Mengejar Mantan Istri

Mengejar Mantan Istri

Perceraian

Bandung, 17 Januari

Suara ketukan palu itu terdengar memenuhi ruang persidangan. Suara yang begitu menyakitkan bagi seorang wanita cantik nan anggun, Mila Hamid. Mila yang saat itu mengenakan hijab berwarna krem terlihat memejamkan mata sambil menarik nafas dalam. Menahan rasa sakit yang bersarang di hatinya. Mila ingin menangis, berteriak untuk meringankan rasa sakit yang tengah dirasakannya saat ini. Tapi jika ia melakukannya di tengah orang-orang yang sedang menyaksikan perceraiannya, ia mungkin akan jadi bahan tertawaan mereka. Oleh karenanya ia harus berusaha terlihat tegar di hadapan orang-orang juga seorang Irsyad Mauza yang baru saja mendapat gelar mantan suami.

Jauh sebelumnya, Mila sudah menduga jika ia pasti akan merasakan rasa sakit ini, mencintai seorang suami yang ternyata memiliki kekasih bahkan sebelum mereka menikah dan Mila baru mengetahuinya setelah mereka berdua menikah. Dan Irsyad yang menceritakan sendiri padanya.

Mila menoleh ke samping dan mendapati disampingnya seorang pria yang mengenakan setelan rapi tampak diam, dengan wajah datar pria itu terus menatap ke depan. Sedangkan Mila ia sedari tadi terus memperhatikan pria yang sangat dicintainya itu.

Mila menatap bibir Irsyad, sambil tersenyum kecut. Dulu, bibir itu selalu tersenyum hangat padanya. Lalu tak lama manik hitam Mila bergulir memandangi kemeja putih yang di kenakan oleh pria yang barusan menjadi mantan suaminya.Mila kembali tersenyum, tapi kali ini senyum kepedihan. Ingatan Mila kembali berputar saat mereka masih bersama. Ia sering menyetrika kemeja putih itu.

Setelah terdiam cukup lama, Mila baru tersadar saat melihat Irsyad sudah lebih dulu berdiri dan menoleh ke arahnya.

" Mila, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Irsyad dengan lembut.

" Ya, aku baik-baik saja" Jawab Mila cepat, ia mencoba untuk tersenyum. Mila perlahan bangkit dari kursinya.

" Syukurlah, ku harap kamu tidak terbebani dengan status barumu ini" Irsyad mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum hangat.

Mila menatap uluran tangan Irsyad dengan perasaan hancur, hatinya berdenyut sakit. Irsyad sama sekali tak menyadari perasaan yang selalu di pendamnya sendirian selama 6 bulan. Selama 6 bulan bersama Irsyad, Mila tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Namun, sikap dan perilakunya selalu menunjukkan perhatian lebih pada seorang Irsyad Mauza. Tampaknya Irsyad bukanlah tipe pria yang mudah peka terhadap perasaan seorang wanita.

" Aku hanya tidak menyangka, ternyata pernikahan kita sudah berakhir." Mila menatap manik hitam Irsyad lamat-lamat lalu tanpa menjabat tangan Irsyad, Mila kembali berbicara. Sedangkan Irsyad hanya bisa melihat tingkah laku Mila tanpa mau bertanya. Lalu dengan perlahan Irsyad menarik kembali tangannya.

" Kamu mengakhirinya begitu cepat" Mila tersenyum berusaha menutupi rasa sesak yang menghantam dadanya. Mila yakin jika ia tak berusaha tersenyum, air matanya pasti tak terbendung lagi.

" Maafkan aku" Irsyad menatap Mila dengan kasihan.

Hanya dengan mendengar dua kata itu mampu membuat air mata yang sedari tadi Mila tahan, menetes perlahan mengalir pada kedua pipinya. Irsyad terlihat sedikit terkejut dengan reaksi tiba-tiba yang di tunjukkan oleh Mila.

" Mila, aku tidak bermaksud membuatmu menangis." Irsyad berusaha menenangkan Mila. Ia tidak tahu kenapa tiba-tiba Mila menangis.

" Iya tak apa. Aku hanya...hanya merasa terharu mengingat semua kebaikanmu padaku selama 6 bulan bersama." Mila menunduk sambil mengusap matanya yang berair.

