Part 6

Febi memasuki kamarnya. Dia merasa ragu untuk merebahkan badannya, karena di sisi kanan tempat tidurnya, terbaring Fabian yang sudah tertidur pulas sejak tadi. Senakal-nakalnya Febi dahulu saat berpacaran dengan Edwin, Febi tetap tak berani berbuat jauh, seperti tidur bersama.

Febi duduk di sisi lain tempat tidurnya, melirik ke arah Fabian. Diperhatikan wajah Fabian lebih seksama, wajahnya memang bak pinang dibelah dua dengan Edwin, mungkin jika berdiri bersisian orang-orang akan mengira kakak adik. Febi belum tahu berapa usia Fabian, tapi jika dilihat dari penampilannya seperti usia awal tiga puluh tahunan. Febi yakin Fabian dan mamahnya Edwin juga menikah muda.

Postur tubuh Fabian dan Edwin sepertinya juga hampir sama, bisa dikatakan, Fabian itu, Edwin versi lima belas tahun yang akan datang.

Febi ingin mencoba menjalani pernikahan ini, tapi Febi takut, menerima Fabian, hanya karena mirip dengan Edwin. Febi belum yakin dengan hati dan perasaannya saat ini.

Saat Febi sedang asyik memperhatikan Fabian yang tengah tertidur, tiba-tiba Fabian bergerak, Febi yang takut ketahuan sedang memperhatikan Fabian, tak sadar merebahkan diri, dan pura-pura tidur, yang akhirnya tertidur pulas, karena memang Febi sudah sangat mengantuk.

¤¤FH¤¤

Terdengar suara pintu diketuk berulang kali dari luar, suaranya samar-samar masuk ke alam mimpi Febi. Ketukan pintu terus terdengar dan bunyinya meningkat menjadi sedikit gedoran.

Febi dan Fabian yang kaget mendengar bunyi gedoran dipintu bangun secara bersamaan, sontak keduanya bangun, karena mereka tidur saling berhadapan dengan tangan Fabian berada di atas tangan Febi, seolah saling menggenggam.

Febi menatap Fabian menyalahkan sedang yang di tatap hanya acuh, tak merasa takut dengan tatapan Febi.

"Buka gih pintunya! Pagi-pagi sudah berisik aja ganggu orang lagi tidur." Fabian menyuruh Febi melihat siapa yang datang.

Febi turun dari tempat tidur dengan terpaksa, dan berjalan menuju ke arah pintu dengan kaki yang dihentak-hentakkan. Fabian tertawa dalam hati melihat tingkah Febi yang sedang merajuk.

Febi membuka pintu dengan kasar, ternyata Chandra, kakaknya yang mengetuk pintu dengan keras.

"Mau bangun jam berapa pengantin baruuuu?" Sindir abangnya begitu pintu di buka.

"Abang rese iiihh, ganggu orang aja." Suara Febi terdengar manja. Fabian yang mendengarnya cuma geleng-geleng kepala, bangun langsung menuju ke kamar mandi, tak ingin mendengar lagi perdebatan unfaedah abang dan adik manjanya.

"Kami tahu kalian pengantin baru, tapi masa sudah siang gini nggak bangun-bangun. Mamah sama ka Ana dari tadi ngetuk pintu nggak ada yang bukain pintu."

"Ya maaf, orang lagi tidur nyenyak, mana tahu ada yang ngetuk pintu."

"Ya sudah, cepetan mandi, bau!" Chandra pura-pura menutup hidungnya.

Febi yang sudah biasa digoda sang kakak hanya mencebik dan langsung menutup kembali pintu kamarnya. Saat berbalik ke tempat tidur, sudah tak ada Fabian di sana, Febi merapikan tempat tidurnya sampai tempat tidur yang tadinya berantakan sudah rapi seperti tempat tidur di hotel berbintang. Febi memang sangat mencintai kebersihan. Sambil menunggu Fabian keluar dari kamar mandi, Febi duduk di kursi meja rias sambil memainkan ponselnya.

Tak lama Fabian keluar terlihat sudah segar dan rapi, sudah berganti baju pemberian Chandra. Tak ingin terpesona lagi, Febi memilih pura-pura tak melihat, dan langsung masuk ke kamar mandi.

Febi langsung memulai aktivitasnya di kamar mandi. Sedang Fabian duduk di kursi yang tadi di duduki Febi. Melihat tempat tidur yang sudah sangat rapi dengan seprai yang sangat kencang menutupi kasurnya, Fabian tak tega untuk mendudukinya.

Fabian tersenyum, ternyata walaupun istrinya masih muda dan manja, tapi setidaknya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga.

