Masuk ke istana

"Apa Ayah akan menerima tawaran dari ibu suri?" tanya Yelin kepada ayah angkatnya.

"Ini adalah kesempatan yang sangat bagus, kita bisa memasuki istana dengan sangat mudah." jawab Master Hao.

"Ternyata Tuhan masih berpihak pada kita, lihatlah jalan kita menuju istana sangat mulus," timpal Nyonya Anyu.

"Sebaiknya Ayah terima saja tawaran itu, karena dengan begitu kita bisa dengan mudah untuk membalas dendam." ucap Yelin.

"Kesepakatan ini sudah tercapai, kita akan ke istana dan kita susun rencana di sana." jawab Master Hao.

"Aku akan membuat mereka bertekuk lutut padaku, dan akan disiksa mereka sampai mereka mati mengenaskan." seru Yelin.

Akhirnya Master hao memberikan surat yang berisi kesediaan mereka untuk ke istana dan temu ibu suri. banyak rencana yang telah mereka susun, Master Hao membawa ketiga murid setianya, dan meninggalkan beberapa muridnya untuk menjaga kediaman dan rumah makannya.

"Tuan kereta kudanya sudah siap." lapor pengawal kerajaan yang menjemput mereka.

"Tentu kami akan segera turun." jawab Master Hao.

Akhirnya dua kereta kuda telah berangkat menuju kerajaan naga, dan ibu suri telah mendapat kabar kalau tuan dari pemilik rumah makan hao akan segera sampai di istananya.

"Ibu suri, kenapa ibu suri sangat senang dengan kehadiran mereka. Kita sudah mempunyai banyak sekali para juru masak yang sangat handal."

perkataan pangeran Kerajaan Naga yang disambut cibiran oleh ibu suri.

"Sudahlah, kau diam saja! aku ingin membuat mereka tinggal di sini, kau akan tahu apa penyebabnya, hingga aku aku ingin mereka tinggal di istana ini," jawab sang Ibu suri.

"Tuan Hao telah sampai!" seru sang pengawal yang membawa rombongan rumah makan kan Hao.

"Izinkan mereka masuk, dan bahwa mereka ke ulah istana." suruh ibu suri kepada pengawalnya.

"Tuan, ibu suri menyuruh anda untuk ke aula istana, karena ibu suri menunggu kalian di sana." seru sang pegawal.

Akhirnya para rombongan Tuan Hao dibawa ke aula istana untuk bertemu ibu suri, saat mereka masuk.. ibu suri menatap satu persatu mulai dari sang pemilik penginapan, sang istri dan anak perempuannya yang sangat terkenal hingga terdengar sampai ke istana.

"Hormat kami Yang Mulia!" seru Tuan hao dan seluruh keluarganya.

"Hormat kami ibu suri!" seru Yelin yang menghormat kepada ibu suri, seketika mata ibu suri menatap lekat Yelin. Dan benar apa yang ada dikabarkan oleh kabar burung itu, kalau Putri sang pemilik rumah makan dan penginapan sangatlah cantik, Anggun Dan lemah lembut.

"Apakah kau sudah menerima kabar dariku? mengenai permintaanku untuk kalian menjadi di juru masak di istana ini." tanya ibu suri.

"Tapi kami mempunyai satu syarat Yang Mulia!"

seru Yelin yang membuat ibu suri menatap lekat wajah Yelin.

"Syarat apa yang kalian minta? akan kuberikan semua kemewahan di istana ini. Asal kalian mau memenuhi permintaanku, untuk kalian bersedia berada di sini." kata ibu suri yang terus menatap wajah Yelin.

"Kami ingin setiap akhir pekan, kami bisa bebas keluar dari istana untuk kami mengunjungi usaha kami." seru Yelin dengan tak takut.

"Tentu, kalian bisa keluar setiap akhir pekan, dan kalian bisa keluar jika kalian ada perlu. kalian bebas melakukan itu.. asal kalian melapor padaku." seru ibu suri dengan suara yang lembut.

Akhirnya ibu suri bersedia memenuhi syarat dari Master Hao, setiap akhir pekan mereka akan keluar dari istana dan menginap satu hari di tempat usaha mereka.

Tanpa mereka sadari ternyata rencana mereka telah berjalan sangat sempurna, bahkan tidak ada halangan sekalipun untuk mereka membalaskan dendam mereka. 😈👿

"Tuan, Nona, silakan ikuti saya karena ibu suri telah mempersiapkan kediaman untuk kalian." guman sang pengawal.

Akhirnya Master hao dan yelin beserta yang lain pergi ke tempat yang telah dipersiapkan oleh ibu suri, senyum tampak terukir di bibir indah yelin. Namun saat mereka hendak ke kediaman yang telah dipersiapkan oleh ibu suri, tanpa sengaja seorang pria menubruk tubuh Yelin.

"Maaf." seru Yelin lembut sambil berdiri kan membersihkan pakaiannya.

"Kalau berjalan lihatlah kedepan, kau penghuni baru apa, hingga kau berjalan tidak melihat!?" bentak seorang pangeran, namun sesaat kemudian.. saat Yelin mendongakkan wajahnya, betapa terkejutnya sang pangeran.

"Cantik." guman sang pangeran bulan yang menatap wajah yalin dengan sangat intens.

"Maafkan saya, hari ini saya baru diperintahkan ibu suri untuk pindah ke tempat ini. jadi saya mohon maaf atas kelancangan saya." guman Yelin sambil menunduk hormat.

"Ah tidak apa-apa, justru aku yang harus meminta maaf. karena aku tergesa-gesa harus ke aula istana." jawab sang pangeran dengan muka yang agak bersemu merah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***