Sushi yang tertukar

15 Menit menunggu dengan perut keroncongan, akhirnya pesanannya tiba dan kurir yang mengantar menghubunginya.

Perawat yang berjaga di depan ruangan Zayn langsung berjalan menuju lift dan turun ke lantai dasar, begitu pula dengan Nara yang langsung berlari dari ruangan pegawai kebersihan.

"Sushi saya pak sushi saya!" ucap Nara dengan nafas ngos-ngosan saat sampai di depan kurir pengantar makanan.

"Ini mbak pesanannya." ujar kurir tersebut dan memberikan sekotak sushi kepada Nara.

Nara mengernyitkan dahinya, "Kenapa cuma satu kotak pak? kan saya pesan lima kotak."

"Maaf mbak, mungkin mbak salah memesan ke pegawai restoran, saya kan hanya bertugas untuk mengantarkan pesanan dan benar pesanannya diantar ke rumah sakit ini."

"Bapak yakin tidak salah orang? saya yakin sekali tadi sudah mengatakan bahwa saya memesan lima kotak." tanya Nara sekali lagi.

"Benar mbak, sudah ya mbak saya mau mengantar makanan lagi. Bisa minta uangnya mbak?" tanya kurir tersebut.

Nara memberikan uangnya sesuai dengan harga satu kotak sushi tersebut, kurir pengantar makanan itu langsung pergi setelah menerima uangnya.

"Apa iya gue salah pesanan?" guma Nara heran.

Nara berjalan masuk ke dalam kembali dengan wajah penuh tanya. Di sisi lain perawat yang bertugas untuk Zayn juga mengernyitkan dahinya saat melihat kotak sushi yang diberikan oleh kurir.

"Maaf pak saya cuma pesan satu kotak." ucap perawat itu.

"Mbak serius? pegawai kasih saya lima kotak sekaligus mbak dan katanya ini dikirim ke rumah sakit ini." ucap kurir.

"Apa ada yang pesan uga ya pak? mungkin ini punya orang lain." ucap perawat tersebut.

"Ah coba saya telepon nomor mbak ya." ucap kurirnya kemudian mencoba menelepon.

Nara sedang menatap lesu ke arah sekotak pizza tersebut sembari berjalan ke ruangan kebersihan tadi.

Drrtt.. drrttt...

Nara mengambil ponselnya yang ada di dalam saku melihat siapa yang meneleponnya.

"Oh kurir itu!" pekiknya.

Buru-buru Nara menjawab teleponnya, "Halo pak!"

"Halo mbak, apa benar ini mbak yang memesan lima kotak sushi?"

Nara menganggukkan kepalanya senang, "Iya pak itu saya itu saya!"

"Ah sepertinya sushi mbak tertukar dengan pembeli lain, sekarang saya berada di depan rumah sakit. Bisa mbak datang kemari?" tanya kurir itu.

"Bisa, saya segera kesana." ucap Nara dan langsung mematikan panggilannya.

"Bagaimana pak?" tanya perawat itu.

Kurir tersebut tersenyum lega, "Benar mbak sushinya tertukar, pembelinya sedang berjalan kesini."

"Syukurlah." ucap perawat itu senang karena Zayn akan memarahinya jika sampai ada yang salah.

"Hah.. hah.. sushi lima kotak!" ucap Nara begitu menghampiri sushinya.

"Ah sushi pesanan saya!" ucap perawat saat melihat Nara membawa sekotak sushi.

Nara ikut melirik ke arah sushi yang dibawanya, "Ini punya mbak?" tanyanya.

Perawat tersebut menganggukkan kepalanya, "Boleh saya lihat sebentar isinya untuk memastikan?" tanya perawat itu.

Nara mengangguk dan langsung menyerahkannya kepada perawat itu, dibuka dan dilihatnya pesanannya sesuai dengan yang Zayn minta atau tidak.

"Ah benae ini sushi pesanan saya, ini saya ganti uangnya. Terima kasih ya." ucap perawat itu senang sembari memberikan uang kepada Nara.

"Maaf mbak tapi uangnya terlalu banyak, saya ambil kembaliannya sebentar." ucap Nara.

Perawat itu menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, ambil saja kembaliannya."

"Terima kasih." ucap Nara.

Perawat itu berpamitan dengan kurir tadi dan langsung masuk ke dalam, Nara juga langsung mengambil pesanannya serta membayarnya dan langsung masuk ke dalam rumah sakit.

...💜💜💜...

Tok tok tok...

"Permisi dokter, ini sushi pesanan anda." ucap perawat sembari mengetuk pintu.

Zayn membuka pintunya, perawat tersebut langsung mundur beberapa langkah seperti biasanya. Dia tahu dengan jelas harus seperti apa saat di dekat Zayn.

"Itu sushiku? kenapa lama sekali?" tanya Zayn.

"Maaf dokter tadi ada pegawai kebersihan yang salah mengambil pesanannya jadi saya harus bertemu dengannya dulu dan menukar sushinya." jawab perawat itu.

Zayn langsung membelalakkan matanya mendengar kata 'petugas kebersihan'.