Febi yang baru selesai mandi, langsung keluar hanya memakai anduk kimono yang panjangnya hanya sampai setengah paha mulusnya. Saat Febi keluar, Fabian spontan melihat ke arah Febi yang juga melihat ke arahnya, Febi kaget, ingin teriak tapi sadar jika teriakannya hanya akan menghebohkan penghuni rumah lainnya.

Sedang Fabian hanya bisa menelan salivanya, melihat pemandangan indah di depannya.

"Om ngapain masih di dalam kamar? Cepetan keluar!" Febi berbicara tertahan.

"Saya nungguin kamu, malu keluar sendirian."

Febi menghela nafas, mendengar alasan suaminya.

"Ya sudah, balikan badannya, jangan ngintip!"

Fabian yang tak ingin berlama-lama berdebat, langsung membalikan badannya, jika terlalu lama, takut dia tak bisa menahan diri lagi.

Febi segera berlari ke arah lemari pakaiannya, mengambil baju dan perlengkapan lainnya, kemudian masuk kembali ke kamar mandi. Tak mengetahui, jika aktivitasnya diperhatikan suaminya, yang justru melihat jelas semuanya dari cermin di hadapannya, termasuk melihat bagian tubuh Febi yang lain, karena kimono Febi sedikit terangkat saat Febi berjinjit mengambil baju di bagian atas lemari.

¤¤FH¤¤

Febi dan Fabian keluar bersamaan, disambut dengan godaan dari semua penghuni rumah, hanya pak Sofyan yang tak ikut menggoda, tapi dalam hati merasa senang, menganggap keduanya sudah bisa menerima pernikahan dadakan ini.

Pipi Febi sudah memerah, menahan malu, sedang Fabian hanya cuek saja menanggapi candaan keluarga istrinya.

Mamah Ria langsung menyuruh mereka berdua sarapan, karena yang lain sudah selesai sarapan dari tadi. Fabian sudah duduk, tapi tak kunjung mengambil piring untuk makan, malah melihat Febi yang asyik mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Mamah Ria yang melihat itu mengerti jika Fabian ingin dilayani Febi.

"Ambilkan makanan untuk suaminya dong, Feb!"

Febi yang hendak menyuapkan makanan ke mulutnya terhenti, ketika mendapat teguran dari mamahnya. Febi melihat ke arah Fabian dengan pandangan mendelik.

"Ternyata repot punya suami, apa-apa minta diambilkan, apa-apa harus dilayani." Kata-kata yang hanya bisa Febi ungkapkan dalam hati.

Febi meletakan kembali makanan yang hendak ia suap, berdiri mengambil piring untuk suaminya dan mulai mengambilkan nasi goreng beserta telur mata sapi. Kemudian menyodorkan mangkuk sambal dan toples krupuk, Febi belum tahu, apakah suaminya penyuka makanan pedas atau tidak.

Fabian menerima piring yang di sodorkan istri mudanya. Kemudian melirik piring istrinya.

"Kenapa punya kamu telur dadar?"

"Aku nggak suka putih telur, jadi kalau makan telur mata sapi, yang dimakan kuning telurnya aja, mamah suka marah karena putih telurnya dibuang, mubazir kata mamah, jadi sejak kecil khusus buat aku, mamah masak telurnya di dadar jadi telurnya kemakan semuanya." Febi menjelaskan panjang lebar.

"Ko sama ya." Fabian mengguman sangat pelan, namun masih terdengar oleh Febi.

"Apanya yang sama, Om?" Tanya Febi dengan mulut sambil mengunyah. Febi sudah makan beberapa suap, sedang Fabian belum makan satu suap pun dari nasi gorengnya.

Fabian meletakan telur mata sapinya, yang masih utuh ke piring yang lain, dan memotong telur dadar kepunyaan Febi menjadi dua bagian, lalu mengambil setengah bagian dan disimpan di piringnya.

Febi hanya melongo melihat apa yang dilakukan Fabian.

"Saya juga nggak suka putih telur, jadi nggak suka telur mata sapi." Fabian menjelaskan alasan dia mengambil setengah dari telur dadar milik Febi. Setelahnya Fabian mulai menikmati sarapannya yang kesiangan.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

