Sang pembunuh Aliana

setelah pintu rumah angker itu tertutup secara tiba-tiba, fikiran kanina mulai merasakan ketakutan.

" dasar setan!. kamu mau menjebakku ya, biar aku mati bersamamu." gerutu kanina sambil memandang pintu yang telah tertutup.

" mana mungkin aku mau membunuhmu, justru aku mau minta tolong padamu." jawab si hantu aliana.

" lah terus.. kok pintunya bisa tertutup tiba-tiba." tanya kanina heran.

" entahlah.. aku juga tidak tahu." jawab aliana.

sejak kecelakaan itu aliana memang terbilang mempunyai indra keenam, kalau dia mau mengkonsentrasikan pikirannya. dia dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat orang lain.

sesaat kemudian suara langkah kaki itu semakin mendekat ke kanina.

" deg.." aliana merasa mengenal bayangan itu.

" ada apa-apa?." kanina yang melihat aliana menatap lantai atas.

" entahlah, aku merasa kita dalam bahaya." jawab aliana.

" bahaya apa?." tanya kanina.

" aku seperti mengenal suara langkah kaki itu, suara yang sama yang terdengar sebelum aku mati." jawab aliana.

" jangan-jangan kau mati dibunuh, bukannya karena melihat hantu." tanya kanina.

" aku tidak tahu jawab aliana

" kita harus segera pergi dari rumah angker ini." guman kanina pelan.

" apa kau tahu jalan keluarnya tanya

" kita ngumpet aja dulu, setelah kita tahu siapa yang ada di lantai atas barulah kita keluar. guman kanina.

" setelah itu?." aliana yang bingung dengan pemikiran kanina.

" kita pikirkan nanti, kalau dia manusia kita hajar dia. kalau dia setan kita kabur." jawab kanina.

" kalau dia melawan kuman aliana

" kau itu hantu, masak gak bisa melawannya. kamu takutin kek atau kamu Serang dia, tubuhmu kan bisa menembusnya."gerutu kanina kepada si hantu aliana.

" iya sih." jawab aliana

" kamu itu jadi hantu berapa hari?." tanya kanina kapada aliana.

" nggak tahu." jawab Aliana

" tapi.. kalau dilihat dari mayatmu, kau mati sekitar 2 atau 4 hari." jawaban kanina

" benarkah?, kok kamu bisa tahu." tanya aliana

" melihat kondisi tubuhmu yang belum membusuk parah, dan belum ada penghuninya." gerutu kanina sambil memincing matanya.

setelah mereka bersembunyi, beberapa saat kemudian, seorang pria nampak memasuki ruangan tempat mayat Aliana.

" dia memasuki ruangan itu." guman kanina kepada Aliana

" kita ikuti dia." jawab Aliana

" kita kepung dia oke." guman kanina.

kedua wanita itu seperti sang detektif yang memata-matai sang pencuri.

" dia pasti kekasihmu!." guman kanina

" entahlah." jawab Aliana karena dia juga penasaran.

" dia mungkin ingin bersama dengan kekasihnya, maka dari itu dia membunuhmu." guman kanina sambil menatap wajah Aliana.

" mungkin juga jawab Aliana

" setelah dia masuk keruangan itu, segera kau ikut masuk. dan takut-takuti dia." perintah kanina yang diangguki oleh hantu Aliana.

setelah laki-laki itu masuk ke ruangan itu. dengan sigap kanina langsung menerobos masuk dan memiting tubuh pria itu.

" dasar pria kurang ajar!! kau telah membunuh seorang wanita." seru kanina yang telah memiting tubuh pria itu sesaat kemudian Aliana datang dengan muka yang sangat menakutkan.

" aa.aa.aaa." pria itu berteriak setelah melihat wajah Aliana dan begitupun Aliana sesaat kemudian dia menatap wajah pria itu.

" maafkan aku ana, maafkan Paman, paman tak bermaksud untuk membunuh dan memperkosa mu, Paman hanya ingin memilikimu seutuhnya." teriak histeris sang pria kepada ada hantu Aliana.

Aliana begitu terkejut saat melihat siapa pria di depan mayatnya, dan berseru memohon ampun setelah melihat wujud hantunya yang mengenaskan.

" siapa dia ana?." tanya kanina kepada ana.

" dia adalah paman ku." jawab Aliana

" maafkan Paman anah, maafkan paman. paman begitu mencintaimu, hingga Paman tidak rela kau dimiliki pria itu. maafkan paman yang telah merencanakan semua ini, tak ada maksud untuk paman membunuhmu. tapi Paman begitu emosi saat melihat kau tetap bersamanya.!!" seru Paman ana yang sangat ketakutan setelah melihat hantu ana.

" apa yang akan kau lakukan ana?." tanya kanina kepada ana.

" bolehkah aku membalas dendam ku ini?, tak kusangka paman yang ku anggap sebagai pengganti ayahku ternyata seorang monster." jawab ana yang telah menitikan air matanya. bukan karena kematiannya itu, namun karena sang pelakunya adalah orang yang sangat dicintai ana, sebagai pengganti sang ayah yang telah tiada, walaupun mereka bukan darah daging yang sesungguhnya. namun ana selalu menganggapnya sebagai sosok Ayah yang bijaksana.

" terserah kau, mau melakukan apapun itu adalah hakmu bukan kan urusan ku." jawab kanina yang hendak meninggalkan pria tua itu.

ternyata tak semua orang yang dekat dengan kita adalah orang baik, karena sejujurnya kebaikan itu ada pada setiap orang. entah itu saudara ataupun orang lain saudara belum tentu yang terbaik dan orang lain belum tentu tidak baik.☺️☺️☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***