Janji Gerry

Bunga mengirim pesan kepada Kendra hanya agar pria itu tahu no ponselnya. Ia tidak berharap Kendra akan membalasnya sampai ponselnya bergetar

"Bunga ya? Kebetulan. Bisa kita ketemuan? Ada yang ingin aku sampaikan!"

"Bisa Tuan. Jam berapa dan dimana?" Bunga sangat antusias.

"Siang ini sekalian makan siang ya. Nanti tempatnya aku share."

"Baik, Tuan."

Bunga sangat senang. Sebentar lagi ia bisa menjumpai pria yang sudah tiga tahun ini ia rindukan.

Saat jam makan siang, Bunga bergegas menuju tempat yang diberikan Kendra. Panggilan dari Nouval tidak dihiraukannya.

Sesampainya di restoran, Kendra sudah menunggunya.

"Silahkan duduk! Mau pesan apa?" Kendra berkata sambil membaca buku menu.

"Soto tangkar sama teh manis saja!"

"Ok. Pesan soto tangkar sama teh manis dua. " Kendra berkata pada pelayan yang kemudian mencatat pesanan mereka.

"Baik, sambil menunggu pesanan kita datang. Bisakah kau menceritakan sedikit tentang dirimu dan bagaimana kau mengenal Tuan Muda kami!"

"Ok. Namaku Bunga Indira. Saat ini aku berkerja sebagai manager di Harvey supermarket. Aku kenal Faldi tiga tahun yang laku saat ia masih bersekolah di kota P. Saat itu ia membantuku membayar biaya rumah sakit ibuku dan sebelum aku mengucapkan terima kasih, ia tidak pernah lagi datang menemuiku. Aku berusaha mencari ke sekolahannya tapi kata pihak sekolah ia sudah pindah."

Kendra mengerutkan kening mendengar cerita Bunga. Senyum tipis mengembang dibibirnya saat ia menyadari sesuatu.

"Oh iya. Tuan Kendra katanya ada yang penting. Ada apa?"

"Panggil saja Kendra. Usia kita mungkin hanya selisih 5 tahunan."

"Oh, kalau begitu aku panggil mas saja."

Bunga tersenyum.

Gadis ini menarik. Penuh semangat. Semoga pilihanku tidak salah. Ku harap ia bisa menularkan semangatnya itu pada tuan muda.

"Permisi, ini pesanannya. " Pelayanan datang sambil membawa pesanan mereka

"Kita makan dulu. Nanti kita sambung obrolan kita! " ajak Kendra.

Bunga mengangguk. Mereka lalu makan dalam suasana yang tenang dan hening. Selesai makan mereka kembali mengobrol.

"Aku punya rencana menjadikan kamu perawat tuan muda. Bukan cuma sebagai perawat, kamu juga harus bisa menjadi temannya. Pelan-pelan bujuklah agar tuan muda mau diterapi."

"Sebenarnya apa yang menyebabkan dia kehilangan semangat hidupnya?"

"Tuan Muda menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang terjadi karena saat itu dia yang mengemudikan mobilnya. Selain dirinya, ada korban lain."

"Apakah korban lain itu meninggal?"

"Tuan muda percaya kalau dia meninggal. Pihak keluarganya juga. Tapi sampai sekarang kami tidak bisa menemukan mayatnya. Aku sendiri berharap dia masih hidup. Dia anak yang baik."

"Oh." Bunga menutup mulutnya. "Jadi begitu kejadiannya. Pantas ia tidak pernah kembali padaku."

"Bagaimana? Kamu berminat menjadi perawat tuan muda?"

"Lalu pekerjaan saya bagaimana?"

"Kau masih bisa bekerja. Nanti aku bisa mengatur jadwalnya."

"Baguslah. Saya setuju."

"Datanglah besok pagi ke alamat ini. Bilang saja kamu datang atas perintah Kendra."

"Baik, Mas. Terima kasih sebelumnya!"

Keesokan harinya, Bunga pagi pagi sudah rapi. Ia berangkat ke kantornya menyelesaikan beberapa pekerjaan. Setelahnya ia pergi menuju rumah yang kemarin di tunjukan Kendra.

Bunga berhenti di depan rumah yang sangat besar dan mewah yang biasa di sebut mansion. Ia keluar dari mobilnya dan mendekati pos penjaga gerbang.

