Untuk semuanya, saya minta maaf jika cerita ini kurang menarik. Tapi inilah cerita yang ingin saya tulis. Sesuai dengan judulnya "Kau Istriku Bukan Simpananku". Maka disini Tiara akan menjadi istri Ditya tapi juga jadi simpanan Ditya dari Celin dan keluarga Nya.
Jadi sabarlah dulu, nanti juga akan ada waktunya dimana Tiara dan Celin tahu kebohongan pria yang mereka cintai. Tapi tenang disini tidak akan ada yang berkorban. Semuanya akan berakhir bahagia. Entah itu Tiara ataupun Celin.
Jika tidak siap dengan alurnya bisa berhenti disini. Karna alurnya akan menguras emosi.. Wkwkwkwkwk 😂😂😂
Happy reading 🤗🤗
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Celin berjalan santai menuju ruangan calon tunangan nya. Hari ini Celin sengaja mengunjungi Ditya karna ada yang ingin di bicarakan tentang persiapan pertunangan mereka.
"Jadi gimana nih, kau mau pilih yang mana untuk dekorasi dan undangan nya"
Celin sedang menunjukan beberapa contoh dekorasi dan juga undangan untuk acara pertunangan mereka nanti.
Ditya menghela nafas, bagaimana caranya untuk menjelaskan semuanya pada Celin. Dia benar benar tidak tega melihat wajah Celin dan Ditya tidak ingin membuatnya kecewa. Tapi mau bagaimana lagi Dia tidak mencintai Celin. Yang Dia cintai hanyalah Tiara.
"Linn, aku mau bicara sesuatu sama kamu" kata Ditya akhirnya
Celin menoleh ke arah Ditya "Ada apa? bicara saja"
Ditya kembali menghela nafas "Linn sebenarnya aku tidak mencintaimu"
Deg
Satu kalimat yang mampu membuat jantung Celin seakan berhenti berdetak. Dia menatap Ditya dengan tatapan yang sulit di artikan. Celin tidak bodoh karna Dia juga merasakan sikap Ditya yang sangat cuek dan berbicara seperlu nya jika sedang bersama nya.
Tapi kali ini Celin ingin sedikit egois, Dia ingin mendapat kan hati Ditya dengan caranya sendiri. Celin yakin kalau Ditya bisa mencintainya suatu saat nanti sehingga Dia tidak menghiraukan sikap Ditya selama ini.
"A..apa maksudmu?" tanya Celin
"Maaf Linn, tapi aku tidak bisa membohongi perasaan ku. Aku tidak mencintai mu. Aku hanya menyayangi mu sebagai adik ku tidak lebih. Maafkan aku Linn" Ditya menunduk merasa tidak tega melihat wajah kecewa Celin
"Tapi Dit, pertunangan kita tinggal beberapa bulan lagi. Dan kita tidak mungkin mengecewakan keluarga kita Dit" Celin berusaha untuk tegar
Ditya menghembuskan nafas kasar sambil memejamkan matanya. Inilah alasan nya, bukan hanya Celin yang berfikiran seperti itu. Ditya juga sama.
"Lalu kita harus bagaimana Linn? Aku tidak mau semakin menyakiti mu karna terus berpura pura mencintaimu. Kau berhak bahagia Linn" kata Ditya menatap manik hitam yang mulai berkaca kaca itu
"Ekhem "Celin mencoba menghilangkan rasa sesak di dadanya dan tenggorokan yang terasa kering itu.
"Kita jalani dulu sampai perunangan Dit, nanti kita fikirkan lagi jalan keluar nya. Sekarang kita tidak mungkin membatalkan acara pertunangan ini" kata Celin dengan suara parau
Ditya menghela nafas dan mengusap kepala Celin seperti seorang kaka pada adiknya.
"Baiklah, kita coba cari jalan sama sama ya. Sekarang aku harus meikirkan bagaimana bisa menaklukan Opa Fernan yang sangat keras kepala dan tidak mau di bantah itu" kata Ditya mengeluh
"Hahaha, sama dengan kau" kata Celin sambil mengusap air ujung matanya yang sedikit berair
"Ck tidak, aku hanya tidak mau di bantah saja" kata Ditya santai
"Sama saja, sudah ahh aku mau pulang. Bye bye" kata Celin
Setelah Celin pergi Ditya tersenyum lega karna akhirnya Dia bisa jujur pada wanita yang di sayangi nya walau hanya sebatas sebagai adik.
