BAB II

......DUA MOSTER KECIL......

Seperti biasa rutinitas Dian dipagi hari selalu berakhir dengan rasa sesak yang memenuhi jiwanya karna Amel sang nona mudanya yang masih sama saja.

Bahkan semakin hari semakin menjadi kelakuannya,saat ini Dian dipusingkan dengan permitaan Amel,yang memintanya untuk mencari sepatu kets berwarna putih.

Sedangkan Dian tau dan hafal betul jika nona mudanya itu tak pernah memiliki spatu kets berwarna putih.

Dua bulan bekerja dirumah ini membuat Dian hafal segala sesuatu dan kebutuhan Amel karna setiap harinya dia yang diperintah oleh Syafitri Diwangkara istri dari Surya Diwangkara untuk selalu mengurus dan memenuhi kebutuhan anak bungsunya, yang manjanya setengah mati itu.

" Ketemu ga ?" tanya Amel dengan ketusnya yang dibalas dengan gelengan oleh Dian.

" Sebenernya loe bisa kerja ga si ?" tanya Amel kembali dengan nada yang mulai meninggi,emosinya mulai tersulut kembali.

" Benar tidak ketemu nona, bukan kah nona tidak memiliki sepatu warna putih" jawab Dian

" Heh ...Bo**h siapa yang nyuruh loe cari septu warna putih kan gue udah bilang yang pink ini " tukas Amel sembari menenteng spatu berhak runcing berwarna pink senada dengan dres yang dikenakannya saat ini, lantas keluar dari ruangan berpatisi kaca itu diikuti Dian.

" Pakai kan " perintah Amel sembari memberikan spatu ditangannya.

" Baik nona " jawab Dian

" Cepat dikit bisaga si, apa - apa lelet banget loe, mau gue aduin ke papa iya" bentak Amel.

" T..Tidak nona, akan saya percepat" jawab Dian.

" Yaudah cepetan selesain, gara - gara loe lama cari sepatu gue tadi.Waktu gue udah makin berkurang " omel Amel.

" E...Bukannya nona sendiri yang minta saya buat cari sepatu yang warna putih " jelas Dian.

" Jadi loe nyalahin gue gituh. Kalau gue salah bicara gituh..." bentak Amel

Dian menggelengkan kepalanya tanda menyanggah ucapan Amel.

" Hemmmm.... Hari ini loe belum gue hukum rupanya sampe berani nyalahin gue iya " ucap Amel.

" Tidak ... Nona iya saya yang salah to..Tolong jangan hukum saya nona" mohon Dian.

" Ikut " bentak Amel sembari menarik rambut Dian yang kusut.

" Ampun nona ..." ucap Dian sembari memegang lengan Amel yang menarik rambutnya,bukannya berhenti Amel semakin menarik rambut dian dan menyeretnya kemar mandi.

Dian hanya bisa meringis menahan rasa pedas pada kulit kepala akibat perbuatan Amel.

" Duduk " bentak Amel sembari mendorong tubuh Dian,Dian yang tak memiliki keseimbangan limbung lantas terjerambah dilantai kamar mandi.

" Loe harus dihukum biar kapok dan ga suka menyalahkan orang lain " ucap Amel degan seringainya,malah terlihat begitu cantik nan manis.

" Ampun nona .. Saya minta maaf, saya yang salah nona " ucap Dian masih memohon.

" Diammmmmm.... Kita mulai ritulnya Dian" ucap Amel kembali dengan semakin mengembangkan senyum mematikannya.

" Akkhhhhhhh...... Pa...Panaass....Ampun nona " teriak Dian.

" No..Na ampun panas ... Akhhhhh.... Saya salah nona saya minta maaf " ucap Dian kembali tak dihiraukan olehnya,Amel malah menambah suhu pada shawer dan mengeluarkan air mendidih itu yang mengalir ketubuh Dian.

" Akhhhhhhkkk" teriak Dian.

" Masih mau nyalahin gue ?" tanya Amel tersenyum mematikan.

" Tidak non maafkan saya,saya yang salah " ucap Dian

" Bagus kalau loe sadar,awas kalau loe sampe ngadu ke mamah apa lagi papa abis loe " ancam Amel seraya pergi meninggalkan Dian yang masih terduduk dengan kondisi badan basah kuyup.

*

Rani tengah asik mendengarkan lagu pop dari dalam earphone sembari membersihkan kamar mela,seharusnya ini menjadi tugas Dian,namun karna seperti biasa setiap pagi Dian harus mengurus bayi besarnya itu.

Sedang asik menyelesaikan tugasnya tiba - tiba saja Rani dikejutkan dengan suara teriakan yang suaranya sangat ia kenal.

Sontak saja Rani langsung berlari keluar dan mencari arah dimana suara tersebut.

Setelah mengetuk pintu tanpa ada balasan dari dalam Rani memutuskan untuk masuk kedalam dan mencari keberadaan nona mudanya dan tentu saja sipemilik suara dari teriakan itu.

Dan alangkah terkejutnya Rani saat melihat kondisi Dian yang bisa dibilang sangat - sangat memprihatinkan.

Tanpa banyak fikir lagi Rani menyelimuti Dian dengan handuk dan membawanya kebawah.

*

" Apa yang sudah dia lakukannya?" geram Rani bertanya pada Dian,Dian tak menjawab hanya menundukan kepalanya saja.

" Dian jawab aku " ucap Rani sembari mengguncang tubuh gadis dihadapanya.

" Sudah lah teh,teteh kembali saja bekerja aku sudah tak apa " jawab Dian sembari merapihkan bajunya.

" Kau disiram denga air panas tapi kau tak melawan apa kau sudah gila Dian " bentak Rani emosi.

" Sudah lah teh is't ok . Aku baik - baik saja ko kulit ku hanya sedikit memerah " jawab Dian

" Sedikit kau bilang.. Lihat ini . Ini dan ini " bentak Rani sembari memutar tubuh Dian kehadapan cermin besar lantas menunjukan,bagian tubuh mana saja yang terdapat ruam kemerahan bekas tersiram air panas tadi.

" Tidak apa nanti pakai salep juga sudah sembuh teh " jelas Dian.

" Kita harus kasih tau ibu sama bapak kelakuan anaknya satu itu " ucap Rani

" Tidak usah nanti malah semaki ribet teteh kaya ga tau sifatnya non Amel saja " jawab Dian

" Tapi Dian ...."

" Sudah lah teh aku ga mau lebih ribet dari ini " jelas Dian dan Rani hanya pasrah setelah membujuk dian namu tak ada hasilnya.

**

Hari semakin siang dan seperti yang sudah dibilang oleh Syafitri bahwa anak tertuanya Mela akan datang berkunjung.

" Apa kamar saya sudah dibereskan ?" tanya Mela

" Sudah nona " balas Dian

" Ya sudah urus mereka gue cape " ucap Mela sambil berlalu pergi menyisakan Dian yang tampak bingung,menatap duamoster dihadapannya itu.

" *Arr**rrrhhhh... Kenapa mesti gue lagi si* "_Batin dian

Dua moster kecil itu masih setia menatap Dian tak berkedip,mata pupy eyesnya menyiratkan sesuatu yang jelas dimata Dian tatapan itu seperti membunuhnya.

" *Adu**hhhhh ....Kalau ceritanya gini mah gua mending berhadapan dengan Amel dah*"_ Kembali batin Dian berucap.

"Mba..Ayo main " ajak salah satu dari dua moster itu,,Dian yang tengah asik melamun kembali kealamnya.

Dian masih tak bergeming dari tempatnya mana kala guncangan dari tubuhnya mengagetkan dian ternyata dua moster kecil itu lah yang mengguncangnya.

" O...Ok..Baik kalian mau main apa ?" tanya Dian sambil jongkok mensejajarkan tinggi tubuh dua moster itu.

" Afa mau main boneta mba" ucap salah satu dari mereka

" Engga Fillr mau main bola " bantah yang satunya.