ATITUSMIATI

ATITUSMIATI

Selera Febian dan Febi sama

2023-06-17

0

ATITUSMIATI

ATITUSMIATI

lanjut

2023-06-17

0

🍌༄༅⃟𝐐Henny🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

🍌༄༅⃟𝐐Henny🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

benar" kodoh iki

2023-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 PART 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 part 114
115 part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 131-B
133 Part 132
134 Part 133
135 Part 134
136 Part 135
137 Part 135-b
138 Part 136
139 Part 137
140 Part 138
141 Part 139
142 Part 139-b
143 Part 140
144 Part 141
145 Part 142
146 Part 143
147 Part 143-b
148 Part 144
149 Part 145
150 Part 146
151 Part 147
152 Part 148
153 Part 149
154 Part 150
155 Part 151
156 Part 152
157 Part 153
158 Part 154
159 Part 155
160 Part 156
161 Part 157
162 Part 158
163 Part 159
164 Part 160
165 Part 161
166 Part 162
167 Part 163
168 Part 164
169 Part 165
170 Part 166
171 Part 167
172 Part 168
173 Part 169
174 Part 170
175 Part 171
176 Part 172
177 Part 173
178 Part 174
179 Part 175
180 Part 176
181 Part 177
182 Part 178
183 Part 179
184 Part 180
185 Part 181
186 Part 182
187 Part 183
188 Part 184
189 Part 185
190 Part 186
191 Part 187
192 Part 188
193 Part 189
194 Part 190
195 Part 191
196 Part 192
197 Part 193
198 Part 194
199 Part 195
200 Part 196
201 Part 197
202 Part 198
203 Part 199
204 Part 200
205 Part 201
206 Part 202
207 Part 203
208 Part 204
209 Part 205
210 Part 206
211 Part 207
212 Part 208
213 Part 209
214 Part 210
215 Part 211
216 Part 212
217 Part 213
218 Part 214
219 Part 215
220 Part 216
221 Part 217
222 Part 218
223 Part 219
224 Part 220
225 Part 221
226 Part 222
227 Part 223
228 Part 224
229 Part 225
230 Part 226
231 Part 227
232 Part 228
233 Part 229
234 Part 230
235 Part 231
236 Part 232
237 Part 233
238 Part 234
239 Side Story Alvin-Gita dan Danish
240 Side Story Alvin-Gita dan Danish 2
241 Side Story Alvin-Gita dan Danish 3
242 Side Story Alvin-Gita dan Danish 4
243 Papih Fabian dan Mamih Febi
244 Papih Fabian dan Mamih Febi
245 Papih Fabian dan Mamih Febi
246 Papih Fabian dan Mamih Febi
247 Papih Fabian dan Mamih Febi
248 Papih Fabian dan Mamih Febi
249 Papih Fabian dan Mamih Febi
250 Papih Fabian dan Mamih Febi
251 Papih Fabian dan Mamih Febi
252 Papih Fabian dan Mamih Febi
253 Edwin dan Starla
254 Papih Fabian dan Mamih Febi
255 Papih Fabian dan Mamih Febi
256 Akhdan Faza Auriga
257 Papih Fabian dan Mamih Febi
258 Edwin dan Starla
259 Edwin dan Starla
260 Risau Hati Lidya
261 Kebahagiaan Yang Tak Sempurna
262 Papih Fabian dan Mamih Febi
263 Papih Fabian dan Mamih Febi
264 Papih Fabian dan Mamih Febi
265 Papih Fabian dan Mamih Febi
266 Papih Fabian dan Mamih Febi
267 Siang yang Semakin Panas
268 Papih Fabian dan Mamih Febi
269 Edwin dan Starla
270 Edwin dan Starla
271 Tape Ketan (Tahan Perasaan Ketemu Mantan)
272 Rasa Itu Telah Hilang
273 Mantan yang Lebih Bahagia
274 Mantan Galon yang Caper
275 Istri Sah tak Pernah Kalah
276 Amarah Pak Tino
277 Menjauh Sejenak
278 Seperti Ada yang Hilang
279 Panik
280 Mulai Kontraksi
281 Ikatan Cinta
282 Tunggu Papih, Nak
283 Tunggu Papih 2
284 Stimulasi Pu..ting
285 Kelahiran
286 Kembali Berkumpul
287 Takut Kehilangan
288 Melihat Kemesraan Mereka
289 Seperti Seseorang di Masa Lalu
290 Pengumuman
291 Mencari Seseorang di Masa Lalu
292 Seandainya Dulu
293 Tenang vs Gundah
294 Belum Menemukan Jawaban
295 Sehari Sebelum Syukuran Aqiqah
296 Euforia Adik Baru
297 Dahaga yang Dipenuhi
298 Mengejar Masa Lalu
299 Teringat Kembali
300 Menemukanmu
301 Menunaikan Janji
302 Minta Dukungannya
303 Malam Pertama yang Dingin
304 Takut Kehilangan
305 Hari yang Paling Sedih
306 Jengkol, Moodbooster
307 Persaudaraan yang Mulai Retak
Episodes

