Amarah Tanpa Alasan

Galang Baskoro adalah seorang pemuda yang sangat tampan, di usia yang masih terbilang sangat muda dia sudah masuk ke jajaran nama pengusaha yang sudah mempunyai nama. Dia memiliki seorang kekasih yang sedang mengejar mimpinya di luar negeri sehingga tak bisa kembali untuk menjalankan pernikahan tersebut

Dengan sangat terpaksa dia menerima pernikahan itu dan semua atas persetujuan dari sang kekasih, kini dia berada di dalam kantornya melakukan semua rutinitas seperti yang biasa dia lakukan

Sedangkan Rania bila sang raja sudah pergi dari kediamannya, dia akan berubah menjadi seorang Upik abu di rumah mewah tersebut. Semua pekerjaan yang di lakukan oleh para pelayan akan di lakukan juga oleh dirinya, semua itu atas perintah dari sang nyonya besar di rumah mewah itu. Hal tersebut membuat dia semakin akrab dengan para pelayan di rumah mewah itu

Saat hari menjelang malam Galang pun kembali ke kediamannya, sedangkan Rania sudah menunggu di dalam kamar untuk melayani semua kebutuhan sang raja dadakan tersebut. Setelah selesai membersihkan diri Galang mulai melangkahkan kakinya turun ke lantai bawah untuk makan malam dan Rania mengekor dari belakang

Galang dan mamanya sudah duduk di meja makan, semua makanan sudah tersaji atas di meja makan dan mereka mulai menyantap makan malam mereka, sedangkan Rania memilih untuk makan malam di dapur dengan beberapa para pelayan yang lainnya

"Di mana gadis mata duitan itu?"

Galang terus menyantap makan malam tersebut tanpa bertanya di mana keberadaan istrinya tersebut, walaupun ada sedikit rasa penasaran di dalam hatinya. Selesai menyelesaikan makan malamnya Galang pun langsung bangkit dari duduknya

"Aku ke kamar dulu ya mah"

"Iya sayang"

Secara tak sengaja Galang mendengar suara gelak tawa saat melewati dapur, dia pun masuk ke dalam dapur dan melihat sang istri sedang tertawa lepas dengan beberapa pelayan di tempat itu

"Gw mau ke kamar," dengan dingin

"Baik tuan" mendengar ucapan tersebut Rania langsung bangkit dari duduknya dan mengekor dari belakang

Sesampainya di dalam kamar Galang mendudukkan dirinya di atas sofa tempat di mana Rania akan tidur pada malam hari, dia pun menyalakan televisi di dalam kamar tersebut. Melihat hal itu Rania hanya bisa mendudukkan dirinya di atas lantai dan bersandar di ujung sofa tersebut

Rania membuka ponselnya dan memandangi foto laki-laki yang selama ini menjadi pelipur di dalam hatinya, tanpa dia sadari senyuman yang sangat manis tersimpul di bibirnya. Lain hal dengan Galang dia merasa sedikit penasaran karena tak ada pergerakan sama sekali dari Rania

"Lagi ngapain ya cewek mata duitan itu ? kalo lagi berdua sama gw dia ga pernah bersuara sama sekali, tapi kalo sama pelayan kok dia bisa ketawa lepas kayak tadi?"

Dengan sedikit rasa penasaran Galang menggeser tubuhnya ke pojok sofa agar dia dapat melihat apa yang sedang di lakukan oleh Rania? dia dapat melihat dengan jelas bila Rania sedang tersenyum dan memandangi foto seorang pria yang sangat tampan

"Pacar lo?" dengan nada suara sinis

Karena merasa terkejut Rania langsung mematikan ponselnya

"Maaf tuan, apa saya mengganggu kegiatan tuan?"

"Bagus kalo lo sadar" dengan dingin dan kembali ke posisi awal

"Ternyata dia punya cowok ya? tapi gw kayak pernah liat cowok itu di mana ya? dasar cewek mata duitan udah punya cowok masih terima hal kayak gini "

Tanpa sadar hati Galang mulai terusik akan sikap Rania dan segala pemikiran Galang terbuyarkan oleh panggilan telepon dari kekasihnya yang sedang berada di luar negeri, dengan perasaan bahagia Galang mengangkat sambungan teleponnya

"Halo sayang"

"Halo"

"Kamu lagi di mana sayang?"

"Baru selesai pemotretan, kamu lagi apa sayang?"

"Lagi nonton di kamar sayang"

"Kamu ga berbuat yang aneh-aneh kan sama perempuan itu?"