" boneta Fillr boneta " rengek moster kecil berjenis kelamin wanita itu.

" Engga potonya bola " kekeh sang kakak.

" Boneta Fillr bonet "

" Bola Afa bola " kekehnya

" Ihhhh... Fillr" teriak si adik.

Sedangkan Dian sudah tak bernyawa rasanya rohnya sudah terlepas dari raganya saat ini.

Dian paling tidak bisa dihadapkan dengan anak kecil tapi ini malah dirinya yang harus menjaga duan anak sekaligus.

Satu anak saja sudah membuatnya hampir mati apa lagi dua sekaligus dian benar - benar bisa mati.

" *O**hhhh...Ada kah yang bisa bantu gue* ?"_ Tanya hati Dian menjerit prustasi

" Fillr boneta " ucapan gadis kecil dihadapannya membuat dian tersadar kembali akan lamunannya.

" Ok.. Ok... Anak - anak sekarang dengar emba ... Kita main boneka dan bola ok jangan berantem lagi ok " jelas Dian.

" Bait mba " jawab keduanya.

Dan ya hari itu dian berakhir ditangan duan moster kecil yang lucu nan menggemaskan namun berbanding terbalik menurut Dian.

Rasa sakit akibat ulah Amel tadi pagi malah bisa dibilang tak sebanding dengan rasa pusing Dian saat meghadapi dua monster imut milik nona Melanya itu.

" Aduh ... Syafiir jangan itu bahaya sayang " ucap Dian sembari berlari kearah Syafiir yang akan menaiki salah satu pohon kecil ditaman belakang.

" nah Syafiir dan Syafa disini saja ya kita mainnya " jelas Dian sembari duduk dirumput gajah.

Syafiir Renal Diwangkara dan Syafa Renal Diwangkara adalah anak dari Mela Senjena Diwangkara dengan pengusaha batu bara sukses daerah kalimantan Renal Augry Sanjaya.

Syafiir dan Syafa adalah cucu pertama Syafitri dan Surya dua boca berjenis kelamin berbeda itu begitu dekat denga Dian padahal waktu awal bertemu mereka takut terhadap Dian.

Itu hanya sesaat dan setelahnya mereka begitu menempel kepada Dian sikembar itu tak ingin pisah dari Dian jika sedang berkunjung kerumah oppa dan ommanya itu padahal Dian saja tak betah berlama - lamma dekat dengan mereka.

Dian bukan membenci merek hanya saja Dian tak terbiasa dengan anak kecil yang banyak maunya dan sering membuatnya kewalahan.

Dian lebih memilih membantu Amel daripada harus berurusan dengan dua monster menggemaskan itu.

Namun sayangnya ketika mereka ada mereka akan begitu lengket bak lem terhadap Dian.

***

Malam hari dikeluarga Diwangkara.

" Bagai mana Mel apa kamu yakin dengan keputusan mu?" tanya surya saat mereka tengah bersantai diruang keluarga Mela yang ditanya hanya menunduk saja.

Sulit baginya mengambil keputusan yang berat itu tapi mau bagai mana lagi jika dirinya memang benar sudah tak sanggup lagi bila meneruskan semu yang sudah rusak.

" Ya sudah sekarang kamu istirahat saja pasti kamu masih cape kan baru sampai juga bahas itu nanti saja " ucap Syafitri menimpali pembicaraan mereka.

Lantas Mela pergi mengistirahatkan hati dan fikirannya,sejujurnya rasa lelah akibat perjalanan jauhnya tak membuatnya begitu menderita.

Hanya saja hatinya butuh untuk istirahat,semua terasa begitu berat dan berdenyut.Merasakan sakit itu ternyata luar biasa melelahkan menurutnya.

Syafitri tau betul bagiamanna keadaan anaknya saat ini dibanding sang ayah,bagai mana rasanya sesak yang mendera buahatinya walau Mela sudah sebesar itu tapi tetap baginya keempat anaknya masih lah bayi besarnya yang manis.

