Seringaian

Shofia POV

Baiklah, aku benar benar membutuhkan istirahat yang cukup.

Mengeluarkan honda Jazz merahku dari basecamp dan mengendarainya dengan kecepatan rata rata.

Pikiranku melayang kemana mana.

Entah mengapa darahku berdesir saat mengingat kejadian semalam. Bohong kalau tak ada rasa nyaman saat lelaki itu menyentuhnya, dan tentu ada rasa penyesalan karena kali pertamanya dia berikan pada lelaki tak dikenalnya.

Sial!

Suara bariton itu begitu seksi, bohong kalau sisi liarku tak bangun.

Ini New York, ya New York bukan hal tabu tentang ****, tapi yang bermasalah adalah aku sendiri. Aku tak bisa menghilangkan rasa sentuhannya.

Seharusnya aku lupakan begitu saja, dan memulai **** yang lain, mungkin.

Aku bukan wanita dengan sopan santun tinggi, aku seperti wanita kebanyakan. Menyukai pakaian sexy, keluar masuk bar atau diskotik, aku juga suka lelaki tampan, tapi kenapa lelaki semalam mempengaruhi kerja otakku.

Ini benar benar menyebalkan.

Drrrtttt...drrrtttt...

Siapa lagi ini yang menghubungiku, aku segera menepikan mobilku dan mengangkatnya.

Kak Luna menghubungi..

"Hallo kak..."

"Hallo adikku, kamu dimana?"

"Akan pulang ke apartment, ada apa?"

"Aku akan berkunjung!"

"Bukannya kakak sedang ikut kak Morgan ke Australia?"

"Tidak jadi, aku diundang makan malam oleh nyonya Ellena"

"Oh, kakak dimana?"

"Masih dirumah, menunggu Yohan pulang dari kampus"

"Oh, ya sudah aku akan membersihkan apartment dulu"

"Baiklah..."

Niat awalku pulang untuk tidur tapi kakak iparku ini akan datang kerumah. Menyebalkan! Dia datang tak tepat waktu.

Aku membelokkan mobilku ke supermarket, persediaan bahan makanan habis. Ya, aku memang suka memasak tapi makan diluar lebih praktis.

Jadi aku hanya menyediakan bahan mentah sedikit di apartment.

Aku berbelanja banyak bahan makan serta camilan. Aku bukan orang yang pemilih makanan karena takut gendut, aku pemakan segala yang terpenting bukan kepiting.

Ya, aku punya alergi kepiting, hanya kepiting. Saat aku memakan hewan itu aku akan sesak nafas, terakhir kali aku memakan itu, aku berakhir di ICCU.

Membayangkan rasa kepiting yang lezat sangat tak setimpal dengan nyawa yang hampir melayang.

Sampai dirak bagian susu, aku bertemu dengan wanita seusia kak Luna dengan pakaian sangat rapi.

Rok panjang, baju rajut serta high heel. Sangat modis.

Diam diam memperhatikan cara berpakaian wanita disampingku, rupanya dia memanggilku.

"Maaf nona, bisa ambilkan susu itu, saya lupa mengambil keranjang"

"Oh bisa madame..."

Aku segera mengambilkan susu yang ditunjuk ibu itu dan segera mengeluarkan semua belanjaanku.

"Madame, pakai stoller ini saja.. aku akan mengambil lagi"

"Apa tak masalah..?"

"Tak apa madame, ini..."

Aku tersenyum setelah memberikan stoller itu, dan segera berbalik untuk mengambil stoller lain.

Wanita ini seperti familiar.

"Tunggu sebentar, siapa namamu?"

"Shofia madame..."

"Senang bertemu denganmu, nak..."

"Saya juga madame... saya pamit dahulu"

*Author Pov

Shofia segera pergi, dan mengambil apapun yang diperlukannya. Sampai didepan kasirpun, dia bertemu dengan madame yang dibantunya tadi.

Shofia hanya diam saja, dia tak terlalu dekat jadi untuk apa berbasa basi.

Wanita dewasa itu hanya berjarak dua antrian didepannya. Tanpa diketahui shofia, kalau wanita itu telah membayar semua belanjaan Bella yang bernilai ratusan dolar.

"Madame..."

"Aunty, panggil saja Aunty Ellena"

"Aunty Ellena, ini uang belanjaan saya tadi"

Shofia mengeluarkan beberapa lembar dollar tapi segera ditolak oleh Ellena.

"Tak perlu... anggap saja itu hadiah pertemuan kita"

"Tapi belanjaan ini terlalu banyak..."

"Tak apa.. kamu gadis yang baik nak, semoga hidupmu selalu bahagia"

"Ter-"

"Mom! Jangan terlalu lama, aku akan ada meeting!"

