Bab 12

Nayra langsung memeluk kembali putrinya dengan sangat erat, kini dirinya semakin yakin kalau kejadian di kamar tadi tidak seperti apa yang dilihat oleh mereka. Nayra lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada suaminya.

Dan setelah mobil yang mereka tumpangi sampai di mansion utama. Lily langsung berlari menuju kamar saudara kembarnya. Lily ingin meminta maaf dan menjelaskan kalau dirinya pun tidak tahu bisa terjadi seperti ini. Namun Daisy tidak mau membuka pintu kamarnya. Lily yang sangat bersedih langsung di bawa masuk kedalam kamarnya oleh Luna dan Mini.

Dan kini suasana di dalam mansion sangatlah sepi dan tidak ada lagi canda tawa. Yang ada hanyalah suara tangisan dari dua orang wanita yang sama-sama terluka dan menangis di dalam kamarnya masing-masing.

.........

Apartemen Kuningan City.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Kenzo pada Jimy. Saat ini mereka berdua sedang duduk di ruang tengah apartemen milik Leo.

"Ya, seperti yang kau pikirkan." Jawab Jimy, dengan menggelengkan kepalanya.

"Putramu itu, benar-benar ... !" Kenzo, menghela nafasnya dengan berat. "Bisa-bisanya dia melakukan trik seperti itu."

Jimy hanya terdiam, dan semakin menghela nafasnya dengan berat.

"Menurutmu, kenapa Leo melakukannya?" tanya Kenzo, sambil membuka ponselnya yang berbunyi dan membuka pesan yang dikirim oleh istrinya.

"Hanya ada dua alasan, yang pertama Leo pasti ingin membatalkan acara pertunangannya. Dan yang kedua, Leo sepertinya mencintai Lily." Jawab Jimy.

"Ha, dasar anak muda! Kalau memang dia mencintai Lily, kenapa dia tidak berbicara pada kita? Dan kenapa dia menyetujui perjodohannya dengan Daisy?"

"Entahlah, aku tidak mengerti kenapa Leo bisa berbuat nekat. Tapi yang aku tahu, putraku pasti mempunyai alasan yang sangat kuat."

"Apa pun alasannya, tapi putramu itu sudah membuat kedua putriku salah paham. Dan aku sangat yakin, Daisy pasti akan sangat membenci Lily." Kenzo berkata, dengan suara yang berat. "Kau tahu betul, orang yang paling sedih dan terluka setelah kejadian ini adalah Istriku." Kenzo mulai menatap tajam pada Jimy. "Dan aku tidak akan membiarkan putramu itu lepas begitu saja, jika dia tidak bisa menyelesaikan permasalah yang sudah dibuatnya."

"Aku tahu, tapi aku sangat yakin dengan putraku. Dia pasti sudah menyiapkan semuanya sebelum bertindak." Ucap Jimy, dengan penuh keyakinan.

Setelah selesai membicarakan semuanya, Kenzo dan Jimy pergi dari apartemen tersebut. Menuju rumah sakit internasional untuk memantau keadaan Leo.

..........

Rumah Sakit Internasional Jakarta.

Novi yang sedang menunggu dengan cemas di luar ruang igd, kini sudah bisa bernafas dengan lega. Karena putranya sudah ditangani dengan cepat oleh dokter, dan sudah di pindahkan keruang rawat.

"Sayang, kenapa bisa kau melalukan semua ini?" Novi menangis, melihat wajah putra kesayanganya yang babak belur oleh Dafa. "Kenapa kau melakukan semua itu pada Lily? Bukankah kau sangat mencintai Daisy?"

Leo hanya terdiam dan tidak menjawab sama sekali pertanyaan dari Momnya. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah keadaan Lily. Leo tahu betul kalau wanita yang dicintainya, saat ini pasti sedang bersedih karena perbuatannya.

Flash Back on.

Lily yang sedang berlutut di hadapannya, langsung duduk kembali saat Leo sudah berjanji akan datang ke acara pertunangan. Dan setelah berbicara beberapa saat, Lily yang hendak berjalan menuju pintu keluar. Langsung terkulai dan terjatuh di lantai. Dengan sigap Leo langsung membawanya ke dalam kamar, dan membaringkannya diatas tempat tidur. Ditatapnya wajah Lily yang tertidur dengan lelap, dan dibelainya wajah Lily dengan lembut.

"Maaf, aku harus melakukan ini." Leo mencium kening Lily. Dan dengan perlahan Leo membuka semua pakaian Lily dan membuangnya secara asal. Ditutupnya tubuh polos Lily dengan selimut, dan memotret Lily menggunakan ponselnya. Setelah menunggu beberapa jam dan tahu kalau efek obat tidurnya akan habis. Leo langsung mengirim foto Lily yang tertidur dengan hanya menggunakan selimut ke ponsel Dafa, dengan menggunakan nomer lain yang sudah di disiapkannya.

Leo sangat yakin, Dafa yang mudah tersulut emosinya pasti akan langsung memberitahu seluruh keluarganya dan mencari keberadaan Lily. Dan bagi keluarga Arbeto, pasti akan sangat mudah menemukan keberadaan putrinya. Dan yang dilakukan oleh Leo saat ini, hanyalah menunggu seluruh keluarga besar mereka di dalam kamarnya. Dan seperti yang sudah di prediksinya, dengan cepat mereka tahu keberadaan Lily di apartemennya. Dan terjadilah pemukulan pada dirinya yang sampai membuatnya masuk rumah sakit.