****

Pagi hari dikediaman Diwangkara,dimeja makan sudah disiapkan hidangan untuk keluarga Diwa ngkara.Tugas yang biasa dikerjakan oleh Rani dan Dian kini menjadi tugas yang dikerjakan oleh Dian seorang diri karna Rani yang memasak didapur.

Jadilah Dian membereskan masakan yang akan dihidangkan.Selesai menuangkan minuman untuk seluruh keluarga kini giliran Dian menyiapkan sarapan untuk dua monster yang sudah siap dikursi anak masing - masing.

" Nah den Syafiir ini buat aden dan ini buat nona Syafa" ucap dian sembari memberikan makanan itu kepada dua moster itu.

" Mah,pah .. Mel akan tinggal disini saja sampai semunya jelas " ucap Mela pada kedua orang tuanya disela - sela sarapan pagi itu.

" Ya sudah kalau begitu papah ikut mau mu saja jika itu yang terbaik,tapi ingat masalah harus dihadapi nak " jelas Surya pada putrinya itu.

" Iya pah .. Mela tau " jawab Mela.

Dian yang tak sengaja nendengar hal itu hanya bisa mendesah diam - diam Dian merasa kesal sendiri pasalnya dirinyalah yang akan dipusingkan oleh dua moster dihadapannya saat ini.

Ditambah kelakuan Mela tak jauh berbeda dengan Amel sang adik.

