa Itu Telah Hilang
273 Mantan yang Lebih Bahagia
274 Mantan Galon yang Caper
275 Istri Sah tak Pernah Kalah
276 Amarah Pak Tino
277 Menjauh Sejenak
278 Seperti Ada yang Hilang
279 Panik
280 Mulai Kontraksi
281 Ikatan Cinta
282 Tunggu Papih, Nak
283 Tunggu Papih 2
284 Stimulasi Pu..ting
285 Kelahiran
286 Kembali Berkumpul
287 Takut Kehilangan
288 Melihat Kemesraan Mereka
289 Seperti Seseorang di Masa Lalu
290 Pengumuman
291 Mencari Seseorang di Masa Lalu
292 Seandainya Dulu
293 Tenang vs Gundah
294 Belum Menemukan Jawaban
295 Sehari Sebelum Syukuran Aqiqah
296 Euforia Adik Baru
297 Dahaga yang Dipenuhi
298 Mengejar Masa Lalu
299 Teringat Kembali
300 Menemukanmu
301 Menunaikan Janji
302 Minta Dukungannya
303 Malam Pertama yang Dingin
304 Takut Kehilangan
305 Hari yang Paling Sedih
306 Jengkol, Moodbooster
307 Persaudaraan yang Mulai Retak
Episodes

Updated 307 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
PART 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
part 114
115
part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 131-B
133
Part 132
134
Part 133
135
Part 134
136
Part 135
137
Part 135-b
138
Part 136
139
Part 137
140
Part 138
141
Part 139
142
Part 139-b
143
Part 140
144
Part 141
145
Part 142
146
Part 143
147
Part 143-b
148
Part 144
149
Part 145
150
Part 146
151
Part 147
152
Part 148
153
Part 149
154
Part 150
155
Part 151
156
Part 152
157
Part 153
158
Part 154
159
Part 155
160
Part 156
161
Part 157
162
Part 158
163
Part 159
164
Part 160
165
Part 161
166
Part 162
167
Part 163
168
Part 164
169
Part 165
170
Part 166
171
Part 167
172
Part 168
173
Part 169
174
Part 170
175
Part 171
176
Part 172
177
Part 173
178
Part 174
179
Part 175
180
Part 176
181
Part 177
182
Part 178
183
Part 179
184
Part 180
185
Part 181
186
Part 182
187
Part 183
188
Part 184
189
Part 185
190
Part 186
191
Part 187
192
Part 188
193
Part 189
194
Part 190
195
Part 191
196
Part 192
197
Part 193
198
Part 194
199
Part 195
200
Part 196
201
Part 197
202
Part 198
203
Part 199
204
Part 200
205
Part 201
206
Part 202
207
Part 203
208
Part 204
209
Part 205
210
Part 206
211
Part 207
212
Part 208
213
Part 209
214
Part 210
215
Part 211
216
Part 212
217
Part 213
218
Part 214
219
Part 215
220
Part 216
221
Part 217
222
Part 218
223
Part 219
224
Part 220
225
Part 221
226
Part 222
227
Part 223
228
Part 224
229
Part 225
230
Part 226
231
Part 227
232
Part 228
233
Part 229
234
Part 230
235
Part 231
236
Part 232
237
Part 233
238
Part 234
239
Side Story Alvin-Gita dan Danish
240
Side Story Alvin-Gita dan Danish 2
241
Side Story Alvin-Gita dan Danish 3
242
Side Story Alvin-Gita dan Danish 4
243
Papih Fabian dan Mamih Febi
244
Papih Fabian dan Mamih Febi
245
Papih Fabian dan Mamih Febi
246
Papih Fabian dan Mamih Febi
247
Papih Fabian dan Mamih Febi
248
Papih Fabian dan Mamih Febi
249
Papih Fabian dan Mamih Febi
250
Papih Fabian dan Mamih Febi
251
Papih Fabian dan Mamih Febi
252
Papih Fabian dan Mamih Febi
253
Edwin dan Starla
254
Papih Fabian dan Mamih Febi
255
Papih Fabian dan Mamih Febi
256
Akhdan Faza Auriga
257
Papih Fabian dan Mamih Febi
258
Edwin dan Starla
259
Edwin dan Starla
260
Risau Hati Lidya
261
Kebahagiaan Yang Tak Sempurna
262
Papih Fabian dan Mamih Febi
263
Papih Fabian dan Mamih Febi
264
Papih Fabian dan Mamih Febi
265
Papih Fabian dan Mamih Febi
266
Papih Fabian dan Mamih Febi
267
Siang yang Semakin Panas
268
Papih Fabian dan Mamih Febi
269
Edwin dan Starla
270
Edwin dan Starla
271
Tape Ketan (Tahan Perasaan Ketemu Mantan)
272
Rasa Itu Telah Hilang
273
Mantan yang Lebih Bahagia
274
Mantan Galon yang Caper
275
Istri Sah tak Pernah Kalah
276
Amarah Pak Tino
277
Menjauh Sejenak
278
Seperti Ada yang Hilang
279
Panik
280
Mulai Kontraksi
281
Ikatan Cinta
282
Tunggu Papih, Nak
283
Tunggu Papih 2
284
Stimulasi Pu..ting
285
Kelahiran
286
Kembali Berkumpul
287
Takut Kehilangan
288
Melihat Kemesraan Mereka
289
Seperti Seseorang di Masa Lalu
290
Pengumuman
291
Mencari Seseorang di Masa Lalu
292
Seandainya Dulu
293
Tenang vs Gundah
294
Belum Menemukan Jawaban
295
Sehari Sebelum Syukuran Aqiqah
296
Euforia Adik Baru
297
Dahaga yang Dipenuhi
298
Mengejar Masa Lalu
299
Teringat Kembali
300
Menemukanmu
301
Menunaikan Janji
302
Minta Dukungannya
303
Malam Pertama yang Dingin
304
Takut Kehilangan
305
Hari yang Paling Sedih
306
Jengkol, Moodbooster
307
Persaudaraan yang Mulai Retak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!