Tiga orang ibu-ibu datang membahas tentang sesuatu dan merasa sangat kasihan pada ibunya. Nyonya Emalia mengaku mengirim banyak surat ke kantor Pemerintah dan meminta mereka melakukan sesuatu untuk daerah itu dan tahun lalu ada kecelakaan disana lalu Anna agar membawakan minum.
" Tapi tetap saja, pembangunan ulang itu bukanlah jawabnya ! Jika gedung tinggi itu dibangun, kita tidak akan pernah bisa melihat terik matahari lagi. Dan kehidupan kita sehari-hari akan berubah selamanya. Ucap Nyonya yang bertubuh gemuk.
" Jadi menurutmu, tidak dapat terik matahari lebih baik dari pada mati ! Kata Ibu Dini
" Siapa.. Siapa yang akan mati, sekarang?" Kata si Ibu yang berbadan gemuk, mereka langsung berbisik melihat Nyonya Yuniar (Ibu Bisma) datang.
Nyonya Yuniar datang untuk mengambil pesanan dan memberikan senyuman pada Tuan Gunawan. Nyonya Emalia melihat Nyonya Yuniar itu tersenyum seperti Miss Univers padahal ada sesuatu yang mengerikan terjadi dilingkungan. Akhirnya Nyonya Dini memanggil Nyonya Yuniar untuk mengobrol sebentar.
" Kita bertiga mengumpulkan tanda tangan bertujuan supaya gedung sebelah resapan kering diperbaiki ulang dan kita sudah dapat tanda tangan dari berbagai orang jadi jika seorang publik pigur berpengaruh sepertimu bisa membantu kami maka kantor pemerintah akan mendengarkan kita bukan kah begitu? Kata Nyonya Emalia.
" Yaaa.... Entahlaahhh... Aku setuju saja tapi juga memahami perasaan mereka yang menentangnya. Jadi aku masih memikirkan hal itu." Kata Nyonya Yuniar.
Mereka bisa saja membangung pusat perbelanjaar berlantai 4 disana. Tapi mereka membangun bangunan besar dengan Apartemen dan kantor didalamnya. Itu yang kita tidak setujui. Tegas si Ibu yang bertubuh Tambu/Gemuk marah.
" Semua orang yang berada di balik petisi ini tinggal di dekat sini jadi aku yakin bahwa ada masalah yang mendasar dengan petisi ini. Kurasa, petisinya harus di format ulang untuk memasukan orang-orang yang tidak berinvestasi secara pribadi di area ini". Kata Ibu Yuniar lalu pamit pergi.
Tuan Gunawan membawakan kue pesanan Nyonya Yuniar dengan senyuman lebar. Nyonya Emalia yang melihatnya kesal karena suaminya genit pada wanita lain. Dia menegaskan tidak bisa bergaul dengan Nyonya Yuniar yang merasa bangga hanya karena seorang penulis. Saat itu wanita muda datang. Ibu Emalia terlihat senang melihat Raisa yang datang.
***
Megan dan Reyz masuk ke sebuah Mall. Reyz menyuruh Megan agar bersikaplah natural karena yakin ada yang mengawasi mereka dari suatu tempat. Megan melihat sekeliling, Reyz dengan menggandeng tanga Megan menyuruh agar jangan bersikap seperti pengawalnya. Megan pikir dengan berpegangan tangan malah terlihat seperti aneh. Reyz menyuruh diam saja dan mengikuti saja.
Reyz memilih beberapa baju dalam sebuah toko. Megan membawa semua barang yang di beli Reyz. Tak percaya kalau bosnya itu menghabiskan uang yang bisa digunakan untuk main warnet dalam satu tahun seperti uang yang tidak ada artinya.
Megan masih membawa semua barang dan Reyz masih pergi ke toko kacamata dengan memilih satu kacamata hitam dan meminta pendapat pengawalnya. Megan dengan sangat terpaksa memujinya dengan menyebut keren.
Keduanya keluar dari toko. Reyz pikir dari tadi hanya membeli barang - barang untuk dirinya. Jadi Reyz ingin membelikan juga Megan. Megan menolaknya seperti tak enak hati. Reyz membelikan es krim cone , Megan cemberut ternyata buka baju dan lain-lain yang dibelikannya. Akhirnya dengan tangan yang penuh belanjaan menerima es krim tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments