Galang mulai membuka pintu ruang kerjanya dan Rania tetap mengikuti Galang dari belakang menuju ke arah sofa, sedangkan Revan yang berada di situ langsung tersedak minumannya begitu melihat wajah Rania
" Dia istri kontraknya Galang ? waduh apa yang harus gw bilang ke anak itu ? "
" Kenapa lo ? " Galang mengerutkan keningnya, Galang menyadari ada keanehan dari sikap sahabatnya tersebut
" Ga kok, gw cuma kaget aja. Ternyata istri lo cantik " Galang hanya terdiam mendengar jawaban dari Revan, tetapi jauh di dalam hati Galang dia tak sedikitpun percaya dengan ucapan Revan
" Kenalin ini Revan teman aku "
Rania dan Revan saling menjulurkan tangannya, saling memperkenalkan diri mereka masing-masing. Galang meminta Rania duduk di sampingnya, dan Galang dapat melihat dengan jelas cara Revan mencuri pandang kepada Rania dengan cara yang aneh
Setelah agak lama Galang meminta Rania untuk kembali ke dalam kamar mereka dengan alasan yang sangat di buat-buat, tetapi bagi Rania ucapan Galang adalah sebuah perintah yang harus segera di laksanakan. Rania pun kembali ke dalam kamar mereka
" Sekarang dia udah ga ada ayo bilang "
" Bilang apa si Lang ? " Revan masih berusaha berbohong
" Kita berteman udah lama, gw tau tadi lo bohong sama gw "
" Gimana ya gw bilangnya ? gw juga bingung Lang "
" Bilang aja " Galang menatap Revan dengan tajam
" Intinya gini aja lo jawab dulu gw dengan jujur, lo suka ga sama cewek itu ? "
" Ya ga lah, gw kan udah punya Anggi. Sebentar lagi juga Anggi balik " acuh
" Intinya kalo nanti Anggi balik lo akan pilih Anggi buat di samping lo kan ? "
" Ya pasti dong " dengan yakin
" Dan kalo gw ga salah waktu nikah kalian juga ga lama lagi kan ? " Galang menganggukkan kepalanya
" Ok.. Berarti ga akan ada masalah "
" Maksud lo ? " Galang mengerutkan keningnya
" Gw cuma di minta tolong seseorang buat cari dia " Revan mulai menunjukkan wajah serius
" Siapa ? " Galang mulai menunjukkan ekspresi tak suka, dan Revan membuang kasar napasnya dan menatap serius ke arah Galang
" Susah Lang kita lawan orangnya "
" Tapi sekarang dia masih sah sebagai istri gw, jadi gw harus tau..!! " Tanpa sadar Galang berteriak kepada Revan
" Coba lo jujur jawab gw sekarang, lo suka ga sama cewek ini ? "
" Cih.. Ga lah lo liat aja sendiri Van penampilan cewek itu jauh banget sama Anggi " ucap Galang dengan sombongnya
" Gw cuma berharap lo ga akan sadari perasaan lo sampe akhir Lang, sebagai sahabat gw ga mau lo hancur, karena sebentar lagi anak itu akan jadi orang nomor satu "
" Ya udah kalo gitu ga usah kita bahas siapa orangnya ? yang penting saat kontrak lo selesai lo lepasin cewek ini. Lo dapat warisan lo dan lo bisa bahagia sama Anggi "
" Ya juga bener kata lo Van "
" Dasar b*doh bahkan dengan perasaan lo sendiri aja lo ga sadar, tapi lebih baik begini "
Mereka pun berbincang kembali hal-hal masa lalu mereka berdua dan mulai melupakan tentang Rania, hingga tanpa mereka sadari hari pun sudah menjelang akan malam hari. Revan memutuskan untuk kembali ke kediamannya, tawaran Galang untuk menikmati makan malam di rumahnya di tolak oleh Revan
" Lang gw cuma minta tolong sama lo, tolong jaga cewek itu baik-baik "
" Maksud lo apa ngomong gitu ? "
" Sesuatu yang ga berarti buat kita belum tentu ga berarti buat orang lain "
" Hmm... Udah sana pulang lo " Revan pun kembali ke kediamannya setelah di jemput oleh supir dari kediamannya
" Sebenarnya siapa cewek ini ? si k*mpret juga tumben amat main rahasia-rahasia gitu sama gw "
