Obrolan Pria

Al dan Ari kini sudah sampai di salah satu tempat tongkrongan biasa mereka datangi jika bertemu Awan dan Aldi yaitu Cafe 'Evening Story' salah satu cafe milenial terkenal di sekitaran Dago, Bandung. Al dan Ari memakai masker untuk menutupi wajah mereka dari para tamu yang ada di cafe tersebut. Cafe ini merupakan salah satu cafe milik sahabat Ari yaitu Dewa Wicaksono. Sama seperti sang ayah yang memiliki cafe di kota Djogja, Dewa pun membuka cafe ini di Bandung murni berangkat dari ide dan dana pribadinya.

Al dan Ari menghampiri Awan dan Aldi yang sedang duduk menyesap kopi sambil merokok. "What's up Bro." sapa Ari yang menepuk pundak Awan dan Aldi secara bergantian.

"Well ... Akhirnya muncul juga ni dua pria hits masa kini." ledek Awan, ia menaruh batang rokok miliknya yang baru saja ia nikmati.

"Dimana si Dewa?" tanya Al ke Awan dan Aldi.

"Sebentar lagi dia sampai katanya, tadi baru saja mengabari, tak lama sebelum kalian tiba." jelas Awan ke Al. Al hanya mengangguk paham.

"Kak Al mau pesan kopi seperti biasa?" tanya Aldi.

"Boleh, sekalian pesankan untuk Ari." balas Al, Aldi pun memanggil pelayan cafe untuk memesan minuman.

Aldi adalah sepupu Awan yang baru saja selesai mengikuti OSPEK di salah satu kampus teknik di Bandung, karena dirinya diberkahi otak yang cerdas, Aldi bisa berkesempatan masuk ke salah satu kampus teknik populer di Bandung, bahkan banyak orang yang rela mengikuti tes apapun untuk bisa masuk menjadi mahasiswa di kampus tersebut.

"Tumben Al baru nongkrong lagi sama kita, apa Agita sudah kembali ke Singapore?" tanya Awan penasaran.

"Hm, dia baru saja kembali lagi ke Singapore karena sebentar lagi mau UAS jadi dia harus bersiap-siap." jelas Al ke Awan. Agita adalah kekasih Al sejak mereka duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA), Agita dan Al adalah pasangan yang berangkat dari kesamaan dalam diri mereka, yaitu sama-sama memiliki sixth sense. Agita, Ari dan Al sudah berteman lama sejak mereka masih dibangku sekolah, karena Agita mendapatkan beasiswa di Nanyang University sebab itulah mereka melakukan hubungan jarak jauh atau istilah keren bagi para milenial saat ini adalah long distance relationship (LDR).

"Padahal aku sangat ingin bertemu Kak Agita, ternyata dia sudah balik ke Singapore." ujar Aldi yang kecewa karena tidak bisa bertemu dengan kakak angkatnya itu.

"Kau kan bisa menghubunginya atau video call dengannya." balas Al dengan santainya.

"Apa Kak Al tidak marah jika aku intens menghubungi kekasih Kakak?" tanya Aldi penasaran, Al dengan santainya tetap melanjutkan kegiatan merokoknya dan sesekali terkekeh mendengar pertanyaan Aldi saat ini.

"Untuk apa aku cemburu dengan Adik ku sendiri? Agita menganggap mu Adik angkatnya, itu artinya kau juga Adik ku." jawab Al santai. Aldi benar-benar kagum dengan cara berfikir Al yang selalu bisa bersikap baik kepada Agita, sebab itulah hubungan mereka jauh dari kata ribut padahal mereka melakukan hubungan jarak jauh yang rentan dengan meributkan hal sepele.

Awan menyikut tangan Al sambil tatapannya mengarah ke Ari yang terdiam tidak seperti biasanya. "Dia kenapa?" tanya Awan berbisik ke Al. "Hari ini ada mahasiswi baru yang mirip sekali dengan Anita. Kau tahu, bahkan mereka dipertemukan karena sebuah tragedi mengenaskan hari ini." jelas Al ke Awan, Awan yang penasaran pun akhirnya meminta Al untuk menjelaskan kembali maksud dari ucapannya.

"Anita? Anita bukannya ...." Awan tidak melanjutkan ucapannya takut Ari mendengarnya.

"Ya, Anita adalah wanita yang saat ini ada fikiran mu itu." ucap Al membenarkan alur fikiran sahabatnya itu.

"Wah, aku jadi ingin bertemu gadis itu Al. Gadis yang membuat sahabat ku berubah jadi pendiam dalam seketika." ledek Awan. Ari hanya membalas sindiran Awan dengan senyuman.

"Bagaimana usaha EO-mu?" tanya Ari mencoba mengalihkan pembicaraan mereka tentang Haura.

"Sejauh ini aman-aman saja, aku akan sangat sibuk mulai bulan depan karena banyak sekali event wedding yang join dengan EO-ku untuk mengisi acara live music di wedding party mereka. Sepertinya aku akan memelas ke kalian untuk mau jadi MC freelance di EO-ku." ujar Awan sambil terkekeh pelan dan menyesap kembali kopi miliknya.

"Boleh saja, tapi harus disesuaikan terlebih dahulu dengan jadwal siaran radio, bagaimana pun kita berdua terlanjur di kontrak oleh pihak radio setiap weekend." jelas Al mencoba mengingatkan Awan akan hal tersebut.