"Apa katamu? ah.. sushiku pasti sudah.."

Perawat tersebut langsung tersenyum, "Dokter tenang saja, petugas kebersihan itu belum membuka sushinya dan tadi saya sudah menyemprotkan disinfektan terlebih dahulu ke bagian luar kotaknya jadi dokter tidak perlu khawatir."

Zayn menatap tak percaya dengan perawat itu, "Kau yakin?" tanyanya.

Perawat itu mengangguk, "Saya yakin dokter jadi dokter bisa dengan aman menikmati makanan dokter siang ini."

"Hah.. baiklah kau boleh kembali bekerja." ucap Zayn kemudian mengambil sushinya.

"Terima kasih dokter, saya permisi dulu." ucapnya.

"Ya."

Zayn langsung masuk dan menutup pintunya, duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya dan membuka sushi miliknya, ditatapnya sushi tersebut lamat-lamat.

"Benar, mereka belum menyentuhnya." ucap Zayn lega.

Dengan lahap Zayn langsung memakan sushi miliknya, jam makan siang sudah terlewat dan ia harus segera bertemu dengan pasiennya serta melaksanakan satu operasi lagi sore ini sebelum melakukan kencan buta dengan aktris papan atas, Jessica.

......💜💜💜......

Zayn keluar dari ruang operasi tepat pukul 7 malam, operasi kecil dan hanya sedikit berisiko membuat semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

"Kau!" panggil Zayn sambil menunjuk salah satu dokter residen.

Dokter residen tersebut langsung mendekat ke arah Zayn namun mendapat tatapan tajam dari sang empunya.

"Jaga jarak, tetap disitu." ucap Zayn yang dimengerti olehnya.

"Kau sudah mengecek kondisi gadis tadi?" tanya Zayn.

Dokter residen itu menganggukkan kepalanya, "Sudah dokter, pasien belum sadarkan diri sebelumnya namun kondisinya terpantau stabil. Reputasi nafas dan juga denyut jantung pasien masih dalam kategori normal dokter." jawabnya.

"Bagus, kalian awasi terus dan langsung panggil dokter Ana untuk menangani lebih lanjut. Saya tidak ada dirumah sakit malam ini." ucap Zayn.

Semua dokter dan juga perawat yang ada disana langsung menganggukkan kepalanya mengerti dan Zayn langsung melenggang pergi meninggalkan mereka.

"Hah, pasti dia akan menjalani kencan buta lagi." ucap salah satu perawat.

"Benarkah?" tanya perawat yang lain.

Dokter residen yang tadi berbicara dengan Zayn ikut menimpali, ia menganggukkan kepalanya.

"Benar, tadi aku melihat Nyonya Fey datang berkunjung kesini. Apa lagi yang ingin ia lakukan jika bukan meminta dokter Zayn untuk ikut kencan buta?" ucapnya.

Perawat tadi menghela nafasnya, "Hah, andai saja dokter Zayn tidak bersikap aneh dengan OCD nya itu, mungkin aku sudah mau mendekati dirinya."

"Kalaupun dokter Zayn normal, mana mungkin dia akan mau didekati orang seperti kita. Aku yakin tipenya setara dengan Suzy ataupun Yoona yang mendapatkan julukan sebagai cinta pertama Korea Selatan." ucap perawat lain.

Perawat itu mendesah pelan, "Benar sekali, tidak ada pria tampan yang hidup dengan normal. Lebih baik aku jatuh cinta dengan pria lain."

"Benar sekali, ayo kita harus kembali bertugas." ucapnya.