"Kamu bercanda ya sayang? ya ga mungkin lah"

Cukup lama mereka sepasang kekasih itu berbincang dengan sangat riang, tanpa memperdulikan ada seorang gadis yang terduduk di atas lantai. Karena tempat dia biasa untuk tidur sedang di kuasai oleh sang raja, karena terlalu lama menunggu Rania sampai tertidur dengan dengan posisi duduk dan menyenderkan kepalanya ke sofa

Setelah memutuskan sambungan teleponnya Galang bangkit dari duduknya dan hendak untuk beristirahat, hingga dia melihat Rania yang sudah tertidur dengan pulas dengan posisi yang seperti itu

"Kalo di lihat-lihat anak ini manis juga ya, apalagi kalo dia lagi ketawa kayak tadi"

Tanpa Galang sadari dia memperhatikan wajah Rania yang sedang tertidur dengan seksama, dan tanpa dia sadari tangannya bergerak dengan sendirinya ingin menyentuh rambut Rania

"Ikh.. Ngapain gw harus perhatian sama cewek ga punya harga diri kayak dia"

Galang yang merasa malu menendang ujung sofa tersebut dengan sangat kuat hingga Rania terbangun karena terkejut

"Berani banget lo tidur sebelum gw tidur..!!"

"Maaf tuan" mendudukkan tubuhnya dengan sempurna

Entah mengapa galang semakin merasa terganggu akan panggilan tuan yang selalu Rania lontarkan

"Lo kira lo di bayar mahal di sini cuma untuk tidur..!!"

Rania hanya bisa terdiam lalu mulai bangkit dan hanya bisa menundukkan kepalanya

"Ini cewek lama-lama bikin gw emosi"

"Kalo gw ngomong di jawab..!!"

"Maaf tuan" air mata Rania terjatuh dengan sendirinya

Melihat Rania sudah mulai menangis bukannya merasa iba Galang semakin terbakar oleh amarah, dia kesal melihat Rania yang menangis di hadapannya dan bisa tertawa di hadapan orang lain. Bahkan Rania dapat tersenyum dengan sangat manis hanya di hadapan sebuah foto

"Siapa yang suruh lo nangis di hadapan gw..!!" teriak dan melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras ke pipi Rania hingga Rania jatuh tersungkur dan keningnya terbentur ujung meja yang berada tepat di sebelahnya

"Maaf tuan.. Ampun tuan maafkan saya kalo saya ada salah" Rania hanya bisa mengiba kepada Galang agar tak mendapatkan hal yang lebih menyakitkan lagi

Galang jongkok tepat di hadapan Rania dengan wajah penuh amarah

"Lo itu udah di bayar dengan sangat mahal selama tiga bulan ini, jadi jangan main-main di hadapan gw. Lo harus inget itu," penuh penekanan

Rania berusaha untuk tak mengeluarkan air matanya agar tak membuat Galang semakin murka, sedangkan Galang yang awalnya berniat untuk beristirahat memilih untuk pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Rania begitu saja

"Kenapa tadi gw jadi gitu ya? pasti sakit tadi dia gw tampar, lagi juga kenapa gw bisa merasa kesal tadi sama dia ya?"

Galang belum menyadari apa yang membuat dirinya tiba-tiba terbakar oleh emosi, saat itu dia belum menyadari bahwa dirinya tak suka akan sikap Rania yang selalu bersikap seperti itu di hadapannya

Selesai meredam semua emosinya dan membersihkan diri, dia keluar dari dalam kamar mandi dan langsung masuk ke ruang ganti, ternyata Rania sudah menyiapkan sebuah pakaian tidur di sana untuk Galang

"Tau diri juga dia" tersenyum tipis

Galang keluar dari ruang ganti dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang kesayangannya, dia dapat melihat dengan jelas Rania masih setia duduk di atas sofa

"Matiin lampunya gw mau tidur"

"Baik tuan" Rania bergegas mematikan semua lampu hanya menyalakan sebuah lampu tidur di pojokan kamar tersebut, dan kembali ke atas sofa lalu mulai merebahkan tubuhnya untuk beristirahat

"Walaupun cuma tiga bulan dan di bayar kan sekarang dia itu istri gw, masa dia panggil gw tuan bikin gw emosi aja. Apalagi dia liatin foto cowok lain sambil senyum gitu"

Dengan sejuta pemikiran yang berputar-putar di dalam otaknya membuat Galang menjadi terlelap menuju ke alam mimpinya

Bantu like dan komentar ya teman-teman 😊

Terima kasih 🤗

Maafin ya kalau masih banyak typo maklum masih belajar 😉

Terpopuler

Comments

KOCAK GAMING

KOCAK GAMING

pengen nampol galang

2021-06-17

1

coco

coco

mampir LG.