"Yes son!! Shofia, aunty pamit dahulu jaga dirimu baik baik"

"Terima kasih aunty"

"Sama sama"

Shofia melihat wanita itu memasuki mobil mewah, dan dia juga segera memasuki mobilnya untuk pulang. Dia beruntung.

Didalam mobil*

"Mom.. apa mommy kenal dengan wanita tadi?"

"Siapa? Shofia?"

"Namanya Shofia?"

"Iya, gadis yang baik, padahal belum saling kenal, sudah mau membantu"

"Itu wajarkan saling membantu?"

"Dari tadi setiap orang yang kumintai tolong pasti menggerutu tapi wanita tadi tidak, malah memberikan stollernya pada mommy"

"Mom..."

"Ello Kabir Dominic! Jangan selalu berfikir buruk terhadap orang lain!"

"Yups mom"

Kabir tersenyum.

Didalam diri Kabir sudah ada suatu tekad untuk mendapatkan Shofia sebagai wanitanya.

"Nanti malam, kamu pulang ya!"

"Kenapa?"

"Akan ada tamu"

"Siapa?"

"Ingat pengacara Luna?"

"Ya, pengacara yang berhasil memenangkan persidangan mama 20 tahun lalukan?"

"Iya... pandai! Nanti malam mommy mengundang keluarganya datang kerumah"

"Oh, akan aku usahakan"

"Bagus! Adikmu itu tak ingin pulang?"

"Zahra masih betah di Turki"

"Umurnya sudah 25 tahun, kenapa tak segera menikah?"

"Biarkan saja, dia bukan anak kecil lagi mom"

"Iya mommy tahu"

Kabir tersenyum melihat mommynya yang masih tampak cantik walau usianya tak muda lagi.

Kabir membelokkan mobilnya kearah halaman rumah yang sangat luas. Mansion keluarga ini sangat terjaga walau semua tuan rumah tak ada.

Setelah menurunkan barang barang dan berpamitan dengan Mommynya, Kabir segera melajukan mobilnya kearah kantor lagi. Ada banyak berkas yang harus diselesaikan.

Sesampainya dikantor, Kabir segera mengutus asistennya, Ar untuk mencari informasi tentang Shofia.

"Cari informasi sedetail mungkin tentang Shofia Nayanika"

"Baik tuan..."

Ar segera pergi dan Kabir kembali berkutat dengan dokumennya. Dia sangat gila kerja.

2 jam menghabiskan waktu dengan dokumen dokumen menyebalkam itu, Ar datang membawa map serta ponsel canggihnya.

"Boss! Informasinya telah saya dapat!"

"Apa?"

"Shofia Nayanika, 23 tahun fasion desainer"

"Lalu?"

"Nama asli adalah Mariska Lee, tapi Morgan Lee mengganti namanya menjadi Shofia Nayanika karena tak diinginkan oleh sang ibu, Shofia anak haram dari tuan Lee dengan sekertarisnya.

"Emm.."

"Sejak lulus kuliah, dia sudah hidup terpisah dari sang kakak.. dan menjadi salah satu fasion desainer yang diperhitungkan! Dan kemungkinan malam ini dia akan makan malam dimansion Dominic"

"Bagus! Ada titik buruk dari dia?"

"Hampir tak ada... bahkam dia selalu menghindar dan tak membalas saat nyonya besar Lee mencelakainya, yang paling tragis adalah malam anda bermalam dengan nona Shofia.."

"Maksutmu?"

"Nyonya besar Lee sudah merencanakan untuk menghancurkan reputasi Nona Shofia, tapi sayang dia tak mendapat bukti malam itu karena penjagaan yang tak dapat ditembusnya"

"Malangnya wanitaku... ayo buat pertunjukan untuk wanita seperti itu..."

"Baik boss..."

"Oh iya, aku akan pulang... carikan makanan kesukaan mommy dan Shofia"

"Baik boss!"

Ar segera pergi begitu saja, mencari permintaan sang boss.

Sedangkan Kabir menuang wine mahalnya, rasanya tak sabar untuk mencicipi rasa pekat dari winenya.

Berdiri didepan jendela besar yang menghadap kota New York. Kabir meneguk sedikit wine itu.

Seringai licik sudah terpampang diwajah rupawannya.

"Jadilah wanitaku, akanku balaskan semua dendamu, darl..."

"Apapun caranya, kau harus menjadi wanitaku..!"

********

@alister_weis

wajib follow

Terpopuler

Comments

☘︎𝐏$²

☘︎𝐏$²

Wanita ini seperti familiar.

siapakah sebenarnya Shofia?😱🤔🤔

2021-12-14

1

☘︎𝐏$¹

☘︎𝐏$¹

kayaknya sih Kabir suka deh sama Shofia 🤭🤭🤭

2021-12-14

1

Dedeh Rohaeni

Dedeh Rohaeni

hampir lupa cerita nya pasti ini kaitannya dengan cerita ellena

2021-01-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!