Keesokan paginya, Amanda seperti biasa datang ke istana dan kembali bekerja.
Saat Amanda sedang memeriksa soal pengamanan makanan, Tiba-tiba....
BBRUUK! PRANGG!! ada pelayan yang menyenggol Amanda.
"Aduh!! bisa lebih hati-hati ngga sih!?" bentak pelayan itu, meskipun pangkat Amanda lebih tinggi darinya.
"Tapi, tadi mbak kan yang nabrak saya duluan?" tanya Amanda.
"Ngga usah melawan ya jadi Anak!" Pelayan itu kesal sambil menampar Amanda.
BRUK! Amanda jatuh dan terkena pecahan piring.
Tiba tiba....
"Ada apa ini ? kenapa Amanda?" tanya Vian.
"Mas Vian~~ aku tadi ditampar Mba Amanda, dia nyenggol aku" Rayu pelayan itu.
"Hah!?" batin Amanda dalam hati.
"Mbak, Amanda sepertinya tidak menampar tuh? yakin sesuai dengan perkataan anda? Amanda?" tanya Vian.
Amanda hanya tersenyum, Vian tertegun, "Dia kok....?!"
Pelayan dan Vian pergi meninggalkan Amanda yang sendirian, ditutupnya pintu itu oleh pelayan sambil tersenyum sinis penuh kemenangan.
Jantung Vian berdegup kencang, "Kenapa...?! Apakah, Amanda itu adalah Amanda yang sama dengan orang yang aku kenal? atau hanya ketidaksengajaan saja? wajahnya agak sama, tapi cukup berbeda!"
Flashback...
"Erlan! terimakasih sudah membantu. Guru bilang pengen ketemu kau" kata Amanda.
Erlan mengangguk, "Oke, terimakasih"
Flashback Off...
Vian menghela nafas, "Jangan pikirkan Erlan untuk saat ini. Aku adalah Vian"
"Hah... playing victim" Batin Amanda sambil berdiri berhembus nafas.
"Ngomong-ngomong, kenapa Vian rasanya tidak asing?" gumam Amanda.
Dia langsung ke ruang kesehatan kerajaan khusus para pekerja istana, disana dia diobati oleh seorang dokter yang juga tampan bernama Randi, ia juga sama seperti Vandro dan Vian, ia adalah dokter kepercayaan Andra.
"Loh, Amanda yang kemarin itu sudah bekerja ya?" tanya Dokter Randi.
"Iya Pak Randi" Jawab Amanda.
"Kenapa manggilnya Pak? saya belum bapak-bapak lho" Kata Dokter Randi sambil mendekat pada Amanda, yang sekarang hanya berjarak sejengkal.
"Em, karena Pak Randi itu dokter?" terka Amanda sambil sedikit menjauh.
"Oh ya?" tanya Randi.
Pintu dibuka dan Vandro pun muncul.
"Suster, tolong laporkan dokter gajelas ini, dia mengganggu pasien" Kata Vandro sambil menatap ke suster.
"Baik, Dokter Randi akan saya laporkan ke Pangeran Aliandra" Kata suster.
"Waaa!!! jangan suster!! Jangan laporin dong! entar gaji saya dipotong 10% lagi!!" Sahut dokter Randi.
"Hihihi, iya dok, saya tahu kok, pak Vandro cuman ngancem doang" batin suster itu.
"Baik, Amanda sudah selesaikan? ayo ikut saya dulu" kata Vandro.
"Baik Pak"
Vandro melihat Amanda, "Maafkan Randi ya"
"Tidak masalah Pak. Pak Randi pastinya cuman bercanda tadi" kata Amanda.
"Emm, kalau boleh bagaimana kita bicara di rumahmu? ini cukup privasi" kata Vandro.
Amanda agak ragu, tapi ia membolehkannya.
Akhirnya Vandro pergi bersama Amanda ke Rumah Amanda.
"Bagus juga rumahmu ya Amanda?" ujar Vandro.
"Ah, tidak juga Pak. Ini juga rumah saya yang sekarang saya tinggali" Jelas Amanda.
"Lho, dulu kamu ngga tinggal disini? tanya Vandro sambil melangkah masuk kerumah Amanda diikuti oleh Amanda.
"Dulu, saya tinggal dirumah Bu Dinda, teman Ibu karena ada suatu alasan. Rumah ini saya tinggalkan. Setelah beberapa bulan saya kembali menghuni rumah ini" Jelas Amanda lagi sembari membuka pintu.
Mereka masuk ke ruang tamu, dan Vandro menunggu Amanda menyuguhkan teh sebagai minuman.
Vandro melihat seisi rumah, banyak piala, medali, dan piagam penghargaan, Vandro menduga kalau Amanda adalah siswi berprestasi.
"Jadi, apa yang Pak Vandro ingin bicarakan?" tanya Amanda.
"Tadi, kamu ada masalah ya? saat bekerja?" Tanya Vandro.
"Iya, begitulah Pak" Kata Amanda.
"Mereka memang sering begitu, sabar saja ya" Kata Vandro.
Amanda mengangguk, "Jadi ada hal lain yang ingin di bicarakan Pak? sampai kerumah saya"
"Begini, saya ingin kamu kemasi barang-barang yang penting dan semua pakaian-pakaianmu" Kata Vandro.
"Lho? emang mau kemana pak?" Tanya Amanda.
"Saya ingin mengajak kamu ke Royal Secret Apartment, atau bisa disebut, Rosement" Kata Vandro.
"Hah!? tapi, kenapa Pak?" tanya Amanda.
"Soalnya saya dapat kabar. Kamu punya surat? em... atau kotak yang berisi surat begitu? tanya Vandro lagi.
"Iya, tunggu sebentar Pak.
Yang ini ya Pak?" tanya Amanda lagi.
"Iya"
Vandro pun melihat Pin yang dikirim ke Amanda.
"Baiklah, bisa sekarang kemasi barangmu tidak? kamu wajib karena mendapatkan pin ini" Tanya Vandro.
"B-baik!" Amanda hanya menuruti disaat ia tidak mengerti apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
Fzhrmhdnty
pen nabok tuh pelayan
2021-02-19
4
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
Assalamu'alaikum..
saya mampir thor
memberi 3 like untuk 3 bab pertama
jangan lupa like balik
agar saya bisa datang dan beri like untuk bab yang lain
marilah kita saling mendukung💖
2021-01-25
3
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
like3
2021-01-25
0