Ditya menatap bingung pada istrinya yang sedang menyingkap selimut mengangkat bantal seperti mencari sesuatu di bawah sana.
"Sayang cari apa?" tanya Ditya yang masih berdiri di depan pintu
Tiara menoleh "Mas lihat Emon gak?"
Ditya mengerutkan keningnya "Emon? Siapa Emon?"
"Itu Mas, boneka doraemon" kata Tiara masih mencoba mencari si Emon
"Ohhhh, aku taruh di kolong tempat tidur" kata Ditya santai
"APA??" teriak Tiara mengagetkan Ditya
Tiara berjongkok dan melihat ke kolong tempat tidur. Tiara melihat boneka kesayangan nya tergeletak mengenaskan di bawah sana.
"Emon" Tiara langsung mengambil boneka nya dan membersihkan nya dengan tangan. Tiara memeluk erat boneka kesayangan nya.
"Emon maafin aku ya" Tiara beberapa kali menciumi boneka itu
"Mas jahat, kenapa Emon di taruh di kolong tempat tidur sih. Kan kasihan" kata Tiara merajuk
"Hah"
Ditya terbengong melihat tingkah Tiara. Disini Dia sadar kalau istrinya masih muda dan masih suka bersikap kekanak kanakan di samping sifat dewasa nya. Tapi justru Ditya semakin merasa gemas melihat tingkah Tiara saat ini.
"Emang kenapa sih sayang? Itu kan cuma boneka, nanti aku beliin lagi yang baru " kata Ditya santai
Raut wajah Tiara berubah sendu dab Ditya menyadarinya. Ditya berjalan menghampiri istrinya.
"Mungkin Mas bisa beliin lagi yang lebih bagus dari boneka ini. Tapi Mas tidak bisa memberi kenangan yang ada di boneka ini" kata Tiara parau
"Sayang, kamu nangis? Kenapa?"
Ditya semakin bingung saat mendengar suara istrinya yang seperti sedang menahan tangis dan Tiara yang hanya menunduk dari tadi.
"Boneka ini adalah hadiah dari orang tuaku saat Tia ulang tahun ke 17. Dan sebelum mereka meninggalkan Tia untuk selamanya. Hanya boneka ini yang Tia punya sebagai kenangan dari mereka" tangis Tiara pun pecah saat mengatakan itu semua.
Ditya terkejut mendengar ucapan Tiara. Dia langsung memeluk tubuh kecil itu dan mengusap punggung nya.
"Maafin Mas ya, sungguh Mas tidak tahu sayang. Maaf" kata Ditya merasa sangat bersalah
Tiara mengangguk dalam pelukan suaminya "Mas gak salah ko, Tia aja yang terlalu cengeng. Maaf ya"
"Enggak sayang, menangislah jika kamu ingin menangis jangan berpura pura kuat di depanku" kata Ditya lembut
"Sekarang kita berangkat ke rumah baru kita ya. Kamu udah siapkan?" kata Ditya mencoba mengalihkan pembicaraan agar Tiara tidak larut dalam kesedihan mengingat mendiang orang tuanya.
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Tiara menatap takjub pada rumah di depan nya. Rumah yang sangat mewah dan besar. Tiara diam mematung di tempatnya tanpa mau bergerak sedikit pun. Pikiran nya melayang kemana mana.
Siapa suaminya sebenarnya? Kenapa Dia mempunyai banyak uang untuk membeli rumah meawah di kawasan perumahan elit ini.
Rumah yang ada di bayangan Tiara hanya lah rumah sederhana di kawasan biasa. Bukan rumah yang seperti istana yang ada di kawasan elit yang jelas harganya pasti sangat mahal.
"Ini beneran rumah kamu Mas?" tanya Tiara masih menatap takjub pada rumah mewah itu
"Rumah kita sayang" kata Ditya santai, tidak berpikir kalau perlakuan nya menimbulkan rasa curiga di hati istrinya.
"Mas sebenarnya kamu siapa sih?" akhirnya lolos juga pertanyaan itu dari mulut Tiara.
"Ya aku suamimu" jawab Ditya
"Tapi kenapa Mas bisa membeli rumah sebesar ini dan inikan perumahan elit. Tempat dimana hanya orang kaya yang bisa tinggal disini" kata Tiara menatap curiga pada suaminya
Ditya diam, benar Dia tidak memikirkan kalau istrinya akan curiga tentang semuanya.
'Bodoh banget si Ditya'
"Ekhem. Jadi gini sayang" menarik nafas dalam mencoba mencari kata yang cocok untuk menjelaskan semuanya.
"A..aku kan pekerja keras dan aku juga ingin memberikan yang terbaik untuk anak istri Mas nanti. Jadi selama ini aku terus menabung dari awal aku pertama masuk kerja. Dan hasilnya alhamdulillah cukup untuk membeli rumah ini. Ya walaupun Mas harus meminjam uang temen Mas untuk kekurangan nya" jelas Ditya
"Jadi Mas minjem, sama siapa?" tanya Tiara
"Hmmmm. Sa...sama..... Al...Alvin. Iya sama Alvin sama siapa lagi? Mas kan cuma deket sama Alvin" kata Ditya terlihat gugup
"Ohhh. Baiklah kalau begitu Tia gak jadi berhenti kerja biar bisa bantu Mas bayar hutang sama Mas Alvin" kata Tiara
"Eh tidak boleh, kau tidak boleh bekerja apapun. Cukup di rumah saja. Mas masih sanggup ko buat bayar hutang sama Alvin" kata Ditya
"Tapi kan...."
"Sudah tidak ada tapi tapian. Ayo masuk, mau sampai kapan kita berdiri disini" Ditya menggandeng tangan Tiara dan berjalan masuk ke dalam rumah baru mereka.
Tiara kembali di buat takjub saat melihat isi rumah yang semuanya serba mewah dan mahal. Apalagi Tiara melihat ada ibu dan pria paruh baya dan yang menyambut nya.
"Selamat datang, Nona dan Tuan Muda. Perkenalkan saya Esih pembantu disini dan ini Pak Dadang yang menjadi supir. Dan yang dua orang tadi di depan sebagai satpam namanya Pak Aceng dan Pak Idoy" Bi Esih memperkenalkan semua pekerja di rumah ini
"Saya Ditya dan ini istri saya Tiara" jawab Ditya
Memang sejak membeli rumah ini Ditya tidak penah datang. Dia selalu menyuruh Alvin untuk mengecek semuanya dan menempatkan pekerja untuk merawat dan menjaga rumah nya. Jadi ini pertama kali para pekerja bertemu Ditya.
"Saya Tiara" kata Tiara tersenyum manis
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Okti Prikhatini
kang akum kok gk ikut Thor😂
2021-06-16
0
♥️Queen♥️
kok ada pemain dunia terbalik sih thor🤣🤣🤣🤣
2021-06-11
0
Arya Al-Qomari@AJK
itu nama pembantunya kurang kang akum sama ikoh 🤣🤣🤣🤣🤣
2021-06-08
0