Terlihat seorang gadis menggunakan baju sekolah SMA garuda, merinding ketakutan melihat penampakan yang ada di depannya.
"Lo siapa?" tanyanya mundur.
"Lo ngak perlu tahu gue siapa."
Cowok dengan jaket berwarna hitam dan masker yang menutupi wajahnya, tampak menyeramkan dengan guratan seringai yang bisa gadis itu lihat jelas.
"Jangan pernah mengusik milik gue. Atau lo ngak akan hidup tenang dan memilih mati."
"Maksud lo apa ahh? gue ngak pernah takut dengan ancaman apapun."
Gadis itu perlahan ingin kabur dari kelas yang telah kosong beberapa menit yang lalu. Entah siapa yang mengunci pintu tersebut secara tiba-tiba.
"Jangan pernah berani membantah gadis manis. Hidup lo akan hancur."
Sedangkan di luar kelas tersebut, seorang gadis tengah menunggu seseorang. Sudah tiga burung kertas yang ia buat dari tadi, untuk menemani kebosanan nya.
"Aku ke sana ajha deh," ujar Anja meninggalkan tasnya di bangku memanjang tersebut. Dan ia melangkah pergi.
"Kesya kemana sih? tadi katanya sebentar. Ini udah setengah jam loh."
Anja melihat ke arah kelas yang tampak sudah sepi. Mungkin hanya beberapa siswa anggota OSIS yang masih rapat untuk acara sekolah.
"Kesya!" panggil Anja mencoba membuka pintu kelasnya. Kesya tadi katanya ada piket besok pagi.
"Kesya! kok di kunci sih?" kesal Anja menunggu Kesya yang masih enggan untuk membuka pintu kelasnya.
Mendengar suara seseorang yang ada di luar. Cowok itu langsung lenyap dan menghilang tanpa jejak.
Kesya yang melihat hal itu mematung tidak percaya. Kemana cowok itu? memang kelas ini lumayan gelap karena sumber cahaya di tutup. Namun, terlihat jendela terbuka lebar tertiup angin, terdengar gesekan kaca yang membuyarkan ketegangan Kesya saat ini.
Kesya segera berlari dan membuka kunci pintu kelasnya dengan cepat.
"Hos...hos... gila gue capek banget."
Anja mengerenyitkan dahinya dalam.
"Kok di kunci?"
"Biar ngak ada gangguan."
"Ngak perlu di kunci Sya. Kalau ada hantu yang iseng bagaimana?" ujar Anja polos.
Tidak ingin mengundur waktu. Kesya langsung meraih tangan Anja dan pergi dari kelas tersebut.
Setelah mengambil tasnya, Anja dan Kesya langsung keluar dari area sekolah.
Tit...tit... suara kelaksong mobil sport berwarna hitam menghadang langkah mereka.
"Danial!" panggil Anja melihat cowok itu membuka pintu mobil untuk nya.
"Iya... Aku antar kalian berdua pulang."
"Kesya! kita pulang sama Danial ya?" mohon Anja melihat ke arah sahabat nya.
Kesya langsung melepaskan rangkulan Anja dengan sekali sentakan.
"Sya!" tanya Anja merasa bersalah. Pasti Kesya marah dengannya.
Anja melirik ke arah Danial yang tampak tersenyum ke arahnya. Namun, percayalah di dalam lubuk hatinya Danil ingin mengasih pelajaran ke sahabat gadisnya.
"Aku pulang sama Kesya. Besok kita bareng."
"Ngak usah. Lo sama dia ajha. Gue bisa pulang sendiri."
Kesya langsung berlari dan menyebrang ke halte yang ada di depan sekolah. Anja yang melihat hal itu langsung mengejar Kesya tanpa melihat motor yang sedang berada tepat di samping kirinya.
"ANJA!!" teriak Kesya langsung berlari melihat sahabat nya yang sudah terduduk di aspal.
Dengan sigap Danial langsung menaruh Anja di pangkuan nya.
"Nja!" panggil Danial pelan mengusap wajah Anja yang sudah tampak pucat.
Bibir gadis itu bergetar, tatapan nya kosong. Anja merasa shock melihat adegan tersebut.
Danial mengepalkan tangannya menatap tajam ke arah Kesya.
"Sekarang lo puas ahh?"
Kesya Menangis mencoba menyentuh Anja, namun ditepis oleh Danial.
"Jangan pernah sentuh gadis gue. Lo hanya menyakiti hati dan fisiknya. Sahabat macam apa lo."
Kesya menggeleng mendengar perkataan Danial.
"Nja! maafin gue."
Danial langsung mengendong Anja dan memasukkan nya ke dalam mobil, tanpa menghiraukan Kesya yang menangis sesenggukan di samping mobilnya.
"Hikzz... Anja!!" teriak Kesya melihat mobil Danial telah pergi.
"Nja!" Danial menepuk pipi Anja dengan pelan. Gadisnya menutup mata. Danial sekarang khawatir bukan main dan langsung melesatkan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
"Gue akan kasih pelajaran ke lo Kesya Atmaja. Lo sengaja mengiginkan gadis gue celaka," Danial mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras melihat gadisnya melemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kesya mah..ck
2023-11-03
0
no name
semangat kakak🤩
2021-01-01
0