Updated 307 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
PART 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
part 114
115
part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 131-B
133
Part 132
134
Part 133
135
Part 134
136
Part 135
137
Part 135-b
138
Part 136
139
Part 137
140
Part 138
141
Part 139
142
Part 139-b
143
Part 140
144
Part 141
145
Part 142
146
Part 143
147
Part 143-b
148
Part 144
149
Part 145
150
Part 146
151
Part 147
152
Part 148
153
Part 149
154
Part 150
155
Part 151
156
Part 152
157
Part 153
158
Part 154
159
Part 155
160
Part 156
161
Part 157
162
Part 158
163
Part 159
164
Part 160
165
Part 161
166
Part 162
167
Part 163
168
Part 164
169
Part 165
170
Part 166
171
Part 167
172
Part 168
173
Part 169
174
Part 170
175
Part 171
176
Part 172
177
Part 173
178
Part 174
179
Part 175
180
Part 176
181
Part 177
182
Part 178
183
Part 179
184
Part 180
185
Part 181
186
Part 182
187
Part 183
188
Part 184
189
Part 185
190
Part 186
191
Part 187
192
Part 188
193
Part 189
194
Part 190
195
Part 191
196
Part 192
197
Part 193
198
Part 194
199
Part 195
200
Part 196
201
Part 197
202
Part 198
203
Part 199
204
Part 200
205
Part 201
206
Part 202
207
Part 203
208
Part 204
209
Part 205
210
Part 206
211
Part 207
212
Part 208
213
Part 209
214
Part 210
215
Part 211
216
Part 212
217
Part 213
218
Part 214
219
Part 215
220
Part 216
221
Part 217
222
Part 218
223
Part 219
224
Part 220
225
Part 221
226
Part 222
227
Part 223
228
Part 224
229
Part 225
230
Part 226
231
Part 227
232
Part 228
233
Part 229
234
Part 230
235
Part 231
236
Part 232
237
Part 233
238
Part 234
239
Side Story Alvin-Gita dan Danish
240
Side Story Alvin-Gita dan Danish 2
241
Side Story Alvin-Gita dan Danish 3
242
Side Story Alvin-Gita dan Danish 4
243
Papih Fabian dan Mamih Febi
244
Papih Fabian dan Mamih Febi
245
Papih Fabian dan Mamih Febi
246
Papih Fabian dan Mamih Febi
247
Papih Fabian dan Mamih Febi
248
Papih Fabian dan Mamih Febi
249
Papih Fabian dan Mamih Febi
250
Papih Fabian dan Mamih Febi
251
Papih Fabian dan Mamih Febi
252
Papih Fabian dan Mamih Febi
253
Edwin dan Starla
254
Papih Fabian dan Mamih Febi
255
Papih Fabian dan Mamih Febi
256
Akhdan Faza Auriga
257
Papih Fabian dan Mamih Febi
258
Edwin dan Starla
259
Edwin dan Starla
260
Risau Hati Lidya
261
Kebahagiaan Yang Tak Sempurna
262
Papih Fabian dan Mamih Febi
263
Papih Fabian dan Mamih Febi
264
Papih Fabian dan Mamih Febi
265
Papih Fabian dan Mamih Febi
266
Papih Fabian dan Mamih Febi
267
Siang yang Semakin Panas
268
Papih Fabian dan Mamih Febi
269
Edwin dan Starla
270
Edwin dan Starla
271
Tape Ketan (Tahan Perasaan Ketemu Mantan)
272
Rasa Itu Telah Hilang
273
Mantan yang Lebih Bahagia
274
Mantan Galon yang Caper
275
Istri Sah tak Pernah Kalah
276
Amarah Pak Tino
277
Menjauh Sejenak
278
Seperti Ada yang Hilang
279
Panik
280
Mulai Kontraksi
281
Ikatan Cinta
282
Tunggu Papih, Nak
283
Tunggu Papih 2
284
Stimulasi Pu..ting
285
Kelahiran
286
Kembali Berkumpul
287
Takut Kehilangan
288
Melihat Kemesraan Mereka
289
Seperti Seseorang di Masa Lalu
290
Pengumuman
291
Mencari Seseorang di Masa Lalu
292
Seandainya Dulu
293
Tenang vs Gundah
294
Belum Menemukan Jawaban
295
Sehari Sebelum Syukuran Aqiqah
296
Euforia Adik Baru
297
Dahaga yang Dipenuhi
298
Mengejar Masa Lalu
299
Teringat Kembali
300
Menemukanmu
301
Menunaikan Janji
302
Minta Dukungannya
303
Malam Pertama yang Dingin
304
Takut Kehilangan
305
Hari yang Paling Sedih
306
Jengkol, Moodbooster
307
Persaudaraan yang Mulai Retak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!