Mereka kembali ke kediamannya Galang dengan hati yang bahagia, Galang tidak mengerti perasaan apa yang sedang dia rasakan pada saat itu tetapi Rania selalu tersipu malu. Rania merasakan sebuah kehangatan dari diri Galang
Begitu tiba Galang memerintahkan pelayanan untuk membawa seluruh barang yang sudah mereka beli ke dalam kamar mereka, hal tersebut di lihat langsung oleh nyonya Widya membuat wanita itu semakin panas dan dia langsung menghubungi Anggi untuk menceritakan semuanya
Anggi langsung menghubungi Galang seperti tak mengetahui keadaan pada saat itu, dia berbincang dengan Galang cukup lama hingga tanpa sadar Rania sudah terlelap dalam tidurnya tepat di sebelah Galang. Galang yang melihat hal tersebut menarik kepala Rania agar bersandar di bahunya
Begitu Anggi memutuskan sambungan teleponnya Galang langsung merebahkan tubuh Rania secara perlahan, agar tak membangunkan gadis tersebut dari tidurnya. Galang menatap wajah Rania dengan seksama dan Galang mencium kening Rania dengan lembut lalu meninggalkan gadis tersebut dan mulai masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri
Satu hal yang Galang tak ketahui adalah Rania sudah mulai terjaga dari tidur saat Galang merebahkan tubuh Rania, dan Rania benar-benar sadar saat Galang mencium keningnya
" Wahai hati tolong jangan menjadi lemah, sebentar lagi pemilik pria sempurna itu sudah akan kembali. Dan saat tiga bulan sudah selesai kamu bukan siapa-siapa untuk dia, sadar Rania kamu cuma istri bayaran bagi dia, jangan suka sama dia Rania "
Satu hal yang Rania tak sadari adalah bahwa hati selalu mengikuti apa yang dia inginkan, bukan logika dari pemilik dari hati tersebut. Sedangkan di tempat yang berbeda Revan yang sudah mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang kesayangannya, tak dapat langsung beristirahat karena mendapatkan sebuah panggilan telepon
" Ya "
" Gimana kak ? "
" Belum ketemu, aku udah minta bantuan beberapa orang aku buat cari dia juga " Revan berbohong
" Aku secepatnya selesaikan semua di sini kak, biar bisa cepat pulang. Aku harap kakak bisa bantu aku temuin dia sebelum aku pulang "
" Ya kamu tenang aja "
" Makasih ya kak "
Mereka pun memutuskan sambungan teleponnya
" Semoga aja Galang ga lakukan hal bodoh ke gadis itu, dan semoga Galang ga akan pernah sadar dengan perasaannya. Gw ga mau anak itu hancurin masa depan Galang "
Hari demi hari terus berlalu mama Widya sudah berada di bandara untuk menjemput sang kekasih hati anaknya yang sudah kembali, bagi Widya Anggi adalah calon menantu seperti yang dia harapkan. Sedangkan Galang tidak mengetahui bahwa hari itu Anggi akan pulang ke tanah air
" Halo sayang "
" Hai tante apa kabar ? "
" Tante baik kok sayang, cuma tante makin ga bisa kendalikan perempuan bayaran itu sayang. Tapi sekarang tante bisa tenang karena kamu udah pulang "
" Tante tenang aja aku ga akan pergi lagi kok "
" Bagus sayang kan perjanjian mereka juga akan lama lagi, kamu bisa langsung jadi menantu kesayangan tante "
" Ya tante "
Mereka berdua kembali ke kediaman Galang dengan terus membicarakan Rania tanpa henti dan mereka sudah mulai menyusun sebuah rencana, sedangkan Rania yang sedang berada di rumah tidak mengetahui bahwa sebentar lagi sebuah masalah akan kembali menghampiri dirinya
Sesampainya di kediamannya mereka berdua langsung menuju ke arah kamar Galang, Anggi membuka pintu kamar kekasih hatinya tanpa rasa malu sama sekali. Bagi Anggi Rania hanyalah seorang gadis yang tak ada artinya
" Kamu istrinya Galang kan ? " Anggi menunjukkan wajah sombongnya
" Ini pacarnya kak Galang kan ? iya bener ini perempuan yang ada di foto itu "
" Iya kak "