"Selamat pagi, Pak. Saya datang atas undangan Tuan Kendra. Nama saya Bunga."

"Oh, silahkan mbak. Tadi Tuan Kendra sudah memberitahu kami perihal kedatangan mbak." Penjaga gerbang itu buru buru membuka pintu gerbangnya.

Bunga kembali masuk ke mobil dan melajukan mobilnya memasuki halaman mansion yang luas itu.

Bunga turun setelah memarkir mobilnya kemudian melangkah menuju mansion. Di teras ia melihat Kendra. Pria itu tersenyum.

"Selamat datang!"

"Terima kasih, mas."

"Kita duduk di teras ini saja ya! Aku akan menjelaskan apa yang menjadi tugasmu. Nanti akan ada dua perawat. Tugasmu melengkapi tugas perawat yang sebenarnya. Kamu menemani Tuan Muda. Jadi kamu harus selalu ada di dekatnya kecuali saat saat tertentu."

Bunga mengangguk.

"Untuk jam kerjamu fleksibel. Kamu atur sesuai jadwalmu di kantor saja. Jangan khawatir, gajinya besar lho!" Kendra tersenyum.

"Untuk urusan gaji, saya nggak masalah mas. Nggak digajipun nggak papa. Karena niat saya ingin balas budi."

"Oh ya kamu tinggal di mana?"

"Saya ngontrak sebuah apartemen, mas."

"Kamu pindah saja ke sini. Di sini banyak kamar. Biar kamu lebih mudah menjalankan misimu!"

Bunga nampak berpikir. Ia menimbang saran Kendra. Akhirnya ia mengangguk.

"Baguslah! Yuk, kita menemui Tuan Muda."

Bunga mengangguk. Hatinya berdebar.

Kendra mengajak Bunga ke sebuah kamar.

"Ini ruang kerja Tuan Muda. Dia selalu di sini setiap hari. Karena meski lumpuh, dia masih memimpin perusahaan. Dia otaknya aku yang menjalankan ide dan perintahnya."

"Anda orang yang sangat setia, Mas Kendra."

Kendra tertawa.

tok tok tok

"Masuk!" sebuah suara yang maskulin terdengar dari dalam ruangan.

"Pagi Tuan Muda. Saya membawa perawat seperti yang saya sarankan kemarin. Namanya Bunga."

Gerry yang sedang membaca buku tidak menanggapi ucapan Kendra. Ia masih asik dengan bukunya.

"Bunga, kau bisa mulai bekerja sekarang. Jika ada yang tidak kau ketahui, kau bisa bertanya padaku. Aku mau ke kantor dulu."

Kendra meninggalkan Bunga.

Bunga bingung apa yang harus ia lakukan. Pria di depannya ini sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Perhatiannya masih tetap pada buku yang ada di tangannya.

"Faldi, kenapa kau menghilang dan nggak memberi kabar?" Bunga mencoba memecah kesunyian. "Tahukah kau, aku mencarimu sampai ke SMA tempatmu belajar. Tapi mereka bilang kamu sudah pindah sekolah. Aku sangat bingung. Aku nggak tahu harus mencarimu kemana?"

Gerry yang mendengar Bunga bicara mulai menghentikan membaca meski pandangannya tetap tertuju pada bukunya.

Dia mencariku ke SMA. Jangan jangan maksudnya adalah

"Untuk apa kau mencarimu?" Gerry memancing agar Bunga semakin banyak bercerita.

"Aku ingin menjawab pertanyaanmu."

"Pertanyaan ya mana?"

"Apakah kau lupa? Saat itu kau menyatakan cintamu padaku. Aku belum menjawabnya karena aku ragu dengan perasaanku sendiri. Aku berpikir hubungan kita tidak mungkin karena aku lima tahun lebih tua darimu. Tapi aku nggak bisa membohongi diriku kalau sebenarnya aku juga mencintaimu. Kesabaranmu menemaniku menjaga ibuku saat di rumah sakit, meyakinkan ku bahwa kau tulus." Bunga menghentikan ceritanya. Ia mendekati Gerry.

Bunga duduk di depan kursi roda Gerry. Ia mengambil buku yang dipegang Gerry kemudian ia memegang dua tangan Gerry.