" Bolehkah aku jujur padamu?" Tanya Mila tiba-tiba sambil mendongak menatap ke dalam pupil Irsyad yang tampak melebar

" Tentu saja" Irsyad mengangguk pelan. Matanya menatap teduh ke arah Mila yang tampak menggigit bibirnya.

" Aku ingin kita berbicara di luar bukan disini" Ungkap Mila lalu buru-buru keluar dari ruangan sidang.

Jantungnya memompa cepat seperti akan meledak. Dalam hati Mila terus berdoa semoga kali ini ia bisa mengatakannya dengan benar. Mengaku bahwa ia mencintai pria itu, walau nyatanya pengakuan ini mungkin sudah terlambat. Mila menggigit bibir bawahnya dengan kuat hingga dirinya bisa merasakan rasa sakit di bibirnya.

Irsyad mengikuti Mila dari belakang, menunggu wanita itu berhenti dan mulai berbicara. Tapi, wanita itu belum juga berhenti, walaupun mereka sudah sangat jauh meninggalkan ruangan sidang.

" Apakah tempatnya masih jauh ?" Tanya Irsyad dari belakang. Mila menghentikan langkahnya, kedua tangannya meremas bagian bawah tuniknya yang berwarna putih, bermotif bunga daisy.

" Disini saja kurasa" Mila berbalik dengan wajah yang menunduk.

" Baiklah, kurasa kita sudah cukup jauh dari orang-orang. Bicaralah, disini tidak akan ada yang mendengar pembicaraan kita." Ujar Irsyad sambil tersenyum hangat.

Mila mengangkat wajahnya menatap langsung ke arah pria yang sangat di cintainya itu. Irsyad terlihat sedang menunggunya. Wajahnya tampak begitu tenang. Sedangkan Mila, ia merasa dirinya sudah hampir pingsan. Mila menelan ludahnya membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.

" Irsyad Mauza" Panggil Mila pelan. Entah kenapa ia merasa ingin memanggil pria itu dengan nama panjangnya.

" Aku merasa bahagia bisa mengenalmu...." Mila menghentikan ucapannya, ia terlihat menggigit bibir bawahnya. Mila hampir tidak bisa menyelesaikan kalimatnya dengan sempurna.

" Mila?" Panggil Irsyad. Irsyad terlihat sedikit khawatir dengan Mila. Ia tidak tahu kenapa tiba-tiba wajah Mila berubah pucat.

" Iya aku baik-baik saja" Jawab Mila lalu kembali mengulas senyum tipis.

" Irsyad, aku senang bisa menikah denganmu walau hanya 6 bulan saja. Kamu juga harus tahu selama 6 bulan bersamamu, aku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Dan... kamu tahu?

Ternyata selama 6 bulan itu aku hanya bisa memendam rasa padamu tanpa berani mengatakan jika aku telah jatuh cinta padamu." Mila meneteskan air matanya saat selesai mengucapkan semuanya.

Irsyad begitu terkejut mendengarnya, ia bahkan tidak bisa berkata apa-apa begitu mendengar pengakuan cinta dari Mila. Ia tidak menyangka selama 6 bulan bersama, Mila bisa jatuh cinta padanya.

" A-aku.."

" Aku tidak meminta jawabanmu Irsyad. Bahkan aku sendiri pun sudah tahu apa jawabanmu." Mila tersenyum pedih. Air matanya tak berhenti mengalir dari kedua matanya yang sudah tampak memerah.

" Mila"

" Aku hanya tidak ingin menyesal karena tidak pernah mengatakan hal ini padamu." Mila mengusap kasar air matanya yang sudah tidak bisa di bendung lagi.

" Aku minta maaf karena tidak bisa membalas perasaanmu Mila" Irsyad mengusap kasar wajahnya.

" Aku tahu. Kamu tidak perlu menjelaskannya" Mila tersenyum.

" Jangan terlalu di pikirkan" lanjut Mila lagi. Ia mengibaskan tangannya dengan kikuk

" Aku harap kita bisa saling menyapa saat bertemu nanti." Ujar Irsyad

" Tentu saja" Mila mengacungkan jempolnya sambil tersenyum manis walau nyatanya mata dan bibirnya masih terlihat merah karena menangis.

