Yasudahlah

...Saat harus memutuskan sesuatu itu memang berat, seperti cinta. Nadine ingat kata orang tua kita berani bercinta berarti berani sakit hati, tetapi Nadine takut sakit hati. Rasanya kaya pengen selesai aja daripada harus menjalankan hubungan sama Rio. ...

... "Gue ngerti dia sibuk, gue ngerti dia tanggung jawab untuk keluarganya, gue ngerti dia ngekost. Terus gue kapan di pahami, selama ini dia berusaha mendengarkan gue dan memberi solusi. Namun, tidak dengan tindakan berarti dia belum bisa punya pasangan karena dia belum siap berbagi sama pasangannya. Jujur saat ini yang gue harapkan bantuan financial karena gue belum gajian, gue bingung harus minta tolong sama siapa. Gue gak takut lapar karena gue pernah seharian gak makan, gue anggap apa yang terjadi teguran Allah karena gue pernah lupa". Ucap Nadine dalam hati saat lamunannya sambil mendengarkan rintik hujan yang nyaring di telinga...

...Kini Nadine merasa kecewa, kadang bingung harus cerita ke siapa?...

...Makanya Nadine pun diam, lebih pilih fokus kerja dan otomatis akan lupa segalanya. Intinya baik baik aja, Mungkin memang harus kehilangan dulu dan baru ada penyesalan pada akhirnya. "Fix akhir bulan ini gue akan memutuskan yang terbaik untuk hidup gue bertahan atau pergi?"pikir Nadine...

...Rio cowo baik, pendengar yang baik, hidung mancung, mata cina, kulit bersih putih. Termasuk cowo type gue yang gak ribet, support apa aja yang gue tempuh tapi jujur akhir akhir ini gue ngerasa kehilangan dia....

..."YaAllah, jika dia yang terbaik untuk hamba tolong kembalikan dia seperti dirinya pertama kali kita bertemu, jika tidak tolong pisahkan kami dengan cara baik-baik dan berikan aku pasangan yang terbaik, bertanggung jawab, setia... Amiiin" isak Nadine...

...Keesokan harinya Nadine bertemu Yuda lagi, berusaha membohongi perasaan walapun semuanya baik-baik saja dengan bercerita panjang lebar dalam waktu setengah jam. Yuda pun diam sambil mendengarkan. Nadine bicara sambil perhatikan Yuda dengan mencuri kesempatan....

...Yuda, bibir tebal, muka tampan, sawo matang, mata lebar dan badan kurus. Pengkritik dan pemikir yang baik tapi kaya ada yang kurang, balik lagi si manusia tidak ada yang sempurna....

..."Sampai kapan harus ada kebohongan, di satu sisi Rio ada tapi tidak selalu yang menemaniku disaat butuh rangkulan seseorang. Namun hatiku yang tiba-tiba tidak karuan, YaAllah Engkau Maha membolak-balikan perasaan" Dalam hati berbicara sambil menatap Yuda dengan curi pandang. Setelah berbincang sampai 30 menit Yuda pun berbicara karena sebenarnya itu jam kerjanya....

"Sebenarnya lo mau ngapain kesini?" Kata Yuda

"Okedeh gue balik dulu, tadi gue juga mikir kesini mau minta tolong tetapi gak jadi karena tadi dapet customer baik dan sebenarnya dalam perjalanan kesini gue juga mikir ngapain gue kesini karena sudah selesai juga tujuan gue... hahah" Tawa Nadine

...Semua yang terjadi hanya alasan Nadine yang sebenarnya hatinya menjerit "aku pengen peluk kamu, da". Nadine pun pulang dengan rasa bimbang dan ingin menangis....

..." Dari dulu perasaan gue gagal terus deh masalah cinta, kayanya bener deh kata pendi gue harus fokus dengan satu tujuan biar benar benar-benar selesai. "pikir Nadine...

...Hari pun telah berlalu, Nadine pun menjalani kegiatannya seperti biasa dan seakan-akan tidak ada masalah apapun. Malam hari tiba, nada dering handphone Nadine berdering ternyata ada pesan....