Memasuki ruang EVE, kami disapa dengan lantai neon menyala. Satu holografi besar mirip bola dunia tepat berada di tengah, dikelilingi tiga holografi bulat lainnya.
Di bawah holografi dunia, EVE melayang stabil. Tak lupa beberapa robot berbentuk anak kecil melayang-layang di sekitar ruang.
"Selamat datang! Saya EVE, Super A.I. yang melayani akademi. Ada yang bisa saya bantu?" sapa perempuan transparan serba biru ketika kami berjarak tiga meter di dekatnya.
"Fate, katakan pada EVE kamu ingin menjalankan misi Guidence."
"Eh, langsung saja?" tanya Fate yang aku balas dengan anggukan.
Kemudian dia melangkah maju, EVE dengannya bertatapan. "EVE, bolehkah aku mengerjakan misi Guidence?"
"Permintaan diterima. Pelajar nomor induk 225354772 terpilih untuk menjalankan misi pedoman intel, Guidence. Transfer data ... selesai. Semoga berhasil!" seru EVE dengan logat khas robotiknya.
Fate langsung menoleh kepadaku. Tatapannya---ah, kenapa lugu sekali?! Pasti dia tidak mengerti apa maksudnya.
Akhirnya aku coba bantu jelaskan, "EVE sudah mentransfer datanya ke Heart Core-mu, kamu bisa mengeceknya."
"Caranya?"
"Perhatikan saya. EVE, tampilkan misi Guidence."
Seketika layar holografi muncul di depanku, menampilkan EVE di dalamnya dan berkata, "Mengumpulkan data, mohon tunggu. Data diterima. Dokumen yang telah dipindai sebanyak 14 lembar. Proses misi ... 27% selesai."
Fate menatapku sesaat, kemudian mengangguk. "EVE, tampilkan misi Guidence."
Layar holografi lainnya muncul tepat di depan Fate. Dia sedikit terkejut, kemudian memperhatikan dengan saksama apa yang EVE katakan di sana.
"Saat ini, akademi mengirim Adams dalam jumlah yang besar ke seluruh kota untuk mengumpulkan data, tapi seluruh koneksi terputus. Data hanya bisa dikumpulkan secara manual dengan menemukan Adams yang tersebar. Setiap anggota diharap melacak dan mengumpulkan data secara berkala setiap setahun sekali. Adams bisa berada di mana saja, mohon bersabar dalam mencarinya. Penjelasan selesai, misi Guidence secara resmi dimulai. Semoga beruntung!"
Selesai mendengar penjelasan EVE, Fate mendekat dan menatapku dalam-dalam. Gelagatnya ... mungkin dia benar-benar kebingungan? Halnya, ketika pertama memasuki akademi, aku juga tak mengerti apa-apa.
"Lambaikan tanganmu di depan layar jika ingin menutupnya," jelasku melakukan apa yang aku katakan, diikuti oleh Fate.
"Penjelasan misiku berbeda denganmu karena aku baru memulainya?"
Aku bergumam sebagai jawaban.
Fate melanjutkan pertanyaan, "Adams, apakah robot anak kecil itu?"
"Iya, kita bisa cari di Kota Tran terlebih dulu terbilang cukup dekat dari sini. Saya tahu beberapa lokasi Adams di sana. Naik motor agar cepat sampai, nanti saya antar."
Fate menangguk mengerti dan mengikutiku yang berjalan keluar ruangan.
Sesekali aku menoleh ke belakang untuk melihat keadaanya. Sungguh, ini terasa tak asing.
Ketika ia mengekor dan---ah, perasaan itu muncul kembali, tetapi diikuti oleh rasa nyeri dan spontan mencengkeram dada berbalut jas jubah hitamku.
Seketika rasa takut merayap punggung. Bagaimana jika aku menyakitinya? Aku tidak mau itu terulang kembali. Masa laluku. Mimpi buruk. Namun, juga tak ingin meninggalkannya sendirian.
Apa ini? Kenapa ... merasa simpati? Kenapa aku peduli? Aku tidak mempunyai hati tapi kenapa? Aku hanyalah monster tapi kenapa? Kenapa? Kenap---
Selang beberapa detik fokusku kembali ketika dia mengusap pelan punggungku. Tanpa sadar, kedua tanganku sudah berada di depan wajah.
"Red, kau baik-baik saja? Jalanmu memelan."
