Tok tok tok
"Masuk"
Alvin pun masuk ke dalam ruangan bos sekaligus sahabatnya "Satu jam lagi miting tentang pembukaan hotel baru"
Alvin menghel nafas "Kayanya peresmian hotel itu harus kita undur Dit, ada masalah"
Ditya mendongak dan menaikan kacamata minus nya yang sedikit melorot.
"Bagus" tersenyum yang sangat sulit di artikan
Alvin mengerutkan keningnya "Bagus? Maksudnya?"
"Enggak Papa, kau bereskan saja semuanya. Kalau bisa kita majuin sampai tahun depan pembukaan nya " kata Ditya seolah mendapat angin segar mendengar ucapan Alvin
"Hah? Kenapa lama banget? "tanya Alvin makin heran
"Ekhem" Ditya membenarkan posisi duduknya dan melepas kacamata minusnya lalu menyimpan di atas meja
"Apa kau mau membantuku kali ini Al?" tanya Ditya serius
"Tentu saja, sebisa yang aku mampu aku akan membantumu" Alvin yakin
"Kau udur pembukaan hotel itu sampai aku menemukan cara untuk mengakhiri perjodohan ini" terlihat jelas kesedihan di mata Ditya
"Maksudnya? Jelasin dengan jelas biar aku mengerti Dit" kata Alvin
Ditya menghembuskan nafas kasar "Entah benar atau tidak, tapi aku merasa sedang jatuh cinta pada gadis ojol yang pernah ku ceritakan padamu. Setiap hari setiap saat aku selalu terbayang senyum cerianya. Padahal kami baru sekali bertemu"
"Sudah ku duga" gumam Alvin
"Apa?" Ditya mendengar jelas gumaman Alvin
"Selama ini kau selalu terika dengan oerjodohan ini benar kan?" kata Alvun, Ditya hanya mengangguk
"Bahkan waktu kuliah dulu banyak wanita yang menyukai mu tapi kau tidak bisa memilih apa yang kau mau. Iya kan? Kau selalu bilang bahwa kau sudah di jodohkan dengan Celina anak dari keluarga Marquez" jelas Alvin, jujur saja Dia merasa sangat iba pada bos sekaligus sahabatnya ini.
"Dan kau bahkan sedari kecil tidak bisa memilih jurusan mana yang kau inginkan. Untuk pendamping pun kau harus menerima pilihan Tuan besar. Dan kali ini aku akan membantu mu Dit, aku akan membantumu mendapatkan kebahagiaan mu" jelas Alvin tersenyum meyakinkan
Ditya berdiri dan berjalan ke arah Alvin lalu memeluknya "Terimakasih Al, aku sangat beruntung mendapatkan sahabat sepertimu. Jika dulu aku tidak bertemu dengan mu mungkin saja aku tidak akan sekuat ini"
Alvin menepuk punggung Ditya memberikan kekutan "Sama sama Dit, karna kau juga aku bisa hidup lebih baik sekarang"
"Sekarang kau perjuangkan lah kebahagiaan mu Dit, kita hadapi sama sama Tuan besar" Alvin memberi semangat pada Ditya
"Tapi untuk saat ini aku masig belum jujur dengan jati diriku padanya. Aku belum siap" kata Ditya
"Maksudnya?"
"Dia tidak tahu kalau aku adalah pewaris Fernan.Corp. Aku hanya bilang kalau aku karyawan biasa di perusahaan ini saat pertama kali Dia mengantarku ke kantor ini" jelas Ditya
"Baiklah, lebih baik seperti ini dulu dan kau harus tetap bersikap baik pada Celin takutnya Dia akan curiga" kata Alvin
"Tentu, aku sudah menganggapnya sebagai adik ku. Tapi untuk menjadu istriku sungguh aku tidak mempunyai perasaan lebih padanya" kata Ditya, Alvin hanya mengangguk mengerti
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Ditya berjalan santai di mall, melihat ke sekeliling banyak para pasangan yang berjalan jalan sambil bergandengan tangan. Yang berbelanja dan banyak ibu ibu yang berteriak mencegah anaknya yang berlarian kesana kemari.