"Aku mencintaimu. Aku menunggu selama tiga tahun untuk menyatakan perasaanku ini." Bunga membawa tangan Gerry ke pipinya. Tangan itu menangkup wajah Bunga. Bunga mendongak memandang mata Gerry

Tangan Gerry gemetar. Ia menatap gadis cantik yang ada di depannya

Bunga, kau salah orang. Aku bukan Faldi. Aku Gerry, kakaknya Faldi. Tapi demi menebus kesalahanku pada Faldi. Aku akan berpura-pura jadi dirinya dan menjagamu. Aku yakin Faldi sangat mencintaimu.

Terpopuler

Comments

Fatiyah rrgfyrterrtfretuyy

Fatiyah rrgfyrterrtfretuyy

ada apa ne kemana fadli

2021-05-26

0

mrs.blue

mrs.blue

hah...kok bisa?gak kepikir ternyata dia kakaknya.berarti mukanya mirip banget atau bunga nya yg salah mengingat wajah fadli?

2021-02-14

0

Nova Yuliati

Nova Yuliati

jadi cinta segitiga pada akhirnya nanti jika fadli asli kembali....

2020-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Jumpa
2 Ponsel Tanda Cinta
3 Kehilangan
4 Menemukannya
5 Janji Gerry
6 Panggil Aku Bang Gerry
7 Menikahlah denganku
8 Bagaimana jika aku bukan Faldi
9 Rencana Melamar
10 Kabar yang Menggelisahkan
11 Bawa Dia Pulang
12 Aku Merindu
13 Jika aku harus memilih
14 Pulang
15 Pertemuan
16 Kau sakit Bang..
17 Kepergian Bunga
18 Mencari Bunga
19 Kehamilan Bunga
20 Canggung.
21 Mencari cincin kawin
22 Ngidam
23 Mimpi Buruk Bunga
24 Bunga ingin bercerai
25 Minta Bantuan Tuan Firmandana
26 Kejutan Ulang Tahun Bunga
27 Jatuh Talak
28 Selamat datang Zidan.
29 Cemburu
30 Aduh Mas.. Googling aja.
31 Akhirnya terlaksana juga
32 Pulang ke Jakarta
33 Belum Seratus Persen.
34 Tawaran Kerjasama Dari Gerry
35 Semua akan baik baik saja
36 Pertemuan Kendra dan Gerry
37 Menepis Keraguan
38 Merebut Kembali
39 Kendra Mengerang Gerry Murka
40 Penguntit Gerry
41 Maafkan Aku Fal!
42 Temuilah Faldi
43 Lupakan Aku
44 Hasutan
45 Perubahan Sikap
46 Jumpa Calon Istri Gerry
47 Kedatangan Sepupu
48 Pesan Tengah Malam
49 Sadar dan Minta Maaf
50 Ingin Pulang
51 Was-was
52 Pesta Pernikahan Gerry part 1
53 Pesta Pernikahan Gerry Partai 2
54 Curhatan Kendra
55 Aku Ingin Kehidupan yang Lebih Baik.
56 Aku Ingin Menikahimu.
57 Riana Kabur
58 Menyerah
59 Pertolongan Tuan Firmandana.
60 Perjanjian Kendra dan Riana.
61 Tipu Daya Riana.
62 Dia Kekasihku
63 Siapa Cowok Gondrong Itu
64 Rekayasa Faldi dan Riana
65 Menyadarkan Kendra
66 Bunga ingin pulang.
67 Bunga Aku Datang!
68 Pertemuan setelah Perpisahan
69 Kena Cakar Kucing Binal
70 Mengulang Permintaan.
71 Nasehat Bu Rani
72 Kenangan Bunga dan tragedi Zidan
73 Bagai Orang Ketiga.
74 Kalah dan Bimbang
75 Melamar..
76 Cup....
77 Selamat Jalan
78 Wasiat
79 Pesan
80 Rencana ke Jepang
81 Pertemuan Pertama
82 Usaha Bunga
83 Melepas Kerinduan
84 Saling Mengobati
85 Paman, restui kami!
86 Mendapatkan Restu
87 Nyaris
88 Ciuman perpisahan.
89 Sah?!?
90 Talak Dua.
91 Tak Acuh
92 Akting
93 Kepastian yang Faldi Tunggu
94 Menikmati Kebersamaan
