PEMBALASAN DENDAM SANG DEWI

Jeritan sang gadis

Kehidupan adalah racun untuk ku yang akan selalu berakhir penderitaan.

" ukhhh.." suara teriakan yang tertahan dari seorang gadis di ruang Megah milik sang kaisar.

"Tubuh perawan mu sangat menggairahkan." seorang lelaki di ruang Megah itu yang telah memperkosa seorang dayang istananya.

" ukhhh .." suara teriakan yang tertahan dari seorang gadis yang mulutnya diikat kain oleh kaisar wang.

"Akhhhh.." suara desahan yang keluar saat menyatukan tubuhnya pada gadis itu. hentakan kasar yang dilakukan oleh sang kaisar Wang bagaikan sayatan pedang yang yang sangat memilukan.

tidak ada suara yang keluar dari mulut sang gadis, karena tubuh dan kakinya telah diikat oleh kaisar bejat itu. hanya air mata yang keluar dari dua bola mata yang indah. serasa dunia ini telah hancur karena perbuatan sang kaisar bejat.

"Akhhhh!!." suara erangan panjang yang keluar dari mulut sang kaisar setelah mendapatkan pencapaian dari tubuh sang gadis. " tubuh mu begitu nikmat wahai sang Budak." seru kaisar wang yang kembali memakai pakaian yang setelah selesai menodai sang gadis.

serasa hancur dunia ini saat melihat tubuhnya telah tercabik- cabik oleh sang kaisar bejat, yang lebih menyakitkan lagi saat sang kaisar keluar dari kamarnya tiba-tiba dia kembali membawa beberapa bawahannya untuk menggagahi kembali sang gadis. 😱😭😭😭

sempurna sudah kehancuran bagi sang gadis. saat parah komandan dan jenderal mulai memperkosanya kembali. sungguh miris kehidupan ini hingga mati pun enggan.

"Kita lakukan bersama. kata kaisar tubuhnya sangat menggairahkan." seru sang komandan yang mulai meraba tubuh gadis itu. detik demi detik adalah sebuah kematian bagi sang gadis, saat para lelaki itu mulai melecehkannya kembali. sudah tak ada harapan lagi untuk nya hidup di dunia ini karena sesuatu yang dipertahankannya kini telah sirna. 😭😭

"Hahaha ternyata benar apa yang dikatakan yang mulia kaisar, kalau gadis ini sangat hebat dalam melayani seorang pria." seru sang jenderal yang mulai memakai pakaiannya.

gadis itu hanya mampu diam dan meneteskan air matanya saat para lelaki itu selesai dengan peraduan tubuh mereka.

"Kita bawa dia ke rumah pelacuran, agar saat kita menginginkannya kita dengan bebas untuk menjamahnya." seru seorang komandan yang sudah memakai bajunya kembali, akhirnya enam orang itu meninggalkan sang gadis dengan tubuh yang tak bisa diungkapkan.

"Bawa dia ke rumah pelacuran. bilang kepada pemilik pelacuran dia adalah hadiah dari kaisar!!." seru sang komandan yang memerintahkan dua pengawalnya membawa gadis itu dalam keadaan yang mengenaskan dengan tubuh telanjang yang dibalut selimut.

"Betapa buruk nasibmu wahai gadis, hingga kau diperlakukan seperti ini guman seorang pengawal yang menatap ibah kepada gadis itu. tak ada suara yang keluar dari mulut gadis itu hanya tetesan air mata yang dapat mengartikan seribu bahasa.

"Kita tinggalkan gadis ini di hutan saja, aku kasihan melihatnya. karena aku juga mempunyai seorang adik wanita." seru pengawal satunya yang menatap ibah pada sang gadis.

"Kita akan menjawab apa jika yang mulia kaisar dan jendral bertanya pada kita?." tanya pengawal yang satu lagi.

"Kita bilang saja kalau gadis ini melarikan diri dan terjun ke jurang hutan itu, karena tak mungkin para komandan dan jenderal mencarinya kemari, karena tak ada seorangpun yang mau masuki hutan ini." jawab salah satu pengawal.karena kesepakatan ketiga pengawal itu. akhirnya gadis itu ditinggalkan di hutan tak bertuan itu dengan kondisi yang mengenaskan.

"Maafkan kami nona kami, hanya mampu menyelamatkanmu sampai disini. semoga kau mendapatkan kehidupan di sini." guman sang pengawal yang mengelus rambut gadis itu.

memang benar apa yang dikatakan oleh ketiga pengawal itu, lebih baik mereka meninggalkannya di sini daripada membawanya ke tempat pelacuran. karena hal itu akan membawanya pada kehidupan yang lebih terhina lagi. terasa sesak hati gadis itu sesaat kemudian muncullah niatan ingin bunuh diri dan melompat dari jurang di hutan itu.