"Tumben kau mau aku ajak jalan malam ini Dit" kata Alvin
"Hmmm. Aku merasa bosan saja berada di rumah" kata Ditya
"Kenapa kau tidak membeli apartemen untuk kau tinggali. Jadi kau tidak perlu tinggal di rumah Tuan besar lagi" usul Alvin
Ditya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Alvin "Benar juga, kenapa aku tidak kepikiran ya. Tapi apa Opa akan mengizinkan?"
"Cobalah dulu minta izin dengan alasan kau ingin tinggal mandiri"usul Alvin
Ditya mengangguk dan melanjutkan langkahnya dengan kedua tangan di masukan ke saku celana jins nya.
"Silahkan di lihat lihat dulu Mbak"
Brakk
"Ada apa Dit, ko brenti?" tanya Alvin karna telah menabrak punggung Ditya
Ditya tidak menjawab, Dia hanya mengarahkan telunjuknya ke arah yang berhasil menarik perhatian nya.
"Apaan? Kau ingin membeli baju? Kenapa gak di butik biasa saja" kata Alvin malah melihat ke jejeran baju pria dan wanita
"Bukan, itu Dia" kata Ditya semakin membuat Alvin bingung
"Dia siapa Dit?"
"Gadis ojol yang gue ceritakan" kata Ditya
"Hah, beneran? Ayo kita samperin"
Alvin menarik tangan Ditya menuju tempat penjual pakaian pria dan wanita itu. Kenapa malah Alvin yang semangat ? Ah mungkin Dia penasaran dengan sosok yang bisa membuat hati sahabatnya goyah.
"Silahkan Mas" kata Tiara tersenyum ramah pada Alvin
Dia belum melihat Ditya yang terhalang oleh dua orang pelanggan yang sedang memilih milih baju yang ingun di belinya.
"Hai" Ditya pun menampak kan wajahnya
"Eh Mas Ditya ya" kata Tiara tersenyum manis
'Pantas saja, Dia sangat manis' Alvin
"Iya, masih ingat rupanya. Kau bekerja disini? Gak narik ojol lagi?" tanya Ditya
"Silahkan di lihat lihat dulu mbak" kata Tiara pada pelanggan yang baru masuk ke tokonya
"Iya Mas, kalau malam Tia kerja disini. Soalnya takut kalau narik ojol sampe malem maklumlah Tia kan perempuan" jelas Tiara senyum tak pernah hilang dari bibirnya. Ditya mengangguk mengerti.
"Hai aku Alvin teman nya Ditya" Alvin yang sedari tadi hanya mendengarkan saja kini bersuara sambil mengulurkan tangan nya.
"Tiara" tersenyum dan menjabat uluran tangan Alvin
"Kalau gitu aku ada urusan nih Dit, duluan ya" kata Alvin yang mengerti kalau Ditya butuh waktu berdua dengan Tiara
Me
Aku bawa mobil mu ya, kau kan sedang menjadi orang biasa. Jadi tidak mungkin kau membawa mobil mewah saat bersama nya.
Alvin mengirimkan pesan pada Ditya.
Ditya
Oke
Setelah membalas pesan dari Alvin Ditya pun kembali memasukan ponselnya.
"Gak papa kan kalau aku disini temenin kamu" kata Ditya
Tiara kembali tersenyum "Tidak papa Mas, kalau Mas gak bosan nemenin Tia yang sedang bekerja"
"Tidak ko, aku sudah cape keliling mall dari tadi" jawab Ditya tersenyum tipis
"Baiklah, Mas duduk disini" Tiara memberikan kursi plastik agar Ditya duduk
"Makasih" Ditya pun duduk, Tiara hanya tersenyum.
Bersambung
Like, Komen dan Vote nya jangan lupa ya. Habis baca langsung like. Terimakasih 🤗😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Aifah
kok aku mau nangis duluan ya thor😢😢😢
2021-09-02
0
Maya Mawardi
lanjut...
2021-06-20
0
Ilawati Sweet
awal yang indah😍😍😍😍
2021-06-07
1