jgn lupa dear star udh up

2021-06-16

0

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

mampir bwa 3 like dulu ya 🥰🥰🥰🥰

2021-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Semua Kisah
2 Sang Raja
3 Amarah Tanpa Alasan
4 Perasaan Bersalah
5 Jangan Panggil Saya Tuan
6 Kewajiban Memberi Nafkah
7 Kedatangan Revan
8 Nasihat Revan
9 Sandiwara Anggi
10 Rencana Yang Berhasil
11 Berita Duka
12 Pelukan Dari Adrian
13 Kemarahan Galang
14 Keputusan Rania
15 Cinta Dan Penyesalan
16 Melamar Rania
17 Menemui Rania
18 Cinta Datang Terlambat
19 Janji Adrian Dan Galang
20 Bulan Madu
21 Kehamilan Rania
22 Mendapatkan Perlakuan Yang Berbeda
23 Pengumuman
24 Pencuri Hati
25 Keanehan Adrian
26 Pengkhianatan Adrian
27 Kota Sejuta Kenangan
28 Pertemuan Galang Dan Rania
29 Yang Terbaik Untuk Kamu
30 Pilihan Galang
31 Mengungkap Kebenaran
32 Sebuah Harapan
33 Pria Terbaik
34 Kesedihan Dan Penyesalan
35 Dorongan Dari Revan
36 Melupakan Kamu
37 Pertanda
38 Sebuah Pengakuan
39 Ancaman Revan
40 Mengambil Peran
41 Hati Yang Berubah
42 Hal Yang Terlupakan
43 Ikuti Kata Hati
44 Ga Bisa Terima Kamu
45 Sang Gadis Kecil
46 Pertemuan
47 Nama Belakang Yang Sama
48 Rencana Yang Gagal
49 Rahasia Rania
50 Ingin Tau Semuanya
51 Laki-laki Bodoh
52 Pemilik Hati
53 Pesan Sang Ibu
54 Tidak Membenci
55 Bagian Terdalam
56 Menebus Kesalahan
57 Keluarga Baru
58 Salah Apa?
59 Terpuruk
60 Kesalahan Di Masa Lalu
61 Surat Tentang Kebenaran
62 Hanya Korban
63 Kebahagiaan Terbesar
64 Surat Dari Nyonya Widya
65 Terselesaikan
66 Akhir Semua Kisah
67 Sekilas Info
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Awal Semua Kisah
2
Sang Raja
3
Amarah Tanpa Alasan
4
Perasaan Bersalah
5
Jangan Panggil Saya Tuan
6
Kewajiban Memberi Nafkah
7
Kedatangan Revan
8
Nasihat Revan
9
Sandiwara Anggi
10
Rencana Yang Berhasil
11
Berita Duka
12
Pelukan Dari Adrian
13
Kemarahan Galang
14
Keputusan Rania
15
Cinta Dan Penyesalan
16
Melamar Rania
17
Menemui Rania
18
Cinta Datang Terlambat
19
Janji Adrian Dan Galang
20
Bulan Madu
21
Kehamilan Rania
22
Mendapatkan Perlakuan Yang Berbeda
23
Pengumuman
24
Pencuri Hati
25
Keanehan Adrian
26
Pengkhianatan Adrian
27
Kota Sejuta Kenangan
28
Pertemuan Galang Dan Rania
29
Yang Terbaik Untuk Kamu
30
Pilihan Galang
31
Mengungkap Kebenaran
32
Sebuah Harapan
33
Pria Terbaik
34
Kesedihan Dan Penyesalan
35
Dorongan Dari Revan
36
Melupakan Kamu
37
Pertanda
38
Sebuah Pengakuan
39
Ancaman Revan
40
Mengambil Peran
41
Hati Yang Berubah
42
Hal Yang Terlupakan
43
Ikuti Kata Hati
44
Ga Bisa Terima Kamu
45
Sang Gadis Kecil
46
Pertemuan
47
Nama Belakang Yang Sama
48
Rencana Yang Gagal
49
Rahasia Rania
50
Ingin Tau Semuanya
51
Laki-laki Bodoh
52
Pemilik Hati
53
Pesan Sang Ibu
54
Tidak Membenci
55
Bagian Terdalam
56
Menebus Kesalahan
57
Keluarga Baru
58
Salah Apa?
59
Terpuruk
60
Kesalahan Di Masa Lalu
61
Surat Tentang Kebenaran
62
Hanya Korban
63
Kebahagiaan Terbesar
64
Surat Dari Nyonya Widya
65
Terselesaikan
66
Akhir Semua Kisah
67
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!