Perfect Twins Book I : Oh Darling
Sky Night club-New York-USA
Suara dentuman music keras menyapa setiap pendengaran orang yang memasuki night club itu, termasuk lelaki berperawakan tinggi dan gagah yang baru saja memasuki lift menuju ruang VVIP.
Lelaki itu segera masuk keruang yang memang diperuntukkan untuknya, lelaki itu masih menampilkan wajah dinginnya saat semua orang disana menyapanya.
Ya teman teman gilanya sudah datang membawa wanita panggilan kelas atas seperti biasa.
"Kau sendiri saja, tak ingin menyewa satu?"
"Tidak"
"Ayolah Kabir, kau normalkan?"
"Aku tak berminat dengan mereka!"
"Atau mungkin Kau ingin barang baru?"
"Maksudmu?"
"Ya, malam ini club-ku memiliki seorang gadis desa, dia baru datang"
"Virgin?"
"Tentu"
'Aku mau itu"
"Tapi dia sedikit pemberontak"
"Berikan saja"
"Baik baik..."
Ya, lelaki itu adalah Ello Kabir Dominic, keturunan asli Dominic. Diusianya yang menginjak 25 tahun dia sudah mengambil alih seluruh perusahaan ayahnya, Leonard Dominic.
Alasan dia harus bekerja disaat teman temannya masih bermain adalah ayahnya kembali ke Old Trafford, Manchester untuk mengurus kakek neneknya serta ingin memiliki Quality time bersama sang istri, Ellena Dominic.
Dan teman temannya ini, adalah anak dari sahabat sahabat ayahnya, Rio anak dari uncle Liam dan juga yang jauh lebih muda darinya yaitu Max anak dari uncle Roy.
Rio dan Max, sudah terbiasa dengan sifat dingin Kabir. Apalagi jika berurusan dengan tender dan wanita, dia tanpa ampun.
Ya walaupun semua tahu, mereka bertiga tak ada yang mau lebih dari one night stand.
Dan malam ini dia berakhir lagi di kamar VVIP sky night club, milik sahabatnya Max.
Wanita didepannya ini bukan virgin. Dalam sekali pandang Kabir bisa melihat akal muslihatnya.
Wanita dengan lipstik merah terang serta gaun yang sama sekali tak membantu menutupi tubuhnya itu tak menandakan sebuah keterpaksaan.
Dia berpengalaman.
"Puaskan aku!"
Itu perintah. Wanita didepannya itu membuka bajunya menyisakan g-string berenda dan berjalan kearah single sofa yang diduduki Kabir sambil meliuk liuk.
Duduk dipangkuan Kabir dan membuka kemeja abu abu miliknya menciumi setiap inci tubuhnya.
Setelah menciumi seluruh badannya. Wanita itu mengeploitasi setiap inci tubuh Kabir tetapi lelaki itu tetap tak mengerang ataupun berminat membalas perlakuan wanita panggilannya.
"Siapa namamu?"
"Namaku Alexa tuan"
"Alexa, kau memang hebat..."
"Itu sebuah kehormatan tuan"
"Ya, kau memang hebat menjadi *******, kau bahkan bangga bukan"
Wanita bernama Alexa itu terdiam, selama ini tak ada yang berkata seperti itu. Para lelaki sebelumnya hanya bisa mengerang dibawahnya.
Tapi lelaki ini bisa bisanya diam saja, malah mempermalukannya.
Tiba tiba Kabir berdiri tanpa beban dan membuat wanita itu jatuh kelantai.
"Aduh..."
"Aku masuk kekamar ini untuk menikmati hal yang indah, bukan murahan sepertimu"
"Tuan saya juga baru disini"
"Baru? Dalam sekali tatap aku sudah menebaknya Alexa"
"Saya berani jamin tuan, saya barang baru"
"sudah berapa lelaki yang tidur denganmu malam ini sampai tubuhmu sangat menyengat"
"Tuan... saya berani jamin kalau saya masih virgin"
Kabir mengeluarkan desert eagle dengan lambang naga di sisi kirinya. Mengarahkan salah satu pistol mematikan itu kearah wanita panggilan itu.
"Kau tahu kelebihan pistol ini selain daya akurasinya tinggi"w
"Tu.. tuan... anda sangat agresif..."
"Kelebihannya rasa tembakannya bukan hanya menembus tapi juga meledak saat sudah didalamnya"
Wanita itu menelan ludahnya, lelaki ini mengerikan.
"Bagaimana kalau yang pertama adalah pistol kesayanganku ini?"
"Tuan... saya menyerah... saya tak virgin lagi... jangan bunuh saya..."
"Kau tadi sangat ingin bermalam denganku bukan... lalu kenapa sekarang menyerah?"
"Tuan... ampuni aku..."
Wanita itu berlutut, benar benar dia masih sayang nyawa.
"Aku pengampun.."
Kabir membenarkan kemerja lagi dan berlalu begitu saja. Sedangkan wanita itu masih terduduk lemas, air matanya masih meleleh membasahi wajah berias tebal itu.
Dia benar benar beruntung bisa lolos dari tangan seorang Kabir.
Kabir menyusuri lorong VVIP itu dengan emosi membuncah. Dia telah ditipu.