Galang mulai masuk ke dalam kamarnya dan melihat Rania sedang asik bertelepon dengan seseorang, Galang yang sedikit kesal melihat hal tersebut langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan sedikit kencang
Rania yang sedang menelepon pamannya untuk menanyakan keadaan ibunya pun sampai terkejut dan langsung mengakhiri percakapan mereka, Rania langsung bergegas ke ruang ganti dan menyiapkan pakaian untuk Galang
Galang yang sudah berpakaian rapi keluar dari dalam ruang ganti masih memasang wajah yang sedikit masam
" Telepon siapa tadi ? "
" Paman aku kak, tanya keadaan ibu "
" Coba mana handphone kamu ? " Galang menjulurkan tangannya, dan Rania memberikan ponselnya
Galang memeriksa satu persatu panggilan masuk dari ponsel tersebut dan Galang melihat dengan jelas panggilan terakhir adalah pamannya, tak puas sampai di situ Galang juga memeriksa beberapa pesan yang masuk dari ponsel tersebut
" Oh ga bohong ternyata anak ini "
" Ya udah ayo makan malam "
" Iya kak "
Ada perasaan sedikit lega di dalam hatinya Galang, karena Rania bukan menghubungi kekasihnya di masa lalu. Mereka pun mulai menghabiskan makan malam tersebut seperti biasanya
Setelah selesai Galang meminta Rania untuk kembali ke dalam kamar terlebih dahulu, sedangkan dia masih setia di meja makan bersama mamanya
" Galang minta mama hargai Rania selama perjanjian berlangsung. Walaupun kita bayar dia tetap aja status dia sekarang istri aku " seperti biasa Galang memancarkan hawa dingin dari setiap perkataan yang keluar dari bibirnya. Membuat mamanya tak bisa berkutik sedikit pun
Galang langsung meninggalkan meja makan dan kembali ke dalam kamar, seperti biasanya dia akan mendudukkan dirinya di atas sofa dan tanpa di perintahkan Rania sudah berada di sampingnya
" Besok ikut aku "
" Apa besok kakak ga kerja ? "
" Ya ga lah kan akhir pekan "
" Kita mau ke mana kak ? " Rania antusias karena akhirnya dia dapat lepas sejenak dari sangkar emas yang mengikatnya
Tanpa di sadari untuk pertama kalinya Galang dan Rania berbincang dengan cukup lama, dan untuk pertama kalinya juga malam itu Galang melupakan kekasihnya, hal yang setiap malam dia lakukan malam itu tak dia lakukan yaitu menghubungi sang kekasih
Setelah selesai sarapan Galang dan Rania kembali ke dalam kamar dan mereka pun mulai bersiap-siap, hari ini Galang akan membelikan segala keperluan istrinya tersebut. Mereka menghabiskan banyak waktu di dalam salah satu mall ternama di kota tersebut, hingga Rania merasa sedikit tak enak hati melihat apa saja yang sudah di belikan Galang untuk dirinya
Setelah puas berbelanja untuk pertama kalinya Galang mengajak Rania makan siang di luar, hari itu senyuman manis selalu tersimpul di bibir tipis Rania. Membuat hati Galang semakin bahagia melihatnya
" Ternyata hal kecil gini aja bisa bikin kamu tersenyum bahagia, apa aku salah selama ini nilai kamu ? "
Hati kecil Galang masih saja mengingkari apa yang sudah dia rasakan, bahwa Rania sudah menepati salah satu ruang di dalam hatinya. Galang sampai melupakan bahwa sesaat lagi kekasihnya akan segera kembali ke sisinya
Segala hal yang di lakukan oleh Rania sudah tampak indah di mata Galang, perasaan Galang sudah mulai berubah terhadap Rania walaupun dia sendiri masih belum mengakuinya. Sebuah perasaan yang akan menyiksa dirinya sendiri di kala sang kekasihnya sudah kembali
Bantu like dan komentar ya teman-teman 😊
Terima kasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Mommy Gyo
5 like hadir ya Thor
2021-08-17
1
Joen Marlina Lengkey
like
2021-06-08
1
Ika Sartika
makin seru nih
2021-03-19
0