Sedangkan di tempat lain Galang sudah mulai putus asa mencari di mana keberadaan Rania, Galang menghabiskan malam itu dengan pergi ke sebuah bar. Dia mulai memesan minuman yang mengandung alkohol dengan kadar yang cukup tinggi
Malam itu Galang kembali ke kediamannya dengan keadaan mabuk parah, di jemput oleh sekretaris pribadinya. Sesampainya di kediamannya di sana sudah ada Anggi yang sedang menahan amarahnya, karena Galang selalu berusaha untuk menghindari dirinya
Galang yang baru kembali dengan keadaan setengah sadar langsung di papah untuk masuk ke dalam kamarnya, dan di dalam kamarnya sudah berbaring Anggi yang sudah tertidur menunggu kehadiran Galang
Galang langsung memeluk tubuh Anggi dengan sangat erat dari belakang, Galang berfikir itu adalah Rania. Sedangkan Anggi yang sedang terlelap menjadi terjaga karena pelukan dari Galang, dan dapat mencium dengan jelas aroma alkohol dari tubuh Galang pada saat itu
" Kamu ke mana aja sih sayang ? " lirih dan Anggi tetap diam dengan posisi yang sama
" Kenapa aneh banget pertanyaannya ? perasaan belakangan ini aku yang susah banget kalo mau ketemu dia "
" Aku sudah hampir g*la cari kamu sayang, aku ga bisa jauh dari kamu. Aku cinta kamu Rania "
Anggi dapat merasakan bila pundaknya menjadi basah menandakan bila saat itu Galang sedang menangis, membuat hati Anggi menjadi terbakar oleh rasa cemburu yang sangat membara
" Kurang aj*r, jadi ini sebabnya kamu menghindar dari aku belakangan ini. Karena perempuan itu udah bisa merebut hati kamu, aku ga akan biarin hal itu terjadi. Hari ini aku akan buat kamu jadi milik aku selamanya "
Anggi sadar betul bila saat itu Galang sedang dalam keadaan mabuk, Anggi tak ingin membuang kesempatan emasnya. Anggi mulai membalikkan tubuhnya dan mulai mencium bibir Galang, sedangkan Galang yang sedang dalam keadaan tak sadar membalas ciuman tersebut
Anggi membuang jauh perasaan marahnya pada saat itu, Anggi hanya ingin memiliki Galang dengan seutuhnya. Dia akan menggunakan hal tersebut untuk mengikat Galang selamanya, dan mereka pun melakukan hal tersebut dengan sangat panas
Galang yang sudah terpengaruh oleh alkohol benar-benar tak dapat lagi membedakan siapakah gerangan yang sedang bersetubuh dengan dirinya, pada saat itu yang ada di hati dan pikirannya hanya Rania seorang. Sepanjang pergumulan tersebut Galang terus memanggil nama Anggi dengan sebutan Rania
Mereka berdua pun terlelap dalam mimpi indahnya masing-masing, Galang tak henti-hentinya memeluk tubuh Anggi yang masih saja di anggap Rania oleh dirinya. Tetapi tak masalah bagi Anggi, dia terus melakukan hal tersebut. Niat untuk memiliki Galang lebih besar daripada rasa cemburunya
Setelah Galang tertidur dengan pulas, Anggi menggunakan kesempatan tersebut untuk mengirimkan sebuah pesan kepada mamanya Galang, agar seolah-olah memergoki mereka berdua yang sedang terlelap tanpa sehelai benangpun membalut tubuh mereka berdua
Tepat di pagi hari mama Widya yang sudah membaca pesan dari Anggi langsung tersenyum dengan puas. Dia langsung melancarkan aksinya mengikuti keinginan Anggi, mamanya langsung ke dalam kamar Galang sebelum Galang terjaga dari tidurnya
Mendapatkan serangan yang bertubi-tubi akhirnya Galang pasrah dengan hidupnya, dia memilih untuk mengikuti keinginan mamanya menikah dengan Anggi. Mama Widya dan Anggi sangat antusias merencanakan semuanya, hanya Galang yang semakin larut dengan perasaan hampa yang kini dia rasakan
Sedangkan di tempat nan jauh di sana ada seorang Adrian yang juga sedang merencanakan acara pernikahannya dengan Rania, Adrian membawa Rania kembali ke kota tersebut untuk mengunjungi makam ibunya Rania sebelum mereka menikah
