Makan malam tersebut berlangsung tanpa satu kata pun dari bibir mereka bertiga hanya terdengar dentingan suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring, setelah menyelesaikan makan malam Galang langsung kembali ke dalam kamarnya dan seperti Rania akan selalu mengekor kemanapun langkah kaki Galang
Galang melakukan ritualnya seperti biasa yaitu bertelepon ria dengan sang kekasih hatinya di atas sofa, dan Rania sudah mulai mengambil posisi akan duduk di atas di lantai seperti biasa. Hingga tiba-tiba Galang menepuk bangku di sebelahnya, yang menandakan bahwa Rania harus duduk tepat di sebelahnya
Rania yang melihat hal tersebut tak ingin membuat masalah bagi dirinya sendiri, dia langsung mendudukkan dirinya tepat di sebelah Galang. Galang terus saja asik bertelepon ria sedangkan Rania mulai membuka ponselnya dan memandangi beberapa foto dengan mantan kekasihnya
Entah mengapa ada perasaan yang mengganggu di dalam hatinya Galang melihat Rania memandangi foto lelaki lain, dengan cepat Galang merampas ponsel Rania dan menghapus semua foto mereka berdua. Dan tanpa perasaan bersalah apapun Galang mengembalikan ponsel Rania
" Kirain udah berubah ternyata masih aja semaunya. Memang cocok kalo aku jatuhin julukan raja neraka ke dia "
Setelah puas berbincang dengan kekasihnya Galang menatap serius ke arah Rania
" Denger ya. Walaupun hanya sebatas istri bayaran sekarang kamu tetap udah jadi istri aku. Jadi kamu ga boleh memandang wajah laki-laki lain semalam tiga bulan ini "
" Iya kak "
" Dasar egois dia boleh ngobrol setiap malam sama pacarnya, masa aku cuma liat foto aja ga boleh "
Galang mulai melangkahkan kakinya menuju ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya, dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang kesayangannya, Galang langsung mematikan lampu yang berada di sebelahnya dia tak ingin Rania melihat wajah malunya mengingat apa yang baru saja dia lakukan
Rania yang melihat Galang sudah mulai merebahkan tubuhnya mulai beranjak dari duduknya dan mulai mematikan lampu yang lain di dalam kamar tersebut seperti biasanya
" Bodoh.. Apa-apaan coba gw tadi ya, kenapa gw hapus foto-foto cowoknya?. Ga mungkinkan gw cemburu sedangkan gw udah punya Anggi di sana, akh... Bikin malu aja "
" Lama-lama gw kayaknya ketularan bodohnya anak ini "
Galang terus mengutuk kebodohan dirinya sendiri, hingga dia terlelap di dalam mimpinya. Sedangkan Rania menjadi semakin bingung dengan semua perubahan sikap Galang terhadapnya, tetapi yang ada di pikirannya bila Galang tak sampai berbuat kasar saja dia sudah akan bersyukur
Mereka pun sama-sama terlelap ke dalam alam mimpinya masing-masing, hingga pagi mulai menyapa seperti biasa Rania akan selalu terjaga dari tidurnya terlebih dahulu. Dan melakukan semua kewajibannya
Galang pun mulai terjaga dari alam mimpinya, seperti biasa dia akan melihat Rania yang sudah duduk di atas sofa. Galang mulai turun dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi sesaat sebelum masuk ke dalam kamar mandi Galang menghentikan langkahnya
" Mulai hari ini kita sarapan di meja makan "
" Iya kak "
Galang mulai melakukan semua ritualnya di pagi hari ketika masuk ke dalam ruang ganti semua sudah rapi tersusun di tempatnya
" Seandainya aja aku kenal dia sebelum Anggi pasti dia akan jadi istri yang baik "
Tanpa Galang sadari Galang sudah mulai membanding-bandingkan antara Rania dan kekasih hatinya. Anggi adalah seorang model yang sangat meniti karier di luar negeri, sebagai seorang model terkenal Anggi hanya tau cara untuk menghambur-hamburkan uang milik Galang