Lantas aku mengepal tangan. Lalu tersenyum tawar, tapi tak berani membalikkan wajah untuk menatapnya. "Ah, ya, maaf. Tidak apa-apa."
Aku kembali menderap langkah.
Akhir-akhir ini pikiran sering buyar.
Aku menggeleng kecil untuk mengenyahkan ingatan masa lalu yang terus menghantui. Sekarang ada orang di dekatku. Jika tidak bisa fokus terutama saat menjalankan misi, aku bisa menyeretnya dalam bahaya.
Rasanya kami berjalan cukup lama hanya untuk keluar dari Gedung Utama, terlebih ruang EVE ada di lantai paling atas. Memang luas akademi Vaughan tidak masuk akal.
Canggung pun menyelimuti kami hingga Fate kembali buka suara, "Apakah EVE aman?"
Aku menatapnya, memiringkan kepala mendengar pertanyaan itu. Maksudku ... mengenai EVE, apa yang dia khawatirkan?
"Aman? Hmmm. Seperti yang kamu dengar, EVE adalah Super A.I. milik akademi dan Head Master sendiri yang mendesainnya, tentu dengan bantuan Departemen Gear. Sebenarnya, Heart Core ini juga buatan Departemen Gear. Setiap teknologi yang ada di sini adalah karya mereka. EVE bisa berada di mana saja selama ada alat penunjang online, tapi tubuhnya yang asli hanya ada di ruang itu ... tak akan berpindah. Ia juga sistem keamanan seluruh informasi milik akademi. Kamu tidak bisa meminta data orang lain pada EVE, meskipun kamu Grade S sekali pun. Hanya Head Master dan beberapa profesor yang mempunyai akses itu. EVE bisa mendeteksi data yang bocor. Jadi, ya ... menurut saya aman."
"Grade S?"
"Ah, belum ada yang menjelaskanmu? Setiap orang yang ada di akademi memiliki tingkatan masing-masing. Makin tinggi tingkatmu, makin banyak fasilitas dan informasi tersedia, seperti orang yang memiliki Grade S bisa mengerjakan misi Grade S dan ke bawah, sedangkan orang dengan Grade A tidak bisa mengerjakan misi Grade S. Misi Grade SS dan SSS hanya untuk orang terpilih."
"Bagaimana penentuan tingkat grade itu?" Fate kembali bertanya.
"Ketika kamu baru tiba di akademi, kamu melalui tes terlebih dahulu 'kan? Tes itu untuk mengukur kekuatanmu. Makin tinggi kekuatan dan kemampuan, makin tinggi grade yang kamu dapat. Dari situ tingkat senioritas diukur, terbilang akademi kita berbeda dari yang biasanya. Bisa saja kamu memanggil senior pada murid baru. Kamu juga tidak tahu sudah berapa lama tiap murid berada di sini, terlebih ... jika umurmu sudah mencapai 30 tahun, kamu langsung ditarik menjadi staf departemen."
"Kau tahu banyak ya," ucapnya lembut dan jujur sedikit mencairkan suasana.
"Eh? Karena saya terlebih dulu berada di sini ... sehingga tahu beberapa."
Tak terasa kami sudah sampai di luar. Segera aku melempar Heart Core ke jalan dan di saat bersamaan--sebelum jatuh ke tanah--kristal hitam itu bersinar, mengeluarkan partikel cahaya holografi.
Besi-besi dan logam tampak muncul hingga menampilkan bentuk motor besar berwarna merah corak hitam, dihiasi layar hologram emas seperti sayap kecil di bagian kemudi.
Aku langsung mengendarai motor milikku bernama Phoenix ini dan meminta Fate ikut naik.
Tentu Fate akan menuruti permintaanku, tapi ketika dia duduk tepat di belakang, dadaku kembali berdebar.
Aku bisa merasakan kami sangat dekat sekarang. Astaga, terlebih ketika menginjak pedal dan mencoba memanaskan mesin, dia mulai memelukku pelan. Kalau begini, lama kelamaan bisa terkena serangan jantung! Y-ya, aku tak akan mati---duh, tetap saja, perasaan ini ....
Tuhan, aku sudah tidak tahu lagi bagaimana menanganinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
John Singgih
inikah rasanya jatuh cinta ? jantung seakan tidak pernah tenang ditempatnya
2022-05-27
0
☞︎︎︎🥨🥨🥨☜︎︎︎
eve tu sma kyk adam eve
2021-10-29
0
Ritsu 73
gc sisoavs
2021-10-29
0