.....
Celin melajukan mobilnya tanpa arah tujuan mau kemana Dia pergi. Air mata tidak bisa di tahan nya lagi. Wanita berhijab itu memang tidak bisa egois meski hatinya begitu teramat sakit.
"Ayolah Celin, kau tidak boleh egois. Ditya tidak mencintaimu. Sadarlah !! Lupakan Dia dan ikhlaskan semuanya"
Celin melajukan mobilnya tanpa fokus pada jalanan. Hatinya terasa hampa dan tubuhnya seolah tidak bernyawa.
Tin tin tin
Brakk
Karna tidak memperhatikan jalanan. Celin hampir saja menabrak pesepeda motor untung saja Dia bisa menghindar dan akhirnya mobilnya malah menabrak pohon besar di pinggir jalan.
"Astagfirullah, huh untung saja aku tidak menabrak nya"
Celin memegang kening nya yang terasa berdenyut karna terbentur setir.
Tok tok tok
Celin menoleh ke arah jendela mobil "Alvin"
"Celin kau tidak papa? Ayo buka pintunya" teriak Alvin
Celin pun melepas sabuk pengaman dan membuka pintu mobilnya. Alvin membantu Celin untuk turun dari mobilnya dan membawakan tas Celin.
"Kau tidak papa?" tanya Alvin sambil memapah Celin ke arah mobilnya
Celin hanya menggeleng, Alvin membuka kan pintu mobil dan menduduk kan Celin di kursi penumpang lalu Dia pun masuk ke dalam mobilnya.
"Ini minumlah dulu" Alvin memberikan sebotol air mineral pada Celin
"Terimakasih " Celin segera meminum air itu karna tenggorokan nya terasa kering
Alvin mengambil kembali botol air mineral itu setelah Celin meminumnya.
"Kenapa kau bisa kecelakaan ? Untung saja aku kebetulan berada di belakang mobil kamu" kata Alvin
"Aku sedang tidak fokus" jawab Celin pelan
Alvin menatap Celin, ada gelagat tidak beres dari wanita berhijab yang selalu ceria itu. Kali ini tatapan matanya sendu tidak ceria seperti biasanya.
"Kau kenapa? Ceritalah padaku" kata Alvin lembut
Celin tidak mampu menahan air matanya lagi. Dia menangis sesenggukan sampai bahunya bergetar. Alvin mengusap punggung Celin mencoba menenangkan nya.
"Ada apa?" tanya Alvin sekali lagi
"Ditya Hiks...Hiks.... Dia...Hiks... Dia tidak mencintaiku Al" kata Celin sambil terisak
Alvin menghela nafas berat 'Jadi Ditya telah mengatakan nya. Kasihan sekali kau Celin"
"Sudahlah, untuk apa kau menangisi pria yang tidak mencintaimu" kata Alvin mencoba menenangkan Celin
"Hiks.. Tapi aku sangat mencintainya Al" kata Celin menatap Alvin dengan matanya yang basah
Entah ada keberanian dari mana Alvin tiba tiba menangkup wajah Celin dan menghapus air matanya.
"Mungkin Ditya bukan lah jodohmu Celin. Kau juga berhak bahagia, tapi apa kau mau terus terusan hidup bersama orang yang tidak mencintaimu?" kata Alvin menatap manik hitam milik Celin
Deg Deg Deg
Suara jantung keduanya berdetak lebih cepat saat tatapan mata mereka bertemu.
"Kau itu wanita yang kuat, percayalah Allah sedang menguji perjalanan cintamu. Yakinlah pasti rencana Allah lebih baik untukmu" kata Alvin lagi
"Terimakasih Al" kata Celin
"Sama sama, sekarang kau jangan menangis lagi. Jalani hidup mu dengan bahagia oke. Mana Celin yang selalu ceria di depan semua orang" kata Alvin tersenyum
"Terimakasih Al, setidaknya sekarang perasaan ku sudah lebih tenang" kata Celin
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Humaira Queenza Anastasia
kamu cellin sama alvin..jgan egois klo mang kau cintai ditya berkorban melepaskan ditya...lnjut thoor 💪💪
2023-03-25
0
Yana Saskia
cieee celin ama alvin aja kayak ya jodoh tu
2021-09-28
0
Syifa Azzahra
alvin sm celin aja.. q setuju 😂🤭
2021-06-25
0