Tiara keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap. Perasaan nya saat ini tidak menentu, Dia merasa mimpi karna sekarang telah mempunyai suami.
'Ayah Ibu, ridhoi lah pernikahan kami'
Tia berjalan ke arah dapur untuk memasak makan malam. Ditya masih tertidur di kamar. Tiara segera menyiapkan bahan bahan untuk Dia masak.
Tiara masih asyik dengan wajan di depan nya. Terperanjak kaget saat ada tangan kekar melingkar di perutnya. Hampir saja Tiara menyikut perut orang itu kalau Dia tidak mencium aroma tubuh pria yang baru saja menikahinya.
"Ya ampun, keget Tia Mas" Tiara mengelus dadanya
"Masak apa Yank?" Ditya menyandarkan dagunya di bahu istrinya, menghirup aroma tubuh Tiara
"Masak ayam kecap, Ma suka kan? Tia gak tahu Mas suka masakan apa?" kata Tiara
"Mas suka semua yang istriku masak" Ditya mencium pipi Tiara membuatnya tersipu malu
"Mas mandi dulu ya sayang. Muachh" kembali Ditya mencium pipi Tiara
Tiara hanya tersenyum malu, ini pertama kalinya Dia dicium oleh pria selain ayahnya. Ada perasaan aneh yang menyelimuti hati Tiara. Tubuhnya terasa panas dan memegang saat mendapat sentuhan dari sang suami.
Tiara menata makanan yang telah di masaknya di meja makan. Tepat saat itu Ditya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di lilit di pinggang.
Tiara menunduk melihat dada bidang dan putih mulus milik suaminya. Pipinya memerah, Ditya tersenyum nakal melihat Tiara yang masih malu malu itu.
Ditya pun masuk ke kamar untuk berpakaian. Di dalam kamar Ditya terus tersenyum senyum sendiri.
"Ahhh merepotkan, kenapa kamar mandinya harus di luar kamar si. Huh aku harus cepat cepat membawa Tiara pindah ke rumahku atau paling enggak ke apartemen"
Ditya memang sudah membeli sebuah rumah di kawasana elit yang cukup dekat dengan rumah orang tuanya. Tapi mereka tidak tahu kalau anaknya membeli rumah di kawasan mereka.
Tok tok tok
"Mas makan malam dulu" teriak Tiara
"Hmm. Iya sayang sebentar" Ditya pun memberi sentuhan terakhir pada rambutnya dan segera keluar dari kamar
Tiara melayani suaminya, Dia mengambilkan makanan untuk sang suami. Terasa aneh memang karna biasanya Tiara hanya akan makan sendiri tapi sekarang ada yang menemaninya.
Mereka makan dengan tenang, tanpa ada yang bicara. Setelah selesai makan malam Ditya dan Tiara bergantian ke kamat mandi untuk bersih bersih dan kembali ke dalam kamar.
Tiara masih malu untuk membuka hijab nya. Walau biasanya Dia kalau di dalam rumah tidak memakai hijab. Tapi sekarang ada Ditya di rumah nya. Jujur saja Tiara masih malu walaupun setatus Ditya sudah menjadi suaminya dan halal melihat tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Tia ada yang mau aku bicarakan sama kamu" kata Ditya serius
Tiara duduk di samping Ditya "Apa Mas?"
"Mas akan bawa kamu pindah besok pagi ke rumah aku. Kamu mau kan?" kata Ditya menatap wajah istrinya
"Emang Mas sudah punya rumah?" setahu Tiara suaminya hanyalah karyawan biasa di Fendra.Corp
Ditya mengangguk "Heem, Mas kan menabung sayang biar bisa beli rumah sendiri untuk anak istriku"
Tiara tersenyum bangga pada suaminy "Ternyata Mas orang nya bisa menabung juga ya. Jarang loh jaman sekarang pria yang rajin menabung"
"Kan suamimu ini pria baik, tampan dan juga rajin menabung" kata Ditya narsis
"Hahaha, ternyata Mas juga narsis ya Ck ck ck" Tiara menggelengkan kepalanya sambil tertawa lucu
Ditya yang gemas malan meraih tengkuk Tiara dan menariknya agar lebih dekat dengan wajahnya. Tanpa aba aba Ditya langsung melum^mat habis bibir istrinya. Meski belum ada balasan dari Tiara tapi Ditya menikmati ciuman ini.
Tiara terbelalak dengan jantung yang berdebar lebih cepat dari biasanya. Lama kelamaan Tiara mulai mau membalas ciuman sang suami.
"Mas gak minta sekarang sayang, besok malam saja di rumah baru kita" kata Ditya
Tiara hanya tersenyum, mereka menyatukan kening mereka dengan deru nafas yang tidak beraturan. Hembusan nafas dari keduanya terasa sangat halus dan lembut menyapa kulit wajah mereka.
"Sekarang tidur ya" kata Ditya sambil membaringkan tubuhnya dan menepuk dadanya agar Tiara memeluknya.
"Sini Yank" Ditya kembali menepuk dadanya
Tiara pun memeluk suaminya dan menyandarkan kepala di dada suaminya.
"Mas"
"Hmmm"
Tiara diam, masih bimbang dengan apa yang ingin dibicarakan nya. Ditya merasa ada yang ingin di bicarakan oleh sang istri pun kembali membuka matanya.
"Ada apa sayang?" tanya Ditya akhirnya
"Hmmm. Aku gak mau kalo rumah ini di kontrakin sama orang lain. Aku udah nyaman dan juga banyak kenangan di rumah ini. Apa boleh kalau rumah ini tetap aku kontrak walaupun tidak kita tinggali" kata Tiara ragu ragu
"Boleh sayang" jawab Ditya
"Tia akan kerja ko kalo buat bayar uang kontrakan ini" kata Tiara yang tidak mau terlalu bergantung pada suaminya
"Enggak sayang, kamu jangan bekerja. Cukup di rumah aja, biar aku yang kerja oke" kata Ditya
Tiara mendongak "Apa Mas yakin?"
'Duh istriku kenapa kamu polos banget sih. Aku beli sepuluh rumah kaya gini juga bisa. Ahhh tapi aku belum bisa jujur sama kamu. Takut kamu tidak bisa menerima nya'
"Iya sayang, meskipun aku cuma pegawai biasa tapikan kalau bekerja di Fendra.Corp itu gajinya cukup besar. Makanya aku bisa membeli rumah dan aku juga sanggup ko kalo cuma bayarin kontrakan ini" kata Ditya memberi pengertian
"Hmmm. Apa Tia harus berhenti bekerja di mall Mas?" tanya Tiara
Ditya mengangguk "Tentu, kau harus menurut apa kata suami sekarang. Dan aku mau kau berhenti bekerja"
"Baiklah, nanti Tia kabari atasan Tia" jawab Tiara
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Yani Maryani
baper
😍😍😍jangan dikasih sedih thor mendigan yg romantis ajh hihiii
2021-06-09
0
Nonik Susilawati
Tya kamy aian tr kejut nti klu udah ntampe rhm Ditya 😭😭😭😭😭😭😭♥️♥️♥️♥️♥️
2021-06-07
0
Yusfi Yusfi
greget banget nih
2021-06-04
1