Lama keduanya terdiam, tidak ada yang bicara. Keduanya sama-sama larut dalam dalam pikiran masing-masing. Setelah cukup lama terdiam akhirnya Mila lebih dulu berpamitan. Irsyad dengan cepat mengulurkan tangannya berniat menjabat tangan Mila.

" Aku pergi" Ujar Mila sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Mila tidak menerima uluran tangan Irsyad.

Hubungan mereka sudah berakhir, pria itu bukanlah muhrimnya lagi. Jadi ia tidak boleh bersentuhan langsung dengan tangan Irsyad, seseorang yang dulu pernah menjadi muhrimnya.

Bertemu denganmu adalah hal terbaik yang pernah ku rasa.Tapi entah mengapa aku merasa sedikit menyesal karenanya. Saat kita bertemu aku menjadi lemah hanya karena kebaikan juga perhatianmu. Dengan perlahan waktu membawaku menemui sebuah rasa yang ku tahu bahwa itu cinta. Aku tak bisa memaksamu, aku juga tidak bisa membuatmu mencintaiku. Hingga akhirnya kita berpisah dan aku menjadi bersedih karenamu. Selamat tinggal Irsyad Mauza, semoga tidak ada lagi takdir untuk kedua kali nya yang mempertemukan kita.

Mila mengusap air matanya sambil berlari meninggalkan Irsyad yang hanya bisa menatapnya dari jauh.

Sampai jumpa di episode selanjutnya..

Love you guys😘

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023

2023-08-11

0

manti

manti

novel yang kamu buat thoor sangat bagus..aku sudah membacanya.tetap semangat thoor

