BAB 15

Beberapa waktu yang lalu Riko yang dipindahkan ke kantor pusat senang bukan main jadi hari pertamanya menginjakkan kaki di kantor itu. Matanya menangkap seorang gadis berambut pendek ya, dia Alea sahabat Dewi. Langkahnya terhenti ketika CEO terkenal dingin itu meneriaki nama uang juga dia tahu siapa gadis itu.

"Bukannya itu Alea, ada hubungan apa dia dengan Tuan Zain?' Guman Riko

"Itu adik Tuan Zain, Aleana kau jangan pernah berharap memilikinya. Gadis itu bagai berlian yang dijaga ribuan senjata kau pegang itu berlian, bisa ma*p*s kau terkena peluru itu" Ucap rekan kerjanya.

Di toko kosmetik Beuty Net. Alea benar-benar secara spontan memukul kepala Riko sejak penghiatan yang dilakukan kepada temannya Alea terua ingin menabok kepala pria ini.

"Apa tas mu tidak rusak? Tadi kau memukul kepala Riko sangat keras."

"Ha? Aku pikir kau memikirkan kepala mantan kekasihmu"

"Kepalanya keras tahan banting, bagaiman kalau tas itu rusak? Kan sayang."

"Hahah... Ya, apa kau masih belum memiliki hp Wii?'

" Hemm aku akan membelinya Alea, tunggu sampai uangku cukup"

"Jika itu masalahnya ayo kita pergi memebelinya! Kau bisa memakai uangku dulu." Dewi menyipitkan matanya menyelidik "Kau jangan salah paham tentu aku meminjamkannya padamu"

Alea tau jika hanya diberi Dewi pasti menolak dia selalu seperti itu.

"Aku akan menggantinya nanti."

"Hemm... Terserah kau saja!"

" Wii minggu ini bantu aku ya beres-beres apartemen baruku"

"Kau membeli apartemen ? Kenapa?"

"Yap.. ini alamatnya, ingat kau harus datang bantu aku ya!please Wii'

" Tanpa memohon pun aku akan membantumu, ditulah guna nya sahabat. Sekali-kali gunakan tenaganya"

"uhhh tayang tayang makasih baby" Dia mencubit pipi dewi mulai agak cabi

"Kamu gemukan wi"

"Ini salahmu terus mengajakku makan terus. Lihat! Bahkan sekarangg kita bersua menghabiskan lima piring ayam goreng"

"Hem? Salahmu kenapa makan sebanyak itu?"

"Heheh enak sih"

Disinilah dewi berdiri didepan apartemen mewah yang hanya dihuni oleh orang kelas atas, dewi membaca alamat yang diberikan Alea.

"Al aku sudah dihalaman apartement mu jemput aku"

Suara Dewi sangat nyaring terdengar dari sebarang sana

"Masuklah aku di supermaket membeli bahan makanan, ada yang kau inginkan"

"Minuman jeruk, dan keripik kentang"

"*Ada lagi?"

"Tidak ada*."

Dewi yang sudah diberi pasword oleh Ale dengan mudah masuk ke apartemet itu. Dia takjub melihat seisi ruangan itu sangat mewah

"Kapan aku punya apaartement seperti ini?" ucap dewi yang masih mengabsen semua yang ada didalam ruangan itu,

Tanpa menunggu lagi dia menanggalkan tas mungil miliknya, dan mencepok rambut agar tidak menghalangi saat beraktifitas.

"Aku pulang" Teriak Alea

"Ahh aku di kamar mandi." Teriak Dewi suaranya masih sangat jelas terdengar di telinga gadis berambut pendek itu.

"Wii, kamu masak ini bahannya, aku kebawa dulu, mobilku menghalangi kendaraan lain"

"Oke... Jangan lama-lama"

Alea kuluar setelah melihat isi pesan teks yang baru dia terima.

*K*ak Zain maafkan aku terserah kau mau apakan aku nanti setidakanya kali ini rencanaku harus berhasil,

Alea menyusuri setiap lorong apartemen itu, untung saja Aiden mau diajak kerja sama.

Dua mata saling beradu Zain kaget melihat ada seorang gadis didapurnya, Dewi tidak kala kagetnya mata jernihnya membulat sempurna melihat Zain kini berdiri didepannya dia seperti ingin menyerang di tangan kanannya memegang pisau dan tangan kirinya memegang spatula, kali ini dewi menang Zain terlihat sedikit takut dengan benda di kedua tangan nya

Bersambung....

**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰

etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

BAB 14

Episode berikutnya

BAB 16