Adrian di kawal oleh beberapa bodyguard yang sangat kekar seperti biasa, setelah mengunjungi makam dari ibunya Rania mereka juga menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah pamannya untuk memberikan kabar bahagia tentang rencana mereka berdua
Begitu tiba di sana Rania di sambut dengan keluarga tersebut tidak seperti biasanya, kini dia bagaikan keluarga yang sangat di nantikan kehadirannya oleh bibi dan sepupunya. Adrian juga memberikan beberapa bantuan finansial bagi keluarga tersebut
Mereka berbincang cukup lama di sana, Adrian juga mengundang mereka ke acara pernikahan mereka dan akan menyediakan segala kebutuhan bagi keluarga tersebut. Bagi Adrian dia akan melakukan apapun yang akan membuat Rania bahagia, hingga tiba-tiba mereka di kejutkan oleh suara teriakan dari luar rumah tersebut
" Rania..!! "
Semua orang yang berada di ruang tamu langsung menoleh ke arah luar rumah, di sana ada Galang yang sedang berontak, tubuhnya sedang di tahan oleh para pengawal pribadi Adrian. Galang terus berusaha melepaskan diri walaupun selalu saja gagal
" Aku tau kamu di dalam, aku mau bicara sama kamu.. !! "
Ternyata Galang tetap mengirimkan beberapa orangnya untuk mengawasi makam dan rumah pamannya Rania, begitu terdengar kamar Rania berziarah dan menuju ke rumah pamannya. Galang langsung meninggalkan kantornya dan bergegas untuk menemui Rania
" Biar aku yang hadapin dia " Adrian menggenggam tangan Rania
" Apa boleh aku yang temuin dia kak ? "
" Apa kamu yakin ? " Rania menganggukkan kepalanya
" Ya udah aku tunggu di sini ya " Adrian tersenyum
" Makasih ya kak " Adrian membalas dengan anggukan kepala
Rania membulatkan tekadnya untuk berani menghadapi laki-laki yang telah mencuri hati, sekaligus laki-laki yang telah menghancurkannya berkeping-keping. Dengan langkah penuh keyakinan Rania menuju ke luar rumah pamannya
" Ada apa kak ? " memasang wajah datar
" Rania tolong kasih aku waktu sebentar, aku bisa jelasin semuanya ke kamu "
" Ga ada yang perlu di jelasin lagi kak, perjanjian kita juga udah berakhir " dingin
" Aku minta maaf ke kamu Rania, aku benar-benar ga tau semua masalah yang kamu hadapi. Aku mohon kasih aku sebuah kesempatan "
" Maaf kak bagi aku semuanya sudah selesai, wanita bayaran ini sudah menyelesaikan semua tugas-tugasnya "
" Rania tolong tetap di samping aku, aku janji akan tebus semua kesalahan aku ke kamu " lirih
" Apa kamu benar-benar menaruh perasaan sama aku kak ? kalo iya, kenapa kamu bisa tega sekasar itu sama aku kak ? "
Melihat Rania yang mulai meneteskan air matanya Adrian mulai melangkahkan kakinya berdiri tepat di samping Rania, dan memeluk tubuh mungil Rania dengan erat
" Jangan nangis lagi sayang, air mata kamu terlalu berharga untuk laki-laki seperti dia " bisik Adrian
Melihat itu semua Galang hanya bisa terdiam dan pasrah, bagaimana mungkin penguasa hatinya kini sedang menangis di dalam pelukan lelaki lain. Dan Galang dapat melihat dengan jelas itu adalah wajah lelaki yang pernah di pandangi oleh Rania di ponselnya
" Dia calon istri saya, jadi saya harap anda jangan pernah ganggu dia lagi " dengan tegas
Hati Galang seketika menjadi remuk mendengar ucapan dari Adrian, Adrian membawa Rania pergi meninggalkan tempat itu begitu saja. Sedangkan Galang yang kembali berusaha untuk meraih Rania membuahkan hasil yang sia-sia, karena pengawal pribadi Adrian jauh lebih sigap untuk menghalangi Galang
Bantu like dan komentar ya teman-teman 😊
Terima kasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Alditama elfan syahreza
rasakan itu galang,,,,,
2021-07-01
1
Meylin
plesee jngn blik lagi Rania ingn blok lgi ke si Galang lki2 TK berahlaq penzina pemabuk ga ada bgus2nya😠
2021-06-20
0
Joen Marlina Lengkey
sukurin loh Galang,, emang enak
2021-06-08
1