Galang sudah berpakaian rapi saat keluar dari ruang ganti, Galang menghampiri Rania yang sedang duduk melamun di atas sofa
" Ini " Galang memberikan sebuah kartu yang dia miliki
" Untuk apa kak ? "
" Walaupun lo udah di bayar, tapi selama tiga bulan ini lo tetap istri gw. Jadi gw punya kewajiban buat kasih lo nafkah "
" Makasih ya kak " Rania tersenyum dengan sangat manis
" Apa sesuka itu lo sama uang ? lo bisa senyum semanis itu waktu dapat uang dari gw "
" Apa kartu ini bisa aku pake untuk kebutuhan ibu juga ya ? "
Mereka berdua saling larut dalam pikirannya masing-masing, pikiran yang saling jauh berbeda. Galang mulai melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar dan seperti biasa Rania akan mengekor dari belakang
Sesampainya di meja makan mertuanya sudah berada di sana, begitu melihat Rania kembali menyiapkan sarapan untuk anaknya rasa bencinya terhadap Rania semakin besar
" Tunggu aja kamu Galang pergi, saya akan buat perhitungan ke kamu "
Sarapan berjalan tanpa suara seperti biasa di rumah mewah tersebut, semua itu terjadi karena Galang yang sudah berubah menjadi sosok yang dingin semenjak kepergian papanya. Dan dia harus mulai menjadi tulang punggung keluarga tersebut di usianya yang masih sangat muda
Galang akan pergi ke kantor setelah asisten pribadinya datang seperti biasa, selepas kepergian Galang mertua Rania mulai bangkit dari duduknya dan plak... Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi Rania hingga meninggalkan jejak merah di pipi putih Rania
" Kamu makin lama makin tidak tau diri saya lihat..!! " teriak nyonya Widya mama Galang dengan sangat keras hingga membuat para pelayan hanya berani mengintip dari dapur
" Saya mohon maaf nyonya kalo saya melakukan kesalahan "
" Ingat ya posisi kamu, jangan pernah lupakan itu "
Dengan sombongnya wanita tersebut langsung meninggalkan Rania begitu saja dan kembali ke dalam kamarnya, bi Inah langsung menghampiri Rania dan memeluknya dengan sangat erat, sedangkan Rania hanya bisa menangis di pelukan bi Inah
" Yang sabar ya non, non harus ingat ibu non "
" Iya bi, makasih ya bi " Rania mulai melepaskan pelukannya dan kembali ke dalam kamar
Hari-hari di rumah mewah tersebut Rania selalu habiskan tak lain bagaikan seorang pelayan, setelah kepergian dari suaminya dia akan mulai merapikan seluruh kamar, setelah itu baru dia akan mulai membantu pekerjaan para pelayan yang lain. Itu yang menyebabkan para pelayan sudah tau keadaan Rania yang sebenarnya di dalam rumah mewah tersebut
Setelah Rania selesai merapikan kamar Galang, Rania mulai mengerjakan semua pekerjaan yang lain. Terkadang para pelayan yang lain menjadi tak tega dan melarang Rania untuk melakukan semua itu, tetapi Rania tak ingin membuat masalah kembali dengan nyonya Widya
Setelah melakukan semua tugasnya Rania meminta izin kepada bi Inah untuk keluar sebentar, dia akan mengantarkan kartu yang baru saja dia terima dari Galang kepada pamannya. Bi Inah memberikan izin dengan catatan Rania pergi di antar oleh supir
Rania pun mulai pergi dari kediaman Galang menuju ke rumah pamannya, tanpa menunda-nunda waktu lama setelah Rania menyerahkan kartu tersebut kepada bibinya, dan sedikit melepaskan rindu kepada ibunya Rania langsung kembali ke kediaman Galang
Bantu like dan komentar ya teman-teman 😊
Terima kasih 🤗
Maafin ya kalau masih banyak typo maklum masih belajar 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Joen Marlina Lengkey
lanjut
2021-06-08
1
Mommy Agam
Nyicil thor bacanya.. tetap semangat..
Di tunggu feedbacknya...
Follow my Ig : @nr.anitaa
2021-05-31
2
Ika Sartika
next
2021-03-19
0