"Aku hampir saja lupa, nanti aku akan mengirimkan jadwal acaranya kepada mu Al." ucap Awan. Saat mereka berdua membahas acara di Event Organizer milik Awan, Dewa sang pemilik cafe pun muncul dan bergabung di meja mereka.

"Apa aku terlambat guys?" tanya Dewa basa-basi. Mereka pun melakukan tos khas mereka.

"Sepertinya kawan kita yang satu ini sedang dimabuk asmara, bukankah begitu Wa?" sindir Al sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Dewa hanya tersenyum tersipu malu mendengar ucapan Al.

"Akhirnya sekian lama kau sendiri, bisa juga kau jatuh cinta dengan wanita. Aku hampir mengira kau tidak tertarik dengan seorang wanita Wa." ledek Awan. Ya, Dewa ini memang tidak pernah tertarik dengan para wanita yang mengerubunginya, tapi berbeda saat ia bertemu dengan Arindita.

"Dia wanita yang unik Wan, entahlah aku masih belum tahu aku menyukainya atau hanya sekedar tertarik, tapi entah kenapa melihatnya pertama kali saat itu hati ku rasanya berbeda. Dia satu-satunya wanita yang selalu menolak ku." jelas Dewa yang sudah mulai ikut mematik api ke batang rokok di mulutnya.

"Baru ini aku tahu ada wanita yang menolak pesona mu? Apa kau yakin dia seorang wanita?" ledek Awan. Awan lagi-lagi menyikut lengan Al sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Dewa.

"Sebab itulah Wan, kau pun harus mencoba untuk melirik wanita, supaya kau tahu apa itu rasanya jatuh cinta." ujar Ari yang sedari tadi diam.

"Hey, aku pernah merasakannya sampai membuat ku tidak ingin jatuh cinta lagi." keluh Awan. Awan pernah ditinggalkan oleh seorang wanita selagi sayang-sayangnya, bahkan H-7 hari pertunangan mereka wanita itu meninggalkan Awan dan memilih menikah dengan teman satu tongkrongannya di bengkel, sejak itulah Awan tidak pernah berani lagi untuk membuka hatinya bagi cinta yang baru.

"Kau harus belajar mengikhlaskan wanita itu Wan, kau harus belajar untuk membuka hati mu kembali. Mau sampai kapan kau akan sendiri? Pria diciptakan untuk wanita, begitu pun sebaliknya." ujar Al yang mencoba membuka jalan fikiran Awan yang terbelenggu dengan masa lalunya yang kelam dengan sang mantan.

"Entahlah, rasanya semangat ku untuk menikah sudah pupus." jawab Awan sambil melihat gelas kopi miliknya dengan tatapan kosong.Traumatik akan kegagalannya dengan sang mantan kekasih membuat dirinya terus menyibukkan diri demi mengalihkan fikiran tentang sang mantan.

"Al benar, mau sampai kapan kau terus mengurusi pernikahan orang lain tapi kau sendiri tidak memikirkan pernikahan mu?" timpal Dewa, sontak ucapan Dewa membuat Awan terkekeh.

"Apa kabar dengan mu? Kau bahkan tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta dan patah hati. Kau tahu Wa? Saat kau berani mencintai seseorang itu artinya kau pun harus siap untuk patah hati, dan aku belum siap akan hal itu." ucap Awan. Dewa masih mencerna baik-baik ucapan Awan barusan.

"Oia, apa kita jadi touring ke Djogja Wa?" tanya Ari, ia tiba-tiba ingat akan rencana mereka yang ingin menemani Dewa pulang bertemu orang tuanya di Djogja sekalian libur bersama.

"Ah, aku hampir lupa akan hal itu, aku si terserah kalian saja kapan kalian sempat, karena yang susah itu kan menyesuaikan dengan jadwal kalian yang super duper padat melebihi jadwal dinas pemimpin negara." ledek Dewa.

"Bagaimana dengan akhir pekan ini? Aku dan Ari kebetulan dapat jatah cuti." ujar Al, Awan pun mengiyakan jadwal yang Al sarankan.

"Sepertinya aku pun bisa." balas Aldi.

"Good, itu artinya kita bisa ke Djogja pekan ini. Apa Agita akan ikut Al?" tanya Dewa dengan polosnya.

"Entahlah, aku akan coba menanyakan hal ini padanya, siapa tahu bisa." balas Al. Mereka pun kembali malanjutkan obrolan akan rencana mereka ke Djogja pekan depan. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, yang artinya cafe harus tutup karena karyawan sudah memasuki jam pulang. Mereka semua saling berpamitan dan pulang ke arah rumah masing-masing, Aldi dan Awan pulang bersamaan karena mereka satu rumah, Al dan Ari juga pulang bersamaan karena mereka satu kost, hanya Dewa yang pulang sendiri ke apartement miliknya di sekitaran jantung kota Bandung, tak jauh dari tempat cafe miliknya berada.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎

baca lagi

2020-12-26

0

🍾⏤͟͟͞͞★<мαу ɢєѕяєк>ꗄ➺ᶬ⃝𝔣🌺

🍾⏤͟͟͞͞★<мαу ɢєѕяєк>ꗄ➺ᶬ⃝𝔣🌺

makin kesini semakin seru.lanjuttt

2020-12-22

0

younghoon wife

younghoon wife

nambah lg Aldi Awan sapa lg ya 🤔🤔🤔
itu yg mirip Anita apa sodaraan

2020-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!