Disaat dia menyumpahi Max dengan sumpah serapah yang keluar dari mulutnya, Kabir menangkap seorang wanita yang sedang digoda oleh segerombol lelaki.
"Lepas..lepaskan aku... ugh tolong"
Wanita itu sepertinya mabuk tapi tetap saja mempertahankan tubuhnya.
"Ayolah gadis manis... kau tak ingin semakin melayang"
"Tolong... lepaskan aku!"
Kabir tidak tahan. Hati nuraninya memanggil, sebajingan apapun dia tapi saat ada orang lain yang meminta tolong pasti akan dia bantu.
Kabir menepuk pundak lelaki tambun yang mengekang tubuh kecil wanita muda itu.
"Kau mengganggu wanitaku tuan"
"Cih... siapa kau! Tunggu setelah aku selesai baru mengatakkan itu!"
"Kau mengganggu istri dari Kabir Dominic tuan"
Lelaki tambun itu menegang. Siapa yang tak mengenal Kabir Dominic? Dia adalah Lucifer versi dewa Zeus. Lelaki berdarah dingin. Lelaki tampan yang tak segan membunuh apapun yang menghalangi jalannya.
Lelaki tambun itu segera berlari pergi dari sana, Kabir menghampiri wanita itu. Terlihat wajah berkeringat dan tangan gemetar. Nafasnyapun tersendat sendat.
"Hah... hah... terima kasih tuan, anda menyelamatkan saya.. hah.. hah..."
Wanita muda itu terlihat menekan dadanya kuat, ada yang tak beres.
Kabir segera mengangkat wanita itu dan kembali kekamarnya, setidaknya menyelamatkan orang dapat meringankan siksaan Tuhan bukan?
Kabir membaringkan tubuh wanita itu dan segera menyuruh pengawalnya untuk memanggil Rio, yang memang seorang dokter dan juga ahli obat obatan serta pembuat racun yang handal.
Kedua kawannya itu memang dapat diandalkan.
Wanita itu terus saja menekan dadanya dan nafasnya terus saja tersendat sendat. Ini seperti obat pemacu gairah tapi dia kesakitan diarea dada, bukan dia tak menekan kedua benda padat berisi itu tapi arah paru paru, obat macam apa ini?
Keringat wanita ini sampai membasahi kemeja putihnya, apa sebegitu sakit?
"Ada apa?"
Kabir mengalihkan pandangannya kesamping, Rio sudah disampingnya.
"Periksa wanita ini!"
"Ini siapa?"
"Aku tak tahu"
Sebenarnya garis besar dari cerita Kabir dengan wanita ini, Rio sudah tahu. Pengawal pribadi Kabir sendiri yang menceritakannya.
Rio mendeteksi seluruh organnya. Dan terpaksa membuka kemeja wanita ini. Rio sedikit ragu, dia termasuk jajaran dangerous man di New York, tapi dia tak pernah melihat wanita polos, jadi jangan salahkan sifat liarnya hampir keluar dari kandang.
"Hah.. hah.. janggann.. hah..."
Shit...
"Aku akan menyelamatkanmu! Jangan khawatir"
Wanita ini tak menjawab, dia semakin kuat menekan dadanya. Rio curiga ini adalah racun Hexa.
"Jangan lama lama, aku tahu wanita itu cantik!"
"Sebentar!! Jangan buat konsentrasi pecah!!"
Kabir yang menunggu lumayan lama, akhirnya memutuskan untuk membuka tas milik wanita aneh ini.
Untuk mencari identitas.
Shofia Nayanika. 22 tahun. Fashion designer.
Nama yang manis, sama dengan orangnya.
"Ketemu!!"
"Apa?"
"Hexa poison"
"Apa itu racun jenis baru?"
"Ya, zat pada racun ini sangat sulit dikenali selain afrodisiak"
"Lalu?"
"Racun ini berbahaya karena ada zat yang menyumbat pembulu darah, jadi kalau tak ada penawarnya dia akan mati"
"Penawarnya sulit dicari?"
"Gampang, kau tinggal membuat dia lemas diatas ranjang sudah cukup, tapi wanita ini tak mau disentuh"
"Selain itu tak ada penawar lain, dimasukkan ke air es mungkin"
"Itu malah mempercepat pembekuan darah"
"Berendam di air panas?"
"Itu membuat jantungnya bekerja keras, tubuh wanita ini dalam suhu yang tinggi, Hexa memang tak membuat penawar"
"Baiklah, tinggalkan aku"
Semua orang keluar, Rio sengaja meninggalkan pil kontrasepsi dan pengaman disana. Tak tahu bukan apa latar belakang wanita cantik ini.
Kabir segera menerjang keatas ranjang itu, mengikat tali pada tangannya dan melakukan hal hal panas untuk mereka berdua.
*******
ig: @alister_weis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
☘︎𝐏$²
astaga Rio. km kyx santai bgtt.. ngomong "gampang,"😂😂😂🏃🏻♀️🏃🏻♀️
2021-12-14
1
☘︎𝐏$¹
mainnya pistol dulu😱😱🤦🏻♀️🤦🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
2021-12-14
0
$꒒1Queen Angelita Lovely
Semangat terus Thor 🔥🔥🔥
2021-11-03
0