2023-05-28

0

fa _azzahra

fa _azzahra

seperti nya seru ya crt nya

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Kecelakaan
3 Awal Yang Baru
4 Papa Sha
5 Masih Terasa Sakit
6 Mimpi Buruk
7 Hampir Bertemu
8 Masa Lalu Biarkan Berlalu
9 Pertemuan
10 Duduk Bertiga
11 Terlambat Menyesal
12 Bertemu Tantenya Sha
13 Malu-Malu Kucing
14 Ikut Bermain.
15 Jatuh Cinta Yang Kedua
16 Lebih Baik Menjauh
17 Si Penipu
18 Biarlah Membenci
19 Meminta Maaf Pada Tempatnya
20 Seorang Pria
21 Semakin dekat
22 Bunga Untuk Mantan Istri
23 Rencana baru
24 Mawarku
25 Menginap
26 Sepiring Berdua
27 Bukan Pencuri
28 Pria Egois
29 Makan Siang Bersama
30 Jeremy
31 Hutang Budi
32 Lebih Perhatian
33 Aku ingin menikahimu
34 Bimbang
35 Calon Suami
36 Bergembira
37 Duda Tua
38 Penolakan
39 Setuju
40 Tempat Kencan
41 Malam Minggu
42 Apa mereka malu?
43 Gaun Pengantin
44 Belum Siap
45 Tidur Bersama
46 Alasan Lain
47 Kemarahan Irsyad
48 Dasar Pria
49 Memang Cemburu
50 Permainan Dimulai
51 Sangat Memalukan
52 Rahasia Jeremy
53 Bulan Madu
54 Penggoda Kecil
55 Sebuah Kepastian
56 Mencurigakan
57 Bimbang
58 Pencarian
59 Tertangkap Basah
60 Apa Kamu Mencintaiku ?
61 Berenang Bersama
62 Tak ingin terungkap
63 Ketika bulan purnama
64 Sudah waktunya
65 Semua Akan Berakhir
66 Terasa Pahit
67 Hari pertama menderita
68 Wanita Jahat
69 Kebenaran yang membahagiakan
70 Rasanya Sulit
71 Takdir Kematian
72 Memaafkan
73 Apa kamu siap ?
74 Memberikan hati
75 Aku, kamu dan Sha
76 Aku mencintaimu Mila
77 Anniversary pernikahan yang ke-6 bulan
78 Malam Pengantin
79 Pria Curang
80 Penyesalan terbesar
81 Hancur Karena Dendam.
82 Ibu Peri
83 Berdamai
84 Saling Mengikhlaskan
85 Sanggup Menunggu
86 Cinta dan Keadilan
87 1 Tahun
88 Akhir Mimpi Buruk
89 Rindu Setengah Mati
90 Tanpa Nama
91 Teror
92 Dia Jeremy
93 Di Sekap
94 Jarak Pemisah
95 Memori lama
96 Gugatan Cerai.
97 Berpisah?
98 Menemukannya
99 Misi Selesai
100 Jejak Rindu
101 Lebih dari 10
102 Hari Kebebasan.
103 Rival Baru
104 Lebih Peka
105 Do'a Dua Resepsionis.
106 Bulan Sabit.
107 Hati yang Baik
108 Kebahagiaan Kecil
109 Hukuman
110 Bahagia Bersama
111 Suami Idola
112 Lebih Cantik
113 Hadiah Mewah
114 Ternyata Sangat Penakut
115 Cappadocia
116 TopKapi Palace
117 Senyuman Bahagia
118 Promosi
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Perceraian
2
Kecelakaan
3
Awal Yang Baru
4
Papa Sha
5
Masih Terasa Sakit
6
Mimpi Buruk
7
Hampir Bertemu
8
Masa Lalu Biarkan Berlalu
9
Pertemuan
10
Duduk Bertiga
11
Terlambat Menyesal
12
Bertemu Tantenya Sha
13
Malu-Malu Kucing
14
Ikut Bermain.
15
Jatuh Cinta Yang Kedua
16
Lebih Baik Menjauh
17
Si Penipu
18
Biarlah Membenci
19
Meminta Maaf Pada Tempatnya
20
Seorang Pria
21
Semakin dekat
22
Bunga Untuk Mantan Istri
23
Rencana baru
24
Mawarku
25
Menginap
26
Sepiring Berdua
27
Bukan Pencuri
28
Pria Egois
29
Makan Siang Bersama
30
Jeremy
31
Hutang Budi
32
Lebih Perhatian
33
Aku ingin menikahimu
34
Bimbang
35
Calon Suami
36
Bergembira
37
Duda Tua
38
Penolakan
39
Setuju
40
Tempat Kencan
41
Malam Minggu
42
Apa mereka malu?
43
Gaun Pengantin
44
Belum Siap
45
Tidur Bersama
46
Alasan Lain
47
Kemarahan Irsyad
48
Dasar Pria
49
Memang Cemburu
50
Permainan Dimulai
51
Sangat Memalukan
52
Rahasia Jeremy
53
Bulan Madu
54
Penggoda Kecil
55
Sebuah Kepastian
56
Mencurigakan
57
Bimbang
58
Pencarian
59
Tertangkap Basah
60
Apa Kamu Mencintaiku ?
61
Berenang Bersama
62
Tak ingin terungkap
63
Ketika bulan purnama
64
Sudah waktunya
65
Semua Akan Berakhir
66
Terasa Pahit
67
Hari pertama menderita
68
Wanita Jahat
69
Kebenaran yang membahagiakan
70
Rasanya Sulit
71
Takdir Kematian
72
Memaafkan
73
Apa kamu siap ?
74
Memberikan hati
75
Aku, kamu dan Sha
76
Aku mencintaimu Mila
77
Anniversary pernikahan yang ke-6 bulan
78
Malam Pengantin
79
Pria Curang
80
Penyesalan terbesar
81
Hancur Karena Dendam.
82
Ibu Peri
83
Berdamai
84
Saling Mengikhlaskan
85
Sanggup Menunggu
86
Cinta dan Keadilan
87
1 Tahun
88
Akhir Mimpi Buruk
89
Rindu Setengah Mati
90
Tanpa Nama
91
Teror
92
Dia Jeremy
93
Di Sekap
94
Jarak Pemisah
95
Memori lama
96
Gugatan Cerai.
97
Berpisah?
98
Menemukannya
99
Misi Selesai
100
Jejak Rindu
101
Lebih dari 10
102
Hari Kebebasan.
103
Rival Baru
104
Lebih Peka
105
Do'a Dua Resepsionis.
106
Bulan Sabit.
107
Hati yang Baik
108
Kebahagiaan Kecil
109
Hukuman
110
Bahagia Bersama
111
Suami Idola
112
Lebih Cantik
113
Hadiah Mewah
114
Ternyata Sangat Penakut
115
Cappadocia
116
TopKapi Palace
117
Senyuman Bahagia
118
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!