Terpopuler

Comments

Tieny Roesmiasih

Tieny Roesmiasih

maaf thoorr.. aq mundur ajaa.. 😱😵

2022-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB IV
5 BAB V
6 BAB VI
7 BAB VII
8 BAB VIII
9 BAB IX
10 BAB X
11 BAB XI
12 BAB XII
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 PENGUMUMAN SESON DUA
49 DW S2 : KERIBUTAN
50 DW S2 : GEGANA
51 DW S2 : PERJUMPAAN
52 DW S2 : ULANGTAHUN DIRTTY
53 DW S2 : KADO
54 DW S2 : SURAT
55 DW S2 : DIMANA KAMU DIAN ?
56 DW S2 : PERCAKAPAN PARA SAHABAT
57 DW S2 : DADDY MAMAH DIMANA ?
58 DW S2 : AKU PULANG
59 DW S2 : BERTRMU KEMBALI
60 DW S2 : ITTY MAU MAMAH DADDY
61 DW S2 : MEMBUJUK
62 DW S2 : SAKIT
63 DW S2 : INI MAMAH SAYANG
64 DW S2 : KEKOPLAKAN DIRUANG RAWAT
65 DW S2 : PENJELASAN
66 DW S2 : NYAMANNYA PANGGIL BAPAK GIMANA DONG?
67 DW S2 : MAIN BERSAMA
68 DW S2: PERNIKAHAN
69 DW S2 : MENGINAP
70 TANPA JUDUL
71 DW S2 : PERSIAPAN MENUJU HALAL
72 DW S2 : ODONG - ODONG DIMI
73 DW S2 : ALHAMDULILLAH HALAL
74 DW S2 : PANAS MEMBARA
75 DW S2 : YANG HARUS LOE LAKUKAN
76 DW S2 : KECEMASAN DIMITTRIV
77 DW S2 : KAPAN WAKTU YANG TEPAT
78 DW S2 : ADA YANG ANEH
79 DW S2 : TINGKAH ANEH BIKIN PETAKA
80 DW S2 : MAH DIAN JADI ANEH!!
81 DW S2 : MASIH ANEH
82 DW S2 : TESPEK
83 DW S2 : POSITIF
84 DW S2 : TAK DISENGAJA
85 DW S2 : RENCANA
86 DW S2 : ULANG TAHUN MENYAKITKAN
87 DW S2 : KEKERASAN
88 DW S2 : TERBONGKAR
89 DW S2 : THE FOWER OF BARBAR
90 DW S2 : RASA SAKIT
91 DW S2 : AKIBATNYA
92 DW S2 : HIPNOTERAPI
93 DW S2 : PENASARAN
94 DW S2 : TUJUAN UTAMA
95 DW S2 : TANPA DIKETAHUI
96 DW S2 : KEMBALI TERJADI
97 DW S2 : KEHIDUPAN BARU
98 DW S2 : PERJUANGAN
99 DW S2 : Leboyy ketemu ecew ( cantik mak )
100 DW S2 : GALAUNYA SEORANG KENIO SI LEBOY
101 DW S2 : KISAH KENIO & KENANGA 1
102 DW S2 : KISAH KENIO & KENANGA 2
103 DW S2 : MALAM PERTAMA SEBELUM HALAL
104 DW S2 : AMBU AKHIRNYA SAH!!! AMBU
105 DW S2 : MENGUAK KENYATAAN
106 DW S2 : CURIGA
107 DW S2 : BUKAN HANYA MIRIP
108 DW S2 : MAKAN MALAM BERSAMA
109 DW S2 : HARI IBU
110 DW S2 : MOMM. SELAMAT HARI MOMMY.
111 DW S2 : RENCANA BALAS DENDAM
112 DW S2 : TERUNGKAPNYA KEBENARAN
113 DW S2 : 7 TAHUN LALU
114 DW S2 : MASIH 7 TAHUN LALU
115 DW S2 : PENGEJARAN TERAKHIR
116 DW S2 : KENYATAANNYA
117 DW S2 : KEMARAHAN
118 DW S2 : AKU TAU SEMUANYA
119 DW S2 : DIA MENCINTAI MU
120 DW S2 : HIDUP KERAS SEORANG ONE BLACK DRAGON 1
121 DW S2 : HIDUP KERAS SEORANG ONE BLACK DRAGON 2
122 DW S2 : CURAHAN HATI
123 DW S2 : DADDY
124 DW S2 : MINTA IZIN 1
125 DW S2 : MINTA IZIN 2
126 DW S2 : YASASIN & RYOTA
127 DW S2 : RENCANA YANG GAGAL
128 DW S2 : AKHIR DARI SEMUANYA1
129 DW S2 : AKHIR DARI SEMUANYA2
130 DW S2 : PESAN DARI TUAN BESAR
131 DW S2 : PAPI JUGA PUNYA CUCU DARI KU
132 DW S2 : KAU TETAP HARUS BERTRMU DENGANNYA!
133 DW S2 : LEMBARAN BARU LEO
134 DW S2 : 134/1
135 DW S2 : 134/2
136 DW S2 : DIANDRA WIRATAMA ( THE LAST SEASON )
137 DW S2 : DIANDRA WIRATAMA ( THE END )
138 UCAPAN TRIMAKASIH
139 KEJADIAN TAK TERDUGA
140 HANYA SEKEDAR INFO