" Kamu harus tau aku calon istri Galang, dan untuk malam ini kamu ga perlu tidur di kamar ini dulu. Malam ini aku mau tidur di sini "
" Iya kak "
Dengan hati yang sangat sakit Rania mulai bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu
" Tunggu, kamu buatin saya minuman dingin dulu "
" Baik kak "
Rania keluar dari dalam kamar dan tanpa terasa air mata jatuh dengan sendirinya dari pelupuk mata Rania
" Jangan sedih Rania, dari awal kamu sudah tau ini akan terjadi. Kamu harus kuat Rania "
Rania dengan sakit yang tak mengeluarkan darah sama sekali kembali ke dalam kamar, dan membawa segelas minuman dingin untuk di berikan kepada Anggi
" Ini kak minumannya " Rania meletakkan gelas tersebut di atas meja
" Siapa nama kamu ? "
" Rania kak "
" Dasar gadis ga tau diri, kamu di bayar untuk menyelesaikan masalah Galang bukan merebut Galang dari sisi aku "
" Semenjak kamu menikah dengan Galang apa Galang pernah sentuh kamu ? "
" Ga kok kak, saya tidur di atas sofa "
" Bagus kalo tau diri " Rania hanya bisa menundukkan kepalanya dan menahan seluruh perasaannya
" Ini untuk kamu " dengan sombongnya Anggi mengeluarkan sebuah cek dari dalam tasnya, dan meletakkan cek tersebut di atas meja
" Anggap aja tanda terima kasih saya karena kamu sudah mengurus Galang selama saya ga ada, kamu cuma perempuan yang butuh uang kan ? "
Nada dering ponsel Anggi berbunyi, Anggi bangkit duduknya dan mengambil gelas minuman tadi lalu mengguyurkan isinya kepada dirinya sendiri, lalu tiba-tiba saja Anggi berjongkok di kaki Rania seperti sedang memohon ampunan kepada Rania. Rania yang tak mengerti apapun menjadi terkejut dan tak tau harus berbuat apa
Tiba-tiba saja Galang masuk ke dalam kamar dan melihat sesuatu yang sangat berbeda dengan kejadian kenyataannya
" Rania..!! " Rania hanya menolehkan kepalanya dan melihat wajah Galang yang sudah sangat terbakar oleh amarah
" Kak ini.. "
Sebelum Rania berhasil menjelaskan kejadian yang sesungguhnya, Anggi sudah berlari ke arah Galang dan memeluk Galang
" Sayang aku minta maaf ya " Galang membalas pelukan Anggi
" Aku cuma minta dia untuk tinggalin kamu saat perjanjian kalian udah selesai, tapi dia lakuin ini ke aku sayang " bak seorang artis ternama Anggi melakukan sandiwaranya, bahkan Anggi berhasil mengeluarkan air mata kesedihan
" Bahkan aku sudah berikan dia sedikit uang tanda terima kasih, tapi dia bilang itu ga ada artinya untuk dia "
Galang yang melihat dengan mata dan kepalanya sendiri lalu mendengar penjelasan dari Anggi menjadi gelap mata, Galang melepaskan pelukannya lalu berjalan menghampiri Rania
Dan plak... Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat mulus di pipi putih Rania, bahkan gadis itu sampai tersungkur ke lantai dan ujung bibir gadis itu langsung mengalirkan darah segar
Galang menjambak rambut Rania dan membuat posisi wajah Rania tepat menghadap ke arah wajahnya
" Kamu pikir kamu siapa berani berbuat gitu ? kamu itu ga lebih dari gadis murahan yang menjual diri kami cuma demi uang "
Plak... Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat kembali di pipi Rania
" Ampun kak, aku ga berbuat apa-apa kak " Rania mulai terisak, rasa sakit di pipinya tak sebanding dengan rasa sakit yang sedang dia rasakan di dalam hatinya
Galang kembali melepaskan beberapa tamparan yang sangat keras di pipi Rania, Galang sama sekali tak mau mendengarkan penjelasan dari Rania sama sekali
Bantu like dan komentar ya teman-teman 😊
Terima kasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Amid Eko
di kamar gak ada cctv
2021-10-30
0
Amid Eko
di kamar g
2021-10-30
0
Alditama elfan syahreza
habis bersikap baik oq datang calonnya jd jahat gitu sichh
2021-07-01
1