95 Kebahagiaan Bunga dan Tekad Kendra
96 Aku melakukannya untukmu
97 Permintaan Zidan
98 Memperoleh Ide
99 Menyusul ke Kantor
100 Tuan Faldi, istrimu butuh dinafkahi
101 Kalian Ngapain?
102 Akang Sayang...
103 Indahnya Honeymoon
104 Interogasi Gerry
105 Papa Sayang Zidan
106 Permintaan Gerry dan Keputusan Bunga
107 Setalah Zidane Pergi
108 Kebahagiaan yang sempurna.
109 Bahagia Selamanya
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Awal Jumpa
2
Ponsel Tanda Cinta
3
Kehilangan
4
Menemukannya
5
Janji Gerry
6
Panggil Aku Bang Gerry
7
Menikahlah denganku
8
Bagaimana jika aku bukan Faldi
9
Rencana Melamar
10
Kabar yang Menggelisahkan
11
Bawa Dia Pulang
12
Aku Merindu
13
Jika aku harus memilih
14
Pulang
15
Pertemuan
16
Kau sakit Bang..
17
Kepergian Bunga
18
Mencari Bunga
19
Kehamilan Bunga
20
Canggung.
21
Mencari cincin kawin
22
Ngidam
23
Mimpi Buruk Bunga
24
Bunga ingin bercerai
25
Minta Bantuan Tuan Firmandana
26
Kejutan Ulang Tahun Bunga
27
Jatuh Talak
28
Selamat datang Zidan.
29
Cemburu
30
Aduh Mas.. Googling aja.
31
Akhirnya terlaksana juga
32
Pulang ke Jakarta
33
Belum Seratus Persen.
34
Tawaran Kerjasama Dari Gerry
35
Semua akan baik baik saja
36
Pertemuan Kendra dan Gerry
37
Menepis Keraguan
38
Merebut Kembali
39
Kendra Mengerang Gerry Murka
40
Penguntit Gerry
41
Maafkan Aku Fal!
42
Temuilah Faldi
43
Lupakan Aku
44
Hasutan
45
Perubahan Sikap
46
Jumpa Calon Istri Gerry
47
Kedatangan Sepupu
48
Pesan Tengah Malam
49
Sadar dan Minta Maaf
50
Ingin Pulang
51
Was-was
52
Pesta Pernikahan Gerry part 1
53
Pesta Pernikahan Gerry Partai 2
54
Curhatan Kendra
55
Aku Ingin Kehidupan yang Lebih Baik.
56
Aku Ingin Menikahimu.
57
Riana Kabur
58
Menyerah
59
Pertolongan Tuan Firmandana.
60
Perjanjian Kendra dan Riana.
61
Tipu Daya Riana.
62
Dia Kekasihku
63
Siapa Cowok Gondrong Itu
64
Rekayasa Faldi dan Riana
65
Menyadarkan Kendra
66
Bunga ingin pulang.
67
Bunga Aku Datang!
68
Pertemuan setelah Perpisahan
69
Kena Cakar Kucing Binal
70
Mengulang Permintaan.
71
Nasehat Bu Rani
72
Kenangan Bunga dan tragedi Zidan
73
Bagai Orang Ketiga.
74
Kalah dan Bimbang
75
Melamar..
76
Cup....
77
Selamat Jalan
78
Wasiat
79
Pesan
80
Rencana ke Jepang
81
Pertemuan Pertama
82
Usaha Bunga
83
Melepas Kerinduan
84
Saling Mengobati
85
Paman, restui kami!
86
Mendapatkan Restu
87
Nyaris
88
Ciuman perpisahan.
89
Sah?!?
90
Talak Dua.
91
Tak Acuh
92
Akting
93
Kepastian yang Faldi Tunggu
94
Menikmati Kebersamaan
95
Kebahagiaan Bunga dan Tekad Kendra
96
Aku melakukannya untukmu
97
Permintaan Zidan
98
Memperoleh Ide
99
Menyusul ke Kantor
100
Tuan Faldi, istrimu butuh dinafkahi
101
Kalian Ngapain?
102
Akang Sayang...
103
Indahnya Honeymoon
104
Interogasi Gerry
105
Papa Sayang Zidan
106
Permintaan Gerry dan Keputusan Bunga
107
Setalah Zidane Pergi
108
Kebahagiaan yang sempurna.
109
Bahagia Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!