Tiara memarkirkan motor meticnya di tempat dimana para ojol beristirahat. Semua yang ada disana sudah seperti keluarga. Tiara merasa bahagia karna memiliki teman teman seprofesi dengan nya dan mereka semua sangat baik.
"Assalamualaikum semua" kata Tiara dengan senyum cerianya
"Waalaikumsalam" jawab mereka yang ada disana
Tiara duduk di bangku tepat di samping Pak Samsul. "Gimana orderan nya banyak Tia? tanya Pak Samsul
"Hehe. Ya lumayan lah Pak, di syukuri aja" jawab Tiara
"Kamu sudah makan Tia?" tanya Sendi
"Belum Mas, belum laper Tia" jawab Tiara
"Makan dulu lah Tia, kau ini sudah bekerja keras jangan lupakan kesehatanmu" kata Sendi
Pak Samsul dan Pak Didi tersenyum mendengar ucapan Sendi. Mereka tahu kalau Sendi menyimpan rasa pada Tiara.
"Iya Mas, nanti Tia makan. Sekarang Tia mau pergi dulu dapet orderan barusan" Tiara berdiri masih menatap pada ponselnya
"Pak Didi, Pak Samsul, Mas Sendi Tia pergi dulu ya. Assalamualaikum " pamit Tiara
"Waalaikumsalam "
Tiara pun melajukan motornya menuju tempat makanan yang di pesan custemer nya.
Setelah cukup lama mengantri untuk mendapat pesanan customer nya. Tiara pun kembali melajukan motornya menuju alamat yang sudah tertulis di aplikasi ojol nya.
"Ojol food" teriak Tiara di depan gerbang rumah customernya
"Iya sebentar" teriak seorang pria yang berlari ke arah gerbang
"Atas nama Mas Ardi " kata Tiara
"Iya mbak" jawabnya
"Ini Mas pesanan nya, semuanya jadi 56 ribu" kata Tiara sambil menyerahkan pesanan customernya
"Iya Mbak, ini uangnya. Kembalian nya buat mbak saja" Ardi menyerahkan uang lima puluh ribu dan sepuluh ribu.
"Terimakasih Mas" kata Tiara tersenyum
Tiara kembali melajukan motornya, di tengah perjalanan tiba tiba ponselnya berdering. Dia pun menghentikan motornya di pinggir jalan. Tiara melihat nomor yang tidak kenala menelpon ke nomor pribadinya. Bukan nomor yang Dia pakai untuk aplikasi ojol.
"Siapa nih?" gumam Tiara
Dengan ragu Tiara pun mengangkat telpon nya dan menempelkan ponselnya di telinganya.
"Ha..Hallo. Assalamualaikum. Siapa ya?"
"Waalaikumsalam. Ini aku Ditya masih ingat kan? Yang tadi kamu anterin ke kantor"
"Ohh, iya Mas ada apa ya?"
"Hmmm. Kamu lagi dimana?"
"Saya lagi di jalan Mas, habis nganterin orderan"
"Hmmm. Besok weekend kan"
Tiara tidak menjawab, Dia menunggu kata selanjutnya dari Ditya 'Memang besok weekend'
"Kamu mau gak besok jalan sama aku, ya sebagai ucapan terimakasih atas bantuan mu tadi pagi"
"Aduh maaf Mas, Tia harus kerja. Mungkin lain waktu"
"Ohhh. Baiklah tidak papa" suaranya terdengar kecewa
"Ya sudah ya Mas, saya mau jalan lagi. Assalamualaikum "
"Waalaikumsalamn "
Tiara pun memasukan kembali ponselnya ke saku jaket. Tiara melajukan kembali motornya.
Sementara itu di tempat lain Ditya terlihat kecewa dengan penolakan Tiara.
"Arghhh. Baru kali ini ada wanita yang menolak ajakan ku. Dia memang tidak sama seperti wanita lain. Wanita yang mendekatiku hanya karna kedudukan ku dan uangku" Ditya mengusap wajah frustasi
"Ada apa dengaku? Kenapa wajah cerianya selalu terbayang. Arghhh aku pasti sudah gila"
"Oke Ditya fokus kerja, jangan mikirin Dia terus"
Saat Ditya akan meraih berkas di depannya. Tangan nya terhenti karna ponsel nya kembali berdering. Ditya tersenyum masam melihat siapa yang menelpon nya.
"Hallo Assalamualaikum" suaranya terdengar sangat bersemangat
"Waalaikumsalam salam" jawab Ditya malas
"Kamu kenapa Dit? Ko kaya lemes gitu? Kamu gak sakit kan?" terdengar nada khawatir dari suaranya
"Nggak, Linn aku gak papa. Ada apa nelpon aku?"
"Hmm. Papa mengundangmu dan juga keluarga mu untuk makan malam di rumah"
Ditya menghela nafas berat "Baiklah Linn, nanti aku kasih tahu Opa dan Papi"
"Oke, Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam "
Ditya menyimpan kembali ponselnya di atas meja kerja. Ditya menyandarkan kepalanya di sandaran kursi sambil memijat pelipisnya yang teras sedikit pening.
'Aku mengenalnya sudah dari kecil, tapi dari dulu sampai sekarang aku hanya menganggap mu adik ku Linn. Aku gak bisa menganggap mu lebih. Tapi aku juga gak bisa mengecewakan Opa dan keluarga ku. Arghhh aku harus bagaimana'
Kehidupan Ditya memang berbeda dari yang lainnya. Dia harus menerima ajaran sang kake untuk mempimpin perusahaan nya dari sejak SMP. Bahkan saat SD sama SMA Ditya harus home sechooling. Hingga saat kuliah barulah Ditya di izinkan keluar dari wilayah kediaman kakenya.
Sejak umur lima tahun Ditya tinggal bersama Kakeknya. Ayah dan ibunya tinggal bersama adik perempuannya. Didikkan sang kake yang tegas membuat Ditya menjadi pria yang sangat tegas.
Sejak kecil Ditya sudah di kenalkan dengan Celinna Marquez yang di jadikan jodoh nya. Awalnya Ditya menerima saja apa yang kakeknya inginkan. Karna menurutnya semua pilihan kakeknya adalah yang terbaik untuk nya.
Tapi semuanya berubah setelah Dia bertemu gadis ojol yang ceria dan senyuman ramahnya. Entah kenapa senyuman gadis itu membuat jantung Ditya berdetak lebih kencang.
Ditya baru menyadari kalau rasa sayang nya pada Celin hanya rasa sayang kaka pada adiknya. Selalu bersama sedari kecil membuat Ditya ingin melindungi Celin dan menjaganya. Tapi itu tak lebih dari rasa sayang nya pada seorang adik.
Ditya beranjak dari duduknya dan menyambar jas yang menggantung di tempat nya. Ditya keluar dari ruangan nya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Nonik Susilawati
Gawat tuuuh nt hatus br bagi sntara Tiara n Ceilin teman barunya heboh pasti
2021-06-06
0
꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂
Tiara keren,,gak baperan
2021-06-05
0
ͷɪɴɗ⃞ɑ
go go go
2021-06-04
0