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB I
2
BAB II
3
BAB III
4
BAB IV
5
BAB V
6
BAB VI
7
BAB VII
8
BAB VIII
9
BAB IX
10
BAB X
11
BAB XI
12
BAB XII
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
PENGUMUMAN SESON DUA
49
DW S2 : KERIBUTAN
50
DW S2 : GEGANA
51
DW S2 : PERJUMPAAN
52
DW S2 : ULANGTAHUN DIRTTY
53
DW S2 : KADO
54
DW S2 : SURAT
55
DW S2 : DIMANA KAMU DIAN ?
56
DW S2 : PERCAKAPAN PARA SAHABAT
57
DW S2 : DADDY MAMAH DIMANA ?
58
DW S2 : AKU PULANG
59
DW S2 : BERTRMU KEMBALI
60
DW S2 : ITTY MAU MAMAH DADDY
61
DW S2 : MEMBUJUK
62
DW S2 : SAKIT
63
DW S2 : INI MAMAH SAYANG
64
DW S2 : KEKOPLAKAN DIRUANG RAWAT
65
DW S2 : PENJELASAN
66
DW S2 : NYAMANNYA PANGGIL BAPAK GIMANA DONG?
67
DW S2 : MAIN BERSAMA
68
DW S2: PERNIKAHAN
69
DW S2 : MENGINAP
70
TANPA JUDUL
71
DW S2 : PERSIAPAN MENUJU HALAL
72
DW S2 : ODONG - ODONG DIMI
73
DW S2 : ALHAMDULILLAH HALAL
74
DW S2 : PANAS MEMBARA
75
DW S2 : YANG HARUS LOE LAKUKAN
76
DW S2 : KECEMASAN DIMITTRIV
77
DW S2 : KAPAN WAKTU YANG TEPAT
78
DW S2 : ADA YANG ANEH
79
DW S2 : TINGKAH ANEH BIKIN PETAKA
80
DW S2 : MAH DIAN JADI ANEH!!
81
DW S2 : MASIH ANEH
82
DW S2 : TESPEK
83
DW S2 : POSITIF
84
DW S2 : TAK DISENGAJA
85
DW S2 : RENCANA
86
DW S2 : ULANG TAHUN MENYAKITKAN
87
DW S2 : KEKERASAN
88
DW S2 : TERBONGKAR
89
DW S2 : THE FOWER OF BARBAR
90
DW S2 : RASA SAKIT
91
DW S2 : AKIBATNYA
92
DW S2 : HIPNOTERAPI
93
DW S2 : PENASARAN
94
DW S2 : TUJUAN UTAMA
95
DW S2 : TANPA DIKETAHUI
96
DW S2 : KEMBALI TERJADI
97
DW S2 : KEHIDUPAN BARU
98
DW S2 : PERJUANGAN
99
DW S2 : Leboyy ketemu ecew ( cantik mak )
100
DW S2 : GALAUNYA SEORANG KENIO SI LEBOY
101
DW S2 : KISAH KENIO & KENANGA 1
102
DW S2 : KISAH KENIO & KENANGA 2
103
DW S2 : MALAM PERTAMA SEBELUM HALAL
104
DW S2 : AMBU AKHIRNYA SAH!!! AMBU
105
DW S2 : MENGUAK KENYATAAN
106
DW S2 : CURIGA
107
DW S2 : BUKAN HANYA MIRIP
108
DW S2 : MAKAN MALAM BERSAMA
109
DW S2 : HARI IBU
110
DW S2 : MOMM. SELAMAT HARI MOMMY.
111
DW S2 : RENCANA BALAS DENDAM
112
DW S2 : TERUNGKAPNYA KEBENARAN
113
DW S2 : 7 TAHUN LALU
114
DW S2 : MASIH 7 TAHUN LALU
115
DW S2 : PENGEJARAN TERAKHIR
116
DW S2 : KENYATAANNYA
117
DW S2 : KEMARAHAN
118
DW S2 : AKU TAU SEMUANYA
119
DW S2 : DIA MENCINTAI MU
120
DW S2 : HIDUP KERAS SEORANG ONE BLACK DRAGON 1
121
DW S2 : HIDUP KERAS SEORANG ONE BLACK DRAGON 2
122
DW S2 : CURAHAN HATI
123
DW S2 : DADDY
124
DW S2 : MINTA IZIN 1
125
DW S2 : MINTA IZIN 2
126
DW S2 : YASASIN & RYOTA
127
DW S2 : RENCANA YANG GAGAL
128
DW S2 : AKHIR DARI SEMUANYA1
129
DW S2 : AKHIR DARI SEMUANYA2
130
DW S2 : PESAN DARI TUAN BESAR
131
DW S2 : PAPI JUGA PUNYA CUCU DARI KU
132
DW S2 : KAU TETAP HARUS BERTRMU DENGANNYA!
133
DW S2 : LEMBARAN BARU LEO
134
DW S2 : 134/1
135
DW S2 : 134/2
136
DW S2 : DIANDRA WIRATAMA ( THE LAST SEASON )
137
DW S2 : DIANDRA WIRATAMA ( THE END )
138
UCAPAN TRIMAKASIH
139
KEJADIAN TAK TERDUGA
140
HANYA SEKEDAR INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!