Episodes
1 Menikah Secepatnya!
2 Bertemu
3 Nara
4 Lantai Khusus
5 Kamar Mandi Elit
6 Aku ingin bekerja dengan dokter!
7 Merindukanmu
8 Masa Evaluasi
9 Masa Evaluasi 2
10 Kencan karena Mama
11 Sushi yang tertukar
12 Mulut pedas Zayn
13 Makanan untukmu
14 Mommy Fey murka
15 Mommy Fey murka 2
16 Saling membantu
17 Senang sekali
18 Pemberian Zayn
19 Calonku
20 Menerima dengan senang hati
21 Ikuti saja permainannya
22 Tidak sengaja
23 Lamaran
24 Berbagi
25 Datang untuk bekerja
26 Caramu membaca pikiran dan isi hatiku
27 Pekerjaan sebagai tunanganku
28 Tertidur
29 Membuat Ana terdiam
30 Mall
31 Dia tunanganku
32 Taman rumah sakit
33 Zayn marah
34 Setidaknya denganmu
35 Tanggal pernikahan
36 Gaun biru
37 Fitting Gaun
38 Cium aku
39 Mandi air dingin
40 Undangan biru
41 On Our Wedding Day
42 On Our Wedding Day 2
43 Apartement
44 Nyonya Xavier
45 Bawakan aku makan siang
46 Istri yang baik
47 Lain kali ajak aku
48 Mimpi Buruk
49 Terapi Denganku?
50 Mulai dengan sentuhan
51 Membiasakan diri
52 Jalan-jalan saja atau kencan?
53 Kita pulang saja
54 Takdir
55 Jadi psikiater untuknya
56 Makan siang dengan suamiku
57 Makan berdua ternyata nikmat
58 Aku ingin tidur denganmu
59 Berhasil dibujuk
60 Disatu ranjang yang sama
61 Perut kotak-kotak
62 Akan kuobati lukamu
63 Lakukanlah, aku ingin sembuh
64 Kenapa tidak tinggal bersama saja?
65 Bawakan aku makan malam
66 Kau mengerjaiku ya?
67 Sepertinya aku sudah sembuh
68 Pasienku lebih penting
69 Kenapa tidak menungguku?
70 Apa kau menyukaiku?
71 Ya, Aku menyukaimu!
72 Aku tidak tau harus bagaimana
73 Temani aku
74 Ternyata ini surga dunia
75 Ingin kubuat tidak bisa berjalan?
76 Hukuman
77 Mommy Fey
78 Ayo kutemani
79 Aku akan mendengarkanmu
80 Ingin bercerita?
81 Zayn sibaik hati
82 Foto pertamamu di instagram
83 Kencan pertama kita
84 Makan enak
85 Belanja
86 Terapi pertama Zayn
87 Pegang tanganku
88 Menginap di luar
89 Ke Desa
90 Jangan jauh-jauh dariku
91 Tinggal bersama
92 Salju pertama
93 Kecelakaan
94 Salju pertama bersamamu
95 Naik bus saja
96 -
97 Kau musim panasku
98 Kado Natal
99 Perutku sakit...
100 Operasi
101 Mommy Fey khawatir
102 Malu
103 Berdebar
104 Happy New Year
105 Aku ikut!
106 Makanan Apa Ini?
107 Bibimbap
108 Rumah Duka
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Menikah Secepatnya!
2
Bertemu
3
Nara
4
Lantai Khusus
5
Kamar Mandi Elit
6
Aku ingin bekerja dengan dokter!
7
Merindukanmu
8
Masa Evaluasi
9
Masa Evaluasi 2
10
Kencan karena Mama
11
Sushi yang tertukar
12
Mulut pedas Zayn
13
Makanan untukmu
14
Mommy Fey murka
15
Mommy Fey murka 2
16
Saling membantu
17
Senang sekali
18
Pemberian Zayn
19
Calonku
20
Menerima dengan senang hati
21
Ikuti saja permainannya
22
Tidak sengaja
23
Lamaran
24
Berbagi
25
Datang untuk bekerja
26
Caramu membaca pikiran dan isi hatiku
27
Pekerjaan sebagai tunanganku
28
Tertidur
29
Membuat Ana terdiam
30
Mall
31
Dia tunanganku
32
Taman rumah sakit
33
Zayn marah
34
Setidaknya denganmu
35
Tanggal pernikahan
36
Gaun biru
37
Fitting Gaun
38
Cium aku
39
Mandi air dingin
40
Undangan biru
41
On Our Wedding Day
42
On Our Wedding Day 2
43
Apartement
44
Nyonya Xavier
45
Bawakan aku makan siang
46
Istri yang baik
47
Lain kali ajak aku
48
Mimpi Buruk
49
Terapi Denganku?
50
Mulai dengan sentuhan
51
Membiasakan diri
52
Jalan-jalan saja atau kencan?
53
Kita pulang saja
54
Takdir
55
Jadi psikiater untuknya
56
Makan siang dengan suamiku
57
Makan berdua ternyata nikmat
58
Aku ingin tidur denganmu
59
Berhasil dibujuk
60
Disatu ranjang yang sama
61
Perut kotak-kotak
62
Akan kuobati lukamu
63
Lakukanlah, aku ingin sembuh
64
Kenapa tidak tinggal bersama saja?
65
Bawakan aku makan malam
66
Kau mengerjaiku ya?
67
Sepertinya aku sudah sembuh
68
Pasienku lebih penting
69
Kenapa tidak menungguku?
70
Apa kau menyukaiku?
71
Ya, Aku menyukaimu!
72
Aku tidak tau harus bagaimana
73
Temani aku
74
Ternyata ini surga dunia
75
Ingin kubuat tidak bisa berjalan?
76
Hukuman
77
Mommy Fey
78
Ayo kutemani
79
Aku akan mendengarkanmu
80
Ingin bercerita?
81
Zayn sibaik hati
82
Foto pertamamu di instagram
83
Kencan pertama kita
84
Makan enak
85
Belanja
86
Terapi pertama Zayn
87
Pegang tanganku
88
Menginap di luar
89
Ke Desa
90
Jangan jauh-jauh dariku
91
Tinggal bersama
92
Salju pertama
93
Kecelakaan
94
Salju pertama bersamamu
95
Naik bus saja
96
-
97
Kau musim panasku
98
Kado Natal
99
Perutku sakit...
100
Operasi
101
Mommy Fey khawatir
102
Malu
103
Berdebar
104
Happy New Year
105
Aku ikut!
106
Makanan Apa Ini?
107
Bibimbap
108
Rumah Duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!